Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Modul 1 : Kp. 1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Bimbingan)


Kp. 2. Simbiosis Parasitisme (Mandiri)
Kp. 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Bimbingan)
Modul 2 : Kp. 1. Ekosistem Darat (Bimbingan)
Modul 3 : Kp. 1. Jenis Zat Dalam Makanan (Bimbingan)
Kp. 2. Uji Karbohidrat (Bimbingan)
Modul 4 : Kp. 2. Gerak (Bimbingan)
Modul 5 : Kp. 3. Perubahan Panas Pada Suatu Benda (Mandiri)
Modul 6 : Kp. 1. Jenis-Jenis Gelombang (Bimbingan)
Modul 7 : Kp. 1. Sifat Cahaya (Bimbingan)
Kp. 2. Lensa Cembung Dan Cermin Cekung (Bimbingan)
Modul 8 : Kp. 1. Kelistrikan (Bimbingan)
Modul 9 : Kp. 1. Udara (Mandiri)
Kp. 2. Gerhana (Mandiri)

NAMA: WINDA SAKTI


NIM: 856755777

UPBJJ ILIR TIMUR II PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : WINDA SAKTI


NIM/ID Lainnya : 856755777
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : SD Negeri 90 Palembang
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Winda Sakti


NIM : 856755777
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Palembang, Desember 2021


Yang membuat pernyataan

WINDA SAKTI
MODUL 1
KEGIATAN PRATIKUM 1
GERAK PADA TUMBUHAN

A. Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negarif pada tumbuhan

B. Alat dan bahan


1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kontak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya.

C. Landasan teori
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu respon terhadap rangsangan.
Gerak tubuh tumbuhan dibagi atas gerak taktis, nasti, dan tropisme. Gerak
taktis adalah gerak pindah tempat dari seluruh rubuh tumbuhan, hail ini
mudah kita lihat pada tumbuhan ber sel satu, sedang kan gerak nasti adalah
gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan
oleh arah datangnya rangsang, sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari
sebagian tubuh tumbuhan dimana arah geraknya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang.

D. Prosedur percobaan
 Gerak Seismonasti :
1. Siapkan 2 buah pot yang berisi tanaman putri malu lalu sentuhlah daun
putri malu pada pot A lihat perbedaan di pot A dan B.
2. Pot A yang disentuh daunnya akan menguncup
3. Pot B yang tidak disentuh tetap daunnya mengembang
4. Catat pengamatantersebut di dalam tabel yang telah dibuat

 Gerak Niktinasti :
1. Siapkan 1 buah pot yang berisi tanaman putri malu pada malam hari
daunnya akan menguncup.
2. catat pengamatan tersebut ke dalam tabel yang telah disediakan
 Gerak Geotropisme :
1. Siapkan biji kecambah secukupnya, masukkan ke dalam pot.
2. Hari ke 1 : masih berupa biji kacang hijau
3. Hari ke 2 : mulai tumbuh tunas baru
4. Hari ke 3 : kulit hijau mulai mengelupas dan batang sedikit
memanjang
5. Hari ke 4 : tunas memanjang sekitar 1,2 cm
6. Hari ke 5 : tunas memanjang hampir 2 cm dan berakar serta muncul
daun diatas kepala daging yang terbelah
7. Hari ke 6 : Daun tumbuh menuju sumber cahaya

E. Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan anda memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seimonasti pada percobaan yang
telah anda lakukan? Jelaskan!
3. Pada perbocaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda
juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.
Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi?Jelaskan!

F. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti dan niktinasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan seismonasti

Jenis Sentuhan Pada


NO Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Daun Putri Malu
1 Halus Daun menguncup Bereaksi
2 Sedang Daun menguncup Bereaksi
3 Kasar Daun menguncup bereaksi

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi Daun Putri Malu


NO Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
Disimpan ditempat Daun mengembang Daun menguncup
1
terang
Ditutup dengan penutup Daun kuncup Daun mengembang
2
yang kedap cahaya

2. Geotropisme

Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke ketera


Pot 1 2 3 4 5 6 ngan
Masih Biji Kulit mulai Tunas Tunas Daun
berupa mulai terkelupas memanj memanjang tumbuh
biji mengel dari ang 1,2 hamper 2 dengan
kacang uarkan dagingnya meter cm dan mengikut
A
hijau tunas muncul i arah
baru daun diatas cahaya
kepala
daging dan
tunas
berakar
Masih Biji Kulit mulai Tunas Tunas tumbuh
berupa mulai terkelupas memanj memanjang dengan
biji mengel dari ang 0.8 hamper 2 mengikut
kacang uarkan dagingnya cm cm dan i arah
hijau tunas muncul cahaya
B
baru daun diatas
kepala
daging dan
tunas
berakar

G. Pembahasan
Tumbuhan juga memiliki ciri-ciri gerak pada tumbuhan tetapi dia tetap
ditempat seperti contahnya putri malu

H. Kesimpulan
gerak pada tumbuhan terjadi akibat adanya rangsangan. Gerak tubuh
tumbuhan dibagi atas gerak taktis, nasti, dan tropisme. Gerak taktis adalah
gerak pindah tempat dari seluruh rubuh tumbuhan, hail ini mudah kita lihat
pada tumbuhan ber sel satu, sedang kan gerak nasti adalah gerak dari
sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah
datangnya rangsang, sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian
tubuh tumbuhan dimana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang.

I. Jawaban pertanyaan
1. Tanaman lamtoro atau petai Cina dan pohon belimbing , saya
memilihnya karena pohon tersebut dapat melakukan niktinasti
2. perbedaan kalau niktinasti gerak pada tumbuhan akibat dari pengaruh
gelap, sedangkan seismonasti gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh adanya rangsangan.
3. Karena pertumbuhan menuju sumber cahaya, fototropisme yang
digunakan adalah fototropisme negatif.

J. Foto
MODUL 1
KEGIATAN PRATIKUM 2
SIMBIOSIS PARASITISME

A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan

B. Alat dan bahan


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

C. Landasan teori
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme),
dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya
(sering disebut inang) dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme adalah
antara cacing perut (cacing gelang) dengan manusia.

D. Prosedur percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel
E. Pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan
hubungan parasitisme? Jelaskan.
2. Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adalah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang Diuntungkan


Jenis
Jenis Jenis
NO Hubungan Jenis
Makhluk Jenis Kerugian Makhluk
Parasitisme Keuntungan
Hidup Hidup
Ulat dengan Daun Daun pisang Ulat Dapat asupan
daun pisang pisang menjadi rusak makanan dan
1
menggulung dan tempat tinggal
bolong dari daun pisang
Semut Pohon Daun menjadi Semut Dapat asupan
2 dengan cabe rusak/ keriting makanan dan
pohon cabai tempat tinggal
Nyamuk manusia Menyebabkan Nyamuk Dapat asupan
3 dengan gatal-gatal makanan
manusia
Putri malu Putri malu Bisa membuat Benalu Menyerap
4 dan benalu bagian batang mati makanan dari
putri malu
Benalu Pohon Makanan Benalu Menyerap
dengan pucuk berkurang dan makanan dari
5 pohon merah bahkan bisa pohon pucuk
pucuk menyebabkan merah
merah bagian batang mati
G. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi antara pihak satu
mendapatkan keuntungan, sedangkan pihak lain dirugikan
1. Ulat dengan daun pisang, ulat akan mendapatkan keuntungan sumber
makanan dan tempat tinggal, sedangkan daun pisang akan mengalami
kerugian yaitu daunnya akan rusak dan kurangnya asupan makanan
untuk daun.
2. Semut dan tanaman cabai, semut akan dapat keuntungan seperti sarang
tempat tinggal dan mendapat asupan makanan dari tanaman cabai,
sedangkan tanaman cabai akan menjadi rusak dan tidak dapat
berkembang dengan baik.
3. Nyamuk dengan manusia, nyamuk akan dapat keuntungan dari darah
manusia sedangkan manusia dirugikan karena darahnya dihisap dan
akan mengalami gatal-gatal.
4. Putri malu dengan benalu, benalu mendapatkan keuntungan berupa
tempat tinggal serta makanan dari puti malu, sedangkan putri malu
sendiri mengalami kerugian karena berkurangnya asupan makanannya.
5. Benalu dengan pohon pucuk merah, benalu mendapatkan keuntungan
berupa tempat tinggal serta makanan dari pohon pucuk merah,
sedangkan pohon pucuk merah sendiri mengalami kerugian karena
berkurangnya asupan makanannya.

H. Kesimpulan
Segala jenis tumbuhan hubungan dan individu berbeda spesies yang
membuat satu pihak untung dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis
parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan membunuh inangnya karena kalau
inangnya mati maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber
makanan.

I. Jawaban pertanyaan
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap
darah anjing sedangkan anjing dirugikan karena darahnya dihisap dan
menderita gatal-gatal
2. Tidak ada, dalam hubungan parasitisme yang saya temukan tidak ada
yang menyebabkan kematian tetapi tanaman yang ditumpangi akan
mengalami kerugian seperti kurangnya nutrisi makanan dan rusaknya
bagian yang ditumpanginya.

J. Foto
MODUL 1
KEGIATAN PRATIKUM 3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

B. Alat dan bahan


1. Biji kacang merah
2. Botol atau wadah plastik 2 buah
3. Kertas saring (diganti kapas) secukupnya

C. Landasan teori
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna
kelangsungan jenisnya.

D. Prosedur percobaan
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2. Masukkan kapas dan basahi dengan air
3. Letakkan biji kacang merah diatas kapas yang dibasahkan
4. Letakkan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang tambahkan air secukupnya
5. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh, catat hasilnya pada
tabel kerja 1.10

E. Pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adalah
yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian
F. Hasil Pengamatan

Tabel 1.10
Hasil Pengamatan Pertumbuhan Dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan


NO
kecambah kacang merah Akar Batang
1 0 0 Belum tumbuh akar
2 2 0 Akar telah muncul
10 0 Akar bertambah
3
panjang
4 30 0 Akar
5 40 0 Akar

G. Pembahasan
Biji kacang merah harus direndam selama semalaman baru kemudian
diletakkan di media penyemaian (kapas yang dibasahi air). pada hari
pertama keluar sedikit akar dari salah satu biji kacang merah dan bertambah
panjang kurang lebih 5-10 mm setiap harinya

H. Kesimpulan
Akar kacang merah akan selalu mengarah kebawah dan mencari sumber air
sebelum akhirnya batang tumbuh serta daun muncul

I. Jawaban pertanyaan
1. Pada hari kedua setelah perendaman
2. Tidak ada, semua akar yang tumbuh mengarah kebawah, ke arah
sumber air sesuai dengan fungsi akar yaitu menyerap air dan mineral
bagi tumbuhan untuk tumbuh

J. Foto
MODUL 2
KEGIATAN PRATIKUM 1
EKOSISTEM DARAT

A. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan

B. Alat dan bahan


1. Seperangkat alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

C. Landasan teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang
ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan
komponen abiotik

D. Prosedur percobaan
1. Tentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal atau sekolah
tempat anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angina, atau tanah anda dapat
memperkirakannya saja.
4. Catat semua data pada table
5. Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen
biotinya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai prosedur yang ada
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di
ekosistem tersebut
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat didalam
tanah/ dekat pemukiman, atau pada sela-sela daun/ batang.
9. Semua data dicatat

E. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
F. Hasil Pengamatan

Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

Kondisi/ Keadaan
NO Komponen Abiotik

1 Suhu 28℃
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Sangat cukup

Tabel 2.2
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami

NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Rumput Burung Rayap


2 Pohon jati Semut Cacing
3 Pohon sengon Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon vinus Ulat
Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

Kondisi/ Keadaan
NO Komponen Abiotik

1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 28℃

Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Padi Ayam Bakteri


2 Rumput teki Burung Jamur
3 Pohon manga Katak
4 Pohon pisang Tikus
5 Gulma Ulat

G. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal
ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama,
ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya.
Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa
dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan
ekosistem darat buatan.
I. Jawaban pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia

J. Foto
MODUL 3
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
A. Tujuan:
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.

B. Alat dan Bahan


1. Tempat Plastik
2. 15 macam bahan makanan

C. Cara Kerja:
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja

D. Hasil Pengamatan
Jenis Bahan
No Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
1 Beras √
2 Kentang √
3 Pisang √
4 Kacang hijau √
5 Wortel √
6 Jagung √
7 Sayur kangkung √
8 Kacang Panjang √
9 Ayam √
10 Susu √
11 Kacang merah √
12 Kacang tanah √
13 Tomat √
14 Cabai merah
15 Telur √
16 Timun √
17 Cabe rawit √
18 Tauge √
19 Ikan sarden √
20 Daging √

E. Pembahasan
Dari 20 macam bahan makanan yang dikumpulkan, terdapat 4 macam
pengelompokan berdasarkan kandungan zat gizinya.
1. Makanan yang mengandung karbohidat yaitu:
Kentang, beras, jagung
2. Makanan yang mengandung Protein yaitu:
Telur, ayam, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah
3. Makanan yang mengandung Lemak adalah susu
4. Makanan yang mengandung vitamin, yaitu:
Pisang, wortel, tomat, sayur kacang panjang, sayur kangkung, cabe
rawit, timun

F. Kesimpulan:
Berdasarkan pengelompokan bahan makanan yang diamati berdasarkan zat
gizi ada 4 jenis yaitu:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin

G. Jawab Pertanyaan
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
2. Zat makanan (zat gizi) apakah yang terutama diperlukan untuk orang
yang bekerja?
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawaban:
1. Zat makanan yang sangat diperlukan oleh balita adalah: Protein,
Vitamin, Karbohidrat.
2. Zat makanan (zat gizi) yang sangat diperlukan oleh orang yang
bekerja adalah: Karbohidrat, protein, mineral, dan air/
3. Zat makanan yang sangat diperlukan pada usia lanjut adalah
Karbohidrat, Vitamin, dan mineral
MODUL 3
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
PENGELOMPOKAN BAHAN SAYURAN

A. Tujuan:
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

B. Alat dan Bahan:


1. tempat plastik
2. 10 macam sayuran

C. Cara Kerja:
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 10 macam
2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-
kacangan dan sayuran tunas.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

D. Hasil Pengamatan
Jenis Sayuran
Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No Bahan Kacang-
Daun Buah Akar/Umbi Tunas
Makan Kacangan
1 Kangkong √
2 Tomat √
3 Wortel √
Kacang
4 √
Panjang
5 Tauge √
6 Kentang √
7 Sawi √
8 Bayam √
9 Buncis √
10 Cabe √

E. Pembahasan
Sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumubhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1. Sayuran daun adalah tumbuhan dengan bagian utama yang menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya.Pada percobaan yang
termasuk sayuran daun adalah: bayam, kangkung, sawi
2. Sayuran buah adalah Tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah buahnya. Pada percobaan yang
termasuk sayuram buah adalah: Wortel, tomat,
3. Sayuran umbi/akar adalah Tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Pada
percobaan yang termasuk sayuran umbi/akar adalah: kentang
4. Sayuran kacang-kacangan adalah Tumbuhan dengan bagian utama yang
diolah menjadi hidangan makanan adalah bagian biji yang berupa
kacang-kacangan. Pada percobaan yang termasuk sayuran kacang-
kacangan adalah: kacang panjang, buncis,
5. Sayuran tunas adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah tunas tanaman. Pada percobaan yang
termasuk sayuran tunas adalah: tauge

F. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikeompokkan menjadi 5 kelompok,
yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
G. Jawab Pertanyaan
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe,
bawang merah, dan terong?
Jawaban
1. Dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok
zat pengatur atau garam mineral, dan Vitamin.
2. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
Brokoli termasuk sayuran
Cabe termasuk sayuran buah
Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
Terong termasuk sayuran buah
MODUL 3
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
UJI MAKANAN
UJI KARBOHIDRAT

A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

B. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Pisang 1 iris kecil
4. Apel 1 iris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 sendok
8. Margarin seujung sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Betadine

C. Cara Kerja:
1. Susun semua makanan dan beri nama bahan makanan yang akan
dikaji di atas piring plastik.
2. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
betadine. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian
makanan yang ditetesi betadine. Catatlah bahan yang diuji
manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi
betadine.
3. Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja.
D. Hasil Pengamatan
Warna
Bahan
No Sebelum Diberi Sesudah Diberi
Makanan
Yodium Yodium
1 Biskuit Coklat Ungu kebiruan
2 Apel Putih Putih
3 Terigu Putih Biru tua
4 Telur Putih Putih
5 Gula Putih Putih
6 Tahu putih Putih Putih
7 Kentang Kuning Ungu kebiruan
8 Margarin Kuning Kuning
9 Nasi Putih Biru tua
10 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan

E. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini menggunakan bahan makanan dan
larutan yodium yang diganti dengan betadine yang digunakan untuk
menguji apakah suatu makanan tersebut mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak.
Setelah ditetesi tunggu beberapa menit lalu lihatlah hasilnya. Bila
makanan yang kita tetes itu warnanya berubah dari warna asalnya.
Misalnya berubah menjadi hitam maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat, semakin hitam warna makanan itu berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya

F. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan yang diatas (Biskuit, apel, terigu, telur, gula,
tahu putih, kentang, margarin, nasi dan pisang) yang ditetesi dengan
larutan yodium/betadine lugol. Dan dari beberapa bahan makanan
yang diuji cobakan ada yang terindentifikasi mengandung
karbohidrat, yaitu :
• Yang mengandung karbohidrat : Biskuit, terigu, kentang, nasi dan
pisang
• Yang tidak mengandung karbohidrat: Apel, telur, gula, tahu putih,
dan margarin

G. Jawab Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanna nasi, tepung terigu, kentang dan gula
pasir. Setelah diberi betadine, apakah semuanya menunjukkan
warna biru keunguan? Jika tidak, mengapa? Bukankah semua
bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi betadine?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan maknana manakah
yang termasuk sumber karbohidrat?
Jawaban:
1. Tidak, Karena dari bahan-bahan makanan tersebut diatas setelah
ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna
menjadi biru, ungu ataupun hitam. Dari seluruh bahan yang
ditetesi dengan cairan yodium ada beberapa yang berwarna
coklat, putih kekuningan dan ada pula yang tetap seperti warna
semula.
2. Karena dari bahan makanan yang berubah warnanya menjadi
ungu biru itu mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat sehingga warnanya tidak berubah.
3. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat dapat dilihat pada
bahan yang berubah warnanya yaitu biscuit, terigu, kentang, nasi
dan pisang.
MODUL 4
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
A. Tujuan:
1. Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan
benda bergerak lurus beraturan
2. Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak

B. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

C. Cara Kerja:
1. Rakitlah alat dan bahan
2. Usahakan agar beban tambah m tertinggal di ring pembatas bila M1
turun dan M2 naik
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan
titik A.
4. Ukur Panjang BC
5. Biarkan system bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi A tetap, B tetap, C berubah)
D. Hasil Pengamatan
Tabel 4.5 Pengamatan GLB
No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
1 0,5 m 0,60 m
2 0,4 m 0,52 m
3 0,3 m 0,40 m
4 0,2 m 0,30 m
5 0,1 m 0,25 m

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

E. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

F. Cara Kerja:
1. Susunlah alat dan bahan
2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (t AB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (t BC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 kali dengan jarak (tinggi A tetap, C tetap,
B berubah) dan catat data pada tabel berikut ini
G. Hasil Pengamatan
Tabel 4.5 Pengamatan GLBB
Beban tBC
No SAB (cm) tAB (sek) SAB (cm)
(gr) (sek)
1 100 gr 10 cm 0,54 sek 50 cm 0,61 sek
2 100 gr 20 cm 0,60 sek 40 cm 0,56 sek
3 100 gr 30 cm 0,65 sek 30 cm 0,49 sek
4 100 gr 40 cm 0,71 sek 20 cm 0,44 sek
5 100 gr 50 cm 0,76 sek 10 cm 0,38 sek

H. Pembahasan
Gerak lurus beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan kecepatan yang konstan (tetap), dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan. Semakin dekat jarak yang ditempuh, maka semakin cepat pada
waktu yang dibutuhkan, sebaiknya semakin jauh jarak yang ditempuh maka
semakin lama.

I. Kesimpulan:
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan) serta percepatan tetap

J. Jawab Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpulannya?
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB.
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
6. Buatlah kesimpulannya
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S
fungsi t)
Jawaban:
1.

60
50
40
30
20
10
0
25 30 40 52 60

2.

3. Kesimpulannya adalah dari hasil tabel dan grafik dan percobaan dapat
disimpulkan bahwa semakin jauh jarak tempuh semakin besar waktu
yang dibutuhkan dengan kecepatan yang stabil.
4.

Chart Title
120
100
80
60
40
20
0
10 20 25 40 50
5.

6. Kesimpulannya GLBB adalah gerak suatu benda yang lintasannya


berupa garis lurus dan kecepatannya berubah secara teratur serta
mempunyai percepatan tetap.
7. GLB kecepatannya tetap sedangkan GLBB kecepatannya berubah
MODUL 5
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PEMUAIAN ZAT CAIR

PERCOBAAN 1
Zat cair dapat memuai bila dipanaskan. Pemuaian zat cair ini sering juga dikatakan
sebagai pemuaian volume.

A. Tujuan
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.

B. Alat dan Bahan


1. Botol minuman bekas 1 buah.
2. Pewama secukupnya.
3. Sedotan minuman 1 buah.
4. Baskom/ember 1 buah.
5. Lilin mainan/malam secukupnya.
6. Termometer 1 buah.

C. Tahapan Kegiatan
1. Campurkan pewama (bebas) dengan air secukupnya.
2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan bowl
berwama putih bening) sampai penuh.
3. Tutuplah botol tersebut dengan
4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan Jilin sertakan sedotan
minuman (usahakan sedotan berwarna putih bening).
5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang
telah diisi dengan air panas.
6. Perhatikan gambar di bawah ini.
D. Hasil Pengamatan

Sebelum dimasukkan ke air panas Pada saat dimasukkan ke air


panas
1. Larutan Merah
Sebelum dimasukan kedalam air panas adalah 270 C.

2. Suhu Air Panas


Suhu air panas dalam baskom aluminium adalah 870 C.

3. Ketinggian Air
Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah:
1 menit pertama : 1 cm.
1 menti kedua : 2,3 cm
1 menit ketiga : 2,1 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,2 cm

4. Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2,3 cm, setelah
mencapai waktu 1 menit kedua.
5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 48 0 C.
6. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan pada pipa mencapai
tinggi maksimum 600 C.
E. Pembahasan
Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 27 0 C ditutup dengan
plastisin dengan sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan
dalam baskom yang berisi air panas (870 C). Dalam waktu 5 menit air
merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian berubah-ubah. Setelah 5
menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 60 0 C. Hal ini disebabkan
karena ada perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu
ke pipa dan adanya perpindahan kalor dari air dibaskom keluar (ke udara
bebas).

F. Kesimpulan
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
3. Dari air di baskom ke udara luar.
4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau
panas? Jawaban:
Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor
1. Dari air di baskom / ember ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )
3. Dari air di baskom / ember ke udara luar.
4. Dari air di baskom ke baskom tersebut.
2. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember didinginkan?
Jawaban:
Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.
MODUL 5
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PEMUAIAN ZAT GAS

PERCOBAAN 2
Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda ras
demikian juga akan memuai jika diberi kalor atau panas.

A. Tujuan
Menguji pemuaian benda gas.

B. Alat dan Bahan


1. Botol minuman bekas 1 buah.
2. Lilin 1 buah.
3. Sedotan minuman 1 buah.
4. Baskom/ember 1 buah.
5. Lilin mainan/malam secukupnya.

C. Tahapan Kegiatan
1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan
bahan yang telah disiapkan.
2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warm yang
dimasukkan dalam botol.
3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.

D. Hasil Pengamatan

Saat botol kosong dipanaskan


Sebelum dimasukkan ke air panas Pada saat dimasukkan ke air panas

Tabel 5.5
No. Cara Pertama Keterangan
1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi Air masih tenang
dalam air.
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat Air tampak
dalam air. bergelembung
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan 5 menit 10 detik
timbul gelembung air.

PERCOBAAN PEMUAIAN CARA 2

Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan
sedotan dengan balon dan air dingin dengan air panas.

Tabel 5.6
No. Cara Pertama Keterangan
1. Sebelum botol dimasukkan kedalam air panas. Balon kempes

2. Setelah botol dimasukkan kedalam air panas Balon akan mengembang


posisi balon

3. Lama pemuaian gas dalam botol diperkirakan ± 5 menit

4. Suhu maksimum air saat botol dimasukkan dalam Suhu ± 90 °C


ember
E. Pembahasan
Dari percobaan pertama kita dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat
pada gelembung-gelembung air dalam baskom / ember dan pada percobaan
kedua terbukti dengan adanya balon yang semula kemps karena adanya
pemuaian benda gas balon menjadi mengembang.

F. Kesimpulan
Benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor ).

G. Jawaban Pertanyaan
1. Dalam percobaan pertama ada 3 proses perpindahan kalor yaitu :
a. Dari lillin ke botol
b. Dari botol ke pipa sedotan
c. Dari pipa ke air baskom
Dalam percobaan kedua ada 2 perpindahan kalor yaitu :
a. Dari air panas di baskom ke botol kosong
b. Dari botol kosong ke balon
2. Pòoses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan :
Volume dalam balon dan ban kendaraan jika mengalami pemanasan
maka udara di dalam balon dan ban kendaraan akan mengembang.
Pengembangan udara didalam balon dan ban kendaraan menekan seiring
dengan pemuaian yang terjadi. Jika pemuaian terjadi terus menerus maka
balon dan ban kendaraan tidak akan mampu menahannya akhirnya balon
dan ban kendaraan akan meletus.
MODUL 6
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.

