Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK 4107

Nama : APRILIYANI

NIM : 857056433

Jenis LKP : Bimbingan

1. CIRI-CIRI MAHKLUK HIDUP


A. Tujuan Penelitian
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.

B. Dasar Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup
merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki
sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak
pada ciri – ciri fisiologisnya.Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup
adalah kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan menerima tanggapan terhadap
rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan.

C. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar.

D. Cara Kerja

1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.

2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal.

3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan).

4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan.

5. Memberi tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati pada tabel.
E. Hasil Pengamatan

Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami
menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.

Tabel 1.1

Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

No Nama Makhluk 1 2 3 4 5 Keteramgan


Hidup

1 Sapi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Melahirkan

2 Tikus ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Melahirkan

3 Ayam ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Bertelur

4 Ular ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Bertelur melahirkan

5 Kadal ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Bertelur melahirkan

6 Tanaman bayam ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Biji

7 Tanaman cabai ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Biji

8 Pohon pisang ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Tunas

9 Kunyit ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Umbi

10 Tanaman putri malu ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Spora

*) Keterangan :

1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang

2. Bernapas

3. Perlu Makan
4. Tumbuh

5. Berkembang

F. Pembahasan

Ciri-ciri makhluk hidup:

1.Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang

Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa
cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan
menerima dan menanggapi rangsangan.

2.Bernapas

Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil
oksigen(zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air.

3.Perlu makan (Nutrisi)

Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup,menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyai cara berbeda –
beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung
padamakhluk hidup lainnya.

4.Tumbuh

Tumbuh: Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan penambahan
ukuran tidak kembali pada ukuran semula.

Kembang: Proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

5.Berkembang biak

Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.

G. Kesimpulan

Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup.
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga
memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak,
menerima dan memberi tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan
air, serta melakukan pernafasan.
H. Jawaban Pertanyaan

Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsanga? Jelaskan!

Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa
dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup.

Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!

Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Foto-foto:
Sapi,tikus

Kadal,ular

Pohon bayam,pohon cabai


Ayam,pohon pisang

Pohon kunyit,tanaman putri malu

B.Gerak pada Tumbuhan

A. Tujuan Percobaan

Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri malu
(gerak Seismonasti)

Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak
Seismonasti)
Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu (Gerak
Niktinasti)

Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun tanaman kacang
hijau (Gerak Geotropisme negatif)

B. Alat dan Bahan

Seismonasti dan niktinasti

a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah

Ab) Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam

c) Stopwatch

d) Alat tulis dan penggaris

Geotropisme

a) Gelas bekas air mineral 2 buah

b) Tanah yang subur secukupnya

c) Biji kacang hijau secukupnya

d) Air secukupnya

e) Alat tulis dan penggaris

C. Dasar Teori

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh
tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).

Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ
tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam
Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak
ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

Macam-macam gerak nasti:

a) Niktinasi

Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan
karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.
Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau
pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan
tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat
kebawah pada saat malam hari.

b) Seismonasti

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri
malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka
reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup
secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan
sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung.
Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

D. Prosedur Percobaan

Seismonasti

a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu, lembar kerja, alat
tulis dan penggaris.

b. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan sentuhan
halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu menggunakan penggaris.

c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel pengamatan.

Niktinasti

a. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama dan
tanda B pada pot kedua.

b. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.


c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton atau kardus
yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.

d. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).

e. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).

f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan dengan
daun putri malu pada pot A.

g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

Geotropisme negatif

a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum kegiatan praktikum
IPA.

b. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.

c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.

d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

E. Hasil Percobaan

•Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak seismonasti :

•Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak niktinasti :


•Berikut adalah Hasil pengamatan geotropisme negatif :

F. Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak geotropisme
negatif pada tumbuhan.

Seismonasti

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri
malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda.
Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat
menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

Niktinasti

Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya.
Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur
pada tumbuhan putri malu.

Geotropisme negatif

Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi
tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju
ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal
menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.

G. Kesimpulan

Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan
geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah
pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).

H. Jawaban dari Pertanyaan

Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia


pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada
malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.

Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,

Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya

Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh
batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif
karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
C.Respirasi Pada Makhluk Hidup

A. Tujuan Penelitian

Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)

Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

B. Dasar Teori

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas berarti
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke sel-sel
tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen dan
menghasilkan karbondioksida.

Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya


dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh
makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan
energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.

C. Alat dan Bahan


Untuk respirasi memerlukan oksigen

a. Botol ukuran kecil 3 buah.

b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.

c. Plastisin secukupnya.

d. Kapur sirih secukupnya.

e. Kapas secukupnya.

f. Jangkrik 1 ekor.

g. Kecambah secukupnya

h. Pipet tetes 1 buah.

i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.

Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida

a. Kapur sirih secukupnya

b. Air secukupnya

c. Botol selai 3 buah

d. Plastisin secukupnya

e. Sedotan limun 6 buah

f. Spidol 1

D. Cara Kerja

1. Respirasi memerlukan oksigen

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas secukupnya.

Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas
pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebut.

Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian berilah
label B pada botol tersebut.

Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat
menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi
gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.

Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol).

Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah.

Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit selama 5
kali pengamatan.

Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh.

Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.

Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.

Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.

Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya
hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.

Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.

Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.

Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

E. Hasil Pengamatan

Pernapasan memerlukan oksigen


Pernapasan mengeluarkan karbondioksida

Gambar 3.4

Hasil percobaan:Larutan yang menjadi lebih keruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.

Gambar 3.4 Percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida


F. Pembahasan

Respirasi memerlukan oksigen

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer
A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan
kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu
0,5 cm.

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B
(yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali
menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan
untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C
(tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada
waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.

Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada
respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan
adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan
berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya
pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

Respirasi mengeluarkan Karbondioksida

Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan
percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini
dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh
setelah ditiup dengan selang atau sedotan.

Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke
darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat
oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir
darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur
besi dan globin yang berupa protein.
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa
pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi
pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air).
Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik
air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan
kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.

Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada
manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat
pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan.
Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan
berbeda-beda.

Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen 20,95 %,
karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari
udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %.
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

G. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti
melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan
udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita
menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air
kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan
karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi
air kapur dengan karbondioksida.

H. Jawaban Pertanyaan

Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat sehingga
yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.

Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini
disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua
mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi
makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di
dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena
tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya
akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.

Air kapur yang paling keruh didapatkan pada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari
hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air
kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi
pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang
menyebabkan air kapur menjadi keruh.

Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai