Anda di halaman 1dari 48

MODUL I : MAKHLUK HIDUP

KP- 1.1 CIRI – CIRI UMUM MAKHLUK HIDUP

1. Ciri – Ciri Makhluk Hidup


A. Hasil Pengamatan
Nama Ciri – Ciri Makhluk Hidup
No Makhluk Perlu Berkembang Keterangan
Bergerak Bernafas Tumbuh
Hidup Makan Biak
1 Pohon Tunas
    
Pisang
2 Tanaman Batang
    
Singkong
3 Rumput Biji
    
Putri Malu
4 Kucing      Melahirkan
5 Ayam      Bertelur

Ciri – Ciri Makhluk Hidup

1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang


2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang
B. Pembahasan
Ciri – Ciri Makhluk Hidup
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan
dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk
hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.
2. Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen(zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida )
serta uap air.

1
3. Perlu makan (Nutrisi)
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup,menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup
mempunyai cara berbeda – beda dalam memperoleh makanan.
4. Tumbuh
Tumbuh: Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan
penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
5. Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya.

C. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau
sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup
adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang,
dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan

D. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsanga?
Jelaskan !
Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal
ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan,
daunnya akan menutup.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
a. Persamaan tumbuhan dan hewan adalah sama-sama melakukan pernapasan, sama-
sama memerlukan makanan dan air, sama-sama dapat tumbuh dan berkembang,
sama-sama dapat berkembang biak, dan sama-sama menerima dan memberikan
tanggapan terhadap rangsangan.
b. Perbedaan pada tumbuhan dan hewan
Tumbuhan:
 Tidak memiliki alat pernapasan khusus mengambil dan mengeluarkan gas
 dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat sedrhana yang ada
dilingkungannya makanan diambil dalam bentuk gas dan cair.

2
 tumbuh kembang berlangsung selama hidunya, ada didaerah tumbuhan
tertentu bentuk tumbuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak
tentu.
 pembuahan terjadi dalam alat perkembangbiakan betina umumnya jumlah
anak banyak tidak dipelihara induk dan dilindungi induk.
 rekassi lambat, terbatas, dan lebih pasif umumnya menetap atau bergerak
sebagaian tubuh
Hewan

 Umumnya memiliki alat pernapasan khusu mengambil dan mengeluarkan gas


secara aktif.
 Makan mahluk hidup lain makann diambil dalam bentuk padat dan cair
 Masa tertentu serempak pada seluruh bagian tubuh bentuk tubuh tertentu,
jumlah bagian tubuh tertentu.
 Pembuahan dapat terjadi didalam tubuh jumlah bagian tubuh tertentu.
 Reaksi terhadap ransangan cepat. Simultan dan aktif dapat berpindah tempat

E. Dokumentasi Kegiatan Pratikum

Gambar 1 Pengamatan Objek tumbuhan Gambar 2 Pengamatan Objek tumbuhan


daun ubi Pisang

3
Gambar 3 Pengamatan Objek tumbuhan Gambar 4 Pengamatan Objek Hewan
Putri Malu Ayam

Gambar 5 Pengamatan Objek Hewan


Kucing

2. Gerak pada Tumbuhan


A. Hasil Pengamatan
Gerak seismonasti

Jenis Sentuhan pada


No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Daun Putri Malu
Daun cepat membuka
1 Halus Daun menutup dengan lambat
kembali
Daun membutuhkan
2 Sedang Daun menutup dengan agak cepat
waktu ± 2 menit
Daun membutuhkan
3 Kasar Daun menutup dengan cepat
waktu ± 4 menit

4
Gerak niktinasti

Reaksi Daun Putri Malu


No Pot Putri Malu
Mula - Mula ½ Jam kemudian
1 Disimpan ditempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Disimpan ditempat gelap Daun terbuka Daun tertutup

B. Pembahasan
Berdasarkan dari data pengamatan diatas, daun putri malu mengalami gerak:
1. Gerak Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh
dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi
akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun
yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.

5
C. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).

D. Jawaban dari Pertanyaan

1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak


(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.
E. Dokumentasi

Sebelum disentuh Setelah disentuh

6
3. Respirasi pada Makhluk Hidup
A. Hasil Pengamatan

Respirasi memerlukan Udara (Oksigen)

No Respirometer Keadaan air berwarna pada respirometer / 5 menit


1 2 3 4 5
1 A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,6
2 B 0 0 0 0 0

Respirasi makhluk hidup menghasilkan CO2

Keadaan larutan pengujian


No. Botol Percobaan Awal Percobaan Akhir Percobaan
1 Botol berisi biji kacang Jernih Jernih
panjang
2 Botol berisi jangkrik Jernih keruh
3 Botol berisi batu Jernih Jernih

B. Pembahasan
1. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi Jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit
pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi
0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima
respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka

7
yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat
maupun kelima.
3. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna
pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini
menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer,
sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal
ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.
C. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup
memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat
dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal
ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi
keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang
menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.
D. Jawaban Pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak.
Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik)
sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi.
Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan
demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena
adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna
(eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di
dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di
dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer
(B) pun tidak ikut bergerak.

8
KP-1.3 (PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP)
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan

A. Hasil Pengamatan

9
Gambar objek yang Panjang (Cm)
Hari Ke- diamati kacang Keterangan
Akar Batang
panjang
1 Biji 0,0 mm 0,0 mm Jelas Trelihat
2 Terlihat batang 0,5 mm 2,5 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 4,5 mm 8,3 mm Terangkat keatas
4 Terlihat batang 7,5 mm 15,5 mm Terangkat keatas
5 Terlihat batang 14 mm 26 mm Terangkat keatas
6 Terlihat batang 19 mm 28 mm Terangkat keatas
7 Terlihat batang 24 mm 32 mm Terangkat keatas

B. Pembahasan
Berdasarkan data yang kami peroleh dapat diketahui bahwa tinggi tanaman
kacang panjang yang diletakkan ditempat gelap jauh lebih tinggi dibandingkan
tanaman yang diletakkan di tempat terang. Hal ini di sebabkan karena cahaya
matahari yang mengenai tanaman kacang panjang memperlambat atau menghambat
hormon auksin. Oleh karena itu tanaman yang diletakkan di tempat terang
pertumbuhannya tidak secepat tanaman yang diletakkan di tempat gelap. Namun jika
dilihat dari bentuk daun dan batangnya tanaman yang diletakkan di tempat gelap
memiliki daun yang bewarna sedikit kuning atau pucat dan tipis, batangnya tidak
kokoh sedangkan yang ditempat terang batangnya kokok daunnya lebih hijau dan
lebar
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu
ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
D. Jawaban Pertanyaan

10
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai
E. Dokumentasi

Persiapan alat dan bahan yang Pengamatan pertumbuhan hari ke-1


diperlukan

Pengamatan pertumbuhan hari ke-2 Pengamatan pertumbuhan hari ke-3

11
Pengamatan pertumbuhan hari ke-4 Pengamatan pertumbuhan hari ke-5

Pengamatan pertumbuhan hari ke-6

Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan


A. Hasil Pengamatan

Gambar 1
Struktur morfologi alat perkembangbiakan generatif tumbuhan

12
B. Pembahasan
Kembang sepatu merupakan salah satu tumbuhan yang berkembangbiak secara generatif
dengan melakukan penyerbukan yang dilakukan sendiri atau autogami.
Penyerbukan merupakan suatu proses jatuhnya serbuk sari dari kepala putik dengan
sendirinya, proses ini dilakukan sendiri oleh tumbuhan kembang sepatu.
Ciri-ciri tumbuhan yang melakukan penyerbukan dibantu oleh angin yaitu:
1. bunganya tidak bermahkota
2. serbuk sarinya bergantungan kedudukannya
3. serbuk sarinya banyak dan ringan
4. kepala putiknya besar.

C. Kesimpulan
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan
Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan
Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik

D. Jawaban Pertanyaan
1. Apa itu perkembangan generatif adalah terjadinya tumbuhan baru yang didahului
dengan penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari yang
mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik Berdasarkan penyebab sampainya
serbuk sari pada tujuan.
2. Sebutkan Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah:
1. bunganya tidak bermahkota
2. serbuk sarinya bergantungan kedudukannya
3. serbuk sarinya banyak dan ringan
4. kepala putiknya besar.

Gambar 1 Gambar 2
Pengamatan dari samping morfologi Pengamatan dari atas morfologi alat
alat perkembangbiakan tumbuhan perkembangbiakan tumbuhan

13
Gambar 3 Gambar 4
Pengamatan dari atas struktur anatomi Pengamatan dari samping struktur
alat perkembangbiakan tumbuhan anatomi alat perkembangbiakan
tumbuhan

Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan


A. Hasil Pengamatan
Tabel 2
Hasil pengamatan alat perkembangbiakan vegetatif tumbuhan

No Nama Tumbuhan Alat Perkembangbiakan Vegetatif

1 Pohon Pisang Tunas


2 Serai Akar serabut
3 Pohon singkong Umbi akar
4 Bunga kertas Stek
5 Bunga melati Menempel
6 Pohon jambu Cangkok

B. Pembahasan
 Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
 Akar serabut, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
 Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
 Stek adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman
 Menempel adalah cara menempekan mata tunas pada batang tumbuhan sejenis yang

14
dijadikan induk atau batang bawah.
 Mencangkok adalah cara menumbuhkan akar pada batang tanaman.

C. Kesimpulan
 Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar serabut, tunas,
umbi akar, dan sebagainya.
 jadi, perkembangbiakan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetatif
buatan yaitu stek, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut,
dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan
seperti yang diinginkan.
D. Jawaban Pertanyaan
1. agar tidak terkena tangan atau kotoran. Karena tanaman bawah merupakan kultur
jaringan yang rentan pada serangan hama.
2. Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung mengalami
pertumbuhan.
3. Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan kuat.
4. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang baik.
5. Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan, dan
bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar sudah kuat dan
siap dipindahkan ke pot lain.
E. Dokumentasi

Foto personal/kelompok praktikum Persiapan alat dan bahan yang diperlukan

15
Pengamatan praktikan berada di dekat Pengamatan praktikan berada di dekat
tumbuhan 1 tumbuhan 2

Gambar 6 Gambar 6 Pengamatan praktikan berada di


Pengamatan praktikan berada di dekat tumbuhan 3 dekat tumbuhan 4

Pengamatan praktikan berada di dekat Pengamatan praktikan berada di dekat


tumbuhan 5 tumbuhan 5

16
MODUL 2 : MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

KP- 2.1 EKOSISTEM

A. Hasil Pengamatan

Komponen Ekosistem Darat

Komponen Abiotik

No Komponen Kondisi / Keadaan


1 Suhu 23 0 C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur

Komponen Biotik

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Belalang Rayap
2 Pohon Naga Semut Cacing
3 Alpukat Katak Bakteri
4 Batang Tebu Ulat Jamur
5 Pohon Belimbing Wuluh

B. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama
sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya
tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi di pekarangan belakang rumah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis
komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya

C. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami

17
tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat
alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
D. Dokumentasi

Ulat Pohon Naga

Belimbing Wuluh Batang Tebu

Tanah Subur Belalang

Ekosistem Perairan
18
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan komponen biotik ekosistem perairan alami

No. Jenis Jenis Jenis


Tumbuhan Hewan Pengurai
1 Lumut Ikan Lele Bakteri
2 Eceng Gondok Ikan Mas Mikrobia lainnya
3 Teratai Katak

Hasil pengamatan komponen abiotik ekosistem perairan alami

Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


No.
1 Air Sedikit
2 Cahaya Cukup
3 Udara cukup

Hasil pengamatan komponen biotik ekosistem perairan buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Belalang Bakteri
2 Lumut Parasite

Hasil pengamatan komponen abiotik ekosistem perairan buatan


No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Udara semilir
2 Air mengalir
3 Pasir kasar
4 tanah lembab
5 Batu keras
B. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan buatan, yaitu
sawah. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ekosistem
perairan alami yang ada di sungai. Komponen biotik pada ekosistem perairan sungai jauh
lebih kompeks, ada berbagai jenis macam ikan dan spesies lainnya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk
pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.
C. Kesimpulan

19
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotic yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotic yang paling utama adalah air.
D. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem dengan ekosistem perairan:
Komponen abiotic utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotic yang utama pada ekosistem perairan adalah air
E. Dokumentasi

Pengamatan Komponen Biotik Ekosistem Perairan Foto Objek Ekosistem Perairan Buatan
Alami

Pengamatan Komponen Abiotik Ekosistem Perairan Pengamatan Komponen Biotik Ekosistem


Buatan Perairan Buatan

KP 2.2 PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Hasil Pengamatan

No Konsentrasi Rata- rata Panjang IG (%)

20
akar
1 Kontrol 4 0
2 ¼ 3 25
3 ½ 2 50
4 1 1 75
5 1¼ 0 100
6 1½ 0 100
7 2 0 100

B. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang
digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam
kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang
dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan
pencemaran
Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang
bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi
manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

C. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha
manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap
organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau
jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.

D. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 50 %
E. Dokumentasi

21
Alat dan Bahan Memasukkan Bawang

Memasukkan Air Mencampurkan dengan Mama Lemon

Hasil Pratikum

MODUL 3 MAKANAN

22
KP 3.2 UJI ZAT MAKANAN

1. Uji Karbohidrat
A. Hasil Pengamatan

Warna
Bahan
No Sebelum diberi Setelah diberi Keterangan
Makanan
yodium yodium
1 Pisang Kuning Ungu Kebiruan Mengandung Karbohidrat
2 Apel Kuning Kuning Tdk Mengandung
Karbohidrat
3 Nasi Putih Biru Tua Mengandung Karbohidrat
4 Putih Telur Putih Putih Tdk Mengandung
Karbohidrat
5 Tahu Putih Putih Putih Tdk Mengandung
Karbohidrat
6 Margarin Kuning Kuning Tdk Mengandung
Karbohidrat
7 Biskuit Coklat Ungu Kebiruan Mengandung Karbohidrat
8 Tepung Terigu Putih Biru Tua Mengandung Karbohidrat
9 Gula Pasir Putih Coklat Kemerahan Mengandung Karbohidrat
10 Kentang Putih Ungu Kebiruan Mengandung Karbohidrat

B. Pembahasan
Uji karbohidrat dengan betadine adalah praktikum SAINS sederhana untuk
melihat ada tidaknya karbohidrat yang terkandung di dalam makanan dengan
menggunakan iodin yang terdapat di dalam betadine. Uji ini dapat digunakan hanya
sebagai kualitatif dan tidak untuk mengukur jumlah karbohidrat di dalam makanan yang
diperiksa.
Semua makanan yang diteteskan betadine akan berubah warna menjadi biru pekat
jika mengandung karbohidrat. Beberapa makanan yang positif mengandung karbohidrat
misalnya gula pasir, nasi, kentang, jagung, sagu dan sebagainya.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

23
1. Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang telah dilumatkan di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi  yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
4. Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.
5. Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
8. Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

24
9. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
10. Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

C. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan 
makanan  ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.

D. Jawaban Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan  makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?

25
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?  J
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan
amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang
mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

5. Dokumentasi Kegiatan

Foto 1.1 Kegiatan Pratikum Foto 1.2 Bahan Makanan

Foto 1.3 Jenis Makanan yang Foto 1.4 Jenis Makanan yang tidak
mengandung Karbohidrat mengandung Karbohidrat

2. Uji Lemak
A. Hasil Pengamatan

No Bahan Makanan Meninggalkan Bekas Keterangan


Noda Minyak
Ya Tidak

26
1 Kemiri  Mengandung Lemak
2 Margarin  Mengandung Lemak
3 Wortel  Tidak Mengandung Lemak
4 Seledri  Tidak Mengandung Lemak
5 Biji Jagung  Tidak Mengandung Lemak
6 Kentang  Tidak Mengandung Lemak
7 Kacang Tanah  Tidak Mengandung Lemak
8 Santan  Mengandung Lemak
9 Susu  Tidak Mengandung Lemak
10 Minyak Goreng  Mengandung Lemak
B. Pembahasan
Setelah melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri : Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kemiri mengandung lemak.
2. Margarin : Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel : Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri : Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering: Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian
diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah

27
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak
6. Kentang : Pada uji lemak, Kentang yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering : Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian
di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung
lemak.
8. Santan : Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak
9. Susu : Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
10. Minyak goreng Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak
C. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contoh bahan-bahan  makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering,
Kentang, kacang tanah kering, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, Kentang, dan
susu.

