Anda di halaman 1dari 187

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107 / PRAKTIKUM IPA DI SD

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ SAMARINDA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Rahayu Purwandhani


NIM/ID Lainnya : 858429939
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SD IT AL – ANSHAR Samarinda

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Nanang Tri Widodo, M.Si


ID Tutor : 50001051
Instansi Asal : Universitas Mulawarman
Nomor Hp : 085246733396
Alamat Email : Widodo.nt@gmail.com

ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Rahayu Purwandhani


NIM : 858429939
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau
ada klaim atas karya saya ini.

Samarinda, 02 Desember 2021


Yang membuat pernyataan

Rahayu Purwandhani

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.…………………………………………………………………….. i
LEMBAR DATA .………………………………………………………………………... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ..……………………………………………………………………………. iv
LKP BIMBINGAN
LKP 1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Gerak pada Tumbuhan).………………………… 1

LKP 2. Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup..…… 13


LKP 3. Ekosistem (Ekosistem Darat) .……………………………………………… 22
LKP 4. Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Deterjen pada Perkecambahan) ..……... 27
LKP 5. Uji Makanan (Uji Karbohidrat, Uji Lemak) .………………………………… 36
LKP 6. Gerak (BLB) .………………………………………………………………... 50
LKP 7. Jenis dan Bentuk Gelombang .………………………………………………. 56
LKP 8. Sifat Cahaya .………………………………………………………………… 66
LKP 9. Lensa Cembung dan Cermin Cekung .………………………………………. 82
LKP 10. Kelistrikan ..………………………………………………………………….. 89
LKP MANDIRI
LKP 11. Simbiosis .……………………………………………………………………. 108
LKP 12. Jenis Zat dalam Makanan .…………………………………………………... 120
LKP 13. Pesawat Sederhana ..…………………………………………………………. 135
LKP 14. Kemagnetan .………………………………………………………………… 146

iv
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD

BIMBINGAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1: MAKHLUK HIDUP
(CIRI – CIRI MAHKLUK HIDUP: GERAK PADA TUMBUHAN)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

0
A. JUDUL PERCOBAAN
Ciri-Ciri Makhluk Hidup (Gerak Pada Tumbuhan)

B. TUJUAN PERCOBAAN
 Mengamati gerak seismonasti.
 Mengamati gerak niktinasi.
 Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


 Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu.
b) Kotak karton atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c) Stop Watch/jam tangan/Handphone 1 buah.
d) Alat tulis.

 Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah,
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya.
d) Air secukupnya.
e) Penggaris

D. LANDASANTEORI
Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak
yang dilakukan oleh tumbuhan tidak sseperti yang dilakukan hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. (Ferdinand, 2003
dalam Rumanta,2019)

Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.


Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan
arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar
disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam
Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi

1
oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor
akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak
ada nasti positif atau negative.

Macam-macam gerak nasti:


a) Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap) merupakan gerak tidur pada tumbuhan
yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada
tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di
persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa
ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan
tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia
corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.

b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya
daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat
pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi
daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun putri
malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun.
Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari
pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika
disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup
sekaligus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
I. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti tanaman putri malu ,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan Handphone.
2) Selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling
kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
pulpen.

2
3) Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di
bagian akhir modul ini.b.

II. Niktinasi

1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan Handphone.

2) Kemudian berilah tanda A pada tanaman putri malu pertama dan


tanda B pada tanaman putri malu kedua.

3) Biarkan tanaman putri malu A berada di tempat terang dan terbuka.

4) Kemudian tutuplah tanaman putri malu B dengan menggunakan kotak


karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.

5) Biarkan tanaman putri malu B tertutup selama kurang lebih setengah


jam.

6) Setelah ditutup kurang lebih setengah jam, bukalah dengan hati-hati


(tidak menyentuh tanamannya).

7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu B tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu A.

8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar


Kerja (Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini.

2. Gerak Tropisme (Geotropisme negative)

1) Rendam kacang merah selama semalam.


2) Kemudian buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya
tanamlah 3 biji kacang merah dalam setiap pot ukurang kecil (atau botol
air kemasan yang dipotong dan diberi lubang dibagian alasnya) 1 – 2
minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang
merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang
dihasilkan berdiri dengan tegak.
3) Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang
cukup baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot
pertama dan lebel B untuk pot yang lainnya.
4) Letakkan pot B secara horizontal, Sedangankan pot A dibiarkan berdiri
3
dan simpanlah keduanya ditempat terbuka.
5) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
6) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di
bagian akhir modul ini.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis Sentuhan Reaksi Daun Putri


No. Keterangan
pada Putri Malu Malu
Reaksi daun putri malu
Daun putri malu yang
menutup secara perlahan
1. Halus sentuh secara halus
membutuhkan waktu agak
menutup perlahan
lama untuk mengatup.

Daun putri malu yang Reaksi daun putri malu ketika


disentuh secara disentuh dengan sedang
sedang akan menutup menutup dengan perlahan tapi
2. Sedang dibagian yang terkena semua daun mangatup.
sentuhan, pada bagian Kemudian daun akan
batang yang lain tidak membuka kembali setelah ± 5
ikut menutup menit berlalu.
Reaksi daun putri malu ketika
3. Seluruh daun dan
Kasar disentuh secara kasar akan
tangkai menutup
menutup dengan cepat.

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Tumbuhan Putri Reaksi daun putri malu
No.
Malu Mula-mula ½ jam kemudian

Disimpan di tempat Daun masih tetap


1. Tetap terbuka
terang terbuka

Ditutup dengan
2. Daun masih terbuka Daun sudah menutup
penutup yang kedap
cahaya

4
Tabel 1.4
Hasil pengamatan Geotropisme Negatif
Jenis Pengamatan Hari Ke-
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
Biji belum 6 22 34 70 105 143 Batang tumbuh
A
berkecambah mm mm mm mm mm mm tegak
Batang tumbuh
Biji Belum 4 15 25 63 85 120 membelok
B
berkecambah mm mm mm mm mm mm mengikuti
cahaya matahari

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan
alasan anda memilih nya!
Jawaban:
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-
daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali
jika matahari terbit.

2) Apa perbedaan antara niktinasi dengan Seismonasti pada percobaan yang


telah anda lakukan? Jelaskan !
Jawaban:
Pada percobaan di atas, Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi
rangsang dari cahaya Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang
sentuhan.

3) Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerakan fototropisme. Mengapa ? jenis
fototropisme apakan yang terjadi ? Jelaskan !
Jawaban:
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN

5
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.

Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,


sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan
turgor di dalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri
malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup
atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.

Geotropisme negative adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh


gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme
positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi
rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju
arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak
tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
 Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan
agak cepat. Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan
cepat.

6
 Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada
di tempat terang, daunnya tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
 Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.

J. DAFTAR PUSAKA
 Prawiranata. W, dkk, 1991. Tropisme, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid
III. (Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 1991).
 Rumanta, M, dkk, 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
 Wiraatmaja Wayan I. ( 2017 ). Gerak pada Tumbuhan . Denpasar :
Universitas Udayana.  Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Diakses 16
Oktober 2020 di http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2011994-gerak-
pada-tumbuhan/
 Nopi.2009.Fototrofisme.Diakses 14 Oktober 2021
dihttp://nopiblogspot.blogspot.com/2009/01/fototropisme.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

 Untuk pengamatan tanaman putri malu Alhamdulillah tidak ada kendala karena
tanaman putri malu banyak terdapat di lingkungan sekolah sehingga kami tidak
perlu memindahkan ke dalam pot.
 Dalam menanam Kacang Merah pada musim seperti sekarang juga menjadi
kendala. Karena sinar matahari di pagi hari yang dibutuhkan tanaman dalam
tumbuh dan berkembang terkadang begitu menyengat panasnya dan bahkan
kadang kala tertutup mendung. Hujan yang begitu deras di sore hari juga
menghambat pertumbuhan karena air hujannya akan memenuhi pot dan
berakibat tanahnya terkikis dan tanaman akan mati.

7
 Menanam kacang merah cukup sulit karena saya beberapa kali mengulang
menanam kacang merah karena tidak tumbuh dengan baik.
 Selain itu pot sempat rusak karena tidak sengaja dirusak oleh kucing
sehingga pot yang digunakan adalah pot baru yang lebih besar.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum
a) Seismonasti dan Niktinasti

Alat dan Bahan

Seismonasti

Niktinasi

b) Foto persiapan praktikum geotropisme negatif

8
Alat dan Bahan

2) Proses Praktikum
a) Seismonasti dan Niktinasi

Seismonasti

Melakukan Proses seismonasti /


sentuhan pada tumbuhan putri malu

Melakukan proses Niktinasi pada


tumbuhan putri malu

9
b) Geotropisme Negatif

Proses penanaman kacang merah

POT A Vertikal

POT B Horizontal

3) Hasil Praktikum
a) Seismonasti
Gambar Objek Setelah diberi sentuhan Deskripsi Gambar

Daun putri malu yang


disentuh secara halus
menutup perlahan.

10
Daun putri malu menutup
sebagaian ketika diberikan
sentuhan sedang.

Daun putri malu menutup


secara keseluruhan ketika
mendapat sentuhan kasar.

b) Niktinasi
Mula – mula ½ Jam Kemudian Keterangan
Tanaman Putri
malu tetap terbuka
jika dibiarkan di
tempat terbuka dan
terang.

Tanaman Putri malu


awalnya terbuka
kemudian setelah
ditutup dengan
kardus, daun putri
malu menutup.

11
c) Geotropisme Negatif

Hasil gerak geotropisme negatif pada kacang merah

Kacang Merah yang ditanam di POT A


tumbuh dengan tegak lurus

Kacang Merah yang ditanam di POT B


tumbuh membengkok mengikuti cahaya
matahari.

12
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1: MAKHLUK HIDUP
(PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKKAN MAKHLUK
HIDUP: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANAN
TUMBUHAN)

Disusun oleh :

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Biji kacang hijau 10 buah.
b) Gelas air mineral bekas 1 buah.
c) Kapas secukupnya.
d) Kertas Label secukupnya.
e) Gunting 1 buah.
f) Alat Tulis.
g) Penggaris.
h) Air.

D. LANDASAN TEORI
Kecambah didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji
dan hidupnya masih tergantung pada persediaan makanan yang terdapat dalam
keping biji (Tjitrosoepomo, 1999). Perkecambahan adalah proses aktivitasi
pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti selama fase pemasakan
biji/dormansi kemudian aktif kembali untuk membentuk kecambah (Elisa, 2006).

Perkecambahan pada tumbuhan, baik pada tumbuhan tingkat rendah


maupun pada tumbuhan tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar
dan faktor dalam. Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan biji antara
lain tingkat kemasakan benih, dan dormansi. Sedangkan faktor luar yang
mempengaruhi perkecambahan diantaranya air, suhu, oksigen, cahaya dan
medium perkecambahan (Sutopo, 2002).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rendamlah kacang hijau selama 5 menit. Pilih yang tidak mengambang.
2) Lipatlah kapas sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3) Gulunglah kapas tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.

13
4) Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Kemudian menambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
5) Simpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Menambahkan air secukupnya jika air tampak berkurang
sehingga ketas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada
Lembar Kerja (Tabel 1.10).

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


Keterangan
ke kecambah kacang hijau Akar Batang

Biji kacang
yang
0 - - dimasukkan
ke dalam
media

14
Bakal akar
1 - - sudah mulai
Terlihat

Sudah
terlihat akar
2 2-3 mm 20mm yang mulai
tumbuh

Akar tumbuh
semakin
3 5-10 40 panjang dan
mulai ada
serabut akar

Biji kacang
hijau
terangkat ke
4 15-18 55-60 atas dan
bakal daun
semakin
terlihat

Biji kacang
hijau
sudah pecah
5 15-18 55-60 dan
terlihat bakal
daun

15
Batang
tumbuh
semakin
panjang dan
6 25 75 tunas daun
yang
semakin
membesar

Batang
tumbuh
semakin
7 27 84 panjang dan
daun yang
semakin
membesar

Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
8 100 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
9 112 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

16
Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
10 121 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
11 137 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
12 145 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

17
Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
13 156 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

Batang
Tidak dapat
tumbuh
diukur akar semakin
Sudah melilit panjang dan
14 167 tunas daun
dan
yang
melingkar
semakin
kebawah
membesar

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawaban :
Pada hari ke 2 mulai terlihat akar dengan panjang 1 cm 2

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

18
Jawaban :
Tidak ada, semua akar tumbuh ke arah bawah karena akar tersebut mencari
asupan air yang ada di bawa.

I. PEMBAHASAN
Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya akar mulai
memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang mulai
meninggi dan daunpun mulai terlihat. Pada hari ke 5 batang akan terlihat mulai
panjang namun tidak terlalu kokoh dan daun mulai bertambah banyak. Pada hari
ke 6 batang beranjak tinggi dan daun bertambah lebar. Daun yang semula hanya
1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah. Sampai hari ke-14 batang
sudah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dengan tinggi 17cm.

J. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kacang hijau
yang telah direndam selama beberapa menit kemudian kacang hijau disisipkan
ke dalam gelas air mineral yang telah di beri kapas dan air secukupnya akan
mulai tumbuh dan lama-kelamaan air akan mulai kering karena terhisap oleh
kecambah yang mulai tumbuh, kecambah tumbuh normal akan tetapi adapula
kecambah yang tidak tumbuh terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan
cahaya matahari dan nutrisi yang terdapat pada media tanam kurang seimbang.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang haijau khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

K. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Kamil, J 2002. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

19
Alhamdulillah proses percobaan berjalan dengan lancar. Semua bahan juga
mudah untuk di dapatkan. Pertumbuhan kecambah menjadi tanaman baru juga
tumbuh cukup baik.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

2) Proses Praktikum

Proses Peredaman Biji Kacang Hijau

20
Proses Penyisipan Biji Kacang Hijau
pada gelas plastik

Hasil dari proses penyisipan biji


kacang hijau

3) Hasil Praktikum

Hasil dari proses pertumbuhan dan


perkembangan biji kacang hijau
slelama 14 hari

21
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 2: MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN NYA
(EKOSISTEM: EKOSISTEM DARAT)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Darat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Seperangkat alat tulis.
b) Lup/kaca pembesar.
c) Barometer.
d) Lingkungan sekitar.
e) Kamera handphone.

