Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM DI SD

(MODUL 1, 2, 3, 4, 5 DAN 6)

KELOMPOK 1

1. Yuliyanti (859155812)
2. Faridah (859155758)
3. Nanang Suryani (859155765)
PROGRAM STUDI S-1 PGSD BI

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) MATARAM
POKJAR BIMA
2021
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
1. Ciri-ciri makhluk hidup
a. Hasil Pengamatan
Berdasarkan temuan makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal kami, kami
menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup


1 2 3 4 5
No. Nama Makhluk
Hidup
1. Sapi     
2. Kambing     
3. Ayam     
4. Kucing     
5. Burung     
6. Pohon Jeruk     
7. Tanaman Kemangi     
8. Pohon Pisang     
9. Pohon Mangga     
10. Putri Malu     
*) Keterangan :
1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang
b. pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup :
1) Bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan. Sesuatu yang ada di luar tubuh
makhluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas,
dingin, gelap, terang, bunyi, baud dan sentuhan.
2) Makhluk hidup bernafas untuk bertahan hidup, ketika bernafas makhluk hidup
mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida serta uap air.
3) Perlu makan (nutrisi) setiap makhluk hidup memerlukan makanan, hal ini
bertujuan agar dapat mempertahankan hidup dan menghasilkan energi untuk
tumbuh dan berkembang. Setiap makhluk hidup mempunyai cara berbeda-beda
dalam memperoleh makanannya. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan
sendiri melainkan bergantung pada makhluk hidup lainnya.
4) Tumbuh : suatu proses bertambah besarnya makhluk hidup baik volume dan
penambahan ukuran, tidak kembali pada ukuran ukuran semula.
Kembang: proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormone, nutrisi
dan lingkungan.
Berkambang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahnkan
kelestarian jenisnya.
c. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki cirri
atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda
tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan
terhadapat rangsangan, dapat tumbuh kembang, bernafas serta memerlukan makanan
dan minuman.
d. Jawaban Pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsanga?
Jelaskan!
Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang.
Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena
rangsangan, daunnya akan menutup.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!

No. Persamaan Perbedaan

Tumbuhan Hewan

1. Sama-sama bernapas Tidak memiliki alat Umumnya memiliki alat


pernapasan khusus. pernapasan khusus.
Mengambil dan Mengambil dan
mengeluarkan gas secara mengeluarkan gas secara
pasif aktif

2. Sama-sama Dapat menyusus makanan Makan makhluk hidup


memerlukan makanan sendiri dari zat-zat sederhana lain. Makanan diambil
dan air yang ada di lingkungannya. dalam bentuk padat dan
Makanan diambil dalam cair
bentuk gas dan cair

3. Sama-sama tumbuh Tumbuh dan berkembang


dan berkembang selama hidupnya, bentuk Tumbuh dan berkembang
tubuh menyebar dan pada masa tertentu, bentuk
bercabang dan jumlah bagian tubuh tertentu dan bagian
tubuh tidak tentu tubuh tertentu

4. Sama-sama dapat Pembuahan terjadi di dalam Pembuahan dapat terjadi


melakukan alat perkembangbiakan baik di dalam maupun di
perkembangbiakan betina, umumnya berjumlah luar tubuh. Umumnya
banyak, tidak dipelihara dan berjumlah sedikit,
dilindungi induk dipelihara dan dilindungi
induk

5. Sama-sam menerima Reaksi lambat, terbatas dan Reaksi terhadap rangsanya


dan memberikan lebih pasif. Umumnya cepat dan dapat berpindah
tanggapan terhadap menetap atau bergerak bagian tempat
rangsangan tubuh

LAMPIRAN PRAKTIKUM CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP


No Nama Gambar Makhluk Hidup
Makhluk
Hidup
1

Sapi

2 Kambing

3 Ayam
4

Kucing

Burung

6 Pohon Jeruk

7 Tanaman
Kemangi
8

Pohon
Pisang

9 Pohon
Mangga

10

Putri Malu

2. Gerak Pada Tumbuhan


a. Hasil Pengamatan
1). Seismonasti Dan Niktinasti
Tabel Hasil Pengamatan Seismonasti
No. Jenis sentuhan pada Reaksi daun Keterangan
daun putrid malu putrid malu
1. Halus Daun menutup Daun cepat membuka
dengan lambat kembali

2. Sedang Daun menutup Daun membutuhkan waktu


agak cepat kurang lebih 2 menit untuk
membuka kembali

3. Kasar Daun menutup Daun membutuhkan waktu


dengan cepat kurang lebih 4 menit untuk
membuka kembali

Tabel Hasil Pengamatan Niktinasti


No. Pot putri malu Reaksi daun putrid malu

Mula-mula ½ jam kemudian

1. Disimpan di tempat Daun terbuka Daun terbuka


Terang
2. Ditutup dengan Daun terbuka Daun tertutup
penutup yang kedap
cahaya
2). Geotropisme
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Jenis Pengematan hari ke Keterangan
pot 1 2 3 4 5
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 Batang tumbuh tegak

B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 Batang tumbuh membelok, mengikuti cahaya
matahari

b. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak sesimonasti dan gerak geotropism negatif
pada tumbuhan.
1) Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putrid malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
2) Niktinasi (yktos=malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak daun-daun tersebut dapat terjadi akibat tekanan turgor di dalam persendian
daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri
malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang disimpan di tempat tertutup atau kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang
terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3) Geotropism adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arahnya menuju rangsang disebut geotropism positif, gerak akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropism negatif. Misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal keatas. Pada pot B yang diletakan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari arah horizontal menuju arah vertical secara
bertahap selama beberapa hari. Hal ini terjadi akibat gerak tubuh batang menjauhi
tanah.
4) Kesimpulan
seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasiadalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropism merupakan gerak pada
tumbuhanyang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi
titik pusat bumi disebut geotropism negatif).
5) Jawaban dari pertanyaan
a. Tanaman belimbing wuluh dan tanaman turi, alasannya karena setiap
menjelang malam daunnya selalu menutup dan pada pagi hari daunnya akan
kembali terbuka.
b. Pada percobaan di ats, diketahui bahwa, niktinasti: gerak daun putri malu
dipengaruhi rangsang dari cahaya, dan seismonasti: gerak putri malu
dipengaruhi rangsang sentuhan.
c. Pada percobaan geotropism diatas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang trjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.
LAMPIRAN PRAKTIKUM GERAK PADA TUMBUHAN
1. Percobaan Seismonasti dan Niktinasti

Alat dan bahan :


a. Kotak hitam

tanaman putri malu sebelum di


tutup kardus hitam

b. Jam
c. Alat tulis

tanaman putri malu sesudah


ditutup kardus hitam
2. Percobaab Geotropisme

Tanaman Percobaan geotropisme


3. Respirasi pada makhluk hidup
a. Hasil pengamatan
1). Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
respirometer Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit:

pertama kedua Ketiga keempat Kelima

0,1 0,2 0,3 0,5 0,5


A
0,4 0,7 0,9 1 1,05
B
0 0 0 0 0
C

Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida


Botl percobaaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan

jernih Jernih
A
Jernih Keruh
B
jernih Keruh
C

b. Pembahasan
1) Respirasi memerlukan oksigen
a) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit
keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
b) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit
keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
c) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan
menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama,
kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
d) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan
berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah
tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di
dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa
makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan
udara (oksigen) di dalam respirometer.
2) Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas
karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan
manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang
telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan
selang atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas
akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-
sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit
ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan
globin yang berupa protein.
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi
pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut
dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara
hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara
oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang
berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai
permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang
masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk
dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda.
Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01
%, oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain.
Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari
nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan
suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang
kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
c. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk
hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk
hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat
dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida,
hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah
menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah
yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

d. Jawaban pertanyaan
1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan
bereaksi dengan kapur sirih.
2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal
ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik)
sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi.
Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan
demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena
adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna
(eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di
dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di
dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer
(B) pun tidak ikut bergerak.
3) Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat
endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2
yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan
air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.
LAMPIRAN PRAKTIKUM RESPIRASI PADA MAHLUK HIDUP
1) Respirasi menghasilkan karbondioksida
1. Alat dan bahan

2. Hasil percobaan

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS


1. Simbiosis parasitisme
a) Hasil pengamatan
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
No. Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
parasitisme
Jenis Jenis Jenis Jenis
makhluk kerugian makhluk keuntungan
hidup hidup
1. Lalat pada sapi Sapi Gatal dan lalat Menghisap
penyakit darah
kulit
2. Benalu pada pohon Pohon Makanan benalu Menyerap
Manga manga Berkurang makanan

3. Kutu pada kucing Kucing Terhisap kutu Menghisap


darahnya darah
dan gatal kucing

4. Nyamuk pada Manusia Terhisap nyamuk Menghisap


manusia darahnya darah
dan gatal manusia

5. Kutu pada manusia Manusia Terhisap Kutu Menghisap


darahnya darah
dan gatal manusia

b) Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
1. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa
gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
2. Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon mangga, sehingga
pertumbuhan pohon mangga itu akan terhambat.
3. Kutu pada kucing menghisap darah kucing sehingga kucing dirugikan. Selain dirugikan,
kucing juga akan merasa gatal.
4. Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang
mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
5. Kutu pada manusia menghisap darah manusia sehingga manusia dirugikan. Selain
dirugikan, manusia juga akan merasa gatal.
c) Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.
d) Jawaban pertanyaan
1) Hubungan antara kutu Kucing dan Kucing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu kucing diuntungkan dengan cara menghisap darah kucing. Sedangkan kucing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada hubungan
tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan
pada manusia.
LAMPIRAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS PARASITISME

Lalat pada Sapi

Nyamuk pada Manusia


2. Simbiosis komensialisme
a) Hasil pengamatan
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Pihak yang Jenis


Jenis Dirugikan Mahluk
No. Hubungan Jenis Jenis hidup yang
Simbiosis mahluk keuntungan tidak untung dan
hidup tidak rugi
Anggrek Tanaman Mendapat
1 Pohon mangga
dengan pohon Anggrek tempat tinggal,
mangga menyerap air
dan mineral
Tumbuhan
Mendapat
2 sirih dengan Sirih Pohon kelor
tempat tinggal
pohon kelor
Tanaman paku Tanaman
tanduk rusa paku Mendapat
3 Pohon lontar
dengan pohon tanduk tempat tinggal
lontar rusa

a. Pembahasan
simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan
tidak diuntungkan.
Akar anggrek akan menyerap air dan mineral dari luar kulit pohon mangga yang
ditumpanginya atau menyerap zat-zat anorganik dari kulit batang tumbuhan
inangnya yang telah mengalami pelapukan, sedangkan untuk pohon mangga sendiri
tidak memperoleh pengaruh apapun.
Tumbuhan sirih akan merambat mengikuti tanaman kelor (inangnya) untuk
memperoleh sinar matahari yang berguna untuk fotosintesis, sedangkan tumbuhan
inangnya tidak memperoleh pengaruh apapun.
Tanaman paku tanduk rusa melekat pada pohon mangga untuk mendapatkan sinar
matahari untuk proses fotosintesisnya. Meskipun melekat pada pohonmangga ,
tanaman ini tidak merugikan inangnya.
b) Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
c) Jawaban pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.
LAMPIRAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS KOMENSALISME

Anggrek dengan pohon mangga

Tumbuhan Sirih dengan Pohon Kelor

Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon lontar


3. Simbiosis mutualisme
a) Hasil pengamatan
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme

No Jenis Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang


hubungan diuntungkan
Simbiosis Jenis Jenis Keuntungan Jenis Jenis
Makhluk Makhluk Keuntungan
hidup hidup
1. Petani dan Petani Hama tikus berkurang Ular Makan tikus
ular sawah sawah
2. Bunga Bunga Dibantu proses Lebah Mendapatkan
dengan Penyerbukannya Makanan
Lebah
3. Bungan Bunga Membantu proses Kupu- Mendapatkan
dan Kupu- (Tumbuhan) Penyerbukan kupu makanan
kupu (Hewan)
b) Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang menguntungkan kedua simbion,
simbion yang menguntungkan kelangsungan kedua simbion tersebut. Berikut
uraian pengamatan dari simbiosis mutualisme:
1. Petani dan ular sawah, petani dibantu membereskan tikus pemakan padi, dan
ular mendapatkan makanan berupa tikus.
2. Bunga dengan Lebah, bunga dibantu penyerbukan oleh lebah dan lebah
menghisap madu dari bunga.
3. Bunga dan Kupu-kupu, kupu-kupu mendapatkan nectar pada bunga sebagai
makanannya. Sedangkan bunga dapat melakukan proses penyerbukan dibantu
oleh kupu-kupu.
c) Kesimpulan
Simbiosis mutualisme merupakan simbiosis yang saling menguntungkan. Tidak
ada pihak yang dirugikan dari kedua simbion. Karena salah satu simbion
memerlukan simbion lain untuk melakukan proses untuk kelangsungan
hidupnya.
d) Jawaban pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi pada tubuh manusia adalah bakteri E-
Coli dalam usus besar manusia yaitu untuk membantu proses pembusukan sisa
pencernaan, sedangkan bakteri E-Coli mendapatkan makanan.
4. PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP
1) Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a) Hasil pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkecambahan Kajang Hijau

Gambar pertumbuhan panjang (cm)


Hari
Keterangan
Ke kecambah kacang
Hijau Akar Batang

0 0 0 Bakal akar terlihat

1 0,6 0,4 Mulai terlihat akar

Akar dan
batangsemangkin
1,2 0,8
panjang dari hari ke-
2
1
Akar dan batang
3 2 1,3 semangkin panjang
dari hari ke-2

Akar dan batang


semangkin panjang
4 2,8 1,9
dari hari ke-3 dan
daun mulai kelihatan

Akar dan batang


semangkin panjang
5 2,6 2,2 dari hari ke-3 dan
daun daun telah
muncul.

b) Pembahasan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme.Berdasarkan hasil praktikum dapat
diketahui bahwa pada hari ke 0 belum tumbuh akar. Pada umur 1 hari panjang akar
0,6 cm dan terus bertambah panjangnya hingga hari ke-5 panjangnya mencapai 2,6
cm, pada hari ke-5daun mulai tumbuh. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar
yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga
terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai
yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.
c) Kesimpulan
Tanaman kacang hijau semakin hari semakin tinggi batangnya atau mengalami
pertumbuhan. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat dari hari ke-0 samapai
hari ke-5 tumbuh tanaman bertambah tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang.
d) Jawaban pertanyaan
1. Pada hari ke-1
2. Ada, akar kecambah kacang hijau tumbuh menjalar keatas karena
pertumbuhannya mngikuti arah sinar matahari.

2) Pertumbuhan dan perkembangan hewan


a) Hasil pengamatan

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah


No. Waktu Kejadian/perubahan
pengamatan
0 Pagi dan sore Tubuh berwarna kuning kecoklatan

1 Pagi dan sore Tubuh berwarna kuning kecoklatan

2 Pagi dan sore Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna
putih)

3 Pagi dan sore Telur menetas menjadi larva instar (berwarna putih, bersegmen
s/d dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
4

5 Pagi dan sore Larva mulai bergerak aktif (menggeliat-liat) mulut larva
berwarna hitam, dan bergerak aktif (dengan merayap keatas
botol) ukurannya bertambah besar

b) Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur
sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 5 hari
setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah
ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian
dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv
dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar.
c) Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur, larva, pupa, lalat muda, lalat
dewasa atau imago.
d) Jawaban pertanyaan
1. Lalat buah meletakan telurnya pada hari ke 2
2. Pupa mungkin terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah
hampir menyerupai pupa (karena pengamatan yang dilakukan belum sampai
sejauh itu)
3) Perkembang Biakan Tumbuhan
4.1. Struktur bunga
a) Hasil pengamatan

