Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : HAORENSA ENGGAR PAMULASARI


NIM : 857940122
UPBJJ : YOGYAKARTA (Pokjar SMP Muhammadiyah 1 Wonosari)
(Praktikum dilakukan secara kelompok dengan Dyah Fitri Utami dan Nurcahyani Retno Pambudi)

A. KEGIATAN PRAKTIKUM : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Ciri–ciri Umum Makhluk hidup
a. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal

b. Dasar Teori
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yaitu:
1) Bernapas
Semua makhluk hidup bernapas untuk memperoleh energi untuk aktivitas hidupnya.
Bernapas adalah proses mengambil Oksigen (O2) dari udara dan mengeluarkan
karbondioksida (CO2) dan uap air. Oksigen diserap dari udara melalui sistem alat
pernafasan. Alat pernafasan dapat berupa paru-paru- insang, trakea, permukaan kulit
tubuh.
2) Bergerak
Semua makhluk hidup bergerak, sebagian atau seluruh bagian tubunya. Pada hewan,
kemampuan geraknya lebih aktif karena telah dilengkapi sistem alat gerak. Sedangkan
pada tumbuhan geraknya lebih pasif, umumnya hanya bagian tertentu seperti ujung
akar, batang dan bunga.
3) Menerima dan menanggapi rangsang
Menanggapi rangsang merupakan aktivitas adaptasi suatu makhluk terhadap
rangsang dari lingkungannya. Bentuk aktivitas menanggapi rangsang dapat berupa
perilaku, fisiologis maupun penampilan morfologi tubuhnya.
4) Membutuhkan makanan
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk sumber energi dan kelangsungan hidup.
Berdasarkan jenisnya hewan dibedakan menjadi hewan herbivora, karnivora dan
omnivora. Tumbuhan mampu menyusun zat makanannya sendiri (autrotof) melalui
fotosintesis
5) Tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh meliputi tinggi, berat,
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan
berkembang merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan,
dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju
kesempurnaan/ kedewasaan.
6) Berkembangbiak
Makhluk hidup berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Perkembangbiakan
terjadi secara seksual dan aseksual. Pada hewan bisa melalui membelah diri, pada
tumbuhan bisa dengan tunas, setek, stolon, rhizome, dll. (staffnew.uny.ac.id)
c. Alat dan bahan
1) Alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar

d. Cara kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan seperti table 1.1.
2) Pergi ke alam sekitar untuk mengamati makhluk hidup baik hewan maupun
tumbuhan.
3) Membubuhkan tanda cek () pada tabel 1.1 sesuai dengan ciri-ciri yang diamati.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-Ciri Makhluk Hidup *)


No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Ayam     
2 Kucing     
3 Sapi     
4 Kambing     
5 Ikan lele     
6 Tanaman Putri malu     
7 Tanaman cabai     
8 Pohon Pisang     
9 Pohon mangga     
10 Pohon singkong     

*) Keterangan
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi)
4. tumbuh;
5. berkembang.

b. Pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup diantaranya adalah bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernapas, perlu nutrisi, tumbuh dan berkembang.
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Makhluk hidup dapat bergerak dan peka terhadap rangsang (iritabilitas). Bentuk
rangsangan bisa berupa suara, gelombang cahaya, sentuhan fisik, aroma, dan suhu.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, kelompok hewan kucing, sapi, kambing dapat
bergerak secara aktif berpindah tempat dengan menggunakan kakinya, selain itu
anggota tubuh lainnya seperti kepala, ekor dan anggota tubuh lainnya juga dapat
bergerak sebagai respon terhadap rangsang. Kelompok tumbuhan dapat bergerak
sebagai bentuk respon terhadap rangsang. Misalnya, putri malu yang semula mekar
akan menutup daunnya ketika disentuh. Batang tumbuhan bisa bergerak mendekati
arah datangnya cahaya dan akar tanaman menjalar mendekati sumber air.
2. Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses
mengambil Oksigen (O2) dari udara dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan uap
air. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda tergantung pada tempat hidup
dan jenis makhluk hidup. Ayam, kucing, sapi, kambing bernapas menggunakan paru-
paru, sedangkan ikan bernapas menggunakan insang. Pada tumbuhan, Oksigen
diambil melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel.

3. Perlu makan (nutrisi)


Makhluk hidup membutuhkan asupan nutrisi dari makanan untuk bertahan hidup,
menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Tumbuhan memerlukan unsur hara tanah
dan air untuk memproses makanannya sendiri melalui fotosintesis dengan bantuan
cahaya matahari dan CO2. Pada hewan berdasarkan jenis makanannya terbagi
menjadi karnivora, herbivora dan omnivora. Ayam, sapi, kambing termasuk jenis
hewan herbivora. Kucing termasuk jenis hewan karnivora, dan ikan lele termasuk jenis
ikan karnivora namun juga memiliki sifat kanibal.

4. Tumbuh
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh meliputi tinggi, berat,
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Ayam,
kucing, sapi, kambing, dan ikan mengalai pertambahan tinggi dan berat seiring
berjalannya waktu. Tanaman putri malu, tanaman cabai, pohon pisang, pohon manga,
pohon singkong/ ketela pohon mengalami pertambahan tinggi.

5. Berkembang
Berkembang merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan,
dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju
kesempurnaan/ kedewasaan. Ayam dan ikan bisa bertelur. Telur berkembang menjadi
anak ayam. Kucing, sapi, dan kambing bisa beranak. Tanaman ketika masanya bisa
berbunga, berbuah dan berumbi pada ketela pohon.

c. Kesimpulan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dan pembahasan, makhluk hidup memiliki ciri-
ciri bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernapas, memerlukan makanan atau
nutrisi, tumbuh, dan berkembang. Ayam, kucing, sapi, kambing, ikan lele, tanaman putri
malu, pohon mangga, pohon pisang, tanaman cabai, pohon singkong/ketela pohon
merupakan makhluk hidup sehingga memiliki semua ciri-ciri sebagai makhluk hidup.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Tumbuhan peka
terhadap rangsangan cahaya matahari, sehingga batang tanaman akan bergerak
mengikuti arah cahaya matahari. Tanaman juga peka terhadap rangsang sentuhan.
Misalnya pada tanaman putri malu akan menutup/ mengatupkan daunnya ketika
disentuh.
2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan
Perbedaan
No Persamaan
Ciri Hewan Ciri tumbuhan
1. Sama-sama Bergerak aktif dan dapat Bergerak pasif dan tidak
bergerak berpindah tempat dapat berpindah tempat
2. Sama-sama Konsumen, tidak dapat Produsen, mampu
memerlukan membuat makanan menghasilkan makanan
makanan dan air sendiri sendiri melalui fotosintesis
3. Sama-sama Memiliki alat pernapasan Tidak memiliki alat
bernapas khusus pernafasan khusus
Mengambil O2 dan Mengambil dan
mengeluarkan CO2 secara mengeluarkan gas secara
aktif pasif
4. Peka terhadap Peka terhadap semua Tidak mampu merespon
rangsang jenis rangsangan semua jenis rangsangan

Reaksi terhadap rangsang Reaksi terhadap rangsang


cepat/ reflex, simultan lambat dan terbatas
dan aktif
5. Tumbuh dan Mengalami pertumbuhan Pertumbuhan secara
berkembang sampai batas waktu kontinyu.
tertentu selama
hidupnya.

Mampu meregenerasi Tidak mampu


sel-sel tubuh yang rusak, meregenerasi organ tubuh
bahkan mampu yang hilang
meregenerasi organ
tubuh yang hilang
6. Mampu Berkembangbiak secara Hampir semua jenis
berkembangbiak seksual dan hanya tumbuhan
sebagian kecil yang berkembangbiak secara
berkembangbiak secara generatif dan vegetatif
aseksual

e. Lampiran

Ayam Lele
Kucing
Sapi Kambing

Putri malu Ketela pohon (singkong)

Pohon mangga Pohon pisang Tanaman cabe


2. Gerak Pada Tumbuhan
a. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasi.
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tanaman.

b. Dasar Teori
Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis berupa
sentuhan atau tekanan. Gerak menutupnya daun putri malu akan terjadi dalam waktu
singkat sekitar 1-2 detik dan untuk kembali memerlukan waktu kurang lebih 10 menit.
Mekanisme gerak ini juga dipengaruhi perubahan tekanan turgor di dalam sel daun
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Umumnya
tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae), putri malu dan kembang turi akan
mengatupkan daunnya ketika hari sudah gelap. Selain disebabkan suasana gelap, gerak
mengatup daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam daun.
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah.
Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas.
(simdos.unud.ac.id)

c. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kardus yang dilapisi karton warna hitam bagian luar dan dalam.
c) Stop watch
d) Alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a) Pot kecil 2 buah
b) Media tanam (tanah)
c) Biji kacang hijau
d) Air secukupnya

d. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Mencari tanaman putri malu di sekitar lingkungan
(2) Memberikan rangsangan berupa sentuhan halus, sedang, hingga kasar
dengan menggunakan pensil/ penggaris.
b) Niktinasti
(1) Memindahkan putri malu ke dalam pot yang berisi media tanam yang
sudah disiapkan sebelumnya
(2) Meletakkan pot di atas meja dan ditutup dengan menggunakan kadus
kedap cahaya secara hati-hati tanpa menyentuh daun putri malu.
(3) Biarkan tertutup selama setengah jam
(4) Setelah setengah jam, mengangkat kardus dengan hati-hati dan
membandingkan hasilnya dengan dau putri malu yang berada di
lingkungan terbuka
(5) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.3
2) Geotropisme
a) Menanam biji kacang hijau ke dalam 2 buah pot kecil yang telah diisi media
tanam
b) Ketika biji kacang hijau sudah mulai berkecambah, beri label ke-2 pot
dengan label A dan B
c) Pot A diletakkan secara vertikal dan pot B secara horizontal, kedua pot
diletakkan di tempat terbuka
d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore hari selama 1 minggu
e) Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.4.

e. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan
Reaksi daun putri
No. pada daun putri Keterangan
malu
malu
1. Halus Daun menutup Daun lebih cepat membuka
perlahan-lahan kembali
2. Sedang Daun menutup agak Daun memerlukan waktu ±4
cepat menit untuk mulai
membuka kembali
3. Kasar Daun menutup Daun memerlukan waktu ±9
dengan cepat disertai menit untuk mulai
respon tangkai membuka kembali
daunnya yang semula
tegak menjadi agak
layu

Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula 1⁄ jam kemudian
2
1. Disimpan di tempat Daun mekar/ terbuka Daun mekar/
terang terbuka
2. Ditutup dengan Daun mekar/ terbuka Daun mengatup/
penutup yang kedap menutup
cahaya

2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Pengamatan hari ke-
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A (cm) 0,6 1 1,8 3,2 7,2 8,3 9,8 Pertumbuhan batang tegak
Pertumbuhan batang belok ke
B (cm) 0,6 1,2 3 6,7 8 9,5 10,3 atas (menjauhi arah gravitasi
bumi)
f. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan mengenai gerak pada tumbuhan yaitu
seimonasti, niktinasti dan geotropisme, maka:
1. Seismonasti adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan
sentuhan/ tekanan. Pada percobaan yang telah dilakukan, daun tanaman putri malu
ketika diberi rangsang sentuhan secara halus akan menutup secara perlahan. Semakin
kasar sentuhan yang diberikan, respon menutupnya daun pun semakin cepat dan
proses daunnya membuka kembali lebih lama. Mekanisme gerak tersebut disebabkan
oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel daun.
2. Niktinasti adalah gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh suasana gelap. Daun
putri malu ketika berada di tempat terbuka dan terang daunnya mekar atau terbuka.
Ketika putri malu ditutup menggunakan kardus yang telah dilapisi karton hitam luar
dalam, maka setelah setengah jam kemudian dibuka secara hati-hati tanpa
menyentuh daunnya, daun putri malu tersebut mengatup/ menutup. Selain
disebabkan karena suasana gelap, gerak mengatup daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam daun.
3. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke
bawah. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke
atas. Pada pot A batang tanaman berdiri tegak dan pertumbuhan batang terutama di
hari ketiga tidak secepat pada pot B. Sedangkan pada pot B yang diletakkan horisontal,
batang tanaman tumbuh lebih panjang untuk bergerak ke arah cahaya matahari dan
menjauhi bumi (ke atas). Oleh karena itu batang tanaman tersebut mengalami gerak
geotropisme negatif.

g. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh


kesimpulan bahwa daun putri malu mengalami gerak seismonasti dan niktinasti.
Seismonasti dibuktikan dengan mengatupnya daun putri malu ketika mendapat
sentuhan dengan perlakuan yang berbeda yaitu secara halus, sedang, dan kasar.
Perbedaan perlakuan sentuhan itupun direspon dengan pergerakan daun putri malu
yang berbeda juga kecepatannya. Semakin kasar sentuhan yang diberikan, maka daun
putri malu akan menutup semakin cepat dan semakin lama untuk membuka daunnya
kembali. Gerak pada daun putri malu dipengaruhi juga oleh perubahan tekanan turgor
di dalam daun. Tanaman kacang hijau mengalami gerak geotropisme negatif
dibuktikan dengan batang tanaman yang diletakkan pada pot dengan posisi horisontal
akan lebih panjang dan berbelok ke atas menjauhi bumi karena mencari arah sumber
cahaya.

h. Jawaban Pertanyaan
1) Contoh tanaman yang melakukan niktinasti adalah daun kembang turi, polong-
polongan, daun kupu-kupu.
2) Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan gerak niktinasti pada daun putri malu
dipengaruhi oleh rangsang cahaya, sedangkan gerak seismonasti pada daun putri
malu dipengaruhi oleh rangsangan sentuhan.
3) Fototropisme adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan
cahaya. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sekaligus membuktikan
adanya gerak fototropisme karena gerak batang tanaman berbelok ke atas yang
merupakan sumber cahaya matahari. Fototropisme yang terjadi adalah fototropisme
positif karena arah tumbuh batang tanaman menuju sumber rangsang cahaya.

i. Lampiran
1) Seismonasti

Sebelum diberi sentuhan Setelah diberikan sentuhan

2) Niktinasti

Daun putri malu menutup setalah setengah


jam di tutup dalam kardus hitam

Kardus yang dilapisi luar dalam dengan karton hitam


Ditutupkan ke pot putri malu

3) Geotropisme
Pengamatan hari pertama

Pot B

Pot A
Pengamatan hari kedua

Pot A Pot B

Pengamatan hari ketiga Pengamatan hari keempat

Pot B Pot A

Pot B Pot A

Pengamatan hari kelima Pengamatan hari keenam

Pot A Pot B Pot B Pot A


3. Respirasi pada Makhluk Hidup
a. Tujuan
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (Oksigen)
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

b. Dasar Teori
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas (respirasi). Respirasi
merupakan proses mengambil Oksigen (O2) dari udara yang dibutuhkan untuk
metabolisme sel dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dari tubuh. Setiap
makhluk hidup memiliki ciri-ciri bernapas (respirasi) yang memerlukan udara
(oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diserap dari udara melalui
alat pernapasan. Alat pernapasan pada tumbuhan berupa stomata dan lentisel
sekaligus sebagai alat pertukaran gas pada tumbuhan. Pada hewan dapat
berupaparu-paru, insang, trakea atau melalui permukaan kulit. Alat pernapasan
tersebut terjadi pertukaran gas, terutama oksigen (diserap) dan karbondioksida,
uap air (H2O) dan panas dilepaskan.
Kapur sirih berasal dari bebatuan jenis gamping. Jika air kapur bereaksi
dengan CO2 maka akan terbentuk butiran kapur. Bila butiran kapur masih
bercampur (belum mengendap) maka air kapur menjadi keruh. Tingkat kekeruhan
air kapur menggambarkan kadar CO2 yang dihasilkan. (staffnew.uny.ac.id)

c. Alat dan Bahan


1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Botol kecil 3 buah
b) Sedotan aqua gelas 3 buah
c) Plastisin
d) Kapur sirih
e) Kapas
f) Kacang hijau berkecambah
g) Jangkrik 1 ekor
h) Pipet tetes
i) Air yang diberi pewarna merah
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Kapur sirih
b) Air suling
c) Plastisin
d) Botol 3 buah
e) Sedotan limun 6 buah

d. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Menyiapkan respirometer sederhana seperti berikut sebanyak 3 buah,
masing-masing A (diisi kacang hijau berkecambah), B (jangkrik), C (tidak
diisi makhluk hidup).
b) Meletakkan ketiga respirometer secara horisontal.

c) Menetesi ujung sedotan dengan air warna merah menggunakan pipet


d) Mengamati jalannya air merah (eosin) dan mengukur perpindahannya,
e) Mencatat dalam tabel hasil pengamatan.

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


a) Menyiapkan perangkat percobaan berikut
b) Air kapur jernih dimasukkan pada 3 buah botol dengan volume yang
sama dan diberi label A, B, C serta diberi sedotan limun seperti gambar
berikut:

c) Menghisap udara pada botol A dengan sedotan limun (1), gunakan


untuk bernafas, kemudian hembuskan nafas melalui mulut
menggunakan sedotan limun (1) pada botol B. Pada botol C tidak
diberikan perlakuan apapun (sebagai pembanding).
d) Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

e. Hasil Pengamatan
1) Respirasi memerlukan udara (Oksigen)
Tabel 1.5
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,3 cm 0,6 cm 0,7 cm 0,7 cm 0,8 cm
B 0,5 cm 0,8 cm 0,8 cm 0,9 cm 1 cm
C 0 0 0 0 0

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


Tabel 1.6
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Kondisi akhir
Botol percobaan Kondisi mula-mula
percobaan
A Air jernih Air jernih
B Air jernih Air keruh
C Air jernih Air jernih

f. Pembahasan
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Respirasi merupakan proses mengambil Oksigen (O2) dari udara yang
dibutuhkan untuk metabolisme sel dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dari
tubuh. Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri bernapas (respirasi) yang
memerlukan udara (oksigen) dan mengeluarkan karbondioksida. Pada percobaan
yang telah dilakukan, respirometer C (tidak terdapat makhluk hidup) tetesan
pewarna (eosin) yang diteteskan pada ujung sedotan tidak bergerak sama-sekali
karena di dalamnya tidak terdapat makhluk hidup. Pada respirometer B yang diisi
dengan jangkrik, eosin yang diteteskan pada ujung sedotan akan perlahan-lahan
berjalan ke arah dalam respirometer. Pada respirometer A yang diisi dengan biji
kacang hijau yang sedang berkecambah, eosin yang diteteskan pada ujung
sedotan juga mengalami pergerakan perlahan menuju ke dalam respirometer.
Namun, pergerakan eosin menuju ke dalam lebih cepat terjadi pada respirometer
B yang diisi jangkrik. Pada pengamatan ini peneliti mengamati setiap 5 menit
sekali selama 25 menit, karena jika setiap 3 menit sekali perubahan posisi eosin
tidak terlalu kelihatan dan pergerakan eosin sangat lambat. Laju pergerakan eosin
pada respirometer B (jangkrik) lebih cepat daripada pada respirometer A (biji
kacang hijau yang berkecambah), hal tersebut dikarenakan jangkrik bergerak aktif
sedangkan tumbuhan bergerak pasif.

