Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

KEGIATAN PRAKTIKUM : PENCEMARAN LINGKUNGAN


(Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah)

Disusun oleh :

RIZKIA NANDA HASANAH


NIM 858421167

PROGRAM STUDI S.1 BI PGSD


POKJAR PENAJAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
POKJAR PENAJAM
LEMBAR KERJA ( LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
(Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah)

NAMA : RIZKIA NANDA HASANAH


NIM : 858421167
UPBJJ : BI/PENAJAM PASER UTARA

A. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. 

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam
berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen
sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang
terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.

B. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Neraca analitik/ sendok the
2.) Gelas ukur 1000 ml 1 buah
3.) Gelas berukuran 240 ml 14 buah
4.) Gelas berukuran 600 ml 6 buah
5.) Pengaduk
6.) Mistar
7.) Kertas untuk label
8.) Tusuk sate 14 buah
9.) Air
10.) Bawang merah 14 siung
11.) Deterjen bubuk 1 gram
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi dan
kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya
manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit titik dalam upaya memperoleh manfaat
tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini
dapat mengancam keseimbangan ekosistem/lingkungan termasuk manusia hewan dan
tumbuhan yang hidup didalamnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan
pembukaan hutan. Dengan banyaknya hutan yang dibuka untuk dijadikan tempat pemukiman
diharapkan kesejahteraan hidup manusia dapat meningkat, karena hal itu sejalan dengan
pemenuhan kebutuhan akan papan bagi kehidupan manusia. Fungsi hutan sebagai tanah
serapan penyimpan air hujan penyangga perubahan suhu global dan tempat hidup hewan
hewan atau tumbuhan tertentu menjadi berkurang, dan ini akan menimbulkan masalah baru
dalam kehidupan. Selain itu penebangan hutan dapat menyebabkan tanah menjadi gersang
dan tidak produktif untuk sementara waktu kesuburan ini bisa dipulihkan dengan pemberian
pupuk kimia. Tetapi pemberian pupuk ini selain dapat meningkatkan produksi pertanian juga
dapat menyuburkan tanaman pengganggu dan hama tanaman. Tanaman pengganggu dan
hama tanaman tentunya akan menyerang lahan pertanian karena diperlukan obat atau racun
yang dapat mengatasi hama tersebut titik DDT dianggap sebagai pestisida yang paling efektif
dalam membasmi hama karena waktu yang relatif cepat dalam membunuh serangga dan
harganya relatif murah. Dari uraian diatas tampak bahwa kegiatan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi lingkungan.
Akan tetapi sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida itu juga cukup besar
diantaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat membunuh spesies non
target. Artinya makhluk hidup lain yang tidak diharapkan karena akan turut mati terbunuh.
Selain itu residu yang dihasilkannya dapat bertahan di tanah sampai tahunan titik Selain
penggunaan pestisida, penggunaan bahan-bahan kimia lain juga dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit
deterjen sebagai pembersih, bleaching sebagai pemutih, dan lain-lain.
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak
di antaramereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan
mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas
sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita
anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi
manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia
ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di
wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan
perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang
tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah
tangga lebih besar dari pada limbah industri.
Dalam kegiatan praktikum ini akan dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk titik deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organisme target maupun on target. Dalam kegiatan ini anda akan
mengembangkan keterampilan proses. 2 mengamati, membuat hipotesis, mengukur dan
menyimpulkan

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1.) Menyediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,10% , seta kontrol berupa air
ledeng. Lalu menyimpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut :
Label 1 : 1000%
Label 2 : 50 %
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label Kontrol : Air ledeng
2.) Cara menyediakan larutan
a.) Melarutkan 1 sendok teh deterjen serbuk ke dalam air ledeng hingga 600 ml.
Kemudian beri label 100%
b.) Ambil 300 ml larutan 100%, lalu menambahkan air hingga 600 ml. Kemudian beri
label 50%
c.) Ambil 300 ml larutan 50%, lalu menambahkan air hingga 600 ml. Kemudian beri
label 25%
d.) Ambil 300 ml larutan 25%, lalu menambahkan air hingga 600 ml. Kemudian beri
label 12,5%
e.) Ambil 300 ml larutan 12,5%, lalu menambahkan air hingga 600 ml. Kemudian beri
label 6,25%
f.) Ambil 300 ml larutan 6,25%, lalu menambahkan air hingga 600 ml. Kemudian beri
label 3,10%
3.) Menyediakan bawang merah sebanyak 14 siung. Mengupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut. Mengupas juga
bagian akar primordial yang berwarna kecokelatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati
agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.
4.) Mengisi larutan deterjen yang sudah disediakan ke gelas berukuran 240 ml hingga penuh.
Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam 2 gelas
5.) Meletakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6.) Meletakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas gelas kontrol
7.) Mengamati pertumbuhan akar setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang, maka
ditambahkan lagi hingga penuh
8.) Setelah 72 jam, bawang merah diangkat lalu menghitung panjang akarnya. Merata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar yang
mencolok perbedaannya diabaikan (tidak dihitung rata-ratanya). Menuliskan hasil
pengamatan pada Tabel 2.9 ddalam lembar kerja di belakang modul ini
9.) Menghitung hambatan pertumbuhan untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus

Rata-rata panjang akar kontrol – rata-rata panjang akar konsentrasi x


IG = x 100%
Rata-rata panjang akar control

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
Rata-rata panjang
No Konsentrasi IG (%)
akar (cm)
Kontr
1 ol 1,4 0
2 3,1 % 0,9 35,7
6,25
3 % 0,3 78,6
12,
4 5% 0,1 92,9
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100
Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akarnya?

H. PEMBAHASAN

Deterjen sebagai bahan industri yang biasa digunakan di dalam rumah tangga
mengandung dua bahan utama yaitu surfaktan dan builders. Surfaktan berguna sebagai
pemecah tegangan air, sehingga bisa membersihkan kotoran. Surfaktan bisa disebut sebagai
bahan pembusa. Ketika busa di alirkan ke saluran air, maka busa-busa di permukaan air
menjadi salah satu penyebab kontak udara dan air terbatas sehingga menurunkan oksigen
terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat
menyebabkan kematian.
Sedangkan bahan builders yang biasa dipakai adalah phospate. Phospate merupakan
unsur hara. Namun, jika digunakan berlebihan, maka bisa menumbuhkan algae. Algae
merupakan makanan bakteri. Dengan bertambah banyaknya bakteri, maka bakteri akan
menggunakan oksigen di dalam air. Sehingga bisa mengurangi kadar oksigen dalam air.
Ketika memasuki fase pertumbuhan awal, bawang akan membutuhkan banyak air
untuk menumbuhkan akarnya. Dapat dilihat pada tabel, bahwa semakin pekat larutan deterjen
maka pertumbuhan akarnya menjadi 0 atau tidak terjadi pertumbuhan akar karena akar
kekurangan oksigen. Seperti nampak pada larutan 25% ; 50 %; dan 100%. Pertumbuhan akar
nya 0 dan terjadi hambatan pertumbuhan 100%.
I. KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya adalah :
1. Deterjen merupakan hasil industri yang bisa mencemari lingkungan
2. Makhluk hidup dalam hal ini tumbuhan juga membutuhkan air yang mengandung
oksigen
3. Deterjen dalam jumlah tertentu bisa menghambat pertumbuhan organisme yang
berujung kematian

J. JAWABAN PERTANYAAN
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan
1. Konsentrasi larutan deterjen minum yang menghentikan proses pertumbuhan akarnya
adalah di konsentrasi 25%
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai