PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
b. Dasar Teori
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yaitu:
1) Bernapas
Semua makhluk hidup bernapas untuk memperoleh energi untuk aktivitas hidupnya.
Bernapas adalah proses mengambil Oksigen (O2) dari udara dan mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan uap air. Oksigen diserap dari udara melalui sistem alat
pernafasan. Alat pernafasan dapat berupa paru-paru- insang, trakea, permukaan kulit
tubuh.
2) Bergerak
Semua makhluk hidup bergerak, sebagian atau seluruh bagian tubunya. Pada hewan,
kemampuan geraknya lebih aktif karena telah dilengkapi sistem alat gerak. Sedangkan
pada tumbuhan geraknya lebih pasif, umumnya hanya bagian tertentu seperti ujung
akar, batang dan bunga.
3) Menerima dan menanggapi rangsang
Menanggapi rangsang merupakan aktivitas adaptasi suatu makhluk terhadap
rangsang dari lingkungannya. Bentuk aktivitas menanggapi rangsang dapat berupa
perilaku, fisiologis maupun penampilan morfologi tubuhnya.
4) Membutuhkan makanan
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk sumber energi dan kelangsungan hidup.
Berdasarkan jenisnya hewan dibedakan menjadi hewan herbivora, karnivora dan
omnivora. Tumbuhan mampu menyusun zat makanannya sendiri (autrotof) melalui
fotosintesis
5) Tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh meliputi tinggi, berat,
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan
berkembang merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan,
dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju
kesempurnaan/ kedewasaan.
6) Berkembangbiak
Makhluk hidup berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Perkembangbiakan
terjadi secara seksual dan aseksual. Pada hewan bisa melalui membelah diri, pada
tumbuhan bisa dengan tunas, setek, stolon, rhizome, dll. (staffnew.uny.ac.id)
c. Alat dan bahan
1) Alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar
d. Cara kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan seperti table 1.1.
2) Pergi ke alam sekitar untuk mengamati makhluk hidup baik hewan maupun
tumbuhan.
3) Membubuhkan tanda cek () pada tabel 1.1 sesuai dengan ciri-ciri yang diamati.
e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
*) Keterangan
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi)
4. tumbuh;
5. berkembang.
b. Pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup diantaranya adalah bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernapas, perlu nutrisi, tumbuh dan berkembang.
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Makhluk hidup dapat bergerak dan peka terhadap rangsang (iritabilitas). Bentuk
rangsangan bisa berupa suara, gelombang cahaya, sentuhan fisik, aroma, dan suhu.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, kelompok hewan kucing, sapi, kambing dapat
bergerak secara aktif berpindah tempat dengan menggunakan kakinya, selain itu
anggota tubuh lainnya seperti kepala, ekor dan anggota tubuh lainnya juga dapat
bergerak sebagai respon terhadap rangsang. Kelompok tumbuhan dapat bergerak
sebagai bentuk respon terhadap rangsang. Misalnya, putri malu yang semula mekar
akan menutup daunnya ketika disentuh. Batang tumbuhan bisa bergerak mendekati
arah datangnya cahaya dan akar tanaman menjalar mendekati sumber air.
2. Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses
mengambil Oksigen (O2) dari udara dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan uap
air. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda tergantung pada tempat hidup
dan jenis makhluk hidup. Ayam, kucing, sapi, kambing bernapas menggunakan paru-
paru, sedangkan ikan bernapas menggunakan insang. Pada tumbuhan, Oksigen
diambil melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel.
4. Tumbuh
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh meliputi tinggi, berat,
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Ayam,
kucing, sapi, kambing, dan ikan mengalai pertambahan tinggi dan berat seiring
berjalannya waktu. Tanaman putri malu, tanaman cabai, pohon pisang, pohon manga,
pohon singkong/ ketela pohon mengalami pertambahan tinggi.