B. Alat dan bahan


a. Slinki
b. Kabel listrik 5m diameter 5cm
c. Benang wol 3 m
d. Karet gelang

C. Langkah Kerja
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh teman Anda. Ujung yang dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri ke kanan seperti
pada gambar Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki?
Apa gelombang itu?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati
arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang
yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimana arah
jarak getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
4. Ikatkan karet gelang di tengah – tengah slinki. Lalu usik lagi
ujung slinki yang anda pegang berulang – ulang. Amati karet
gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut berpindahkah
karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui
pegas ? Jika ada, dari mana asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan sekali lagi, Kali
ini slinki mengganti kabel listrik. Samakah hasilnya denga
menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya, sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu
ujung pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan Anda
Ujung yang dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang Anda
pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke belakang lain ke depan seperti gambar berikut.
7. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang
gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal. jarak
getar dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut?
8. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?

D. Hasil Pengamatan
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung
slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

E. Pembahasan
 Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya
dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu
benda yang diberi energi.
 Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan
dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah
usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah
getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
 Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan
dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah
usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah
getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
 Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu
ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata
karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga
karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat
melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat
ujung slinki digerakkan ).
 Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya
sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain
diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata
hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik
tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti
tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
 Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu
ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung
slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat
kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada
percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah
rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.

F. Kesimpulan
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya
tegak lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang
longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal
tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
MODUL 7
OPTIK
KEGIATAN PRATIKUM 1
SIFAT CAHAYA

PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA


A. Tujuan
• Menjelaskan sifat-sifat cahaya
• Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin dan lensa
• Menentukan fokus cermin cekung dan cembung

B. Alat dan bahan


• Cermin datar
• Kertas HVS
• Sisir (celah cahaya)
• Penjepit kertas (penyangga celah cahaya)
• Lampu senter (HP)
• Buku pratikum IPA

C. Cara kerja
1. Susunlah lampu senter HP dan celah cahaya di depan cermin datar dengan
beralaskan kertas HVS.
2. Nyalakan lampu senter dan amati jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalan berkas cahaya sehingga tampak sudut datang dan sudut
pantulnya kemudikan ukurlah besaran sudut datang (i) dan sudut pantul (r).
4. Letakkan sebuah lilin di depan cermin datar dan amati bayangannya selama
itu anda geser-geserkan di depan cermin datar.
5. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.
D. Hasil pengamatan

Tabel perhitungan berkas sinar pada cermin datar

No i (derajat) r (derajat)

1 160 0

2 160 90

E. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan bahwa sinar datang dan pantul
itu bisa terlihat apabila kita melakukan pengamatan di ruangan gelap
(malam hari). Saya melakukan beberapa percobaan :
1. Pada percobaan pertama, saya meluruskan cermin datar persis
menghadap celah cahaya, hanya terlihat sinar datang yang membentuk
garis kurang lebih 160 derajat sedangkan untuk sinar pantulnya tidak
terlihat.
2. Pada percobaan kedua, saya memiringkan cermin datar kira-kira kurang
lebih 15 derajat. Disana mulai terlihat sinar datang yang membentuk
garis kurang lebih sama dengan percobaan awal yaitu 160 derajat dan
sinar pantul membentuk garis kurang lebih 90 derajat.

F. Kesimpulan
Jadi, percobaan pemantulan cahaya ini hanya terlihat ketika melakukan
percobaan di ruangan gelap (malam hari) dan kedua sinar tersebut muncul
apabila sisi cermin datar di miringkan kurang lebih 15 derajat.

PERCOBAAN PEMBIASAAN CAHAYA


A. Alat dan bahan
• Dua buah gelas
• Air mineral
• Dua buah pena
• Alat tulis
• Buku pratikum IPA
B. Cara kerja
• Isilah salah satu gelas dengan air mineral.
• Kemudian letakkan kedua pena pada masing-masing gelas (gelas A dan
gelas B).
• Amati proses pembiasan cahaya terhadap kedua pena tersebut.
• Catatlah hasil pengamatan.

C. Hasil pengamatan
Gambaran jalannya pembiasan cahaya

No Gelas A Gelas B

Pada gelas A yang di Pada gelas B yang tidak di


isi air, pena tersebut isi air, pena tersebut tetap
1
terlihat patah (terjadi terlihat utuh (tidak terjadi
pembiasan). pembiasan).

D. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang saya lakukan terhadap dua buah gelas dan
sebuah pena, saya melakukan sebanyak dua percobaan :
1. Pada gelas A terjadi pembiasan yang dimana pena tersebut terlihat
patah. Karena, terjadi pemantulan yang melewati dua medium (udara
dan air) sehingga apabila diamati pena tersebut terlihat patah.
2. Pada gelas B tidak pena tetap terlihat utuh (tidak terjadinya pembiasan).
Karena, tidak ada medium yan dilaluinya (udaran dan air) sehingga
pena tetap terlihat utuh apabila diamati.

