Disusun Oleh :
Nama :Lutfiyah Mardatillah
Nim :K011221172
b) kecerahan
c) pH
d) DO
e) Nitrat
f) Fosfat
0.
4
0.3
5
0.
3
0.2
5
Fosfa 0. Minggu
IMinggu
. t 2
0.1 IV
5
0.
1
0.0
5
0
Permukaa Dasa Permukaa Dasa Permukaa Dasa
n r n r n r
g) Amoniak
3.5
2.5
2
BO Minggu
D 1.5 IMinggu
IV
1
0.5
0
Permukaa Dasa Permukaa Dasa Permukaa Dasa
n r n r n r
Kesimpulan
Temperature, kecerahan, pH, oksigen terlarut pada lokasi budidaya
ikan di Kelurahan Paleloan, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten
Minahasa masih berada dalam kondisi baik dengan mengacu pada baku
mutu kualitas air menurut PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Kelas II, sedangkan amonia
pada titik I, II dan III, fosfat pada titik I pada kedalaman 0,5 m dari permukaan
air dan BOD pada titik III pada kedalaman 0,5 m dari dasar danau terindikasi
melewati batas baku mutu kualitas air
B. Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja
Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak
Air merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari kehidupan yang fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain, dengan demikian layak untuk diketahui
kandungan air tersebut. Pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah kerja
Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak pada umumnya menggunakan air dari
sumur gali dan sumur bor. Air tanah memiliki beberapa kerugian atau kelemahan
dibanding sumber air lainnya karena air tanah mengandung zat-zat mineral
dalam konsentrasi tinggi. Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan
dapat menimbulkan terjadinya gangguan Kesehatan
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
rancangan cross sectional. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling yaitu dengan ketentuan sumur yang dipergunakan untuk
keperluan domestik rumah tangga.
Penentuan besar sampel dilakukan dengan menentukan setiap desa binaan
di wilayah kerja Puskesmas Guntur II sebanyak 2 (dua) sampel untuk sumur gali
dan 2 (dua) sampel sumur bor. Sehingga diperoleh besar sampel sebanyak 40,
dengan rincian 20 sampel sumur gali dan 20 sampel sumur bor.
Kondisi fisik sumur gali diukur dengan menggunakan kuesioner observasi.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan menunjukkan sebanyak 14 sumur gali
(70%) dengan kondisi fisik buruk dan seluruh sumur bor memiliki kondisi fisik
yang baik (permanen).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, semua sumur gali
(100%) dengan kualitas air yang tidak memenuhi syarat sebagai air bersih dan
air minum. Sebanyak 12 sumur bor (60%) tidak memenuhi syarat sebagai air
bersih dan 19 sumur bor (95 %) tidak memenuhi syarat sebagai air minum.
Jarak sumber pencemar dengan sumur, jumlah sumber pencemar, kondisi fisik
sumur dan jenis sumur berhubungan secara signifikan dengan kadar warna,
kesadahan total, mangan, pH dan zat organik air sumur
Analisis data
Pengamatan secara langsung meliputi: suhu, kecerahan, kedalaman,
kecepatan arus, kandungan oksigen, subtrat dasar perairan, dan pH.
Sedangkan parameter ammonia, nitrat, CO2, dan fosfat
Hasil
Hasil pengamatan kondisi perairan di sungai Komering pada saat surut
dan pasang menunjukan nilai yang berfluktuasi. Pengamatan dilakukan
sebanyak tiga kali dengan titik stasiun yang telah ditentukan yaitu area Desa
Ulak Jermun (stasiun 1), DesaTerusanMenang (stasiun 2), dan Desa Mangun
Jaya (stasiun 3). Perubahan kualitas air dipengaruhi oleh perubahan muka
air.