Anda di halaman 1dari 5

Kegiatan Praktikum 2 Pencemaran Lingkungan

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan help


manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan
kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya
manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam upaya memperoleh manfaat
tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah- masalah baru. Masalah baru
ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) masuk manusia, hewan, dan
tumbuhan yang hidup di dalamnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan


pembukaan hutan. Dengan banyaknya hutan yang dibuka untuk dijadikan tempat pemukiman
diharapkan kesejahteraan hidup manusia dapat meningkat, karena hal itu sejalan dengan
pemenuhan kebutuhan akan papan bagi kehidupan manusia.

Namun fungsi hutan sebagai tanah serapan, penyimpan air hujan penyangga perubahan suhu
global dari tempat hidup hewan-hewan atau tumbuhan tertentu menjadi berkurang, dan ini
akan menimbulkan masalah baru dalam kehidupan. Selain itu penebangan hutan dapat
menyebabkan tanah menjadi gersang dan tidak produktif. Untuk sementara waktu kesuburan
ini bisa dipulihkan dengan pemberian pupuk kimia. Tetapi pemberian pupuk ini selain dapat
meningkatkan produksi pertanian, juga dapat menyuburkan tanaman pengganggu dan hama
tanaman. Tanaman pengganggu dan hama tanaman tentunya akan menyerang lahan pertanian
karenanya diperlukan obat atau racun yang dapat mengatasi hama tanaman tersebut. DDT
dianggap sebagai pestisida yang paling efektif dalam membasmi hama karena waktu yang
relatif cepat dalam membunuh serangga dan harganya relatif murah. Dari uraian di atas,
tampaklah bahwa kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi lingkungan. Akan tetapi sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida
itu juga cukup besar, di antaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat
membunuh spesies non target. Artinya makhluk hidup lain yang tidak diharapkan karena
akan turut mati terbunuh. Selain itu residu yang dihasilkannya dapat bertahan di tanah sampai
tahunan.

Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan-bahan kimia lain juga dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit,
deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lain- lain.

Dalam kegiatan praktikum ini akan dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Dalam kegiatan ini Anda akan mengembangkan
keterampilan proses mengamati, membuat hipotesis, mengukur dan menyimpulkan,
KEGIATAN PRAKTIKUM

Percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah


(Alliumcepa).

a. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

b. Alat dan Bahan

1) Neraca analitil 1 buah

2) Tabung reaksi 14 buah. 3) Rak tabung reaksi 1 buah.

4) Gelas kimia 1000 ml 7 buah.

5) Pengaduk 7 buah.

6) Mistar dengan skala mm 1 buah.

7) untuk label secukupnya.

8) Air/ledeng/ air PDAM secukupnya. 9) Bawang merah 14 siung.

10) Deterjen serbuk 1 gram.

c.Cara Kerja

1) Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengencer 25%, pengenceran
12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% se kontrol yang berupa air ledeng /air PDAM
saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.

Label l:100%

Label 2: 50%

Label 3: 25%

Label 4: 12,50%

Label 5: 6,25%

Label 6: 3,10%

Label kontrol: air ledeng/air PDAM saja

2) Cara menyediakan larutan

a. Larutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 ml.
Kemudian beri label 100%
b. Ambil 500 ml. larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng PDAM hingga 1000 ml.
Kemudian beri label 50%

c. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng PDAM hingga 1000 ml.
Kemudian beri label 25%

d. Ambil 500 ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng PDAM hingga 1000 ml.
Kemudian beri label 12,50%

e. Ambil 500 ml. larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng PDAM hingga 1000 ml.
Kemudian beri label 6,25%

f.Ambil 500 ml, larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mt.
Kemudian beri label 3,10%

3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari
bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran
primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.

4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Setiap
konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung reaksi

5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.

6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas
tabung kontrol (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambahkan
lagi hingga penuh.

8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya, Rata-ratakan
panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok
perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata- ratakan).

9) Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan

10) Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada grafik 2.1 dalam Lembar Kerja di
belakang modul ini.

d. Pertanyaan

Berapa konsentrasi larutan deserjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan


akarnya?
Percobaan 2: Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

b. Alat dan haban

1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah

2. 3 Gelas kimia 600 mt. 10 buah.

3. Kertas saring tissue secukupnya.

4. Kertas timah secukupnya.

5. Mistar dengan skala mm I bualt

6. Kertas untuk label secukupnya

7.Gelas kimia 1000 ml. 1 buah.

8. Air ledeng secukupnya.

9.Deterjen serbuk 1 gram.

c. Cara kerja

1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta kontrol yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label
sebagai berikut

a) Label I =100%

b) Label II = 50%

c) Label III =25%

d) Label IV =12.5%

(e) Label V= 6, 25%

f) Label VI = 3,1%

g) Label kontrol (air ledeng PDAM)

2) Cara menyediakan larutan.

Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada cara
menyediakan larutan pada percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah (Allium cepa).
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI. Masing-masing
diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue (lihat Gambar2.1).

4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau
terpilih).

5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan 1, 10 butir dalam
larutan 11, 10 butir dalam larutan 111, 10 butir dalam larutan IV, 10 batir dalam larutan V, 10
butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng PDAM) Biarkan
rendaman selama lima menit.

6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang yang baik agar hilum mengarah
ke bawah.

7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama, kira-kira 100 mL.

8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk.

9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang
akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap
memiliki panjang akar Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akamnya (0
mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja Tabel
2.10 di belakang modul.

10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna
merah, 48 jam dengan warna hitam.

d. Pertanyaan

1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?

2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?

Anda mungkin juga menyukai