Anda di halaman 1dari 95

PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN

MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

Kegiatan Praktikum 1
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
2. Gerak Pada Tumbuhan

Praktikan :

ELLY LAELA HILALIYAH

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG
TAHUN 2022.1
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN

MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

Kegiatan Praktikum 1
Ciri-ciri Makhluk Hidup

Praktikan :

ELLY LAELA HILALIYAH

PROGRAM STUDI PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG
TAHUN 2022.1

CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makluk hidup yang ada di sekitar
tempat tinggal.

2. Alat dan Bahan


a. Alat
1) alat tulis
2) tabel pengamatan

b. Bahan
1) tumbuhan 5 jenis (putri malu, trembesi, kelor, serai,
mangga)
2) hewan 5 jenis ( ayam, kucing, katak, kambing, bebek)

3. Cara Kerja
1) menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan ,
2) menuju lokasi pengamatan di sekitar lingkungan rumah,
3) memilih sampel tumbuhan 5 Jenis (putri malu,
trembesi, kelor, serai, mangga) dan hewan 5 Jenis
(ayam, kucing, katak, kambing, bebek),
4) mencatat hasil pengamatan dari ke 10 jenis makhluk
hidup,
5) mengamati dengan cermat dan teliti apa saja ciri-ciri
makhluk hidup pada poin 4, dengan memberi tanda cek
(🗸) pada tabel lembar kerja.

4. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 2 MEI 2022
5. Dasar Teori
Ciri-ciri Makhluk Hidup
1) Bergerak
2) Melakukan pertumbuh : ada pertumbuhan massa, ada
peningkatan ukuran.
3) Berkembang biak : menghasilkan keturunan, memper-
tahankan kelestariannya.
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa

6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri makhluk hidup
Nama Ciri - Ciri *)
NO Makhluk
Hidup 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Putri malu

2 Trembesi

3 Kelor

4 Serai

5 Mangga

6 Ayam

7 Kucing

8 Katak

9 Kambing

10 Bebek
*) Keterangan
1) Bergerak
2) Tumbuh
3) Berkembang biak
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa

7. Pembahasan
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama
yaitu bergerak tumbuh, berkembang biak, memerlukan
makanan, bernafas, peka terhadap rangsang, dapat
beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Gerak pada
hewan terlihat jelas dan dapat berpindah tempat secara
bebas karena memiliki alat gerak berupa kaki, sayap,
maupun sirip. Sedangkan semua tumbuhan melakukan gerak
yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan
pernafasan. Jika Pada tumbuhan oksigen masuk melalui
stomata dan lentisel, sedangkan oksigen masuk ke dalam
tubuh hewan melalui organ pernafasan. Hewan dan
tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja
berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan
melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk
yang sudah jadi. Hewan mengeluarkan zat sisa dari proses
makan tersebut, sedangkan tumbuhan mengeluarkan zat
sisa dari hasil fotosintesis berupa oksigen, hal i ni terasa
ketika kita berteduh dibawah pohon merasakan sejuk.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan
berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun
beratnya. Hewan dan tumbuhan juga melakukan
berkembang biakan, meskipun dengan cara yang berbeda -
beda. Selain itu, Hewan dan tumbuhan dapat beradaptasi
dan peka terhadap rangsang yang mengenai mereka.

8. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki /mempunyai ciri-ciri yang sama
yaitu :
1) Bergerak
2) Tumbuh
3) Berkembang biak
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa

Kedelapan ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup


baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit
perbedaan misalnya proses bergerak, berkembang biak,
dan bernafas.

9. Jawaban pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan
bereaksi terhadap rangsang? Jelaskan!
Jawab :
Ya, Tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang. Gerak tumbuhan yaitu :
- Gerak Taksis = gerak pindah tempat seluruh tubuh
pada tumbuhan bersel satu
- Gerak Nasti = gerak sebagian tubuh, tidak
ditentukan arah datangnya rangsang
- Gerak Tropisme = gerak sebagian tubuh,
dipengaruhi arang datangnya rangsang.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan
pada hewan dan tumbuhan!
Jawab :
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan
yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
a. Tumbuhan
1) Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas,
umumnya menetap atau bergerak sebagian
tubuh
2) Tidak memiliki alat pernafasan khusus,
mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
3) Menyusun zat-zat makanan sendiri
4) Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya,
ada daerah tumbuh tertentu.
5) Bentuk tubuh menyebar dan bercabang.
Jumlah bagian tubuh tak tentu.
b. Hewan
1) Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil
dan mengeluarkan gas secara pasif
2) Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan,
aktif dan dapat berpindah tempat
3) Makan makhluk hidup lain
4) Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu,
serempak pada semua bagian tubuh.
5) Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107

LAPORAN PRAKTIKUM BIMBINGAN

MODUL 1 MAKHLUK HIDUP

Kegiatan Praktikum 1
Gerak Pada Tumbuhan

Praktikan :

ELLY LAELA HILALIYAH

PROGRAM STUDI PGSD UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ


BANDUNG
TAHUN 2022.1
GERAK PADA TUMBUHAN

1. Tujuan
a. mengamati gerak seismonasti
b. mengamati gerak niktinasi
c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

2. Alat dan Bahan


a. Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi
kertas hitam 1 buah
3) Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4) Alat-alat tulis dan penggaris

b. Geotropisme
1) Pot berukuran kecil 2 buah
2) Tanah yang subur secukupnya
3) Biji kacang merah secukupnya
4) Air secukupnya

3. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti
pot yang berisi tanaman putri malu, lembar kerja,
alat- alat tulis, dan penggaris.
2) Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh
segar didalam pot.
3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas
meja, beri sentuhan halus menggunakan penggaris
dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu
tersebut untuk menutup daunnya menggunakan stop
watch.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula,
kemudian melakukan seperti kegiatan (3) namun
dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian
dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar dan hitung
waktu yang dibutuhkan.

b. Niktinasti
1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu ( pot A dan
pot B)
2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat
cahaya), sedang pot B ditutup kotak karton ( gelap)
3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih
setengah jam. Kemudian membuka tutup kotak
karton dengan hati-hati ( tidak sampai tersentuh
tanamannya)
4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu
pada kedua pot tersebut.
5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel
pengamatan
c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami
kacang merah
2) Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai
sekitar 1 minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

4. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal :3-9 MEI 2022

5. Dasar Teori
Gerak Pada Tumbuhan
a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan.
Tumbuhan bersel
b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah
datangnya rangsang.
c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah
dipengaruhi datangnya rangsang.
1) Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya
rangsangan
2) Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya
rangsangan
6. Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis
Sentuhan
No. Reaksi Daun Ket
Pada Putri
Malu
1 Halus Dari pangkal daun ke Waktu cukup
ujung, hanya anak daun lama
di ujung saja yang
mengatup/melipat
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak
cepat

3 Kasar Arah gerak daun Waktunya


dengan sentuhan kasar cepat
pada ujung daun akan
melipat dari ujung
hinga pangkal daun
dengan cepat.

b. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Di lekatkkan di
1. membuka Tetap membuka
tempat terang
Ditutup dengan
2. kotak karton membuka menutup
kedap cahaya
c. Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

Pengamatan Hari Ke-


POT KET
1 2 3 4 5 6 7

Batang
A - - - - - - - tumbuh
tegak

Batang
membelok ke
B + + + + + + + atas menuju
cahaya
matahari

7. Pembahasan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila
disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan
jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan
oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat
terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu
yang berada di tempat kedap cahaya, daun- daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal -hal yang menyebabkannya sama
seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.

c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut
geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika
arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan
batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari.
Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

8. Kesimpulan
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan
gerak menutup daun dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai
alat untuk pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan
mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya
dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal,
batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi
tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.

9. Jawaban pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan
niktinasi! Jelaskan alasan memilihnya!
Jawab:
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-
kupu. Daun-daun tersebut akan menutup pada malam
hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.

2) Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti


pada percobaan yang telah dilakukan? Jelaskan!
Jawab:
a. Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi
rangsang dari cahaya
b. Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi
rangsang sentuhan

3) Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan


sebenarnya juga telah membuktikan adanya gerak
fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus
membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang
menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme
yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah
tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS


/Modul 1-9, Universitas Terbuka.

Athaanak Cerdas.blogspot.com/2011/12/Laporan Praktikum

Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-
Gerakpa

PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2

25
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM


IPA DI SD PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM
1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat
a. Hasil Pengamatan
No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan
1 Batu Berlumut
2 Cahaya Terang, cerah
3 Air Kotor/ tidak jernih
4 Kertas Hancur
5 Tanah Kering
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon jambu Ulat bulu Cacing
2 Pohon mangga Semut rangrang Cacing
3 Rumput teki Semut Cacing
4 Rumput Semut Mikroba
5 Benalu Burung Mikroba
No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan
1 Pasir Kering
2 Batu-batuan Berlumut
3 Plastik Kering
4 Kayu Lapuk
5 Besi Berkarat
16
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Gambar 2.1.
Abiotik ekosistem darat alami
Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
Gambar 2.2.
Biotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
Gambar 2.3.
Aiotik ekosistem darat buatan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Mawar Kupu-kupu Cacing
2 Melati Kupu-kupu Cacing
3 Rumput jepang Belalang Cacing
4 Rumput gajah Lebah Cacing
5 Pakis Cengcorang Cacing
b. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita ketahui bahwa mahkluk
hidup sebagian besar berada di darat secara alami hidupnya. Tingkat organisasi makhluk
hidup
sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling kecil adalah individu yaitu
makhluk
tunggal suatu organism, namun tidak ada makhluk hidup yang dapt hidup sendiri, setiap
makhluk
hidup tergantung pada makhluk hidup lain dan faktor – faktor abiotikdalam lingkungannya
kemudian kumpulan dari individu yang sejenis atau species yang sama disebut populasi,
beberapa populasi makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama membentuk
komunitas ,
26
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

komunitas dengan faktor-faktor abiotiknya membentuk kesatuan yang disebut ekosistem,


komponen ekosistem terdiri dari faktor – faktor abiotik, produsen, konsumen , pengurai, dan
detritus.
c. Kesimpulan
Mahkluk hidup sebagian besar berada di darat dengan kehidupan secara alami ha ini
menyebabkan ekosistem darat alami lebih banyak daripada ekosistem darat buatan. Dari
pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaanekosistem darat
alami
dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem
darat
alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain yang
komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
d. Jawaban pertanyaan
Banyak jenis komponen yang ada didalam ekosistem, namun ekosistem yang mempunyai
komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami. Ditinjau dari data
yang
diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan
pada
kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai
berbagai jenis dan bermacam spesies.
2. Judul percobaan : Ekosistem Perairan
a. Hasil Pengamatan
No Komponen abiotik Kondsi/keadaan
1 Udara Lembab
17
Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
Gambar 2.4.
Biotik ekosistem darat buatan
Tabel 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
2 Tanah Basah
3 Air Keruh
4 Cahaya Redup
5 Iklim/cuaca Mendung
No
Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Kangkung Katak Cacing
2 Tales Ular Jamur
3 Tetean Cacing tanah Jentik-jentik
4 Lumut Kepiting Bakteri
5 Enceng gondok Ikan
b. Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
Produsen (organisme autotrof)
Konsumen (organisme heterotrof)
Pengurai (decomposer)
Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan tak
hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air.
27
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

c. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan
merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu
komponen
yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-komponen lainnya.
d. Jawaban pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari
komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling
banyakekosistem. Jika
di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam tersebut adalah
terdapatnya air
yang banyak pada ekosistem perairan.
3. Judul percobaan : Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi
18
Gambar 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
Tabel 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan
Gambar 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
a. Hasil pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1:
Padi Tikus Ular Pengurai
Rantai makanan 2:
Padi Belalang Katak Ular Pengurai
Rantai makanan 3:
Padi Ulat Burung Pengurai
No Tingkat trofik 1 2 3 4 Pengurai
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 DaunPisang katak Ular manusia Bakteri
4 Padi tikus Kucing Bakteri
5 Eceng Gondok katak Ular Bakteri
6 Daun jambu Ulat ayam manusia Bakteri
7 Padi belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput kambing Manusia Bakteri
10 Genjer cacing ikan Bakteri
2) Ekosistem perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut Ikan Ular pengurai
19
Gambar 2.7.
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem darat
Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Gambar 2.8.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
Rantai makanan 2 :
Enceng gondok Katak Ular pengurai
Rantai makanan 3 :
Lumut ulat ikan Ular pengurai
No. Tingkat trofik 1 2 3 4 Pengurai
1 Kangkung
28
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

2 Tales
3 Tetean
4 Lumut
5 Enceng gondok
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri
20
Gambar 2.9.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan
Gambar 2.10.
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem perairan
Tabel 2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
b. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari
sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan
mengubahnya
sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu individu dengan
lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang berbentuk
makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang lain melalui serangkaian
urutan
makanan dan dimakan dsebut ratai makanan
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen
c. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam
suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan
dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu
tersebut.
d. Jawaban pertanyaan
1) Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah
ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup
di ekosistem darat maupun perairan
2) Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem
darat.
Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah,
kebun.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Judul Percobaan : Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
a. Hasil pengamatan
No Konsentrasi Rata-rata panjang akar 1 G (%)
1 Kontrol 2,3 cm 2,3 – 1,7 X 100%
2 3,1% 1 mm 2,3
3 6,25% 1 mm = 26,08 %
4 12,5% 0,5 mm
5 25% 1 mm
6 50% 0,5 cm
7 100% Tidak tumbuh / mati
Rata-rata : 1,7
21
Gambar 2.11.

29
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
b. Pembahasan
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya lingkungan
kebutuhan hidup manusia. Antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan,
rekreasi, dan kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya.
Manusia telah memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya
masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosisitem
(lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.
c. Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industry yang banyak digunakan dalam kehidupan
seharihari
yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organism target maupun non target.
d. Jawaban pertanyaan
1) Larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbahan akar yaitu 100%
2. Judul percobaan : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
a. Hasil pengamtan
No.
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-1 (24)
100
% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
11122235
21222346
31233346
41222335
51120437
60232347
71002346
81122237
90202336
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6
No. Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-2 (24 jam)
22
Konsentrasi 0 3,1 5,25 12,5 25 50 100
Hambatan
Pertumbuhan
(%)
Grafik 2.1.
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
12233357
23333356
32354446
41343437
52240467
30
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

60363336
73003347
82243368
90304437
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7
b. Pembahasan
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada
4
tahap pencemaran
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
c. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.
d. Jawaban pertanyaan
1) Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)
23
Konsentrasi
Panjang kecambah kacang hijau
Grafik 2.2.
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 2
24

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM


IPA DI SD PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan
a. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1.
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi
31
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

Gambar 3.1.
Pengelompokan bahan makanan

b. Pembahasan

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu
contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh
tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan
oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi
glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya
kacang tanah, susu, kelapa . Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin
sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita
membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.

32
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

c. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
yang dijadikan sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang
mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu,
kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
d. Jawaban pertanyaan
1) Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat
2) Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3) Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. Hasil pengamatan
Tabel 3.2.
Pengelompokan sayuran

Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran kacang Sayuran


No makanan daun buah akar/umbi kacangan tunas
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun pepaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Melinjo 
10 Nangka 
11 Waluh 
12 wortel 
13 Kentang 
14 Kacang panjang 
15 Kacang merah 
16 Buncis 
17 Kapri 
18 Mentimun 
19 Rebung 
20 Tauge 

33
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

Gambar 3.2.
Pengelompokan sayuran

34
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan adalah
bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna
a. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :
Tabel 3.3.
Makanan 4 sehat 5 sempurna
No Jenis masakan Kelompok Jenis
makan bahan Zat Makanan
makan Karbohidra Protein lemak vitamin
t
1 Nasi putih Makanan Beras

pokok
35
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

2 Oseng tempe Lauk pauk Tempe


+kacang kacang 
panjang penjang 
3 Sayur lodeh sayuran Terong  

36
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

Temple
Tahu
Santan
4 Pepes ikan Lauk pauk Ikan

tongkol tongkol
5. pisang Buah

buahan

Gambar 3.3.
Makanan 4 sehat 5 sempurna

b. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang
ada unsur karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin
c. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan makan
harus serat, kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.
d. Jawban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang yang
berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk,
sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
1) Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2) Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3) Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. Judul Percobaan : Uji Karbohidrat
a. Hasil pengamatan
Tabel 3.4.
Uji Karbohidrat

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Yodium Yodium
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
37
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

4. Telur Rebus (bagian Putih Putih kekuningan X


putih)
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kunin Krem X
g

38
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

7. Biskuit Coklat Hitam √


8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam √

Gambar 3.4.
Uji Karbohidrat

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen
lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh
hasil pengujian sebagai berikut :
 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu
berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
 Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa
apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan
bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya
39
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.


 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa
tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Biskuit

40
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula
pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol
berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.
d. Jawaban pertanyaan
1) tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium
tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih
kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang
tidak mengandung karbohidrat.
3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Judul percobaan : Uji Lemak
a. Hasil Pengamatan Tabel 3.5.
Uji Lemak

Meninggalkan bekas
No. Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
41
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

4. Seledri √ Tidak mengandung lemak


5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak

42
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

9. Santan √ Mengandung lemak


10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

Gambar 3.5.
Uji lemak

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
 Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit

43
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda


transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
 Kacang tanah kering

44
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang
tanah kering mengandung lemak.
 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
 Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya,
susu.
d. Jawban pertanyaan
1) bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak dak
terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan papaya

45
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

tidak terlihat transparan.


3) Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak
goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
papaya, susu.

46
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

3. Judul Percobaan : Uji


Protein
Tabel 3.6.
a. Hasil pengamatan Uji Protein

Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Ya Tidak Keterangan
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung
protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung
protein
7. Seledri √ Mengandung protein

Gambar 3.6.
Uji Protein

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya
dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain yang
dibakar.
 Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
 Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
47
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.


 Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar.
Hal itu menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
 Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata
baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa
seledri mengandung protein.
 Daging Ayam

48
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu
ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan
bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
d. Jawaban pertanyaan
1) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam
yang dibakar.

C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur system pencernaan
a. Hasil pengamatan

49
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 3

Gambar 3.7.
Sistem Pencernaan

50
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

b. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran
makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi (
penghancuran makanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah makanan
menjadi sari makanan )
c. Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut,
kerongkongan , lambung, usus halus, usus besar, anus.
d. Jawaban
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
2. a. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin
b. lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida
c. usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase. Pangkreas
menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen.
3. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase
 Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
 Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
 Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
 Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
 Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol
 Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
Trispsin mencernakan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA DI


SDPDGK4107 MODUL 4
MEKANIKA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: GAYA

1. Gaya Listrik Statis

a. Tujuan
1) Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
2) Untuk membuktikan adanya listrik statis dengan menggunakan rambut tebal
dan kering yang juga pada potongan kertas kecil

b. Alat/ Bahan
1) Sisir plastic/penggaris
2) Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
3) Potongan-potongan kertas kecil

c. Cara Kerja
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
2) Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik
3) Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil
4) Amati apa yang terjadi ?

d. Hasil Pengamatan

Gambar 4.1
Pokjar Kediri, 2018.1
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Pengamatan gaya listrik

statis

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

e. Pembahasan

f. Kesimpulan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

2. Gaya Magnet

a. Tujuan
1) Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2) Untuk mengetahui jenis-jenis yang dapat ditarik magnet

b. Alat dan Bahan


1) Magnet batang
2) Jarum jahit
3) Alumunium
4) Seng
5) Seutas benang jahit
6) Potongan plastik
7) Potongan kertas
8) Statif
9) Isolasi plastik

c. Cara Kerja
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
2) Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
3) Amati apa yang terjadi
4) Masukkan data dalam tabel pengamatan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

d. Hasil Pengamatan

Gambar 4.2

Pengamatan gaya

magnet

Tabel 4.1

Pengamatan gaya

magnet

No Magnet Baha Tertarik/tidak


n tertarik
1. Magne Jarum ………………………….
2. t Jahit ………………………….
3. ………………………….
Magne Aluminium
4. ………………………….
t Seng
5. ………………………….
Magne Benang
6. ………………………….
t jahit

Magne Plastik

t Kertas

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Magne

t
Magnet

e. Pembahasan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

f. Kesimpulan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

3. Gaya Gesek

a. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami gaya gesek

b. Alat dan Bahan


1) Kereta
2) Neraca pegas 2 buah
3) Balok kayu 5 x 5 x 10 cm (atau benda lainnya)

c. Cara Kerja

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk


1) Letakkan sebuah balok kayu di atas meja
2) Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
3) Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan dan catat penunjukan pada
skala neraca pegas (saat balok mulai bergerak)
4) Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan
untuk bergerak.

d. Hasil Pengamatan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Gambar 4.3

Pengamatan gaya

gesek

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Tabel 4.2

Pengamatan gaya

gesek

Penunjukkan Neraca
NO Keadaan Balok Pegas
(Newton)
1. Sebelum Bergerak
2. Saat akan Bergerak
3. Sesudah Bergerak

e. Pembahasan

f. Kesimpulan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

4. Gaya Pegas

a. Tujuan

Untuk mengetahui konsep dan peranan gaya

b. Alat dan Bahan


1) Karet gelang
2) Penggaris
3) Beban 20gr
4) Statif

c. Cara Kerja

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !


1) Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statis.
2) Gantungkan pula sebuah benda pada ujung karet yang satu lagi.
3) Tariklah beban ke bawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi ?

d. Hasil Pengamatan

Gambar 4.4

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Pengamatan gaya

pegas

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

e. Pembahasan

f. Kesimpulan

Laporan Praktikum IPA Modul 5. 1

PERCOBAAN 1: TITIK LEBUR ES


Pokjar Kediri, 2018.1
Sebagaimana pada diagram /grafik proses mencairnya es -25 °C menjadi air, terdapat proses di mana suhu es
tidak mengalami kenaikan walaupunpemanasan masih berlangsung. Pada garis 0°C ↔0°C terjadi prosespeleburan
dengan energi laten (tersembunyi).

Tujuan
1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C

Alat dan bahan


1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana kaca 2 buah.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Static 2 buah.

Tahapan Kegiatan
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelansecara terus menerus sampai mencapai
suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada
termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.

Hasil pengamatan:
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7
2. Kenaikan suhu es
Tabel 5.1
Data kenaikan suhu es
No 2 menit ke 1 Kenaikan suhu Suhu pada Keterangan
termomete
r
1 1 0oC 0oC Es melebur (dari padat
ke
cair)
2 2 33o C 40o C Proses pencairan
kemudian
mulai memanas
3 3 43 O C 83 O C Suhu air meningkat,
keluar
gelombang air
4 4 14 o C 97 o C Timbul suara air
mendidih
5 5 3oC 100 o C Titik didih air maksimum

Pokjar Kediri, 2018.1


. Pembahasan
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut
dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es dalam
bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.1.

Kesimpulan
a. Titik lebur es pada suhu 0o C
b. Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah mendidih.Hal ini karena pengaruh
suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/panas cuacanya maka akan lebib cepat mendidih.

Jawaban Pertanyaan
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas
maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair.
2. Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan masih terus berlangsung, pada saat inilah terjadi
proses peleburan dengan energi laten (tersembunyi)
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi karena masih ada
bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah pemanasan.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. 2

PERCOBAAN 2: PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA


Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhukamar tanpa mengalami wujud cair terlebih
dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih
dahulu.

Tujuan:
1. menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas;
2. menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair.

Alat dan Bahan


1. Yodium kristal secukupnya.
2. Kapur barus secukupnya. Pokjar Kediri, 2018.1

3. Parafin secukupnya.
4. Tabung reaksi 3 buah.
5. Penjepit tabung 3 buah.
6. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.

Tahapan Kegiatan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini.
1. Masukkan beberapa butir salah sate kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Hasil pengamatan
Tabel 5.2
No Kristal Mencair Langsung Keterangan
dulu Ya menguap Ya atau
atau tidak tidak
1. Yodium Tidak Tidak Menguap – mencair
2. Kapur barus Ya Tidak Mencair – menguap
3. Parafin Tidak Ya Mengkristal - menguap

Pembahasan
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam tabung reaksi yang
berbeda –
beda. Lalu msing – masing tabung reaksi dipanaskan diatas Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2.
Kesimpulan
· Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
· Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
· Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
· Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.
· Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses mencair dulu.
Jawaban Pertanyaan
1. Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.
2. Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mencapai titik jenuh dan
mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran – butiran es / bunga salju).

Laporan Praktikum IPA Modul 5. 3

PERCOBAAN 3: PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih. Sebaliknya, gas akan
menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya daps
dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.
Tujuan
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas. Pokjar Kediri, 2018.1

2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi 2 buah.
2. Gabus penutup 2 buah.
3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.
4. Termometer 1 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
6. Bejana 1 buah.
7. Ketel uap 1 buah.
8. Tripot 1 buah.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4
Tahapan Kegiatan
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan gabus yang telah dilengkapi
pipa plastik dan termometer.