28
D. Jawaban Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan  makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?  J
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan
amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang
mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.
E. Dokumentasi

3. Uji Protein

A. Hasil Pengamatan

Pengamatan hasil uji kandungan protein dengan teknik pembakaran


Bau terdeteksi pada saat dibakar

29
Seperti bulu Tidak seperti bulu
No. Bahan Makanan terbakar terbakar Keterangan
1 Daging
Ayam 
2 Putih telur 
3 Tempe 
4 Seledri 
5 Bayam 
6 Sawi 
7 Gula 
8 Tepung
terigu 
9 Cabe 
10 biscuit 
Pengamatan hasil uji kandungan protein dengan campuran larutan kapun dan
tembaga sulfat

Warna larutan bahan makanan sebelum dan


No. Bahan Makanan sesudah ditetesi larutan penguji Keterangan
Sebelum ditetesi Sesudah ditetesi
Warna dasar bahan Berubah warna
1 Daging ayam makanan semula menjadi ungu pekat Protein
Warna dasar bahan Berubah warna
2 Putih telur makanan semula menjadi ungu pekat protein
Warna dasar bahan Berubah warna
3 Tempe makanan semula menjadi ungu pekat protein
Warna dasar bahan
4 Seledri makanan semula Tidak berubah warna
Warna dasar bahan
5 Bayam makanan semula Tidak berubah warna
Warna dasar bahan
6 Sawi makanan semula Tidak berubah warna
Warna dasar bahan
7 Gula makanan semula Tidak berubah warna

Warna dasar bahan Berubah warna


Tepung makanan semula menjadi ungu pekat
8 protein
terigu
Warna dasar bahan
9 Cabe makanan semula
Warna dasar bahan
10 Biscuit makanan semula Tidak berubah warna

B. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan dalam uji protein, kami menyiapkan
berbagai bahan makanan seperti daging ayam, putih telur, tempe, seledri, bayam, sawi,
gula, tepung teriu, cabe, biscuit sebagai bahan makanan yang akan diuji melalui proses

30
pembakaran dan larutan penguji. Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu
mengambil sampel bahan makanan dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan
bulu ayam untuk di bakar dan digunakan sebagai control dalam percobaan ini . Bahan
makanan setelah di bakar yang memiliki aroma yang sama dengan bulu ayam adalah :
putih telur, tempe dan daging ayam.Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan
larutan kapur dan tembaga sulfat, kemudian dilanjutkan dengan meneteskan larutan
tembaga sulfat dalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi larutan kapur tersebut.
Kami mengamati adanya perubahan warna pada beberapa bahan makanan tersebut.
Larutan yang diteteskan sebanyak 2-3 tetes. Sebelum diberi larutan kapur dan tembaga
sulfat warna bahan makanan tersebut masih berupa warna dasar bahan makanan semula,
akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan tembaga sulfat menunjukkan adanya
perubahan warna.
C. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dari hasil pengamatan, bahan makanan yang berbau
seperti bulu ayam diantaranya putih telur, daging ayam, tempe, dan tepung terigu. Hal ini
menunjukkan bahwa makanan tersebut mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur dan larutan tembaga sulfat
yang mengalami perubahan warna ungu diantaranya putih telur, daging ayam, tempe,
tepung terigu
D. Jawaban Pertanyaan
a. Tidak, bahan makanan yang di uji tidak menunjukkan warna yang sama
b. Putih telur rebus yang dibakar baunya sama seperti bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar
c. Biscuit setelah dibakar baunya tidak sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar
d. Tempe setelah di bakar baunya seperti bau yang dihasilkan oleh bulu ayam yang
dibakar
e. Yang menunjukkan warna ungu adalah putih telur, tempe, tepung terigu, daging
ayam. Tidak keunggulannya tidak sama. Yang warna ungunya lebih muda terdapat
pada daging ayam dan tempe. Sedangkan warna ungu yang paling tua terdapat pada
putih telur. Karena putih telur kandungan proteinnya lebih besar dari daging ayam
temped an tepung terigu.
E. Dokumentasi

31
Gambar 3.2c
Uji kandungan protein dengan teknik larutan penguj

MODUL 4 MEKANIKA

KP- 4.2 GERAK

1. Gerak Lurus Beraturan

32
A. Hasil Pengamatan

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1 27 0
2 26 10
3 25 3
4 6,5 2
5

B. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula
waktu yang diperlukan

C. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makin cepat pula waktu yang diperlukan.