E. Kesimpulan
Jadi, pembiasan cahaya tersebut dapat terjadi karena adanya pantulan
elektromagnetik yang melewati dua medium barulah benda yang diamati
terjadi pembiasan.
PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI
A. Alat dan bahan
• Kaset (CD)
• Wadah
• Air
• Lampu senter (HP)
• Kertas HVS
• Buku pratikum IPA
• Alat tulis

B. Cara kerja
Percobaan 1
• Peganglah CD dan arahkan cahaya lampu senter di dekat CD dan amati
berkas cahaya yang dipantulkan ke dinding.
Percobaan 2
• Letakkan CD ke lantai dan arahkan cahaya lampu senter dan amatilah
berkas cahaya yang terpantul ke kertas HVS.
Percobaan 3
• Isilah sebuah wadah dengan air dan rendamlah CD ke dalamnya.
• Arahkanlah cahaya lampu ke senter ke arah CD.
• Amatilah berkas cahayanya yang terpantul ke kertas HVS tersebut.

C. Hasil pengamatan

difrasi interferensi dispersi


D. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dengan menggunakan tiga percobaan, dapat saya
jabarkan bahwa :
1. Pada percobaan pertama, saya melakukan percobaan difrasi dengan
memegang CD dan mengarahkan cahaya senter ke CD terdapat samar-
samar berkas cahaya yang memantul ke dinding.
2. Pada percobaan kedua, saya melakukan percobaan interferensi dengan
meletakkan CD di lantai, kemudian mengarahkan cahaya senter
tersebut ke CD tersebut dengan bantuan kertas HVS dapat terlihat
dengan jelas pantulan berkas cahaya pelangi di kertas tersebut.
3. Pada percobaan ketiga, saya memasukkan CD ke dalam wadah berisi
air, kemudian mendekatkan cahaya senter ke CD tersebut dan dengan
bantuan kertas HVS juga sama seperti percobaan kedua bahwa terlihat
jelas pantulan berkas cahaya pelangi di kertas tersebut.

E. Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa difrasi, interferensi dan dispersi merupakan
peristiwa pelenturan gelombang cahaya yang melewati celah sempit
sehingga tampak melebar ke tepi celah dan membentuk berkas cahaya
membentuk pelangi.
MODUL 7
KEGIATAN PRATIKUM 2
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
LENSA CEMBUNG

A. Tujuan
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

B. Alat dan bahan


1. Lensa cembung
2. Cermin cekung
3. Layar Sumber cahaya (lilin)

C. Hasil pengamatan

Lensa cembung

No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1 6 cm 49 cm

2 8 cm 34 cm

3 10 cm 27 cm

4 12 cm 20 cm

5 15 cm 16 m
D. Pembahasan
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1)
di belakang lensa
2. Sinar datang menuju titik fokus didepan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar
sumbu utama
3. Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak
dibiaskan

E. Kesimpulan:
Pada lensa cembung, sinar bisa datang dari dua arah sehingga lensa
cembung memiliki 2 titik fokus. Lensa cembung bagian depan adalah
tempat sinar dibiaskan. Jarak fokus lensa cembung selalu positif karena
tempat berpotongan atau tujuan sinar bias selalu terletak di bagian belakang
lensa cembung sehingga fokus lensa cembung adalah fokus sejati.

LENSA CEKUNG

A. Hasil pengamatan

No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)

1 5 10

2 8 7

3 10 6

4 20 4

5 22 2
B. Pembahasan:
Lilin diletakkan di depan cermin cekung dengan jarak dekat akan terbentuk
bayangan yang kabur/ maya, posisi bayangan tegak dan lebih besar dari
ukuran cahaya lilin asli. Maka sifat bayangannya adalah maya, tegak, dan
diperbesar.
Kemudian apabila lilin diletaakkan lebih jauh akan menghasilkan bayangan
yang terlihat jelas.

C. Kesimpulan:
Sifat bayangan cermin cekung tergantung pada letak benda. Jika benda
berada dekat bayangan maya tega dan diperbesar. Apabila benda diletakkan
lebih jauh maka bayangan nyata, diperkecil.
MODUL 8
KEGIATAN PRATIKUM 1
KELISTRIKAN

PERCOBAAN MUATAN LISTRIK


A. Tujuan
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul
dari sifat muatan
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

B. Alat dan bahan


1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wol dan nilon
4. Tas plastik
5. Isolasi
6. Sisir plastik
7. Potongan kertas yang kecil-kecil

C. Cara kerja
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang
terjadi !
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang
terjadi !
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan Penjelasan !
4. Ikatkan kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke
bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkan kedua bola (
jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi !
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wol, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi
6. Lengkapilah table hasil pengamatan hasilnya “tolak-menolak” atau “tarrik-
menarik”

D. Pembahasan

Bola ping pong Bola ping pong kanan digosok dengan


kiri digosok
Wool Plastik Nilon
dengan
Tarik
Wool Tarik menarik Tarik menarik
menarik
Tarik
Plastik Tolak menolak Tarik menarik
menarik
Tarik
Nilon Tarik menarik Tolak menolak
menarik

Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong, hal ini
karena adanya muatan listrik statis. Saat sisir didekatkan dengan waktu yang
lama, maka potongan kertas menjadi tidak tertarik oleh sisir, karena gaya
listrik pada sisir sudah habis. Saat kedua bola pingpong digosok dengan tas
plastik tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.

