LIVIN Detergen
G
THINGS AND ENVIRONTMENT : WATER POLLUTION
Tabel 1. Data pengamatan pH dan DO detergen setelah dan sebelum terdapat ikan.
1
No. pH
Konsentrasi DO
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1. 0% 7 6 8,3 mg/L
Tabel 2. 0,1% 8 8 4,2 mg/L 6,1 mg/L 2. Data
3. 0,01% 7 7 11,3 mg/L 9,1 mg/L
4. 0,05% 8 7 9,2 mg/L 19,5 mg/L
pengamatan pH dan DO sabun cair setelah dan sebelum terdapat ikan.
Sabun Cair
No. Konsentrasi pH DO
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1. 0% 7 7 8,1 mg/L 3,7 mg/L
2. 0,1% 7 7 8,1 mg/L -
3. 0,01% 7 7 8,1 mg/L 6,7 mg/L
4. 0,05% 8 8 8,1 mg/L 8,2 mg/L
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
1 5 15 30
0% 196 479.5 1367 1898
0,10% 232.5 335 119.5
0,01% 46 202.5 557.5 988.5
0,05% 130 259 503 205
2
Kadar oksigen di dalam wadah semakin
berkurang, hal ini selain akibat tegangan
permukaan deterjen yang menghalangi
PEMBAHASAN penetrasi oksigen dari udara ke dalam larutan
Ikan Nila dan Patin dalam Air Detergen uji, juga dikarenakan adanya limbah detergen.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) Bahan buangan organik dapat bereaksi
merupakan salah satu biota air yang dengan oksigen terlarut mengikuti reaksi
direkomendasikan oleh USEPA (US oksidasi biasa, semakin banyak bahan
Enviromental Protection Agency), sebagai buangan organik di air, semakin sedikit sisa
hewan uji untuk toksikologi. Hal ini kandungan oksigen terlarut. Penyebab
dikarenakan penyebarannya cukup luas, kematian ikan adalah karena kerusakan
banyak dibudidayakan, mempunyai ephitelium insang dan akibat penyumbatan
kemampuan yang tinggi dalam menolerir saluran-saluran branchiola sehingga
lingkungan yang buruk dan mudah dipelihara pertukaran gas terganggu dan ikan mati
di laboratorium (Kukuh dkk, 2012). lemas. Selain itu, kematian ikan uji tersebut
Perlakuan berbeda pada sampel air yang disebabkan karena zat toksikan (deterjen)
digunakan menentukan kadar oksigen terlarut yang terserap ke dalam tubuh ikan
di dalamnya. Semakin tinggi konsentrasi berinteraksi dengan membran sel dan enzim,
detergen dalam air, maka semakin rendah dengan demikian kerja enzim terhambat atau
pula kandungan oksigen terlarut di dalamnya. terjaditransmisi selektif ion-ion melalui
membran sel. (Fitri Diana, 2013)
Jumlah terbukanya operculum (tutup
insang) paling sedikit adalah ikan nila yang Ikan Nila dan Patin dalam Air Sabun
berada pada air terkontaminasi detergen Sabun cair yang digunakan adalah
dengan konsentrasi 0,1 N. Kandungan sabun cuci piring. Sabun cuci piring
natrium (Na+) pada detergen (NaC12H25SO4) merupakan turunan detergen, maka dari itu
berikatan bebas dengan oksigen (O-) dalam kandungannya sama dengan kandungan
air sehingga pH air meningkat dan air bersifat detergen, yaitu surfaktan, builder, filler dan
basa. Tingginya konsentrasi detergen pada air aditif. Yang membedakan sabun cuci piring
menyebabkan berkurangnya suplai oksigen dengan detergen adalah pH nya, ada atau
terlarut dalam air yang memicu terganggunya tidaknya pemutih serta jenis surfaktan yang
respirasi ikan. Rendahnya kadar oksigen yang digunakan.(Allen Clause, 2010) Secara
masuk ke tubuh ikan menyebabkan proses keseluruhan, sabun cuci piring lebih 'lunak'
metabolisme terhambat sehingga dibandingkan detergen.