D. Dokumentasi Kegiatan

Foto 1.1 Anggota Kelompok Foto 1.2 Kegoatan Persiapan

33
Foto 1.3 Kegiatan Pratikum Foto 1.4 Kegiatan Pratikum

Foto 1.5 Mendiskusikan Hasil Pratikum Foto 1.6 Membereskan Peralatan Pratikum

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


A. Hasil Pengamatan

No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 50 gr 25 0 18,5 0
2 1 gr 25 0 18,5 0
3 2 gr 25 0 18,5 0
4 5 gr 25 1,3 18,5 1
5

B. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan

C. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap
D. Dokumentasi Kegiatan

34
Foto 1.1 Anggota Kelompok Foto 1.2 Kegoatan Persiapan

Foto 1.3 Kegiatan Pratikum Foto 1.4 Kegiatan Pratikum

Foto 1.5 Mendiskusikan Hasil Pratikum Foto 1.6 Membereskan Peralatan Pratikum

MODUL 6 GELOMBANG

KP-6.1 JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

35
Jenis – Jenis Gelombang

A. Hasil Pengamatan
Pada saat ujung slinki sisi a diam dan ujung slinki sisi b diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang yang terjadi.

B. Pembahasan
Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi.
Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.

C. Kesimpulan

1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

D. Jawaban Pertanyaan
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar
gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan
arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah

36
getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur.

E. Dokumentasi

MODUL 7 OPTIK

KP- 7.1 SIFAT CAHAYA

37
A. Hasil Pratikum
1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

3) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

Sumber Cahaya – Celah Cahaya – Cermin – Pemantulan Cahaya

4) Besar sudut dating (i) dan sudut pantul (r)

No I (derajat) R (derajat)
1 900 900
2 600 600
3 450 450
4 300 300
5 00 00

6) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


Sifat bayangan pada cermin datar adalah tegak, maya atau semu, dan sama
besar. Sifat sama besar artinya, besar dan tinggi benda sama dengan besar dan
tinggi bayangan
b. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
3) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

Sumber Cahaya – Lilin – Cermin – Dipantul

4) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

38
Sifat bayangan pada cermin cembung adalah maya, tegak, diperkecil

c. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung


3) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

Sebelum Sumber Cahaya – Cermin – Diteruskan


Sesudah Sumber Cahaya - Celah

4) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

Sifat bayangan pada cermin cekung adalah maya, sama banyak dan bayangan


lebih besar 2x dari benda asli, dan tegak lurus.

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 18
2 8 15
3 10 13
4 12 8

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 30 5

B. Pembahasan
1. Cahaya Merambat Lurus
Akibat dari cahaya yang merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya,
seperti buku, pohon, dinding, akan membentuk bayangan jika terkena cahaya. Ada
dua jenis bayangan yang dihasilkan ketika cahaya mengenai benda tak tembus cahaya,
yakni bayangan umbra dan penumbra.
a. Bayangan umbra adalah bayangan yang benar-benar gelap atau bayangan benda
yang tidak mendapat cahaya sama sekali.
b. Bayangan penumbra adalah bayangan yang tidak terlalu gelap atau bayangan yang
masih mendapatkan cahaya.

39
2. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya yang merambat akan memantul jika mengenai semua permukaan
benda tanpa terkecuali. Pemantulan cahaya dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pemantulan teratur, yaitu pemantulan yang terjadi jika cahaya dipantulkan oleh
bidang yang halus dan rata, seperti contohnya cermin datar.
b. Pemantulan baur, merupakan pemantulan yang terjadi jika cahaya dipantulkan
oleh bidang yang kasar dan tidak rata, seperti contohnya aspal, kertas, kayu, dan
sebagainya.
Pada proses pemantulan cahaya, berlaku hukum pemantulan cahaya yang
dirumuskan oleh Snellius sebagai berikut.
a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

3. Cahaya dapat dibiaskan / dibelokkan


Secara sederhana, pembiasan cahaya adalah perubahan arah sinar cahaya
ketika melewati dua medium transparan dengan kerapatan yang berbeda. Misalnya,
ketika cahaya melewati medium air dan udara.
Sebagai contoh, detikers bisa meletakkan pensil dalam segelas air dan pensil
akan terlihat seperti patah. Hal ini dikarenakan cahaya yang mengalami
pembengkokan arah lambat ketika melewati udara dan air.
Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air atau medium yang lebih
rapat. Dengan begitu, semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua
medium yang berbeda, semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi.
Ada dua syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu
a. Cahaya merambat melalui dua medium dengan tingkat kerapatan optik yang
berbeda, contohnya udara dengan kaca, air dengan kaca, air dengan udara, dan
sebagainya
b. Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium. Jika cahaya yang
datang adalah tegak lurus, tidak akan terjadi proses pembiasan
4. Cahaya dapat menembus benda bening
Ketika diarahkan ke benda bening, seperti air, gelas kaca bening, kaca mata,
dan lainnya, cahaya bisa menembusnya.

