Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Modul 02 KP 2 Pencemaran Lingkungan

NAMA : Ida Ratnasari


NIM : 855799901

UPBJJ (20/ BANDAR LAMPUNG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Ida Ratnasari


NIM : 855799901
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung, Mei 2023


Yang membuat pernyataan

Ida Ratnasari
DATA MAHASISWA TAHUN 2023.1

Nama : Ida Ratnasari


NIM/ID Lainnya : 855799901
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 Sinar Rejeki

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama ( Gelar ) : SAFITRI AGUSTINA, S.T., M.Pd.


NIP / Id lainnya : 198008122010012017
Instansi Asal : Pokjar Tanjung Karang
Nomor Hp : 082374380049
Alamat Email : safitriut2020@gmail.com
Lembar Kerja (Laporan) Pratikum IPA DI SD
PDGK4107 Modul 02 KP 2 Pencemaran Lingkungan

A. Kegiatan Praktikum :
Percobaan 1 : Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan akar bawang merah (Allium
cepa)
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merrah

b. Alat dan bahan


1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung Reaksi 14 buah
3. Rak Tabung Reaksi 1 buah
4. Gelas Kimia 1000ml 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label secukupnya
8. Air ledeng / air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1gram.

c. Landasan Teori
Pengertian pertumbuhan selalu dikaitkan dengan perkembangan, pada hal kedua istilah
tersebut memiliki pengertian dan konsep yang berbeda, walaupun sama-sama merupakan
proses yang tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah
protoplasma sel pada suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat dan
jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya, sedangkan
pengertian perkembangan pada perisipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang
progresip yang terjadi dalam rentang kehidupan organisme, tanpa membedakan asfek-asfek
yang terdapat dalam diri organisme tersebut. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume
yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah
sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan
terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa.
Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif, tidak
dapat dinyatakan dengan angka. Sumber :https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_
dir/43d7b79185f13b0e21274993c4537705.pdf
Bawang merah memiliki akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang
terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah dengan diameter akar 2-5 mm
(AAK, 2004). Tanaman bawang merah (Allium  Ceppa L.) termasuk tanaman semusim
( annual), berumbi lapis, berakar serabut, berdaun silindris seperti pipa, memiliki batang
sejati (diskus) yang berbentuk sperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya
perakaran dan mata tunas (titik tumbuh). Akar tanaman bawang merah terdiri atas akar
pokok (primary root) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh akar adventif (adventitious
root) dan bulu akar yang berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air
dan zat zat hara dari dalam tanah. Akar dapat tumbuh hingga kedalaman 30 cm, berwarna
putih, dan jika diremas berbau menyengat seperti bau bawang merah (Pitojo, 2003). Pitojo,
S. 2003. Benih Bawang Merah. Kansius. Yogyakarta
Deterjen adalah bahan pembersih yang mengandung bahan petrokimia atau surfaktan sintetik
lainya. Surfaktan merupakan bahan pembersih utama yang terdapat dalam deterjen. Penggunaan
deterjen terus berkembang karena efisiensinya serta pembersih yang baik terutama di air sadah atau
air yang mengandung ion-ion mineral. Secara spesifik deterjen yaitu bahan pembersih yang
mengandung petrokimia, surfaktan dan bahan sintetik lainnya (klikfarmasi.com). Menurut Klein
(1962) dalam Imam Taufik (2006) mendefinisikan deterjen sebagai bahan pembersih yang berasal
dari bahan kimia sintetis sehingga berbeda dengan sabun. Deterjen merupakan sebuah produk
penyempurnaan dari sabun, deterjen merupakan bahan-bahan turunan minyak bumi yang sering
disebut dengan istilah deterjen sintetis. Komponen utama deterjen adalah surfaktan, selain itu juga
terdapat bahan pembangun (builder) dan bahan aktif ain yang menarik konsumen. Deterjen
memiliki keunggulan yaitu mempunyai daya cuci yang baik dan tidak terpengaruh oleh kesadahan
air dibanding dengan produk deterjen terdahulu.