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses
interaksi dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran ,energi,
rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi
iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat
dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut,
danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah,
ladang/kebun, akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
Anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setalah anda temukan tempatnya, kemudian amatu komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya.
4) Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

22
5) Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya.
Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
lengkapi dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul
ini.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar
Kerja di belakang modul.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Suhu 23 derajat
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Cukup

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Belalang Bakteri
2 Pohon Jambu Serangga Bakteri
3 Pohon Kelapa Tupai Belatung
4 Pohon Elai Semut Bakteri
5 Pohon Sengon Ular Belatung

23
Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Suhu
2 Cahaya Cukup
3 Angin Cukup
4 Tanah Subur
5 Air Cukup
Table 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


Bunga
1 Bugenvil/Kembang Semut Bakteri
kertas
2 Rumput Belalang Bakteri
3 Pohon pepaya Tupai Belatung
4 Pohon Pisang Ulat Bakteri
5 Bambu Serangga Bakteri

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban:
Menurut saya, komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan karena ekosistem darat alami
jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa ekosistem darat
alami memiliki lebih banyak komponen biotik (makhluk hidup) yang hidup secara
alami di lingkungannya. Setiap komponen biotik memiliki peranan tertentu yang
membuat kehidupan dalam ekosistem seimbang. Peranan itu berkaitan dengan
cara makhluk hidup memenuhi kebutuhan makanannya.

Berdasarkan peranannya dalam ekosistem komponen-komponen biotik


dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu produsen(penghasil),
konsumen(pemakai), dan dekomposer( pengurai).

24
Setiap komponen dalam ekosistem memiliki pengaruh terhadap komponen
yang lain. Ketersediaan jenis produsen atau tanaman mempengaruhi konsumen
atau hewan dalam rantai ekosistem tersebut.

Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada kebun merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia, Karena pohon dan rumput
tumbuh dengan sendirinya. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.

Dalam ekosistem lingkungan sekitar terdapat komponen biotik dan


komponen abiotik yang terjadi terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya. Manusia memiliki peranan dalam pengendalian
produsen dalam hal ini bunga dan pisang.

Ekosistem darat buatan dan Ekosistem darat alami memiliki komponen


abiotik yang sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya terdapat perbedaan pada
komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah
populasinya, terjadi secara natural. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem
darat alami lebih lengkap dan beragam dibandingkan ekosistem darat buatan.
Sedangkan Ekosistem buatan tingkat populasinya dikendalikan oleh manusia
dengan tujuan tertentu. Sehingga lebih teratur sesuai dengan tujuan.

I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang
sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen
biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya.
Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap diband
ingkan ekosistem darat buatan.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Media Ilmu, di akses 31 Oktober 2021
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-ekosistem-darat.html
 Teti Wardani, di akses 31 Oktober 2021

25
http://tetiwardani.blogspot.com/2015/06/modul-2-praktikum-ipa-di-sd
K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang kami alami menemukan ekosisitem darat alami yang berada di
sekitar tempat tinggal kami.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal Keterangan

Ekosistem Darat Alami

Ekosistem Darat Buatan

26
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 2: MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
(PENCEMARAN LINGKUNGAN: PENGARUH DETERJEN TERHADAP
PERKECAMBAHAN)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan perkecambahan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan biji kacang hijau

C. ALAT DAN BAHAN


a) Timbangan digital.
b) Wadah plastik 7 buah.
c) Tisu secukupnya.
d) Alumunium Foil/Plastik Hitam secukupnya.
e) Penggaris.
f) Kertas Label.
g) Gelas Ukur 1 buah.
h) Air secukupnya.
i) Detergen serbuk 1 gram.
j) Kacang Hijau 70 butir.

D. LANDASANTEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam
biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan
muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,


baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya
ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim
perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara
giberelin meningkat.

27
Pencemaran lingkungan adalah kegiatan masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
kemudian merubah tatanan lingkungan menjadi turun sampai tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Sehingga masalah pencemaran merupakan masalah yang kompleks yang
dialami oleh semua manusia. Secara umum apabila dilihat dari media yang
dicemari pencemaran lingkungan terbagi menjadi 3 yaitu Pencemaran air (water
polution), Pencemaran udara (air pollution), dan Pencemaran tanah (soil
pollution).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% dan
larutan kontrol berupa air ledeng/PDAM saja. Lalu simpan larutan
yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100 %
Label II : 50 %
Label III : 25 %
Label IV : 12,5 %
Label V : 6,25 %
Label VI : 3,10 %
Label kontrol air : air ledeng/PDAM
2) Cara meyediakan larutan
a) Larutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air ledeng hingga 100 ml dengan
menggunakan gelas ukur. Kemudian beri label 100%.
b) Ambil 100 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng hingga
100 mL. Kemudian beri label 50%.
c) Ambil 100 mL larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng hingga 100
mL. Kemudian beri label 25%.
d) Ambil 100 mL larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng hingga 100
mL. Kemudian beri label 12,50%.
e) Ambil 100 mL larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng hingga
100 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f) Ambil 100 mL larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng hingga

28
100 mL. Kemudian beri label 3,10%.
g) Ambil 100 mL air ledeng/PDAM sebagai larutan control.
3) Sediakan enam wadah plastic, beri label kontrol, I,II,III, IV, V dan VI.
Masing – masing diberi tisu mengelilingi wadah.
4) Masukan kacang hijau ke dalam air ke wadah. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini (kacang haijau terpilih).
5) Dari kacang hijau terpilih, amnil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir
dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir
dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, 10 butir dalam larutan kontrol (air
ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama 5 menit.
6) Aturlan kacang hijau dalam wadah dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilium mengarah ke bawah.
7) Isilah wadah yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira – kira 100 mL.
8) Tutuplah ke tujuh wadah tersebut dengan plastic hitam sehingga tidak ada
cahaya yang dapat masuk.
9) Lakukan pengamatan setelan 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,
ukurlah panjang akar dengan penggaris dari luar wadah pengamatan.
Kacang hijau yang tidah tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0
mm. jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm),
dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja
Tabel 2.10.
10) Buatlah grafik rata – rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda.
Missal 24 jam dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 10 1,4 8 14 11 11 9
2 10 6 8 9 16 16 11
3 10 6 10 12 8 8 17

29
4 7 13 8 12 10 11 12
5 7 15 0 14 12 13 20
6 7 12 5 14 13 11 17
7 8 8 0 10 7 14 20
8 7 13 6 10 0 7 15
9 6 13 12 13 0 12 17
10 1,2 12 9 11 0 15 13
Jumlah 72 98 66 119 77 118 151
Rata-
8 10,9 6,6 11,9 7,7 11,8 15,1
rata

Konsentrasi Larutan Deterjen


No. Hari ke-2 (48 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 13 22 9 15 15 12 45
2 11 16 0 14 14 25 23
3 10 15 17 18 17 27 29
4 13 16 11 19 13 18 40
5 10 20 12 17 14 15 22
6 15 18 16 17 9 14 29
7 15 14 12 14 5 19 28
8 12 12 13 15 10 19 22
9 12 15 0 12 0 10 16
10 14 8 11 14 5 12 15
Jumlah 125 156 101 155 102 171 269
Rata-
12,5 15,6 10,1 15,5 10,2 17,1 26,5
rata

Grafik 2.2
Grafik rata – rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam.

