Disusun Oleh :
Nama : Haorensa Enggar P.
NIM : 857940122
Semester : I
Program Studi : S1-PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT JOGJAKARTA
MASA REGISTRASI 2020. 2
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA di SD
EKOSISTEM
1 Tanah Kering
2 Batu Batuan lapuk
3 Suhu 28o C
4 Cahaya Cukup cahaya matahari
5 Angin Semilir, tekanan udara 1010,3 hPa
Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada ekosistem padang
rumput didominasi oleh tanaman rumput ilalang. Komponen abiotik dari ekosistem
padang rumput yaitu tanah, batu, suhu, cahaya, dan angin. Komponen biotik pada
ekosistem padang rumput yaitu rumput ilalang, ciplukan, rumput teki, meniran dan
minjangan. Hewan yang ditemukan di ekosistem padang rumput yaitu kaki seribu,
kepik, belalang, capung, dan semut dan ditemukan jamur sebagai pengurai.
Pada ekosistem alami komponen biotiknya lebih beragam, namun komponen
abiotiknya kurang lebih sama dengan ekosistem alami. Hanya saja, pada ekosistem
alami komponen abiotik dan komponen biotik tidak bisa diatur atau dibuat sedemikian
rupa, semua itu terjadi secara alami sesuai perubahan iklim. Namun, pada ekosistem
buatan komponen abiotik dan biotik bisa diatur oleh manusia sesuai keinginan dan
kebutuhan.
d. Jawaban Pertanyaan
Ekosistem yang memiliki jenis komponen biotik lebih banyak dan beragam adalah
ekosistem alami seperti hutan hujan tropis yang masih terjaga kealamiannya. Jika
terjaga kealamiannya maka keseimbangan ekosistem juga terjaga.
e. Lampiran
Meniran Jamur
Belalang Semut
Tabel 2.9.
Pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar (cm) IG (%)
1 Kontrol 1 0%
2 3,1 % 0,9 10 %
3 6,25% 0,8 20%
4 12,5% 0,1 90%
5 25% 0 100%
6 50% 0 100%
7 100% 0 100%
120
100
HAMBATAN PERTUMBUHAN (%)
80
60
Hambatan pertumbuhan (%)
40
20
0
0 3.1 6.25 12.5 25 50 100
KONSENTRASI LARUTAN
Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah.
1.2
1
Rata-rata oanjang akar (cm)
0.8
0.6
rata-rata panjang akar
0.4
0.2
0
0 3.1 6.25 12.5 25 50 100
Konsentrasi larutan (%)
Grafik 2.2
Grafik Rata-Rata Panjang Akar bawang merah.
b. Pembahasan
Detergen merupakan bahan kimia yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat
untuk menghilangkan kotoran pada pencucian pakaian. Dalam detergen mengandung
surfaktan. Surfaktan ini digunakan untuk proses pembasahan dan pengikat kotoran.
Detergen yang dijual bebas di pasaran umunya mengandung 20%- 40% surfaktan dan
sisanya mengandung bahan kimia additivies atau detergen builders yang berfungsi
untuk meningkatkan daya bersih detergen. Surfaktan dan builders mempunyai masalah
langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya. Adapun efek yang
dapat ditimbulkan oleh adanya detergen dalam air adalah terbentuknya film yang akan
menyebabkan tingkat transfer ke dalam air, kombinasi antara polyphospat dengan
surfaktan dalam detergen dapat mempertinggi kandungan phospat dalam air. Hal ini
menyebabkan terjadinya entroikasi yang dapat menimbulkan warna pada air. Pada
percobaan ini menggunakan bawang merah untuk diamati pertumbuhan akarnya. Akar
primodial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih
mudah diamati.
Data pertambahan panjang akar bawang merah diperoleh:
Berdasarkan data hasil praktikum pada tabel diatas, pada konsentrasi larutan
detergen 100%, 50%, 25% tidak terjadi pertumbuhan akar bawang merah. Sedangkan
untuk konsentrasi larutan 12,5% terjadi pertumbuhan akar bawang merah tetapi tidak
optimal. Pada konsentrasi larutan 6,25% dan 3,10% akar bawang merah tumbuh dan
bertambah panjang dari hari kehari namun tidak seoptimal pada pertumbuhan akar
bawang merah pada air yang tidak mengandung detergen. Pertumbuhan akar bawang
merah pada air yang tidak mengandung detergen juga lebih banyak daripada
pertumbuhan akar bawang merah pada konsentrasi larutan detergen 3,10% dan 6,25%.
Hal tersebut dibuktikan dengan gambar berikut:
Berdasarkan grafik, semakin tinggi kandungan detergen dalam air maka rata-
rata pertumbuhan panjang akar bawang merah akan semakin kecil dan hambatan
pertumbuhan akar semakin besar. Hal ini membuktikan bahwa detergen yang
merupakan salah satu bahan kimia akan menghambat pertumbuhan tanaman apabila
sudah mencemari perairan. Detergen mengandung surfaktan, menurut Haslam (1995)
dalam Bountyfa (2012) menjelaskan bahwa surfaktan berinteraksi dengan sel dan
membran sel sehingga menghambat pertumbuhan sel. Adanya surfaktan menyebabkan
busa-busa dipermukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Perubahan warna
yang mencolok pada larutan 100% dan 50% terjadi karena kombinasi antara
polyphospat dengan surfaktan dalam detergen.
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diambil kesimpulan bahwa pencemaran air
oleh detergen dapat mengganggu pertumbuhan tanaman khususnya akar bawang
merah. Semakin tinggi kandungan detergen dalam air maka hambatan pertumbuhan
akar semakin besar sehingga pertumbuhan akar semakin tidak optimal.
d. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan detergen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 25%. Berdasarkan hasil percobaan, pada konsentrasi larutan
detergen 25%, akar bawang merah tidak tumbuh.
e. Lampiran
Akar bawang merah pada botol kontrol Akar bawang merah pada larutan
konsentrasi 3,10%
2) Hari kedua (42 jam)
Akar bawang merah Akar bawang merah Akar bawang merah pada
pada botol kontrol pada konsentrasi 3,10% konsentrasi 6,25%