d. Cara kerja
1) Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrolberupa air
ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/ air PDAM saja
2) Cara menyediakanlarutan
a) Larutkan 1 gr deterjenbubukdalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.Beri label
100%
b) Ambil 500 mL larutandeterjen 100%, tambahkan air ledenghingga 1000 mL.Beri label
50%
c) Ambil 500 mL larutndeterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL.Beri label 25%
d) Ambil 500 mL larutandeterjen 25%, tambahkan air ledenghigga 1000 mL.Beri label
12,50%
e) Ambi 500 mL larutandeterjen 12,5%, tambahkan air ledenghingga 1000 mL.beri label
6,25%
f) Ambil 500mL larutandeterjen 6,25%, tambahkan air ledenghingga 1000 mL,
beritabel 3,10%
3) Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut. Kupas bagian
akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran
primordial tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.
4) Isikan larutan larutan deterjen yang sudah disediakan kedalam tabung reaksi hingga
penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan kedalam dua tabung reaksi.
5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas
tabung kotrol (yang hanya berisi air ledeng/air PDAM)
7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah
hingga penuh
8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-ratakan panjang
akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok
perbedaanya diabaikan (tidak usah di rata-ratakan). Tuliskan hasil pengamatan anda pada
table 2.9 dalam lembar kerja belakang modul ini.
9) Hitunglah hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasil arutan.
rata−rata panjangakarkontrol−rata−rata panjang altar konsentrasi x
IG = x
rata−rata panjangakarkontrol
100%
10) Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada grafik 2.1 dalam lembar kerja di
belakang modul ini.

e. Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No Konsentrasi Rata-rata Panjang Akar IG(%)
1 Kontrol 2 0
2 3.1% 1,5 25
3 6,25% 1,3 35
4 12,5% 2 50
5 25% 0,5 75
6 50% 0 100
7 100% 0 100
Grafik 2.1
Grafik Hambatan pertumbuhan akar bawang merah

7
hambatan pertumbuhan %

5 Series 1
Series 2
4

0
1 2 3 4 5 6 7

f. Pembahasan
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari- hari
adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan
terpenting dari pembentuk deterjenyakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai
pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya. Percobaan ini
menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah satutanaman yang
sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan
mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah
akar karena padaakar primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik
sehingga masih mudah untuk diamati. Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin
tinggi konsentrasi deterjen menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial
bawangmerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutan deterjen:
konsentrasi 100% memiliki IG = 100%, 50% memiliki IG =100%, 25% memiliki IG =75%,
12,5% memiliki IG = 50%, 6,25% memiliki IG = 35%, 6,25% memiliki IG = 35%. Dan
konsentrasi 3,1% memiliki IG = 25%.
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan adanya surfaktan
dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air sehingga
menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organism air
kekurangan air dan dapat menyebabkan kemtian. Builders, salah satu yang paling banyak
dimanfaatkan didalam detergen adalah phosphate. Tetapi dalam jumlah yang terlalu
banyak, phospate dapat menyebabkan pengkayaan unsure hara (eutrofikasi) dalam air
menurun. Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuh tidak optimal
pada konsentrasi 12,5 %, 6,25% dan 3,10% . hal ini dikarenakan kelebihan penambahan
larutan. Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress.
Perkembangan tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajat stress air
dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya,
manusiaberusaha memanfaatkan kekayaan alam, melalui pikiran dan akal manusia
menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu menungkatkan kualitas hidup
manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada
dampak negatife yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri, dampak negative tersebut
disebut dengan pencemaran. Jadi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energy ke
dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik
yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga mengganggu kesehatan, ekstensi
manusia dan efektivitas manusia seta organism lainya.
g. Pertanyaan-pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akarnya?
Jawab : Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar bawang
merah adalah 50 %
h. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang
dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika
semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut

i. DaftarPustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Miratun Aini, Pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah, https://www.
studocu.com/id/document/universitas-teknologi-mataram/sastra-inggris/4-pengaruh-deterjen-
terhadap-pertumbuhan-akar-bawang-merah/29298408
Pitojo, S. 2003. Benih Bawang Merah. Kansius. Yogyakarta
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/97914/MENGENAL-MORFOLOGI-
BAWANG-MERAH-Allium--Ceppa L/#:~:text=Bawang%20merah%20memiliki%20akar
%20serabut,mm%20(AAK%2C%202004).
Ir. Iwayan Pasek Ambarawa,MP,2016.Dasar-dasar Agronomi. . https://simdos.unud.ac.id
/uploads/file_pendidikan_1_dir/43d7b79185f13b0e21274993c4537705.pdf