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


Berdasarkan hasil percobaan, ketika menghirup udara melalui sedotan (1)
pada botol A kemudian digunakan untuk bernafas dan dihembuskan ke botol B
melalui sedotan (1) maka kondisi air kapur jernih di botol B menjadi keruh. Hal
tersebut disebabkan karena air kapur jernih pada botol B bereaksi dengan
karbondioksida (CO2) dari hasil pernafasan. Semakin keruh air kapur sirih di dalam
botol maka semakin tinggi kadar CO2 hasil pernapasan. Sedangkan pada botol C
tidak dilakukan perlakuan apapun sehingga air kapur jernih tetap jernih karena
tidak bereaksi dengan CO2. Begitupun dengan air kapur jernih pada botol A tetap
jernih.

g. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, jangkrik dan kacang hijau
berkecambah yang berada di dalam botol tertutup memerlukan oksigen dari luar
untuk proses respirasi, yang dibuktikan dengan berjalannya tetesan pewarna
(eosin) pada ujung sedotan ke arah dalam botol. Respirasi hewan lebih cepat dan
membutuhkan lebih banyak oksigen daripada respirasi tumbuhan, karena hewan
bergerak aktif, sedangkan tumbuhan bergerak pasif.
Respirasi mengeluarkan karbondiaoksida (CO2). Hal tersebut dibuktikan
dengan keruhnya air kapur jernih pada botol B setelah dihembuskan nafas melalui
sedotan (1) karena air kapur jernih bereaksi dengan karbondioksida (CO2). Tingkat
kekeruhan air kapur jernih menggambarkan kadar CO2 yang dihasilkan.

h. Jawaban Pertanyaan
1. Kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen berguna untuk
meningkatkan suhu di dalam botol/ alat respirometer sederhana agar
respirasi terpicu dengan cepat. Selain itu kapur sirih juga digunakan sebagai
pengikat karbondioksida
2. Tetesan pewarna (eosin) bergerak perlahan ke arah dalam botol (mendekati
makhluk hidup). Pada alat respirometer B (jangkrik), eosin bergerak lebih
cepat daripada eosin pada alat respirometer C (kecambah kacang hijau).
Sedangkan pada alat respirometer A (tidak ada makhluk hidup), eosin tidak
bergerak atau tetap pada posisi awal. Hal tersebut dikarenakan makhluk
hidup yang berada dalam alat respirometer memerlukan udara (O2) dari luar
untuk melakukan respirasi. Respirasi hewan lebih cepat dan membutuhkan
lebih banyak oksigen daripada respirasi tumbuhan, karena hewan bergerak
aktif, sedangkan tumbuhan bergerak pasif.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur yang
paling keruh terjadi pada botol B, karena di dalam botol B banyak
mengandung karbondioksida yang disebabkan oleh udara dari hembusan
pernafasan peneliti.

i. Lampiran

1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)

Alat respirometer ditetesi pewarna


Alat dan bahan yang digunakan dalam
merah dalam waktu yang berdekatan
percobaan

Eosin mulai bergerak mendekati makhluk Eosin pada respirometer C (tidak ada
hidup di dalam botol makhluk hidup) tidak bergerak

Pengukuran perpindahan eosin pada Pengukuran perpindahan eosin pada


respirometer B (jangkrik) dari posisi respirometer A (kecambah kacang hijau)
semula dari posisi semula
2) Respirasi mengeluarkan karbondioksida

Air kapur mulai mengendap Air kapur jernih setelah diendapkan


semalaman

Kondisi awal air kapur jenuh pada ketiga Kondisi awal air kapur jenuh pada ketiga
botol masih jernih botol setelah diberi perlakuan
4. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum Ipa di SD. Tangerang Selatan: Gramedia.
simdos.unud.ac.id
staffnew.uny.ac.id

Anda mungkin juga menyukai