5. Berkembang
Berkembang merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan,
dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju
kesempurnaan/ kedewasaan. Ayam dan ikan bisa bertelur. Telur berkembang menjadi
anak ayam. Kucing, sapi, dan kambing bisa beranak. Tanaman ketika masanya bisa
berbunga, berbuah dan berumbi pada ketela pohon.
c. Kesimpulan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan pembahasan, makhluk hidup memiliki ciri-
ciri bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernapas, memerlukan makanan atau
nutrisi, tumbuh, dan berkembang. Ayam, kucing, sapi, kambing, ikan lele, tanaman putri
malu, pohon mangga, pohon pisang, tanaman cabai, pohon singkong/ketela pohon
merupakan makhluk hidup sehingga memiliki semua ciri-ciri sebagai makhluk hidup.
d. Jawaban Pertanyaan
1) Tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Tumbuhan peka
terhadap rangsangan cahaya matahari, sehingga batang tanaman akan bergerak
mengikuti arah cahaya matahari. Tanaman juga peka terhadap rangsang sentuhan.
Misalnya pada tanaman putri malu akan menutup/ mengatupkan daunnya ketika
disentuh.
2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan
Perbedaan
No Persamaan
Ciri Hewan Ciri tumbuhan
1. Sama-sama Bergerak aktif dan dapat Bergerak pasif dan tidak
bergerak berpindah tempat dapat berpindah tempat
2. Sama-sama Konsumen, tidak dapat Produsen, mampu
memerlukan membuat makanan menghasilkan makanan
makanan dan air sendiri sendiri melalui fotosintesis
3. Sama-sama Memiliki alat pernapasan Tidak memiliki alat
bernapas khusus pernafasan khusus
Mengambil O2 dan Mengambil dan
mengeluarkan CO2 secara mengeluarkan gas secara
aktif pasif
4. Peka terhadap Peka terhadap semua Tidak mampu merespon
rangsang jenis rangsangan semua jenis rangsangan
e. Lampiran
Ayam Lele
Kucing
Sapi Kambing
b. Dasar Teori
Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis berupa
sentuhan atau tekanan. Gerak menutupnya daun putri malu akan terjadi dalam waktu
singkat sekitar 1-2 detik dan untuk kembali memerlukan waktu kurang lebih 10 menit.
Mekanisme gerak ini juga dipengaruhi perubahan tekanan turgor di dalam sel daun
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Umumnya
tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae), putri malu dan kembang turi akan
mengatupkan daunnya ketika hari sudah gelap. Selain disebabkan suasana gelap, gerak
mengatup daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam daun.
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah.
Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas.
(simdos.unud.ac.id)
d. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Mencari tanaman putri malu di sekitar lingkungan
(2) Memberikan rangsangan berupa sentuhan halus, sedang, hingga kasar
dengan menggunakan pensil/ penggaris.
b) Niktinasti
(1) Memindahkan putri malu ke dalam pot yang berisi media tanam yang
sudah disiapkan sebelumnya
(2) Meletakkan pot di atas meja dan ditutup dengan menggunakan kadus
kedap cahaya secara hati-hati tanpa menyentuh daun putri malu.
(3) Biarkan tertutup selama setengah jam
(4) Setelah setengah jam, mengangkat kardus dengan hati-hati dan
membandingkan hasilnya dengan dau putri malu yang berada di
lingkungan terbuka
(5) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.3
2) Geotropisme
a) Menanam biji kacang hijau ke dalam 2 buah pot kecil yang telah diisi media
tanam
b) Ketika biji kacang hijau sudah mulai berkecambah, beri label ke-2 pot
dengan label A dan B
c) Pot A diletakkan secara vertikal dan pot B secara horizontal, kedua pot
diletakkan di tempat terbuka
d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore hari selama 1 minggu
e) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.4.
e. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan
Reaksi daun putri
No. pada daun putri Keterangan
malu
malu
1. Halus Daun menutup Daun lebih cepat membuka
perlahan-lahan kembali
2. Sedang Daun menutup agak Daun memerlukan waktu ±4
cepat menit untuk mulai
membuka kembali
3. Kasar Daun menutup Daun memerlukan waktu ±9
dengan cepat disertai menit untuk mulai
respon tangkai membuka kembali
daunnya yang semula
tegak menjadi agak
layu
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula 1⁄ jam kemudian
2
1. Disimpan di tempat Daun mekar/ terbuka Daun mekar/
terang terbuka
2. Ditutup dengan Daun mekar/ terbuka Daun mengatup/
penutup yang kedap menutup
cahaya
2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Pengamatan hari ke-
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A (cm) 0,6 1 1,8 3,2 7,2 8,3 9,8 Pertumbuhan batang tegak
Pertumbuhan batang belok ke
B (cm) 0,6 1,2 3 6,7 8 9,5 10,3 atas (menjauhi arah gravitasi
bumi)
f. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan mengenai gerak pada tumbuhan yaitu
seimonasti, niktinasti dan geotropisme, maka:
1. Seismonasti adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan
sentuhan/ tekanan. Pada percobaan yang telah dilakukan, daun tanaman putri malu
ketika diberi rangsang sentuhan secara halus akan menutup secara perlahan. Semakin
kasar sentuhan yang diberikan, respon menutupnya daun pun semakin cepat dan
proses daunnya membuka kembali lebih lama. Mekanisme gerak tersebut disebabkan
oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel daun.
2. Niktinasti adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh suasana gelap. Daun
putri malu ketika berada di tempat terbuka dan terang daunnya mekar atau terbuka.
Ketika putri malu ditutup menggunakan kardus yang telah dilapisi karton hitam luar
dalam, maka setelah setengah jam kemudian dibuka secara hati-hati tanpa
menyentuh daunnya, daun putri malu tersebut mengatup/ menutup. Selain
disebabkan karena suasana gelap, gerak mengatup daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam daun.
3. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke
bawah. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke
atas. Pada pot A batang tanaman berdiri tegak dan pertumbuhan batang terutama di
hari ketiga tidak secepat pada pot B. Sedangkan pada pot B yang diletakkan horisontal,
batang tanaman tumbuh lebih panjang untuk bergerak ke arah cahaya matahari dan
menjauhi bumi (ke atas). Oleh karena itu batang tanaman tersebut mengalami gerak
geotropisme negatif.
g. Kesimpulan
h. Jawaban Pertanyaan
1) Contoh tanaman yang melakukan niktinasti adalah daun kembang turi, polong-
polongan, daun kupu-kupu.
2) Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan gerak niktinasti pada daun putri malu
dipengaruhi oleh rangsang cahaya, sedangkan gerak seismonasti pada daun putri
malu dipengaruhi oleh rangsangan sentuhan.
3) Fototropisme adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan
cahaya. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sekaligus membuktikan
adanya gerak fototropisme karena gerak batang tanaman berbelok ke atas yang
merupakan sumber cahaya matahari. Fototropisme yang terjadi adalah fototropisme
positif karena arah tumbuh batang tanaman menuju sumber rangsang cahaya.
i. Lampiran
1) Seismonasti
2) Niktinasti
3) Geotropisme
Pengamatan hari pertama
Pot B
Pot A
Pengamatan hari kedua
Pot A Pot B
Pot B Pot A
Pot B Pot A
b. Dasar Teori
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas (respirasi). Respirasi
merupakan proses mengambil Oksigen (O2) dari udara yang dibutuhkan untuk
metabolisme sel dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dari tubuh. Setiap
makhluk hidup memiliki ciri-ciri bernapas (respirasi) yang memerlukan udara
(oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diserap dari udara melalui
alat pernapasan. Alat pernapasan pada tumbuhan berupa stomata dan lentisel
sekaligus sebagai alat pertukaran gas pada tumbuhan. Pada hewan dapat
berupaparu-paru, insang, trakea atau melalui permukaan kulit. Alat pernapasan
tersebut terjadi pertukaran gas, terutama oksigen (diserap) dan karbondioksida,
uap air (H2O) dan panas dilepaskan.
Kapur sirih berasal dari bebatuan jenis gamping. Jika air kapur bereaksi
dengan CO2 maka akan terbentuk butiran kapur. Bila butiran kapur masih
bercampur (belum mengendap) maka air kapur menjadi keruh. Tingkat kekeruhan
air kapur menggambarkan kadar CO2 yang dihasilkan. (staffnew.uny.ac.id)
d. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Menyiapkan respirometer sederhana seperti berikut sebanyak 3 buah,
masing-masing A (diisi kacang hijau berkecambah), B (jangkrik), C (tidak
diisi makhluk hidup).
b) Meletakkan ketiga respirometer secara horisontal.