Lampiran
Foto praktikum

Gambar Praktikum

Lembar Kerja (Laporan) Pratikum IPA DI SD


PDGK4107 Modul 02 KP 2 Pencemaran Lingkungan

B. Kegiatan Praktikum :
Percobaan 2 : Pengaruh Deterjen terhadap Perkecambahan
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
b. Alat dan bahan
1) Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 ml 10 buah.
3) Kertas saring/tissue secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuh 1 gram
c. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio di dalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-
sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air
di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkecambahan biji antara lain: Faktor internal: (a). Gen, (b). Hormon. Faktor eksternal:
(a). Air, (b). Cahaya, (c). Suhu, (d). Nutrisi, (e). Ph, (f). Ketinggian tempat, (g). O2, (h). CO
2 , (i). Kelembapan, (j). Angin. Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan
untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibandingkan dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya
cuci yang lebih baik. Serta tidak terpengaruh oleh kesadaran air. Deterjen merupakan garam
Natrium asam sulfonat. Kacang hijau (Vigna Rodiata) adalah sejenis palawija yang dikenal
luas di daerah tropical. Tumbuhan ini termasuk suku polonh-polongan (Fobaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.
d. Cara kerja
1) Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%,serta kontrol
berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah di beri label sebagai
berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10% Label kontrol : (air ledeng/PDAM)
2) Cara menyediakan larutan
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada
cara menyediakan larutan pada percobaan 1.
3) Sediakan 6 gelas plastik, beri label control, I,II,III,IV,V, VI .MAsing-masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tisu
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sedangkan kacang yang tenggelam yang digunakan pada percobaan ini.
5) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan
VI dan 10 butir dalam larutan control. Biarkan rendaman selama lima menit
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar
hilum mengarah kebawah
7) Isilah gelas kimia yang telah di isi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama , kira-kira 100ml
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar
dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48jam) tidak
tumbuh akarnya (0mm) di anggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan anda
pada lembar kerja table 2.10 di belakang modul.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam (grafik 2.2 ) dengan menggunakan warna yang berbeda . Misal 24 jam dengan
warna merah dan 48 jam dengan warna hitam.

e. Hasil pengamatan
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari Ke-1 (24 Jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,5% 3,1% Kontrol
1 1 2 2 3 5 7 8
2 1 2 2 4 4 6 7
3 0 2 3 0 5 6 7
4 1 1 0 4 4 5 6
5 1 2 3 3 0 5 5
6 1 1 2 4 5 0 7
7 1 0 3 3 4 6 6
8 1 2 2 3 6 6 8
9 1 2 2 3 5 7 7
10 1 2 3 4 5 6 7
Jumlah 9 16 22 31 43 54 68
Rata-rata 1 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari Ke-2 (24 Jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,5% 3,1% Kontrol
1 2 3 3 4 6 8 9
2 2 3 3 5 5 7 8
3 0 3 4 0 6 7 8
4 2 2 0 5 5 6 8
5 2 3 4 4 0 6 7
6 2 3 3 5 6 0 8
7 2 0 3 4 5 7 7
8 2 3 3 5 6 7 9
9 2 3 4 4 6 8 8
10 2 3 4 5 6 8 8
Jumlah 18 26 40 45 51 64 74
Rata-rata 1 2 4 4 5 6 7

Grafik Rata-Rata Pertumbuhan Kecambah


per konsentrasi pada 24 jam
8
7
7
6 6 6
5 5 5
4444
3 3
2 2 2
1 1 1
0
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

24 jam 48 jam
f. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan
deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1mm dan ada 1 biji yang
tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 1mm, dan ada 1 biji yang
tidak tumbuh. larutan 25% 2 mm ada 1 biji yang tidak tumbuh., untuk larutan 12,5% panjang
rata akar kecambah 3mm da nada 1 biji yang tidak tumbuh. dan 6,25% rata-rata panjang
akarnya sama yaitu 4mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 5mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai
6mm.pada larutan control semua biji kacang hijau tumbuh. Artinya bias dikatakan bahwa
kacang hijau yang terdapat di larutan control adalah termasuk kacang hijau bibit unggul.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari kedua 1mm .
Larutan 50% panjangnya 1mm menjadi 2mm dan pada larutan 25% panjangnya 2mm menjadi
4mm. Larutan 12,5% adalah 3mm dan jadi 4mm dan larutan 6,25% hari pertama 4mm
menjadi 5mm. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5mm dari 6mm. Dan untuk larutan kontrol
menjadi 6mm menjadi 7mm. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi
manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran
1) Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2) Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4) Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

g. Pertanyaan-pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (control)?
2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati.
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam larutan gelas piala harus di tutup dengan
kertas timah?
Jawaban:
1) Fungsi larutan 0 (control) adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (control) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan kecambah karena tidak mengandung larutan deterjen.
2) Jika dalam percoban terdapat kacangh hijau yang mati maka bias dikatakan kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul yang baik, karena tidak tumbuh (kopong)
3) Pertumbuhan kacang hijau dalam larutan gelas harus di tutup karena untuk mengurangi
cahaya agar tidak masuk ke dalam proses perkecambahan. Karena proses cahaya matahari
sangat berpengaruh pada pertumbuhan kacang hijau . jika terdkena cahaya maka
pertumbuhan kacang hijau akan lambat. Di bandingkan dengan kacang hijau yang tidak
terkena sinar matahari.
h. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati. Semakin sedikit persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau
akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan semakin lambat
i. DaftarPustaka
Rumanta, Maman, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD . Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Sugiyanto, T dan Eny Ismawati (2008). Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII
MTs/SMP.Jakarta: PT Serana Agung Pratama
Lampiran
Foto praktikum

Gambar Praktikum

Anda mungkin juga menyukai