40
KP-7.2 CERMIN CEKUNG DAN CEMBUNG

A. Hasil Pratikum
1. Lensa Cembung

No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)


1 8 28,5
2 11 26,5
3 13 24
4 16 22
5 21 17

2. Lensa Cekung

No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)


1 16 21
2 20 17,5
3 23 15
4 25 12
5 27 11

B. Pembahasan
Sifat bayangan pada cermin cembung adalah maya, tegak, diperkecil sementara itu
Sifat bayangan pada cermin cekung adalah maya, sama banyak dan bayangan lebih besar
2x dari benda asli, dan tegak lurus.
C. Jawaban Pertanyaan
1. Jarak Fokus Lensa Cembung
Menghitung jarak fokus lensa cembung bisa menggunakan persamaan:
1/f = 1/s + 1/s'
keterangan:
f : jarak fokus lensa cembung
s : jarak benda
s': jarak bayangan
f = 1/s + 1/s’
f = 1/21 + 1/17
f = 0,05 + 0,06

41
f = 0,11
2. Kekuatan lensa (p)
3. Jarak Fokus Cermin Cekung

−s x s '
f=
s+ s '

−16 x 21
f=
16+ 21

−336
f=
37

f =−9,1

DOKUMENTASI KEGIATAN PRATIKUM

Persiapan Alat dan Bahan Pratikum


Anggota Pratikum

42
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

KP- 8.1 KELISTRIKAN

43
1. MUATAN LISTRIK
A. Hasil Pengamatan

Bola pimpong kiri Bola pimpong kanan digosok dengan


digosok dengan Wol Plastik Nilon
Wol Tarik Menarik Tarik Menarik Tarik Menarik
Plastik Tarik Menarik Tolak Menolak Tarik Menarik
Nilon Tarik Menarik Tarik Menarik Tolak Menolak

B. Pembahasan

1. Ada muatan listrik.

2. Terjadi gaya tarik menarik antara bola pimpong kiri yang digosok dengan wol dengan
bola pimpong Kanan yang digosok dengan wol.

3. Saling menolak antara bola pimpong kiri yang digosok dengan Plastik dengan bola
pimpong Kanan yang digosok dengan Plastik

C. Kesimpulan

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

D. Jawaban Pertanyaan
1. kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Iya, bermuatan listrik sejenis sehingga saling tolak menolak
3. A bermuatan negative maka:
-  B bermuatan positif
-  C bermuatan negatif
-  D bermuatan  positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik

E. Dokumentasi Pratikum

44
2. PERCOBAAN ARUS dan TEGANGAN LISTIK
A. Hasil Pengamatan

Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat Besi  
2 Kawat Tembaga  
3 Sendok Perak  
4 Kayu  
5 Karet Penghapus  
6 Mata Pensil  
7 Kertas  
8 Tas Plastik  
9 Air Keran  
10 Air Garam  

B. Pembahasan

45
Arus listrik atau dalam versi bahasa inggris sering disebut "electric current"
dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik.
Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat
lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus
yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada
voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm. 
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan,
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar
lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.

C. Kesimpulan
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.

D. Jawaban Pertanyaan
1. Arus listrik atau dalam versi bahasa inggris sering disebut "electric current"
dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu. Tegangan listrik (Voltage) adalah perbedaan potensi listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik
2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
- I=V/R
- R=V/I
- V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)

46
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.
E. Dokumentasi Pratikum

Baterai yang disusun seri, lampu menyala


Persiapan Pratikum dengan terang

Percobaan menggunakan Besi Percobaan menggunakan Karet Penghapus

Percobaan menggunakan Kertas Percobaan menggunakan Sendok

47
Percobaan menggunakan Plastik Percobaan menggunakan Air Kran

Percobaan menggunakan Air Garam Percobaan menggunakan Kawat Tembaga

48

Anda mungkin juga menyukai