b) Pembahasan Struktur Bunga


1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau.
Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna
ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga,
besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan
lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang
menghisap madu dna membantu proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga.
Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari.
Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari
pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga.
Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan betina
5. Bunga disayat secara vertical
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji),
yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang
menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
c) Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas
benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan
mencangkok.
d) Jawaban pertanyaan
1. Ada 5 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik
sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik,
tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana
menempel dna jatuhnya benang sari ke kepala putik.
4.2. Perkembangan Aseksual (Vegetative ) Alami
a) Hasil Pengamatan
Perkembangan Aseksual Alami Pada Tumbuhan
No. Nama tumbuhan dan jenis perkembangan Gambar tumbuhan
Aseksual dengan perkembangan
aseksual

1. Pisang (tunas)

2. Ketela (umbi akar)

3. Bawang merah (umbi lapis)

4. bambu (tunas)

5. jahe (akar tunggal)


b) Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar
di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan.
Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis
dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah
berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri dengan proses
fotosintesis.
c) Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
4.3. Perkembangan Aseksual(Vegetative) Buatan Pada Tumbuhan
a) Hasil Pengamatan
1. Menempel
Menempel (Okulasi)
No. kondisi tempelan hari ke:

0 Keadaan awal

1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

2. Menyambung
Menyambung (enten)
No. kondisi tempelan hari ke:

0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

3. Mencangkok
Mencangkok
No. kondisi tempelan hari ke:

0 Keadaan awal

1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

b) Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan
(vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung
(enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk
mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada minggu pertama belum
terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua terlihat sedikit perubahan,
dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan mengencang, hal ini juga terjadi pada
kegiatan menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain
dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat,
bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat
tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas
memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam
mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.
c) Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetative buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan
cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan
kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.
d) Jawaban Pertanyaan
1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada serangan
hama.
3. Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung mengalami
pertumbuhan.
4. Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan kuat.
5. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang baik.
6. Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan, dan
bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar sudah kuat dan
siap dipindahkan ke pot lain
5. Ekosistem Darat Dan Perarairan
a. Hasil Pengamatan
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No. Komponen Kondisi/ keadaan
Abiotik
1 Batu Berlumut
2 Cahaya Terang, cerah
3 Air Kotor/ tidak jernih
4 Kertas Hancur
5 Tanah Kering

Gambar Abiotik ekosistem darat alami


Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami
No. Jenis Jenis Hewan Pengura
Tumbuhan i
1 Pohon jambu Ulat bulu Cacing
2 Pohon mangga Semut Cacing
rangrang
3 Rumput teki Semut Cacing
4 Rumput Semut Mikroba
5 Benalu Burung Mikroba

Gambar Biotik Ekosistem Darat Alami


Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen Kondisi/
Abiotik Keadaan
1 Pasir Kering
2 Batu-batuan Berlumut
3 Plastik Kering
4 Kayu Lapuk
5 Besi Berkarat

Gambar Abiotic Ekosistem Darat Buatan


Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No. Jenis Jenis Pengurai


Tumbuhan Hewan
1 Mawar Kupu-kupu Cacing
2 Melati Kupu-kupu Cacing
3 Rumput jepang Belalang Cacing
4 Rumput gajah Lebah Cacing
5 Pakis Cengcorang Cacing

Gambar Komponene Biotik Ekosistem Darat Buatan

a. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita ketahui bahwa
mahkluk hidup sebagian besar berada di darat secara alami hidupnya. Tingkat organisasi
makhluk hidup sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling kecil adalah
individu yaitu makhluk tunggal suatu organism, namun tidak ada makhluk hidup yang
dapt hidup sendiri, setiap makhluk hidup tergantung pada makhluk hidup lain dan faktor
– faktor abiotik dalam lingkungannya kemudian kumpulan dari individu yang sejenis
atau species yang sama disebut populasi, beberapa populasi makhluk hidup dapat
menempati habitat yang sama membentuk komunitas , komunitas dengan faktor-faktor
abiotiknya membentuk kesatuan yang disebut ekosistem, komponen ekosistem terdiri
dari faktor – faktor abiotik, produsen, konsumen , pengurai, dan detritus.
b. Kesimpulan
Mahkluk hidup sebagian besar berada di darat dengan kehidupan secara alami ha
ini menyebabkan ekosistem darat alami lebih banyak daripada ekosistem darat buatan.
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaanekosistem
darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa
diatur oleh manusia.

c. Jawaban pertanyaan
Banyak jenis komponen yang ada didalam ekosistem, namun ekosistem yang
mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.
Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami.
Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotik yang
banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
2. Judul percobaan : Ekosistem Perairan
a. Hasil Pengamatan
Komponen Abiotik Ekosistem Perairan
No Komponen abiotik Kondsi/keadaan
1 Udara Lembab
2 Tanah Basah
3 Air Keruh
4 Cahaya Redup
5 Iklim/cuaca Mendung
Gambar Komponen Abiotik Ekosistem Perairan

Komponen Biotik Ekosistem Perairan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Kangkung Katak Cacing
2 Tales Ular Jamur
3 Tetean Cacing tanah Jentik-jentik
4 Lumut Kepiting Bakteri
5 Enceng gondok Ikan

Gambar Komponen biotik ekosistem perairan

b. Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
Produsen (organisme autotrof)
Konsumen (organisme heterotrof)
Pengurai (decomposer)

Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan
tak hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air.
c. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan
merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu
komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-komponen
lainnya.
d. Jawaban pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari
komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling
banyakekosistem. Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam
tersebut adalah terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.

3. Judul percobaan : Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi


a. Hasil pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan
1:

Padi Tikus Ular


Pengurai Rantai makanan 2:
Padi Belalang Katak Ular
Pengurai Rantai makanan 3:
Padi Ulat Burung Pengurai

Gambar Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem darat

Tingkat Trofik Komponen Biotik Pada Ekosistem Darat


Tingkat Trofik Pengurai
No 1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 DaunPisang katak Ular manusia Bakteri

4 Padi tikus Kucing Bakteri

5 Eceng katak Ular Bakteri


Gondok
6 Daun Ulat ayam manusia Bakteri
jambu
7 Padi belalang Burung Bakteri

8 Lumut Ulat Bakteri

9 Rumput kambing Manusia Bakteri

10 Genjer cacing ikan Bakteri

Gambar Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat

2) Ekosistem
perairan Rantai
makanan 1 :

Lumut Ikan Ular


pengurai Rantai makanan 2 :
Enceng gondok Katak Ular
pengurai Rantai makanan 3 :
Lumut ulat ikan Ular pengurai
Gambar Bagan Rantai Makanan Pada Ekosistem Perairan

Gambar Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem perairan

Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan


Tingkat
No. Pengurai
Trofi
k
1 2 3 4
1 Kangkung
2 Tales
3 Tetean
4 Lumut
5 Enceng gondok
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri
Bagan Piramida Ekologi Pada Ekosistem Perairan

b. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari
matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan
mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu
individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan
energi yang berbentuk makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang lain
melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut ratai makanan
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen

c. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa
didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam
proses makan dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan
kelangsungan individu tersebut.
d. Jawaban pertanyaan
1) Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan
adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan
bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan
2) Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem
darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh :
hutan, sawah, kebun.
6. PENCEMARAN LINKUNGAN

1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Aillium Cepa)

Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah

Rata-rata panjang
No. Konsentrasi IG (%)
akar
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100

Rumus :

IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 %


Rata-rata akar control

a. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan
alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk
membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup
yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu
sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan
yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik,
kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas
manusia serta organisme lainnya.
b. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia
dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain
yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak
hidupnya makhluk hidup tersebut.

c. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar bawang
merah adalah 50 %.
2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

Pengaruh Deterjen Terhadap Tumbuhan


Konsentrasi larutan deterjen
No. Hari ke-1 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6

Konsentrasi larutan deterjen


No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7
a. Pembahasan
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran

1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.


2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

b. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi
tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
c. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)

Anda mungkin juga menyukai