Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

“Pencemaran Lingkungan”

disusun oleh
.........................................

UPBJJ JEPARA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA
PERCOBAAN 1
Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah

A. Tujuan
1) Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

B. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik 1 buah.
2) Tabung reaksi 14 buah.
3) Rak tabung reaksi 1 buah.
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5) Pengaduk 7 buah.
6) Mistar dengan skala mm 1 buah.
7) Kertas untuk label secukupnya.
8) Bawang merah 14 siung.
9) Detergen serbuk 1 gram.

C. Cara Kerja
1) Menyediakan larutan detergen serbuk 100%, pengencer 50%, pengencer 25%,
pengencer 12,5%, pengencer 6,25%, pengencer 3,1% serta control yang berupa air
ledeng/air PDAM saja. Lalu menyimpan larutan yang telah diberi label sebagai
berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.
2) Cara menyediakan larutan
a. Melarutkan satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. kemudian beri label 100%
b. Mengambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%.
c. Mengambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d. Mengambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,50%.
e. Mengambil 500 mL larutan detergen 12,50%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f. Mengambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%.
3) Menyediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hamper sama
dengan diameter lubang tabung reaksi sejumlah 14 buah. Kupas kulit epidemis untuk
menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat dikulit epidermis tersebut. Kupas juga
bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-
hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.
4) Mengisikan larutan detergen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga
penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung reaksi.
5) Meletakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak dibawah
hingga menyentuh larutan detergen.
6) Meletakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain
diatas tabung control (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).
7) Mengamati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut, lalu hitung panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar
yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan). Tuliskan hasil
pengamatan Anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja.
9) Menghitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus :

( rata−rata panjang akar kontrol )−(rata−rata panjang akar konsentrasi x )


IG= ×100 %
rata−rata panjang akar kontrol

10) Membuat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1 dalam Lembar
Kerja.
(Rumanta, dkk. 2022).

D. Landasan Teori

C. Bernapas adalah salah satu


ciri dan aktivitas makhluk
hidup. Istilah pernapasan
D. sering disamaartikan dengan
istilah respirasi, walaupun
sebenarnya kedua istilah
E. tersebut secara harfiah
berbeda. Pernapasan
(breathing) yakni
menghirup dan
F. menghembuskan napas.
Bernapas yakni
memasukkan udara dari
lingkungan luar
G. ke dalam tubuh dan
mengelua
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Kegiatan manusia tidak terlepasa dari penggunaan bahan kimia. Salah satunya
adalah pestisida. Pestisida dapat memberi dampak yang cukup besar yaitu membunuh
serangga atau hewan yang bukan menjadi targetnya. Artinya makhluk hidup lain yang
tidak mengganggu dapat ikut terbunuh. Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan
kimia lain dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit yang juga dapat mengakibatkan adanya pencemaran air
(Rumanta, dkk. 2022).
Pencemaran air dapat di tunjukan oleh perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi
peraiaran. Parameter fisik, antara lain: suhu, warna, bau, kedalaman, kecerahan,
kekeruhan, dan padatan tersuspensi total. Parameter kimiawi antara lain: salinitas, pH
oksigen terlarut, kebutuhan oksigen terlarut, kebutuhan oksigen kimiawi, nitrat, nitrit,
amonia, ortofosfat dan karbon dioksida. Parameter biologi meliputi: fecal, coliform dan
hewan makrobentos (Irianto, 2004).

E. Data Pengamatan
Berikut adalah data pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No Konsentrasi Rata-Rata Panjang Akar IG (%)
1 Kontrol 1,5 cm 0
2 3,1% 0,5 cm 67
3 6,25% 0,3 cm 80
4 12,5% 0,3 cm 80
5 25% 0,2 cm 87
6 50% 0 cm 100
7 100% 0 cm 100

Grafik Hambatan Pertumbuhan Akar


Bawang Merah
120
100 100
100 87
80 80
80 67
IG (%)

60
40
20
0
0
0 3.1 6.25 12.5 25 50 100
Konsentrasi LARUTAN (%)

F. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data bahwa setelah 72 jam
akar bawang merah pada larutan deterjen dengan konsentrasi 100% dan 50% tidak
mengalamai pertumbuhan sama sekali (panjang akar 0 cm). Sedangkan pada larutan
deterje 25%, akar tumbuh sepanjang 0,2 cm. Pada larutan 12,5% dan 6,25% mengalami
perpanjangan akar yang sama yaitu 0,3 cm. Pada larutan 3,1% panjang akarnya adalah
0,5 cm, sedangkan akar pada kondisi kontrol (menggunakan air ledeng atau tanpa ada
campuran deterjen) mengalami pertumbuhan sepanjang 1,5 cm.
Berdasarkan hasil pertumbuhan akar maka dapat diketahui besar hambatan
pertumbuhan akar bawang merah pada masing-masing larutan. Hambatan terbesar terjadi
pada konsentrasi 100% dan 50% yaitu sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa
deterjen dengan konsentrasi 100% dan 50% mampu menghambat pertumbuhan akar
bawang merah. Besar hambatan pada konsentrasi 25% adalah sebesar 87 %, pada larutan
deterjen 12,5% dan 6,25% memperoleh hambatan sebesar 80%. Sedangkan pada
konsentrasi 3,1% hambatannya sebesar 67% dan pada kondisi kontrol hambatannya
adalah 0%. Hasil dari persentase hambatan pertumbuhan akar kemudian dituangkan pada
bentuk grafik. Berdasarkan grafik yang terbentuk dapat diketahui bahwa semakin banyak
kandungan pencemar lingkungan (deterjen) maka semakin menghambat pertumbuhan
akar dari tumbuhan.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Adanya bahan pencemar dapat memberikan dampak negatif yaitu mengganggu atau
menjadi hambatan pertumbuhan akar tumbuhan.
2. Semakin banyak kandungan bahan pencemar maka semakin kecil kemungkinan akar
tumbuhan untuk tumbuh.
3. Semakin banyak kandungan bahan pencemar maka semakin besar hambatan pada
pertumbuhan tumbuhan akar.
4. Semakin banyak kandungan bahan pencemar maka panjang akar semakin kecil.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akar?
Jawaban
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar
adalah 50%. Hal ini didasarkan pada hasil percobaan yang menunjukkan bahwa pada
konsentrasi 50% akar sudah tidak mengalami pertumbuhan (akarnya 0 cm).

I. Daftar Pustaka
Irianto, I. Ketut. 2004 . BUKU BAHAN AJAR PENCEMARAN LINGKUNGAN. Bali:
Universitas Warmadewa.
Rumanta, dkk. 2022. Pratikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen
Pendidikan Nasional.
PERCOBAAN 2
Pengaruh Deterjen terhadap Perkecambahan

A. Tujuan
1) Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik/sendok the 1 buah.
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah.
3) Kertas saring/tissue secukupnya.
4) Kertas timah secukupnya.
5) Mistar dengan skala mm 1 buah.
6) Kertas untuk label secukupnya.
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah.
8) Air ledeng secukupnya.
9) Detergen serbuk 1 gram.

C. Cara Kerja
1) Menyediakan larutan detergen serbuk 100%, pengencer 50%, pengencer 25%,
pengencer 12,5%, pengencer 6,25%, pengencer 3,1% serta control yang berupa air
ledeng/air PDAM saja. Lalu menyimpan larutan yang telah diberi label sebagai
berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.
2) Cara menyediakan larutan
a. Melarutkan satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. kemudian beri label 100%
b. Mengambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%.
c. Mengambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d. Mengambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,50%.
e. Mengambil 500 mL larutan detergen 12,50%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f. Mengambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu menambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%.
3) Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Membuang kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini (kacang hijau terpilih).
4) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu direndam dalam larutan I, 10 butir
dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam
larutan V, 10 butir dalam larutan VI, 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/air
PDAM). Rendaman dibiarkan selama lima menit.
5) Mengatur kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah ke bawah.
6) Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL.
7) Menutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
8) Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,
panjang akar diukur dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak
tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua
hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah
hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel 2.10.
9) Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan
warna merah, 28 jam dengan warna hitam.
(Rumanta, dkk. 2022).

D. Landasan Teori

J. Bernapas adalah salah satu


ciri dan aktivitas makhluk
hidup. Istilah pernapasan
K. sering disamaartikan dengan
istilah respirasi, walaupun
sebenarnya kedua istilah
L. tersebut secara harfiah
berbeda. Pernapasan
(breathing) yakni
menghirup dan
M. menghembuskan napas.
Bernapas yakni
memasukkan udara dari
lingkungan luar
N. ke dalam tubuh dan
mengelua
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Kegiatan manusia tidak terlepasa dari penggunaan bahan kimia. Salah satunya
adalah pestisida. Pestisida dapat memberi dampak yang cukup besar yaitu membunuh
serangga atau hewan yang bukan menjadi targetnya. Artinya makhluk hidup lain yang
tidak mengganggu dapat ikut terbunuh. Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan
kimia lain dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit yang juga dapat mengakibatkan adanya pencemaran air
(Rumanta, dkk. 2022).
Pencemaran air dapat di tunjukan oleh perubahan sifat fisik, kimia, dan biologi
peraiaran. Parameter fisik, antara lain: suhu, warna, bau, kedalaman, kecerahan,
kekeruhan, dan padatan tersuspensi total. Parameter kimiawi antara lain: salinitas, pH
oksigen terlarut, kebutuhan oksigen terlarut, kebutuhan oksigen kimiawi, nitrat, nitrit,
amonia, ortofosfat dan karbon dioksida. Parameter biologi meliputi: fecal, coliform dan
hewan makrobentos (Irianto, 2004).
E. Data Pengamatan
Berikut adalah data pengaruh deterjen pada perkecambahan
Konsentrasi larutan deterjen
No Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 0,3 0,3 0,7 0,6 0,6 1 1,3
2 0,2 0,3 0,7 0,7 0,8 1 1
3 0 0,3 0,6 0,6 0,6 1,2 1,4
4 0 0 0,5 0,6 0,7 1,1 1,4
5 0 0 0,6 0,7 0,9 0,9 1,2
6 0 0 0,6 0,7 0,8 1 1
7 0 0 0,6 0,7 0,6 1,1 1,3
8 0 0 0 0 0 0,9 1,3
9 0 0 0 0 0 1 1,3
10 0 0 0 0 0 0 1
Jumlah 0,5 0,9 4,3 4,6 5 9,2 12,2
Rata-rata 0,05 0,09 0,43 0,46 0,5 0,92 1,22
*Keterangan : tabel di atas menunjukkan panjang akar pertumbuhan dalam cm.

Konsentrasi larutan deterjen


No Hari ke-2 (48 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1,2 1,3 1,5 2,3 3,1 3,4
2 1,1 1 1,1 1,5 2,4 3 3,5
3 0,6 1,2 1,3 1,7 2,1 3,2 3,5
4 0,3 0,5 1 1,6 2,3 2,8 3,6
5 0 0,6 1,3 1,7 2,5 2,9 3,5
6 0 0,5 1,3 1,2 2,5 3 3,3
7 0 0,3 1,3 1,5 2,1 3 3,6
8 0 0 0 0,8 1,3 2,7 3,6
9 0 0 0 1 1,1 3 3,7
10 0 0 0 0 1,3 1,5 3,2
Jumlah 3 5,3 8,6 12,5 19,9 28,2 34,9
Rata-rata 0,3 0,53 0,86 1,25 1,99 2,82 3,49
*Keterangan : tabel di atas menunjukkan panjang akar pertumbuhan dalam cm.
Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Per
Konsentrasi pada 24 jam
4
3.49
3.5

Panjang kecambah
kacang hijau (cm)
3 2.82

2.5
1.99
2
1.5 1.25 1.22
0.86 0.92
1
0.53 0.43 0.46 0.5
0.5 0.3
0.05 0.09
0
100 50 25 12.5 6.25 3.1 0

Konsentrasi larutan (%)