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

.Pembahasan
Bahan dan alat distel sedemikian rupa, lalu air dingin dimasukkan dalam
ketel, ditutup rapat dengan gabus yang telah diberi lubang pipa plastic kemudian
diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dalam ketel. Pipa plastic
dihubungkan ke tabung reaksi dalam bejana kaca yang berisi air dingin. Nyalakan
Bunsen untuk memanaskan ketel kemudian diamati pergerakan uap air melalui pipa
plastic yang mengalir ketabung reaksi serta perubahan suhunya dicatat seperti
pada hasil pengamatan diatas.

Kesimpulan
Benda cir yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik
didih. Dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

Jawaban Pertanyaan
1. Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.
2. Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi
berubah menjadi air

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LAPORAN PRAKTIKUM IPA PDGK4107

MODUL 6 GELOMBANG

TUTOR Mata Kuliah :

KUSNADI, DRS., M.SI.,DR.

Disusun oleh :

ELLY LAELA HILALIYAH (857484703)

Kelas A

POKJAR CENTEH

Pokjar Kediri, 2018.1

UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN

2022.1
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107


MODUL 6
GELOMBANG

NAMA ELLY LAELA H

NIM 857484703
UPBJJ : BANDUNG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Jenis dan Bentuk Gelombang
(Jenis-jenis Gelombang, Sifat Pemantulan Gelombang, dan Gelombang Stasioner)

1. Judul Percobaan :Percobaan jenis-jenis gelombang


a. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
logitudinal.

b. Hasil Pengamatan
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung
slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

c. Alat dan Bahan


1) Slinki
2) Kabel listrik, panjang 5 m = 0,5 cm
3) Benang kasur panjang 3 m.
4) Karet Gelang.

d. Cara Kerja
1) Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki
yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi
energi.
2) Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
Pokjar Kediri, 2018.1
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3) Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat
ujung slinki digerakkan ).
4) Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel
listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

listrik tersebut.

Gambar 6.7 Usikan Pada Slinki

5) Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang
atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan

cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:

Gambar
6.8
Usikan Pada Slinki Sacara Berulang

Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya


(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.
Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

e. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

f. Pertanyaan dan Jawaban


Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan
gelombang longitudinal?

Jawab : Pokjar Kediri, 2018.1

Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat

tegak lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah

gelombang pada tali. Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva

satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah

getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada

slinki yang digerakkan maju mundur.

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

2. Jenis Percobaan : Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


a. Tujuan
Mengamati sifat pemantulan gelombang.

b. Percobaan
Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan
air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah
dengan arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai
sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya gelombang

c. Alat dan Bahan


a. Slinki
b. Benang Kasur
c. Kerikil
d. Cara Kerja

d. Cara Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, di bak air atau dibenaja yang berisi air,
jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan
menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. ikatlah salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau
dipegang teman anda. Ujung yang satu ini harus tetap pada temapat yang tidak
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai
membentuk ½ gelombang. Seperti gambar berikut.

Gambar
6.9
Slinki Membentuk Setengah Panjang Gelombang

Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang


hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase
gelombang pantul dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang
Pokjar Kediri, 2018.1 yang
panjangnya 150 cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas.
5. Memeang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah
panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang
asalnya.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

6. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga
tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga
membentuk gelombang.

Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang


tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung
slinki. Ternyata yang terjadi adalah

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama


dengan gelombang asalnya.

Gambar
6.2
Titik keseimbangan dan simpangan

7. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5
m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata
ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar

e. Kesimpulan
1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

3. Jenis Percobaan : Percobaan Gelombang Stasioner


a. Tujuan
1. Mengamati gelombang stasioner.
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap pajang gelombang.

b. DasarTeori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua
gelombang yang identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh
gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita
ayunkan naik turun. Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-
ubah di antara nilai maksimum dan nilai minimumnya. Titik yang
amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan amplitudo
minimum disebut simpul.Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu
gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.
Pokjar Kediri, 2018.1

c. Alat dan Bahan


1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik.
3. Benang kasur, panjang 1,5 m
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram

d. Langkah Kerja
1. Rangakai alat dan bahan seperti di gambar 6.10 diatas (Percobaan Melde)
2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai
timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner tersebut, terlihat
berjalankah ? mengapa ? Terjadikah perpaduan gelombang pada gelombang stasioner.
3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
6. Matika catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram, htung
tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
8. bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang gelombang
dengan tangan tali.

e. Hasil Percobaan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi
gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun. Pada saat rangkaian
diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu
tali bergetar naik turun.

f. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu
T : M : 75 gram : 50
l 1.5 m
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara
perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang
stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan
gelombang pada gelombang stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut
yaitu: λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
4. diamat beban ditambah menjadi 100 gram.Maka teganga
Catudaya i n
talinya adalah: T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m
5. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka
panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1
l 2 2
6. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m Pokjar Kediri, 2018.1

7. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya
3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
8. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

g. Jawaban pertanyaan
1. Jika sebuah batu dilempar ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukaan air. Apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Jawab :
Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang transversal,
karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnet. Berdasarkan
sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya ?
Jawab :
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya
merambatkan partikel- partikel yang bermuatan positif dan negatif
dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus
kesemua arah.
3. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk menimbulkan
gelombang ?
Jawab :
hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan
gelombang dengan daya tertentu.
4. Pada prinsip penanaman beban, anda memperoleh panjang gelombang yang berbeda
panjangnya. Berubah jukahkah frekuensi gelombang itu ? jelaskan jawaban anda! Jika
panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LAPORAN PRAKTIKUM IPA PDGK4107

MODUL 7

OPTIK

TUTOR Mata Kuliah :

KUSNADI, DRS., M.SI.,DR.

Disusun oleh :

ELLY LAELA HILALIYAH (857484703)

PGSD S1

UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN


Pokjar Kediri, 2018.1

2022.1
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

MODUL 7 SIFAT CAHAYA


1. Judul Percobaan 1: Pemantulan Cahaya
a. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:


1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan fokud lensa cembung.
b. Alat dan Bahan
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
c. Cara Kerja
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar dibawah ini

2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3.Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datag dan sudut pantul.
4.Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
Pokjar Kediri, 2018.1
5.Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
6.Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

1. Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

2.Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3.Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
4.Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut.
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.

2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung tersebut.
5. Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan
cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
d. Dasar Teori

Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui

cermin cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang

memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa

digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya)


Pokjar Kediri, 2018.1
misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter

Sifat pemantulan pada cermin cekung


1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak

bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:


1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali

Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul

cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion

kendaraan

Sifat pemantulan pada cermin cembung :


1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)

Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa


yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah- olah sinar datang dari titik tersebut.

M : perbesaran

bayangan h’ : tinggi

bayangan benda h :

tinggi benda

s’ : jarak bayangan benda ke

cermin s : jarak benda ke

cermin
e. Data Hasil Pengamatan
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.
b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)

NO i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50 Pokjar Kediri, 2018.1

3 55 55
4 60 60

c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan .


2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


1. Maya.
2. Sama tegak.
3. Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
c. Hasil pengamatan

No Jarak benda Jarak bayangan (cm)


(cm)
1 5 cm -8 cm

2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.
b. Sifat bayangan yang dibentuk.
1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
c. Hasil pengamatan.

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

f. Analisis Data
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar

Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh

perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.

Proses pembentukan bayangan :


a. Benda di depan cermin datar.
b. Berlaku hukum pemantulan.
c. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin,
akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
Pokjar Kediri, 2018.1
d. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
e. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus- putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

f. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan pangkal
benda.
g. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah:


1. Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2. Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali
4. Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)

Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus

menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.

L = panjang minimal cermin

(m) h = tinggi benda (m)

Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari
lantai setinggi;

H = tinggi cermin dari ujung bawah

cermin h = tinggi orang / benda

(m)

x = jarak mata ke ujung kepala

II. PEMBIASAN CAHAYA

A. Tujuan Percobaan

Mengamati pembentukan bayangan pada lensa.


B. Alat dan Bahan
1. Lensa cembung
2. Lensa cekung
3. Lilin
4. Korek api
Pokjar Kediri, 2018.1
5. Penggaris
6. Layar
C. DASAR TEORI
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias. Lensa

Cembung (konveks) memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada

bagian tepinya. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa

bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) dan

lensa konkaf konveks (cembung cekung).

Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung memiliki sifat

dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa konvergen.

Apabila ada berkas cahaya

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa, maka berkas cahaya

tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.

· Ciri – ciri lensa cembung:


a. Mengumpulkan cahaya (konvergen)
b. Fokusnya bernilai positif (+)

Melukis bayangan benda pada lensa cembung:


a. Benda di ruang III (di belakang titik M )

Sifat bayangannya: nyata,terbalik,diperkecil


b. Benda di ruang II ( antara F – M)

Sifat bayangannya: nyata, terbalik, diperbesar


c. Benda di ruang I

Sifat bayangannya: maya, tegak, diperbesar


· Titik fokus lensa cembung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang

disebut rumus pembuat lensa (lens maker equation)

D. Langkah Kerja layar

lensa

lilin

1. .Menyusun alat-alat percobaan


2. Memposisikan lilin pada jarak tertentu dari lensa
3. Menggeser-geser layer sampai terbentuk bayangan lilin yang tajam. Mencatat jarak
lilin kelensa (so) dan jarak layer ke lensa (s’)
4. Mengulangi langkah 2 sampai 4 dengan mengubah jarak benda sampai terambil
lima data.
5. mengisi data yang di dapatkan pada table hasil pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
 Lensa Cembung benda di ruang III
No S S’ 1/S 1/S’ Sifat bayangan

1 40 28 1/40 1/28 Nyata, terbalik,


diperkecil
2 45 25 1/45 1/25 Nyata, terbalik,
Pokjar Kediri, 2018.1

diperkecil
3 50 24 1/50 1/24 Nyata, terbalik,
diperkecil
4 55 23 1/55 1/23 Nyata, terbalik,
diperkecil
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

