Anda di halaman 1dari 19

LKP (Laporan Kegiatan Praktikum)

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


(PENCEMARAN LINGKUNGAN MAKHLUK HIDUP DAN
LINGKUNGANNYA)

MAHBOBI
ARINA AINUSSAADAH
INA ANDRIYANI

UPBJJ UT SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINKUNGAN

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Aillium cepa)


Percobaan 1 :
A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
B. Alat dan bahan
1. Gelas air mineral 7 buah
2. Pengaduk 1 buah
3. Mistar dengan skala mm 1 buah
4. Kertas untuk label
5. Air/ledeng/air PDAM
6. Bawang merah 7 siung
7. Deterjen serbuk 3 sendok makan
8. Tusukan sate 7 buah
C. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air
ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol ; air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
1) Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
100%
2) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri
label 50%
3) Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
4) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri
label 12,50%
5) Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri
label 6,25%
6) Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri
tabel 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama . Kupas kulit epidermis untuk menghindari
bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang
merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam gelas aqua hingga penuh. Tiap
konsetrasi larutan yang sama .
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas aqua gelas.
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah
hingga penuh
8. Setelah 24 jam, angkat bawang merahlalu hitung panjang akarnya. Rata-ratakan
panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang
mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
Rata-rata panjang
No. Konsentrasi IG (%)
akar
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100
Rumus :

IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 %


Rata-rata akar control

Hambatan
Pertumbuhan
(%)

GRAFIK PERTUMBUHAN KECAMBAH


PERKONSENTRASI 24 JAM
120

100

80

60

40

20

0
Kontrol 3,10% 6,21% 12,50% 25% 50% 100%

E. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan
alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk
membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas
hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha
manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Definisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan
yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik,
kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas
manusia serta organisme lainnya.
F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia
dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup
lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan
berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.
G. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 50 %.

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Menyiapkan alat dan bahan

Proses Kegiatan

Melihat hasil perkembangan bawang merah


KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINKUNGAN

Pengaruh deterjen terhadap percambahan


Percobaan 2 :
A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. Alat dan bahan


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen sebuk 1 gram

C. Landasan teori
a. Perkecambahan Benih
Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan
embrio dari benih yang sudah matang. Benih dapat berkecambah bila tersedia
faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses perkecambahan.
Perkecambahan merupakan proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan
pertumbuhan dari komponen kecambah (Plumula dan Radikula). Definisi
perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya, yaitu
plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu tertentu
(Taiz and Zeiger, 2002).
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor eksternal/lingkungan (ekstraseluler), merupakan faktor luar yang erat
sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa
factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah air dan
mineral, kelembaban, suhu, dan cahaya.
b. Faktor internal (interseluler) faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini
ada beberapa hormon yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tersebut yaitu hormon Auksin, Giberelin, Sitokinin
dan afserat.
c. Faktor Intraseluler (gen) Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi didaerah
meristematik (titik tumbuh) yaitu ujung akar dan batang. Daerah pertumbuhan
ada 3 yaitu zona meristematik, pemanjangan, dan diferensiasi (Anshori, 2017).

c. Deterjen
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Pada umumnya
deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Bahan kimia yang
digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap
kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen
yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan
tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya (Anshori, 2017).

D. Cara kerja
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label. Lalu simpan cairan
dengan gelas kimia yang telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/PDAM
2) Cara menyediakan larutan
Cara membuat larutan untuk setiap kosentrasi pada pratikum ini dapat dilihat pada
cara menyediakan larutan pada percobaan 1 :Pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah.
a. Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100 ml dengan
menggunakan botol air mineral 1500ml. Kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan ke dalam botol air mineral 600ml berlabel 100%
b. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 50%
c. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 25%
d. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 12,5%
e. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 6,25%
f. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian
mengambil 500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang
berlabel 3,1%

3) Sediakan enam gelas kimia lainnya, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, VI. Masing
– masing diberi lingkaran kertas saring / kertas tissue
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, senebtara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini.
5) Dari kacang hijau terpilih 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10
butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan kontrol ( air ledeng / PDAM). Biarkan rendaman selama lima
menit
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai atur yang baik
agar hilum mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlebel sama, kira – kira 100 mL.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9) Lakukan pengamatan selama 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar – 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari
(48 jam) tidak tumbuh akarnya (0mm), dianggap kacang hijau mati. Kemudian
mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja Tabel 1.1.
10) Membuat grafik rata-rat pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam (Grafik 1.1.) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam
dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.
E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
Pengaruh derterjen terhadap tumbuhan

Konsentrasi Larutan Deterjen


Hari ke-1 (24 jam)
No 6,25
100% 50% 25% 12,5% % 3,1% Kontrol
1. 0,1 0,6 1,5 1,2 2,3 4,1 5
2. 0,3 0,2 1 1,1 3 4 4,9
3. 0 0,4 1,5 1,4 3,2 4,3 4,5
4. 0,1 0,2 1,2 1,8 3,1 4,1 5,1
5. 0 0,5 1 1,5 3 3,8 5,1
6. 0 0,4 1,4 1,8 2,6 3,6 4,9
7. 0,2 0,3 1,1 1,7 3,2 3,1 5,1
8. 0 0,4 1,3 2,1 3 3,2 4,6
9. 0 0,2 1 2 3,2 3,5 4,4
10. 0 0,5 1,2 1,8 3 3,1 5,2
Jumlah 0,7 3,7 12,2 16,4 29,6 36,8 48,8
Rata-rata 0,07 0,37 1,22 1,64 2,96 3,68 4,88