E. Kesimpulan
Pada dasarnya setiap benda memiliki muatan listrik, terbukti pada saat
benda yang digosokkan sehingga memiliki muatan listrik saat didekatkan
dengan benda tertentu membuat perubahan terhadap benda tersebut.
Elektrostatik adalah cabang fisika yang berkaitan dengan gaya yang
dikeluarkan oleh medan listrik statik (tidak berubah/bergerak)
terhadap objek bermuatan yang lain.

F. Pertanyaan
1. Mengapa pada Langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi ?
2. Apakah bola ping pong pada Langkah (6) memiliki muatan yang sejenis
atau berlawanan ?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. bila diketahui
benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. bila A
bermuatan negative , tentukanlah jenis muatan benda B, C dan D !
Jawaban :
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK


A. Tujuan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

B. Alat dan bahan


1. Baterai 1,5 volt 3buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt / 0,007A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah

C. Cara kerja
Arus listrik
1. susunlah 3 buah baterai secara seri, buatlah gambar rangkaiannya
2. hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3. salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu.
Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju
kutub (-). Tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya
4. besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir
5. Susunlah seperti gambar berikut

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan pada table.

Kawat Besi Sendok Stanles

Kawat Tembaga Kayu


D. Pembahasan

Lampu Konduktor
NO. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat besi  
2. Kawat Tembaga  
3. Sendok perak  
4. Kayu  
5. Karet penghapus  
6. Grafit (mata pensil)  
7. Kertas  
8. Tas Plastik  
9. Air keran  
10. Air garam  

E. Kesimpulan
Benda-benda yang terbuat dari logam seperti kawat besi dan tembaga
sebagian besar merupakan penghantar pantas atau yang disebut Konduktor.
Sedangkan benda-benda yang tidak dapat menghantar panas seperti kertas
dan tas plastik merupakan bukan penghantar panas atau Isolator
MODUL 9
KEGIATAN PRATIKUM 1
PEMBAKARAN MEMERLUKAN UDARA

A. Tujuan
Menjelaskan kegunaan Udara

B. Alat dan bahan


1. Lilin 2 batang yang sama
2. korek api
3. Gelas dengan ukuran yang berbeda
4. Stopwach
5. Pring dan mangkuk

C. Cara kerja :
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan
bentuknya
2. Letakkkan kedua lilin diatas meja, dan berikan jarak antar lilin sekitar 30
cm
3. Nyalakan kedua lilin tersebut

4. Tutup salah satu lilin dengan gelas


5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut.
6. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas
7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai
lilin mati
8. Masukkan data dan ulangi langkah kerja

D. Hasil pengamatan
No Selang waktu sampai lilin mati (s)
1 ± 4,50 detik
2 ± 4,20 detik
3 ± 4,10 detik
4 ± 4,00 detik
5 ± 3,20 detik

UDARA MENEKAN DARI TEKANAN TINGGI KE TEKANAN RENDAH


A. Tujuan
Untuk membuktikan bahwa sifat udara menekan dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah

B. Alat dan bahan


1.Lilin
2. Mangkok
3. Air secukupnya
4. Gelas
5. Korek Api
6. Penggaris

C. Cara kerja
1. Lilin diletakkan diatas piring dari bahan kaca/gelas
2. Piring diisi air kira-kira setinggi 2 cm
3. Lilin dinyalakan lalu ditutup dengan gelas kaca
4. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas
5. Catatlah hasil pengamatan anda.
Lilin diatas piring piring diisi air

Lilin yang menyala lalu ditutup dengan gelas

D. Hasil pengamatan
Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas,
sehingga menyebabkan api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara
menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
MODUL 9
KEGIATAN PRATIKUM 2
ALAM SEMESTA
GERHANA

A. Tujuan
Membuktikan terjadinya gerhana

B. Alat dan bahan


- Bola ping pong
- Statis berkawat runcing 3 buah
- Bola plastik dengan diameter 10
- Lampu senter/proyektor film
- Spidol

C. Cara kerja
a. tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar
bola plastik sebagai globe (bumi)
b. tusuk bola pingpong dengan statis berkawat runcing sehingga dapat
berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
d. Susun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut
seperti gambar berikut:
e. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannaya sinar lampu yang
mengenai globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.
f. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola
pingpong dengan bola plastik (globe). Disain percobaan seperti gambar
berikut:
g. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa
bola pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar
pengamatan!
D. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dcengan Gerhana ?
2. Bagaimana terjadinya Gerhana matahari dan gerhana bulan, jelaskan!
3. Apakah yang dimaksud dengan umbra dan penumbra? jelaskan

Jawaban:
1. Gerhana adalah penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda
langit lainnya.
2. Proses terjadinya gerhana matahari. Gerhana Matahari terjadi jika
Bulan berada diantara Matahari dan Bumi dalam satu garis lurus. Jika
kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya mungkin
terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.
Proses terjadinya gerhana bulan Jika bulan terjadi pada fase purnama
dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan
bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.
3. Umbra adalah daerah saat gerhana total / penuh / gambaran total/ Penuh
bayangan inti. Penumbara adalah daerah saat gerhana sebagian /
bayangan kabur.

Anda mungkin juga menyukai