Hari ke-1 Hari ke-2

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil pada hari pertama
yaitu, pada larutan dengan konsentrasi 100% hanya terdapat 2 kecambah yang tumbuh
dengan panjang rata-rata total dari 10 biji kacang hijau adalah 0,05 cm. Pada larutan 50%
hanya terdapat 3 kecambah yang tumbuh dan rata-ratanya sebesar 0,3 cm. Pada larutan
dengan konsentrasi 25%, 12,5%, dan 6,25% terdapat 7 kecambah yang tumbuh dengan
rata-rata berturut-turut 0,43 cm, 0,46 cm, dan 0,5 cm. Pada konsentrasi 3,1% terdapat 1
kecambah yang tidak tumbuh, sedangkan kecambah yang tumbuh memiliki rata-rata 0,92
cm. Pada kondisi 0 (kontrol) seluruh biji kacang hijau berkecambah dengan rata-rata 1,22
cm.
Pada hari kedua, pengamatan dilakukan setelah 48 jam memperoleh hasil bahwa
pada konsentrasi 100% terdapat 4 biji yang berkecambah dan rata-ratanya menjadi 0,3
cm. pada konsentrasi 50% dan 25% terdapat 7 biji yang berkecambah dengan rata-rata
0,53 cm dan 0,86 cm. Pada konsentrasi 12,5% terdapat 9 kecambah dengan panjang rata-
rata 1,25 cm. Sedangkan pada konsentrasi 6,25%, 3,1%, dan 0% (Kontrol) terdapat 10
kecambah yang secara berturut-turut rata-ratanya adalah 1,99 cm, 2,82 cm, dan 3,49 cm.
Apabila hasil perkecambahan hari pertama dan kedua dituangkan dalam grafik maka
dapat diperoleh bahwa terdapat hubungan berbanding lurus antara besar konsentrasi
pencemar (deterjen) dengan hambatan perkecambahan dan berbanding terbalik dengan
tinggi perkecambahan. Artinya semakin besar konsentrasi atau kandungan deterjen maka
semakin besar hambatan kecambah untuk tumbuh sehingga tinggi perkecambahan
semakin pendek.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Adanya bahan pencemar dapat memberikan dampak negatif yaitu mengganggu atau
menjadi hambatan perkecambahan.
2. Semakin banyak kandungan bahan pencemar maka semakin kecil kemungkinan
pertumbuhan dari perkecambahan.
3. Semakin banyak kandungan bahan pencemar maka semakin besar hambatan pada
perkecambahan.
4. Semakin banyak kandungan bahan pencemar maka panjang perkecambahan semakin
kecil.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawaban
Fungsi larutan 0 (kontrol) adalah sebagai pembanding atau tolak ukur dengan air yang
tercemar (larutan yang memiliki beberapa konsentrasi) pada proses perkecambahan.
Fungsi lainnya yaitu sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan paling baik
untuk perkecambahan atau pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen atau tidak
tercemar oleh bahan kimia.

2. Apakah kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawaban
Apabila pada larutan 0 (kontrol) terdapat kacang hijau yang mati, maka terdapat
faktor dari bibit itu sendiri, artinya bibit yang digunakan memiliki kualitas yang tidak
baik atau tidak merupakan bibit yang unggul.

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawaban
Kertas timah berguna untuk menghalangi jalan masuknya cahanya matahari serta
menjaga kelembaban tempat perkecambahan atau pertumbuhan sehingga kecambah
dapat tumbuh dengan maksimal.

I. Daftar Pustaka
Irianto, I. Ketut. 2004 . BUKU BAHAN AJAR PENCEMARAN LINGKUNGAN. Bali:
Universitas Warmadewa.
Rumanta, dkk. 2022. Pratikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen
Pendidikan Nasional.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan akar
Foto Keterangan

Proses peletakan bawang pada


botol yang di dalamnya
diberikan larutan deterjen
dengan konsentrasi yang
berbeda hingga terisi penuh
kemudian didiamkan selama
72 jam.

Pengaruh Deterjen terhadap Perkecambahan


Foto Keterangan

Gelas plastik yang sudah diisi


dengan kapas, 10 biji kacang
hijau dan diberikan 2 sendok
larutan deterjen dengan
konsentrasi berbeda ditutup
dengan alumunium foil dan
dibiarkan selama 24 jam dan
48 jam.

Pengaruh Deterjen terhadap Perkecambahan


Foto Keterangan

Keadaan perkecambahan
setelah 24 jam

Jepara, 14 Mei 2023


PRAKTIKAN

Anda mungkin juga menyukai