5 60 22 1/60 1/22 Nyata, terbalik,


diperkecil

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

 Lensa Cembung benda di ruang II


No S S’ 1/S 1/S’ Sifat bayangan

1 20 110 1/20 1/110 Nyata, terbalik,


diperbesar
2 22 72 1/22 1/72 Nyata, terbalik,
diperbesar
3 24 56 1/24 1/56 Nyata, terbalik,
diperbesar
4 26 44 1/26 1/44 Nyata, terbalik,
diperbesar
5 28 39 1/28 1/39 Nyata, terbalik,
diperbesar

 Lensa cekung dan cembung


No S’ S 1/S’ 1/S Sifat bayangan

1 21, 7 1/21. 1/7 Maya, terbalik,


5 5 diperkecil
2 22 6, 1/22 1/6, Maya, terbalik,
5 5 diperkecil
3 23 7, 1/23 1/7, Maya, terbalik,
5 5 diperkecil
4 23, 7 1/23. 1/7 Maya, terbalik,
5 5 diperkecil
5 24 7 1/24 1/7 Maya, terbalik,
diperkecil

F. KESIMPULAN
o Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung selalu maya dan tegak.
o Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung selalu nyata dan terbalik.
o Semakin besar nilai S semakin kekil nilai S’. Jadi nilai S dan S’ berbanding
terbalik.
o Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap (diproyeksikan)
oleh suatu media (layar).

III. PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI DAN DISPERSI PADA SIFAT CAHAYA

a. Tujuan Pokjar Kediri, 2018.1

Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan


sifat-sifat cahaya.

b. Alat dan Bahan


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

1. lampu TL

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

2. kisi disfraksi.

c. Cara Kerja

1. susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.

2. setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000 celah
atau d=1/300 cm, jika yang dipilih warna ,ungu, ukurlah jarak warna ungu yang dilihat di
lampu TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang anda amati
tersebut. Ukur jarak kisi ke lampu TL.

d. Pertanyaan

1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?

f. Pembahasan

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat

mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika,

cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang

kasat matamaupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut

foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara

bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya

yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera

penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan

optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern. Cahaya

mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:


Pokjar Kediri, 2018.1
· Intensitas

· Frekuensi atau panjang gelombang

· Polarisasi
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

· Fasa

dan sifat optik


fisis:
· Interferensi

· Difraksi

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

· Dispersi

· Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil

halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya

polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma

lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari

harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.

Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat

membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga

gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
g. Kesimpulan

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil

halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya

polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma

lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari

harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.

Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat

membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga

gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah

energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang

sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah

radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.

Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.


h. Jawaban Pertanyaan

1. warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning dan violet atau ungu.

2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
Pokjar Kediri, 2018.1
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang
baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 8
KELISTRIKAN

NAMA : Elly laela hilaliyah

NIM 857484703
UPBJJ-UT : bandung
KEGIATAN PRAKTIKUM I
1. Muatan Listrik
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.

2
3
3. A
Podtaonmguantaknerltiasstrsikudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan
kain wool.

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan wool plastik nilon

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik


Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

Jawaban pertanyaan

1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
– B bermuatan positif
– C bermuatan negatif
– D bermuatan positif
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LAPORAN PRAKTIKUM IPA MODUL 9

Diajukan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Praktikum IPA di SD
(PDGK 4107)

Tutor Kusnadi, DRS.,M.SI.,DR.

Disusun Oleh :

Nama : Elly laela hilaliyah


NIM 857484703
Program Studi : S1 PGSD Masukan

Sarjana Pokjar Kelas : centeh

Masa Registrasi : 2022.1

UNIT PROGRAM PEMBELAJAR JARAK


JAUH BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1

Pokjar Kediri, 2018.1


PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

LAPORAN PRAKTIKUM
IPA SD
PEMBAKARAN MEMERLUKAN OKSIGEN

I. PRAKTIKUM 1
Cara Kerja I
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak
antar lilin 30 cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan
pada tabel 1
d. Hasil Pengamatan

Tabel 1 Perbandingan Lamanya Waktu Menyala

Perlakuan Waktu Menyala


Lilin 1 ditutup dengan 00:00:07:47
gelas
Lilin 2 dibiarkan Menyala lebih lama
terbuka

e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadiPokjar
demikian!
Kediri, 2018.1
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin 2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada
lilin 1 yang ditutup dengan gelas, hal itu dikarenakan lilin 2
memperoleh udara (oksigen) lebih banyak dan tidak terbatas,
sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih lama.
3. Lilin 1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih
sedikit daripada lilin 2 yang dibiarkan terbuka, dengan waktu
menyala hanya 00:00:07:47

Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran

dalam gelas, awalnya terjadi pengembangan udara, pada

saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara

sehingga lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas

akan padam karena kehabisan oksigen. Di ruang

tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang

berupa karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas,

sehingga lilin semakin redup dan akhirnya padam

karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas

tekanannya lebih rendah atau berkurang dibandingkan

udara diluar gelas).

Cara Kerja II
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107/MODUL 4

2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyalakan satu lilin.
2. Menutup lillin dengan gelas dan mencatat waktu antara lilin
menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati.
3. Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk 5 kali pengamatan, mencatat hasil pada
tabel 2

Anda mungkin juga menyukai