menyebabkan penurunan fungsi organ
Ikan nila bersifat adaptif pada segala
terutama hati dan gonad yang menimbulkan
kondisi perairan dan termasuk ke dalam ikan
kematian ikan.
tawar yang mampu hidup di air payau atau
Hal serupa juga dialami oleh ikan patin yang perairan dengan kadar garam tinggi.
diuji dalam wadah berisikan air detergen. Sedangkan ikan patin merupakan ikan air
tawar yang mampu hidup di dalam kondisi air
3
PENGARUH LINGKUNGAN (D) TERHADAP
GERAK OPERKULUM IKAN NILA
(OREOCHROMIS NILOTICUS)
3500
ƩGerak Operkulum
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 5 15 30
0% 105 483 1,419 2971
0,10% 67 126 166
0,01% 40 261 773 1,045
0,05% 22 72 334 222
2500
ƩGerak Operkulum
2000
1500
1000
500
0
1 5 15 30
0% 74.5 325 886 2,328
0,10% 8 54.5 317.5 886
0,01% 10 71.5 448.5 739
0,05% 7 49 222 688
2500
2000
1500
1000
500
0
1 5 15 30
0% 51 337 210 2,602
0,10% 32 193
0,01% 39 100 369
0,05% 59 226 518 452
2
yang cenderung kotor dan bersifat basa kadar oksigen terlarut dalam air yang
seperti ikan lele. Perbedaan morfologi serta menyebabkan perubahan kecepatan gerak
fisiologi diantara kedua ikan ini menyebabkan operculum pada ikan. Limbah menjadi
perbedaan durasi ketahanan hidup ikan pada penyebab utama pencemaran air dikarenakan
kondisi air dengan perlakuan berbeda. oleh pengelolaan yang tidak sesuai dengan
prosedur yang berlaku, sehingga fungsi organ
SIMPULAN ikan sebagai biota air ( contohnya) terganggu
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan dan adanya pengendapan zat kimia pada
bahwa konsentrasi zat (yaitu detergen dan tubuh ikan memicu kematiannya.
sabun cair pada praktikum) mempengaruhi
REFERENSI
Allen Clause. 2010. Curiosities: What's the
Difference Between Dishwasher
3
Detergent, Laundry Detergent, and Dish (2012). Toksisitas Merkuri (Hg) dan Tingkat
Soap? Why Aren't They Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan,
Interchangeable?. University of Gambaran Darah, dan Kerusakan
Wisconsin- Madison website. Diakses
Organ pada Ikan Nila Oreochromis
pada tanggal 02 Desember 2019
niloticus. Jurnal Akuakultur Indonesia.
FD Wulansari, A Ardiansyah - Edu Sains …, 2013 - Vol. 11(1): 38-48.
e-journal.iain-palangkaraya.ac.idKukuh.
Lichtenberg, D., H, Ahyayauch and F. M,
Goñi., 2013. The Mechanism of
Detergent Solubilization of Lipid
Bilayers. Biophysical Journal.
4
LAMPIRAN
PERTANYAAN
1. Apa yang anda ketahui tentang
pencemaran air?
2. Amati dan catat perubahan yang terjadi
pada ikan yang dimasukkan ke dalam air
dengan pencemaran yang berbeda, serta
lamanya waktu sampai ikan mati. Buatlah
analisa hasilnya.
3. Perubahan kimia apa yang terjadi pada
air yang dicemari oleh detergen?
4. Apakah penyebab kematian ikan pada air
yang tercemar sabun dan detergen?
5. Berikan contoh ketidak seimbangan
ekosistem di daratan dan efeknya pada
makhluk hidup yang ada di dalamnya?
JAWABAN
1. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997
menyatakan bahwa pencemaran air adalah
menurunnya kualitas air akibat masuknya
makhluk hidup, zat, energi ke dalam air akibat
aktifitas manusia. Penurunan kualitas air
tersebut dapat disebabkan secara sengaja oleh
aktifitas manusia. Contohnya adalah
membuang sampah di sungai dan lain – lain.
3. C17H35COOH(aq) + NaOH(aq)→
Asam Stearat Basa Sabun
C17H35COONa(aq) + H2O(l)