e. Hasil Pengamatan
1) Respirasi memerlukan udara (Oksigen)
Tabel 1.5
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,3 cm 0,6 cm 0,7 cm 0,7 cm 0,8 cm
B 0,5 cm 0,8 cm 0,8 cm 0,9 cm 1 cm
C 0 0 0 0 0
f. Pembahasan
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Respirasi merupakan proses mengambil Oksigen (O2) dari udara yang
dibutuhkan untuk metabolisme sel dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dari
tubuh. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri bernapas (respirasi) yang
memerlukan udara (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida. Pada percobaan
yang telah dilakukan, respirometer C (tidak terdapat makhluk hidup) tetesan
pewarna (eosin) yang diteteskan pada ujung sedotan tidak bergerak sama-sekali
karena di dalamnya tidak terdapat makhluk hidup. Pada respirometer B yang diisi
dengan jangkrik, eosin yang diteteskan pada ujung sedotan akan perlahan-lahan
berjalan ke arah dalam respirometer. Pada respirometer A yang diisi dengan biji
kacang hijau yang sedang berkecambah, eosin yang diteteskan pada ujung
sedotan juga mengalami pergerakan perlahan menuju ke dalam respirometer.
Namun, pergerakan eosin menuju ke dalam lebih cepat terjadi pada respirometer
B yang diisi jangkrik. Pada pengamatan ini peneliti mengamati setiap 5 menit
sekali selama 25 menit, karena jika setiap 3 menit sekali perubahan posisi eosin
tidak terlalu kelihatan dan pergerakan eosin sangat lambat. Laju pergerakan eosin
pada respirometer B (jangkrik) lebih cepat daripada pada respirometer A (biji
kacang hijau yang berkecambah), hal tersebut dikarenakan jangkrik bergerak aktif
sedangkan tumbuhan bergerak pasif.
g. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jangkrik dan kacang hijau
berkecambah yang berada di dalam botol tertutup memerlukan oksigen dari luar
untuk proses respirasi, yang dibuktikan dengan berjalannya tetesan pewarna
(eosin) pada ujung sedotan ke arah dalam botol. Respirasi hewan lebih cepat dan
membutuhkan lebih banyak oksigen daripada respirasi tumbuhan, karena hewan
bergerak aktif, sedangkan tumbuhan bergerak pasif.
Respirasi mengeluarkan karbondiaoksida (CO2). Hal tersebut dibuktikan
dengan keruhnya air kapur jernih pada botol B setelah dihembuskan nafas melalui
sedotan (1) karena air kapur jernih bereaksi dengan karbondioksida (CO2). Tingkat
kekeruhan air kapur jernih menggambarkan kadar CO2 yang dihasilkan.
h. Jawaban Pertanyaan
1. Kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen berguna untuk
meningkatkan suhu di dalam botol/ alat respirometer sederhana agar
respirasi terpicu dengan cepat. Selain itu kapur sirih juga digunakan sebagai
pengikat karbondioksida
2. Tetesan pewarna (eosin) bergerak perlahan ke arah dalam botol (mendekati
makhluk hidup). Pada alat respirometer B (jangkrik), eosin bergerak lebih
cepat daripada eosin pada alat respirometer C (kecambah kacang hijau).
Sedangkan pada alat respirometer A (tidak ada makhluk hidup), eosin tidak
bergerak atau tetap pada posisi awal. Hal tersebut dikarenakan makhluk
hidup yang berada dalam alat respirometer memerlukan udara (O2) dari luar
untuk melakukan respirasi. Respirasi hewan lebih cepat dan membutuhkan
lebih banyak oksigen daripada respirasi tumbuhan, karena hewan bergerak
aktif, sedangkan tumbuhan bergerak pasif.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur yang
paling keruh terjadi pada botol B, karena di dalam botol B banyak
mengandung karbondioksida yang disebabkan oleh udara dari hembusan
pernafasan peneliti.
i. Lampiran
Eosin mulai bergerak mendekati makhluk Eosin pada respirometer C (tidak ada
hidup di dalam botol makhluk hidup) tidak bergerak
Kondisi awal air kapur jenuh pada ketiga Kondisi awal air kapur jenuh pada ketiga
botol masih jernih botol setelah diberi perlakuan
4. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum Ipa di SD. Tangerang Selatan: Gramedia.
simdos.unud.ac.id
staffnew.uny.ac.id