Konsentrasi Larutan Deterjen


Hari ke-2 (48 jam)
No 6,25
100% 50% 25% 12,5% % 3,1% Kontrol
1. 0,2 0,8 1,8 1,5 3,7 4,6 5,5
2. 0,5 0,4 1,3 1,5 3,1 4,4 5,3
3. 0,3 0,6 1,7 1,9 3,5 4,1 5
4. 0,4 0,6 1,5 2,1 3,3 4,4 5,5
5. 0 0,7 1,3 1,9 3,2 4,3 5,7
6. 0 0,7 1,8 2 2,7 4 5,7
7. 0,4 0,8 1,5 2,1 3,5 4 5,3
8. 0 0,7 1,7 2,5 3,1 3,4 4,8
9. 0,2 0,4 1,2 2,2 3,6 3,9 5,1
10. 0 0,8 1,6 2,1 3,2 3,5 5,7
Jumlah 2 6,5 15,4 19,8 32,9 40,6 53,6
Rata-rata 0,2 0,65 1,54 1,98 3,29 4,06 5,36
GRAFIK PERTUMBUHAN KECAMBAH
PERKONSENTRASI 48 JAM
120

100
Axis Title

80

60

40

Kontrol 3,1 6,25 12,5 25 50 100


24 jam 4.88 3.68 2.96 1.64 1.22 0.37 0.7
48 jam 5.36 4.06 3.29 1.98 1.54 0.65 0.2

Grafik 2.2.
Grafik rata – rata pertumbuhan akar pada kacang hijau selama 24 jam dan 48 jam

F. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24 jam) di
larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah adalah
0,07 cm dan terdapat 6 biji kacang hijau yang tidak mengalami perkecambahan.
Pada larutan 50% rata-rata panjangnya adalah 0,37 cm, larutan 25% rata-rata
panjangnya adalah 1,22 cm, larutan 12,5% rata-rata panjangnya adalah 1,64 cm,
larutan 6,25% rata-rata panjangnya adalah 2,96 cm, dan larutan 3,1% rata-rata
panjangnya adalah 3,68 cm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 4,88 cm.

Pada hari kedua, setelah 48 jam terdapat 4 kacang hijau yang tidak mengalami
perkecambahan di larutan 100%. Tetapi semua kacang hijau mengalami
pertambahan panjang pada akarnya di semua jenis larutan. Dimulai dari larutan
100% yang pada hari pertama 0,07 cm menjadi 0,2 cm, larutan 50% dari 0,37 cm
menjadi 0,65 cm, dan larutan 25% dari 1,22 cm menjadi 1,54 cm. Larutan 12,5%
yang semula 1,64 cm menjadi 1,98 cm dan larutan 6,25% semula 2,96 cm menjadi
3,29 cm. Sedangkan larutan 3,1% panjang hari kedua menjadi 4,06 cm dari 3,68
cm. Kemudian untuk larutan kontrol mengalami pertambahan sebanyak 0,48 cm
menjadi 5,36 cm.
G. Pertanyaan

1. Apa fungsi larutan 0 ( kontrol )?


Jawaban :

Fungsi larutan kontrol adalah sebagai perbandingan dengan konsentrasi larutan


deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling
baik untuk perkecambahan hijau

2. Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 ( kontrol ) ada kacang hijau yang mati ?
Jawaban :
Kesimpulan jika pada larutan 0 ( kontrol ) ada kacang hijau yang mati, menandakan
bahwa biji kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit yang unggul.
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas limbah
Jawaban :

Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih
lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwasemakin
rendah persentase deterjen dalam air, maka perkecambahan kacanghijau akan tumbuh
dengan baik. Namun sebaliknya, apabila persentasedeterjen semakin tinggi maka
perkecambahan kacang hijau akan terhambat

I. Daftar Pusaka
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka.
FOTO PRAKTIKUM
Perkecambahan kacang hijau terhadap deterjen

Menyiapkan alat dan bahan praktikum

Membuat larutan deterjen dan


menyediakan tujuh gelas yang masing-
masing diberi lingkaran kertas tissu.
Kacang hijau direndam air terlebih dahulu

Mengisi gelas kimia yang telah diisi


kacang hijau dengan larutan yang berlabel
sama kira-kira 100 mL.

Menutup ke tujuh gelas kimia dengan


kardus sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.

Kacang hijau pada larutan 100% setelah


24 jam.
\Kacang hijau pada larutan 50% setelah
24 jam.

Kacang hijau pada larutan 25% setelah 24


jam.

Kacang hijau pada larutan 12,5% setelah


24 jam.

Kacang hijau pada larutan 6,25% setelah


24 jam.

Kacang hijau pada larutan 3,1% setelah

24 jam.
Kacang hijau pada larutan kontrol setelah
24 jam.

Kacang hijau pada larutan 100% setelah


48 jam.

Kacang hijau pada larutan 50% setelah 48


jam.

Kacang hijau pada larutan 25% setelah 48


jam.

Kacang hijau pada larutan 12,5% setelah


48 jam.
Kacang hijau pada larutan 6,25% setelah
48 jam.

Kacang hijau pada larutan 3,1% setelah

48 jam

Kacang hijau pada larutan kontrol setelah \


48 jam.
\\\

Melakukan pengukuran akar kacang hijau


setelah 24 jam.
Melakukan pengukuran akar kacang hijau
setelah 48 jam.

Anda mungkin juga menyukai