PENGARUH DETERGEN TERHADAP


TUMBUHAN
24 Jam 48 Jam
RATA - RATA PERTUMBUHAN

30
25 26.5
20
15.6 15.5 17.1
15 15.1
12.5 10.9 11.9 11.8
10 10.1 10.2
8 6.6 7.7
5
0
100% 50% 25% 12.50% 6.25% 3.10% Kontrol
LARUTAN DETERGEN

30
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawaban:
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang
paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2) Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawaban:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup


dengan kertas timah ?
Jawaban:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya
juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau
yang tidak mendapat cahaya.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data table 2.10 dan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh
data sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi
100% rata-rata panjang akar kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak
mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan
25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama
yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar
mencapai 3,7mm.

Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan


panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang
pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi
4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula

31
3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan
3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi
6,3mm.

Pencemaran lingkungan berdampak pada kehidupan makhluk hidup di


sekitarnya. Percobaan deterjen terhadap perkecambahan merupakan contoh
pencemaran lingkungan yang terjadi di air. Deterjen merupakan sumber dari
pencemaran air sedangkan kacang hijau adalah benda yang digunakan sebagai
bahan percobaan yang mengukur pengaruh pencemaran terhadap lingkungan
sekitar. Dalam percobaan deterjen ini ditemukan bahwa kacang hijau yang telah
dicemari deterjen dengan tidak dapat tumbuh dengan maksimal seperti kacang
hijau yang berada pada air netral (tanpa deterjen).

I. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar
konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada
hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak
mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati. Seberapapun tingkat
pencemaran lingkungan terjadi pencemaran tetap membawa pengaruh terhadap
lingkungannya. Pengaruh tersebut pada dasarnya membawa dampak yang
buruk/ tidak baik bagi lingkungan yang ada di sekitarnya tetap pencemaran juga
bisa tidak menimbulkan kerugian, apabila dilihat dari kadar dan waktu nya.
Pencemaran berbahaya jika mulai menimbulkan gangguan pada komponen
ekosistem, apalagi sampai menyebabkan gangguan yang fatal.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses pada 31 Oktober 2021
 Lembar kerja: Praktikum IPA dasar di SD, dalam
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-
perkecambahan-ipa-sd.html, diakses pada 31 Oktober 2021
 Arya, wisnu. 2009. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Andi
Publisher.

32
K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Alhamdulillah percobaan berjalan lancar. Menurut penulis bagian yang agak sulit
dilakukan adalah pada saat pengukuran karena akar kecambah yang baru
tunbuh sangat kecil jadi menyulitkan untuk di ukur.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

2) Proses Praktikum

Proses pembuatan larutan deterjen.

Rendam lah biji kacang hijau


selama 5 menit. Kemudian pilih
biji kacang hijau yang tenggelam.

33
Siapkan 7 wadah yang sudah di
beri label masing – masing
larutan detergen, kemudian
masukan 10 butir kacang hijau ke
dalam masing- masing wadah dan
biarkan terendam selama 5 menit.

Setelah kacang hijau terendam


selama 5 menit, kemudian
keluarkan kacang hijau tersebut
dan letakkan di atas tisu.

Memasukkan kertas Tissue dan


kacang hijau yang telah direndam
larutan deterjen pada wadah
berlabel

Proses penyusunan biji kacang


hijau pada wadah ber label

Kemudian masukkan wadah –


wadah tersebut ke dalam plastik
hitam dan letakkan di tempat yang
tidak terkena cahaya.

34
3) Hasil Praktikum

Hasil pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan kecambah

35
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 3: MAKANAN
(UJI MAKANAN: UJI KARBOHIDRAT DAN LEMAK)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Piring plastik/nampan1 buah.
b) Pipet/sedotan 1 buah.
c) Pisang 1 iris.
d) Apel 1 iris.
e) Nasi 2-3 butir.
f) Telur rebus ( bagian putihnya) 1 iris.
g) Tahu putih 1 iris.
h) Margarine seujung sendok.
i) Biskuit 1 potong.
j) Tepung terigu 1 sendok kecil.
k) Gula pasir 1 sendok kecil.
l) Kentang 1 iris.
m) Kalium iodide/betadine 0,1 M 10 m.

D. LANDASANTEORI

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan
zat makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian
sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan
senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang
umumnya dikenal sebagai senyawa gula. Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat:
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus
kimia: C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada
makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida

36
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan
makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium),
misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-
buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan


pemberian larutan kalium iodide yang terdapat pada betadine. Amilium yang
ditetesi larutan lugol kalium iodide akan memperlihatkan perubahan warna
larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-
hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan
larutan kalium iodide, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau
biru ke hitam-hitaman.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji diatas piring plastik.
3) Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian
makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah
yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

A. HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat
Warna
Sesudah
No Bahan Makanan Sebelum diberi Keterangan
diberi
yodium
yodium
Ungu Mengandung
1 Pisang Kuning
Kehitaman Karbohidrat

37
Coklat Tidak
2 Apel Putih Kekuningan Kekuningan Mengandung
Karbohidrat
Ungu Mengandung
3 Nasi Putih
Kehitaman Karbohidrat
Kuning Tidak
Telur Rebus (bagian
4 Putih Kecoklatan Mengandung
putih)
Karbohidrat
Putih Tidak
5 Tahu Putih Putih Kekuningan Mengandung
Karbohidrat
Kuning Tidak
6 Margarin Kuning Kecoklatan Mengandung
Karbohidrat
Ungu Mengandung
7 Biskuit Coklat
Kehitaman Karbohidrat
Ungu Mengandung
8 Tepung Terigu Putih
Kehitaman Karbohidrat
Putih Tidak
9 Gula Pasir Putih Kekuningan Mengandung
Karbohidrat
Ungu Mengandung
10 Kentang Kuning
Kehitaman Karbohidrat

B. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir,
setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru
ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut
termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawaban:
Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang
tetap seperti warna semula.

2) Mengapa ada bahan makana yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
Jawaban:
Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.

38
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?
Jawaban:
pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

4) Kesimpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?


Jawab:
Tidak semua jenis makanan manusia mengandung karbohidrat, ini dibuktikan
dengan praktikum yang telah dilaksanakan, dari 10 jenis makanan yang di uji
ada 5 jenis makanan yang tidak berkarbohidrat.

C. PEMBAHASAN
Untuk menguji karbohidrat menggunakan larutan iodium, apabila bahan makanan
ditetesi larutan iodium mengalami perubahan warna menjadi ungu tua berarti
mengandung karbohidrat. Pada percobaan ini dihasilkan bahan makanan yang
setelah di tetesi iodium:
 Pisang: pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium berubah
menjadi warna ungu kehitaman (mengandung karbohidrat).
 Apel: Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium berubah warna
menjadi cokelat kekuningan (tidak mengandung karbohidrat).
 Nasi: Nasi yang ditetesi dengan larutan yodium berubah warna menjadi ungu
kehitaman (mengandung karbohidrat).
 Telur: Putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium berubah
warna menjadi kuning ke cokelatan tidak mengandung karbohidrat).
 Tahu putih: Tahu putih yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
berubah warna menjadi putih kekuningan (tidak mengandung karbohidrat).
 Margarine: margarin yang sudah di lelehkan ditetesi dengan larutan yodium
berubah warna menjadi kuning kecoklatan (tidak mengandung karbohidrat).
 Biskuit: Biskuit yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium berubah warna
menjadi cokelat.menjadi ungu tua (mengandung karbohidrat).
 Tepung terigu: Tepung terigu ditetesi dengan larutan yodium berubah warna
menjadi ungu kehitaman (mengandung karbohidrat).
 Gula pasir: Gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium berubah warna
menjadi putih kekuningan tidak mengandung karbohidrat).

39
 Kentang: Kentang yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium berubah warna
menjadi ungu kehitaman (mengandung karbohidrat).

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan uji karbohidrat pada beberapa bahan
makanan yaitu pisang, apel, nasi, telur, tahu putih, margarine, biscuit, tepung
terigu, gula pasir, kentang, bahwa tidak semua bahan makanan tersebut
mengandung karbohidrat, hanya beberapa saja bahan makanan yang
mengandung karbohidrat yaitu seperti: pisang, nasi, tepung terigu dan kentang.
Sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung karbohidrat yaitu: apel,
telur, tahu putih, margarine, gula pasir.

E. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Hanum,2019.”Laporan Praktikum Uji
Karbohidrat”https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-
makanan.html, di akses 31 Oktober 2021

F. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulillah percobaan berjalan dengan lancar, tetapi saran saya sebagai
penulis percobaan ini bisa di lakukan berkelompok mengingat banyak nya
sample, alat dan bahan yang dibutuhkan.

G. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

40
2) Proses Praktikum

Proses sebelum bahan makanan sebelum di beri larutan Iodine/ betadine

3) Hasil Praktikum

Hasil bahan makanan yang sudah di beri betadine dan di diamkan


selama 10 menit

41
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Uji Lemak

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan – bahan makanan yang mengandung lemak.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Piring plastik/nampan 1 buah.
b) Pipet/sedotan 2 buah.
c) Keras coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar.
d) Lampu Senter I buah.
e) Lilin 1 buah.
f) Sendok 1 buah.
g) Kemiri 2 butir.
h) Margarine 1 sendok kecil.
i) Wortel 1 buah.
j) Seledri 1 tangkai.
k) Biji jagung kering 1 genggam.
l) Singkong kering 1 iris.
m) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir.
n) Papaya 1 potong kecil.
o) Santan 1-3 sendok teh.
p) Minyak goring 5mL.
q) Susu 1-3 sendok teh.
r) Air 5 mL.
s) Ulek kan.

D. LANDASAN TEORI
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat
penting pada kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi
negatif terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai
sumber energi, bagian dari membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis
antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-
organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E dan K. Penambahan lemak dalam
makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta

42
gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang
dikonsumsi (Sartika, 2008).

Minyak dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat
penting dalam gizi kita yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber
vitamin A, D, E dan K. Setiap gram lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah
kalori yang dihasilkan oleh satu gram protein atau karbohidrat. Satu gram minyak
atau lipid dapat menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan karbohidrat dan protein
hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati,
mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam linolenat
dan asam arkidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat
penumpukan kolesterol (Winarno dalam Oktaviani, 2009).

Secara kimia, lemak dibagi menjadi tiga yaitu lemak sederhana, lemak
majemuk dan turunan lemak. Lemak sederhana yaitu apabila dihidrolisis akan
menghasilkan alkohol, biasanya berupa gliserol serta menghasilkan asam lemak.
Lemak majemuk yaitu apabila dihidrolisis akan mengahasilkan alkohol, asam
lemak dan senyawa lainnya seperti fosfat, asam amino, basa organik, seperti
kolin atau betain. Lemak majemuk mengandung listrik atau paling tidak
mempunyai pengkutuban muatan dalam molekulnya, sehingga lebih mudah
berinteraksi dengan air. Turunan lemak yaitu berbagai senyawa yang diperoleh
dari hidrolisis atau pemecahan kedua jenis lemak terdahulu, yang termasuk
dalam kelompok ini adalah gliserol dan berbagai alkohol lain yang ikut menyusun
lemak, asam lemak dengan ikatan rangkap (ikatan tak jenuh) dan asam lemak
tanpa ikatan rangkap (jenuh) (Sistiawan, 2011).

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong –potong
dengan ukuran 10 x 10 cm 12 lembar.
2) Ambil sedotan, isap air dengan sedotan dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat.
3) Ambil sedotan yang lain, isap minyak dengan seddotan teteskan di atas
kertas coklat yang lainnya.

43
4) Biarkan kedua kertas coklat tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu
memeriksa kedua dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan
permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan?
Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang
mengandung minyak atau tidak.
5) Ambil sepuluh kertas coklat yang sama seperti no 1. Berilah nomor dan
nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri,
(2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung, (6) singkong kering, (7)
kacang tanah kering, (8) pepaya, ( 9) santan, (10) susu.
6) Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Membiarkan sekitar lima menit sampai sepuluh menit.
7) Sambil menunggu waktu, Kerjakan hal yang sama untuk kesembilan bahan
makanan yang lain. Mencairkan margarine diatas sendok dengan
menggunakan panas dari nyala lilin. meneteskan margarine di atas kertas
coklat.
8) Mengusapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Memotong
wortel dan usap-usapkan di atas kertas coklat berulang-ulang. Usap-usapkan
biji jagung kering di atas kertas coklat berulang-ulang sebanyak sepuluh kali.
Melakukan hal yang sama untuk singkong kering dan kacang kering. Potong-
potong papaya dan usap-usapkan di atas kertas coklat. Tetes kan pula susu
pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama
10 menit.
9) Setelah sepuluh menit,mengamati kertas coklat satu persatu. Menggunakan
lampu atau senter kearah bekas usapan dari bahan makanan yang diuji.
Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Mencatat hasil
pengamatan pada tabel di Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Uji Lemak
Meninggalkan bekas
Bahan Yang Di
No noda minyak Keterangan
Uji
Ya Tidak
1 Kemiri √ Mengandung Lemak
2 Margarine √ Mengandung Lemak
3 Wortel √ Tidak Mengandung Lemak

44
4 Seledri √ Tidak Mengandung Lemak
5 Biji Jagung kering √ Tidak Mengandung Lemak
6 Singkong Kering √ Tidak Mengandung Lemak
Kacang Tanah √
7 Mengandung Lemak
Kering
8 Pepaya √ Tidak Mengandung Lemak
9 Santan √ Mengandung Lemak
10 Susu √ Tidak Mengandung Lemak
11 Minyak Goreng √ Mengandung Lemak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/teteskan tersebut di tangan Anda
Jawaban:
Bekas usapan kemiri terasa berminyak di tangan, sedangkan seledri dan
papaya tidak terasa berminyak di tangan.

2) Ketika bekas usapan/ tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan


lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
Jawaban:
Pada kertas coklat yang diusap kemiri terdapat bekas minyak, sedangkan
pada kertas coklat seledri dan papaya tidak meninggalkan bekas( kering
seperti kertas coklat semula).

3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber


lemak?
Jawaban:
Berdasarkan uji lemak yang telah dipraktikumkan bahan makanan yang
mengandung lemak yaitu, kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng, dan susu.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji lemak didapatkan:
 Kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter

45
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa kemiri mengandung lemak.
 Margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
 Wortel yang di haluskan kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak.
 Seledri yang di haluskan kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
 Biji Jagung kering yang di haluskan kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
 Singkong Kering yang di haluskan kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
 Kacang tanah kering yang dihaluskan kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
 Papaya yang di haluskan kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.

46
 Santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa susu mengandung lemak.
 Minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang


diusapkan pada kertas coklat, setelah disenter meninggalkan bekas transparan
menunjukkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung lemak, yaitu kemiri,
margarine, kacang tanah, santan, minyak goreng, dan susu.

J. DAFTAR PUSAKA

 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Sistiawan, W. 2011. Modul Praktikum Biokimia. Universitas Muhammadiyah
Sukabumi. Sukabumi.
 Tuminah, S., 2010. Efek Perbedaan Sumber dan Struktur Kimia Asam Lemak
Jenuh Terhadap Kesehatan. Jurnal Penelitian Kesehatan. Vol. 38 (1): 43-51
 Hanum,2019.”Laporan Praktikum Uji
Karbohidrat”https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-
makanan.html, di akses 31 Oktober 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulillah percobaan berjalan dengan lancar, tetapi saran saya sebagai
penulis percobaan ini bisa di lakukan berkelompok mengingat banyak nya
sample, alat dan bahan yang dibutuhkan.

47
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

2) Proses Praktikum

Salah satu proses percobaan yaitu


mencairkan margarin untuk di oles ke kertas
coklat.

Mengusapkan salah satu bahan ke kertas


coklat dan menunggu 10 menit

48
Proses menumbukkan bahan agar dapat
di usapkan ke kertas coklat

Memeriksa dengan senter

3) Hasil Praktikum

Hasil bekas usapan ke atas kertas coklat oleh 10 bahan yang sudah
disediakan

49
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4: MEKANIKA
(GERAK: GERAK LURUS BERATURAN)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang

C. ALAT DAN BAHAN


a) Katrol gantung tunggal.
b) Stop watch.
c) Penggaris.
d) Beban gantung 100 gr ( 2 buah ) 5 Statif dan klem.
e) Benang kasur/Godam.
f) Plastisin.
g) Beban tambahan.

D. LANDASAN TEORI
Gerak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perpindahan
yang terjadi pada sebuah benda terhadap benda lainnya. Suatu benda hanya
dapat dikatakan bergerak jika benda tersebut berpindah tempat atau pun
berubah posisinya. apabila sebuah benda tidak mengalami perubahan atau
perpindahan posisi terhadap benda acuan, maka benda tersebut tidak dapat
dikatakan bergerak terhadap benda acuannya. Meskipun begitu, benda tersebut
mungkin saja bergerak terhadap benda acuan yang lain.
Dalam Ilmu Fisika, gerak merupakan proses perpindahan dari suatu benda
terhadap benda lainnya dari satu tempat acuan ke tempat lainnya. Misalnya
orang yang akan menaiki mobil dari kota A ke kota B (orang tidak bergerak
terhadap mobil, tetapi bergerak terhadap kota A).
Macam – macam Gerak:
1. Gerak Semu
Jenis gerak yang pertama adalah gerak semu. Gerak semu ialah gerak yang
tidak benar – benar terjadi atau pun hanya gerakan semu belaka (ilusi).

50
2. Gerak Ganda
Jenis gerak yang kedua adalah gerak ganda. Gerak ganda merupakan gerak
yang terjadi pada saat berbarengan pada dua atau lebih sebuah benda.
3. Gerak Lurus
Jenis gerak yang ketiga ialah gerak lurus. Gerak lurus merupakan gerak yang
terjadi melalui lintasan lurus atau pun garis lurus. Jenis gerak ini memiliki dua
macam gerak, yaitu :
a. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus yang terjadi dengan kecepatan
yang konstan atau pun stabil (tidak berubah sama sekali). Di mana dalam
gerak ini kecepatannya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan, sehingga
jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Dengan arti dan satuan dalam SI:
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus yang terjadi dengan
kecepatan yang berubah – ubah atau pun tidak konstan. Akibat adanya
percepatan, rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik.
Dengan arti dan satuan dalam SI:
v0 = kecepatan mula-mula (m/s)

a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Merakit alat dan bahan seperti pada gambar 4.8
2) Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1
turun dan M2 naik.
3) Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama dengan titik A.
4) Mengukur panjang BC

51
5) Membiarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
6) Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi A tetap, B tetap, C berubah).
7) Mencatat datanya pada tabel.

JARAK BC s
NO. Waktu t (s)
(m)
1.
2.
3
4.
5.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.5
Hasil Pengamatan GLB
JARAK BC s
NO. Waktu t (s)
(m)
1. 0,1 0,84
2. 0,2 1,57
3 0,3 3,14
4. 0,4 4,41
5. 0,5 6,63

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertical dan sumbu horizontal).
Jawaban:

2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!

52
Jawab:
𝑠
Rumus: V=𝑡

 v AB = m
/s

 v AC = m
/s

 v AD = m
/s

 v AE = m
/s

 v AF = m
/s

3) Buatlah kesimpulannya!
Jawab:
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama
beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat
pula waktu yang diperlukan. Dibawah ini adalah rumus mencari kecepatan yang
dapat membuktikannya.

 Percobaan VAB =

m
= 0,11 /s

 Percobaan VAc =

m
= 0,12 /s

 Percobaan VAD =

m
= 0,09 /s

 Percobaan VAE =

53
m
= 0,09 /s

 Percobaan VAF =

m
= 0,07 /s
I. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang
bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu, jarak ditempuh dan
arahnya sama. Kecepatannya dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
V=

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-gerak.html
K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

Pada saat melakukan praktikum, alat yang disedikan di tempat praktek cukup
banyak namun katrol yang digunakan susah digunakan dalam artian ketika
beban sudah ditambahkan katrol berjalan tersendat-sendat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

54
2) Proses Praktikum

Proses Pengamatan Gerak


Lurus Beraturan.

3) Hasil Praktikum

Hasil Pengamatan

55
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 6: GELOMBANG
(JENIS DAN BENTUK GELOMBANG)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Jenis – Jenis Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Slinki
b) Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
c) Benang kasur panjang 3 cm
d) Karet gelang

D. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat di
kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.
Berdasarkan arah rambatnya, gelombang di bedakan menjadi gelombang
longitudinal dan gelombang transversal. Sedangkan medium perambatannya
gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan
menjadi 5 yaitu dapat di biaskan, dapat di pantulkan, dapat di lenturkan, dapat di
padukan dan dapat di kutubkan. Sedangkan karakteristik gelombang dapat di
badakan yaitu periodik, terjadi karena getaran, merambat dan dapat di nyatakan
dalam bentuk persamaan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah
satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya
di pegang sendiri.
2) Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat ke kiri dan ke kanan seperti digambar.
Mengamati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi
pada slinki,? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3) Mengusikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (2). Mengamati
arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang

56
terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana
arah getar dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.
4) Mengikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi
ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian
mengamati karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut
berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui
pegas? Dan darimana asalnya?
5) Melakukan percobaan dari langkah (1) sampai dengan langkah (4) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
6) Mengambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan
salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang
sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
kebelakang dan kedepan.
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi adalah gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan
arah rambat gelombang longitudinal tersebut?
7) Apa berbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat
adanya suatu rambatan atau gelombang.

57
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa perbedaan gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?
Jawaban:
a) Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak
lurus dengan arah getarannya. Suatu gelombang dapat dikelompokkan
menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel mediumnya bergetar
ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak gelombang.
Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita
menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam
arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang
b) Gelombang longitudinal ialah gelombang yang arah getarnya searah atau
paralel dengan arah rambatannya. Misalnya ialah gelombang pada pegas
(slinki) serta gelombang cahaya. Ketika slinki di gerakkan kedepan serta
kebelakang, maka pada slinki akan terbentuk rapatan-rapatan dan juga
renggangan-renggangan.

H. PEMBAHASAN
a) Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi.
b) Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
c) Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).

58
d) Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan
slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat
diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
e) Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar
berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

I. KESIMPULAN

1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus


dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

J. DAFTAR PUSAKA

 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-jenis-jenis-gelombang.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

Pada saat melakukan praktikum, alat yang disedikan di tempat praktek cukup
banyak namun tempat yang digunakan susah agak minimalis dalam artian ketika
mempraktikan agak susah dalam melaksanakan. Dan untuk para praktikan agar
mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan
praktikum tidak terhambat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

59
1) Foto Persiapan Praktikum

Persiapan Alat dan Bahan untuk


proses
Pengamatan jenis gelombang

2) Proses Praktikum

Proses percobaan dan


pengamatan untuk menentukan
jenis gelombang yang tercipta

3) Hasil Praktikum
Hasil dari proses percobaan dan
pengamatan untuk menentukan
https://youtu.be/Yz6gjg4vVyc jenis gelombang yang tercipta
yaitu gelombang
Transversal dan Longitudinal

60
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Slinki.
b) Benang Kasur.
c) Kerikil.

D. LANDASAN TEORI

Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat,


maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung
tetap akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan
gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.

Pemantulan gelombang (Refleksi) terjadi pada saat sebuah gelombang


yang merambat dalam suatu media sampai di bidang batas medium tersebut
dengan media lainnya. Dengan demikian, pemantulan (refleksi) sebuah
gelombang adalah bidang batas antara dua medium yang berbeda. Contoh
lainnya adalah pemantulan gelombang pada tali. Pada saat gelombang tali
sampai di ujung tali (batas antara tali dan medium lain), maka gelombang
tersebut akan dipantulkan kembali ke dalam tali itu.

61
Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu
penopang (Gambar a), gelombang yang mencapai ujung tetap tersebut
memberikan gaya ke atas pada penopang. Penopang memberikan gaya yang
sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali inilah
yang membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik. Pada Gambar b, ujung
yang bebas tidak ditahan oleh sebuh penopang. Gelombang cenderung
melampaui batas. Ujung yang melampaui batas memberikan tarikan ke atas
pada tali dan inilah yang membangkitan gelombang pantulan yang tidak terbalik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian.
Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana
bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai
gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2) Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung
tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat).
3) Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu
kali sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat
dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang
asalnya?
4) Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang
yang panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh
karena itu disebut dengan slinki ujung bebas.
5) Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.

F. HASIL PENGAMATAN
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak
gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah

62
gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak
yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali. Percobaan ini di
lakukan disebuah bejana yang berisi air, lalu diambil beberapa kerikil dan
dijatuhkan krikil tersebut keatas permukaan air yang ada di dalam bejana. Ketika
diamati ternyata terjadi gelombang pada dipermukaan air di bejana tersebut. Dan
pada sisi bejana yang dikenai gelombang terjadi pemantulan gelombang.

Ketika slinki sejauh 1,5m direntangkan. Dan salah satu ujungnya dikatkan
pada tiang yang kokoh atau di pegang teman saya, sedangkan ujung slinki yang
satunya lagi tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat). Ujung
slinki lainnya saya pegang, lalu saya getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang. Setelah kami amati perambatan setelah
gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Ternyata gelombang
(denyut) dapat dipantulkan. Dan fase gelombang pantul dibandingkan dengan
fase gelombang asalnya adalah sama besar.

Sekarang ujung slinki yang tadinya terikat atau yang tadinya dipegan oleh
teman saya, sekarang saya ikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih
1,5m. Lalu saya ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5m dari ujung slinki ke tian
yang kokoh atau di pegang saja oleh teman saya. Dan ujung slinki ini sekarang
dapat bergerak bebas oleh karena itu di sebut slinki ujung bebas. Sekarang saya
getarkan ujung slinki yang saya pegang satu kali sehingga membentuk setengah
gelobang seperti percobaan 2 langkah 2 tadi. Setelah kami amati perembatan
setengah panjang gelombang ini. Ternyata dengan ujung bebas seperti ini, fase
gelombang pantul lebih kecil (tidak terlihat). Pada slinki yang salah satu ujungnya
diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai
membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki
yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm,
sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya adalah sama.

63
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang


asalnya?
Jawaban:
Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

H. PEMBAHASAN
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus
dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombang dipantulkan kembali. Pada slinki yang salah satu
ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan
sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan
fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara pada
slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm,
sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya adalah sama.

I. KESIMPULAN
 Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
 Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
 Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
 Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya
fase gombang berlawanan arah.
 Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Karim, Saeful, dkk, 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar,
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

Pada saat melakukan praktikum, alat yang disedikan di tempat praktek cukup
banyak namun tempat yang digunakan susah agak minimalis dalam artian ketika

64
mempraktikan agak susah dalam melaksanakan. Dan untuk para praktikan agar
mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan
praktikum tidak terhambat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Proses dan Persiapan alat dan


bahan yang akan digunakan.

2) Proses Praktikum

Proses pengamatan gelombang


yang tercipta dari percobaan
yang berlangsung.

3) Hasil Praktikum

Hasil dari proses pengamatan


sifat pemantulan gelombang.

65
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 7: OPTIK
(SIFAT CAHAYA)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Pemantulan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
a) Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b) Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c) Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d) Menentukan fokus cermin cekung.
e) Menentukan fokus dlensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Cermin datar (3x6 cm2).
b) Cermin cembung.
c) Cermin cekung.
d) Lampu senter.
e) Busur derajat.
f) Kertas putih.
g) Lilin.
h) Layar (tabir kertas).
i) Celah cahaya.

D. LANDASAN TEORI

Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang


memiliki sifat mendua. Disatu sisi cahaya merupakan gelombang namun disisi
lain cahaya memiliki sifat seperti sebuah partikel. Salah satu sifat cahaya
sebagai gelombang adalah dapat mengalami pemantulan (refleksi) sedangkan
salah satu sifat cahaya sebagai partkel adalah cahaya dapat mengalami
peristiwa tumbukan (Herman, 2015 : 39)
Ketika sebuah berkas cahaya mengenai sebuah permukaan bidang batas
yang memisahkan dua medium yang berbeda, seperti misalnya sebuah
permukaan udara kaca, energi cahaya tersebut dipantulkan dan memasuki
medium kedua, perubahan arah dari sinar yang ditransmisikan tersebut disebut
pembiasan ( Tipler, 2001 : 446)

66
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter.
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya.
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen).
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan
sebuah benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion
kendaraan.
Sifat pemantulan pada cermin cembung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa
yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.

M : perbesaran bayangan
h’ : tinggi bayangan benda
h : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin
s : jarak benda ke cermin

67
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a) Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar 7.1 di modul halaman 7.5.
b) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
tampak sudut datag dan sudut pantul.
d) Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r) tersebut.
e) Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.
f) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


a) Menyusun semua alat seperti gambar 7.2 di modul halaman 7.6.
b) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c) Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga Nampak
sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a) Menyusun alat seperti Gambar 7.3 di modul halaman 7.7.

b) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya


pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.

68
c) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin
cekung tersebut.
e) Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak
bayangan.
f) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak).
Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

F. HASIL PENGAMATAN

1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar:


 Sama / maya / tidak nyata
 Sama besar
 Sama tegak
 Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin (S =
S1)

b. Besar sudut datang (i) dan sudut pandang pantul (r)

No. i (derajat) r (derajat)


1. 20o 20o
2. 45o 45o
3. 55o 55o
4. 60o 60o
5. 70o 70o

69
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


 Maya / tidak nyata
 Sama tegak
 Diperkecil
b. Hasil pengamatan cermin cembung

No. i (derajat) r (derajat)


1. 50o 40o
2. 70o 60o

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Gambar jalan nya berkas sinar pada cermin cekung

70
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
 Maya
 Sama banyak
 Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

b. Hasil pengamatan cermin cekung


No. Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 60o 50o
2. 70o 60o

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Sifat bayangan yang dibentuk Cermin datar


Jawaban:
Bersifat semu (maya), Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan
terhadap cermin (berkebalikan), Ukuran bayangan sama dengan ukuran
benda, Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan, Jarak benda terhadap
cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.
2) Sifat bayangan yang dibentuk Cermin cekung
Jawaban:
Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan dan Letak Bayangan pada Cermin
Cekung.

71
No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan
1 Ruang I Maya,tegak, diperbesar Di belakang
cermin
2 Titik Fokus Maya,tegak, diperbesar Di belakang
cermin
3 Ruang II Nyata,terbalik, Di depan cermin
diperbesar
4 Pusat Nyata,terbalik, sama Di depan cermin
Kelengkungan besar
5 Ruang III Nyata,terbalik, Di depan cermin
diperkecil

3) Sifat bayangan yang dibentuk Cermin cembung


Jawaban:
Maya, Tegak, Diperkecil, Terletak di belakang cermin, yaitu di antara titik
pusat optik (O) dan titik fokus (F), Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda
(s’ < s), Jarak bayangan selalu berharga negatif (s’ = −).

H. PEMBAHASAN
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian
memantul pada cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan
sinar pantul. Sehingga, sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah
sama. Pada cermin datar, bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya,
baik itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya Pada pemantulan cahaya
pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari pada bendanya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan
menjadi 2 kali lebih besar daripada bendanya.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan.
b. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya
c. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada
bendanya.
d. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada
bendanya.

72
J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://blog.ruangguru.com/fisika-kelas-8-pembiasan-cahaya-dan-kaitannya-
denganperistiwa-terbentuknya-pelangi. Diakses Kamis, 20 November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Untuk melakukan percobaan praktikum sifat cahaya ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
a. Cermin cekung dan cembung yang tersedia kurang lengkap sehingga
kelompok saya berbagi dengan kelompok lain, sehingga kerja tidak
maxsimal karena terlalu banyak kelompok.
b. Cermin yang tersedia tidak cukup maksimal digunakan sehingga
menentukan derajat dalam percobaan ini cukup susah.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Proses persiapan alat dan


bahan yang akan digunakan
untuk praktikum

2) Proses Praktikum

Proses persiapan alat dan


bahan yang akan digunakan
untuk praktikum

73
Proses percobaan
pemantulan cahaya pada
cermin datar

Proses percobaan
pemantulan cahaya pada
cermin cekung

3) Hasil Praktikum

Hasil proses pemantulan


cahaya pada cermin

74
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembiasan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menjelaskan sifat cahaya.
2) Menjelaskan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3) Menjelaskan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4) Menentukan fokus cermin cekung 5) Menentukan fakus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Lampu senter.
b) Celah cahaya.
c) Balok kaca.
d) Kertas putih.
e) Busur derajat.
f) Lensa cembung.
g) Lensa cekung.
h) Layar (tabir kertas).
i) Lilin.
j) Penggaris panjang (100 m).

D. LANDASAN TEORI
Pengertian Pembiasan (refraksi) cahaya adalah pembelokan arah rambat
cahaya. Pembiasan cahaya disebabkan medium (zat Perantara) yang dilalui
cahaya berbeda kerapatam optiknya yang menyebabkan kecepatan cahaya pada
medium itu berbeda pula.

Contoh Pembiasan Cahaya : Cahaya dari udara ke kaca, dari air ke kaca,
dari udara ke air, dan sebagainya kelihatan bengkok/membelok. Alat yang
digunakan untuk menyelidiki pembiasan cahaya adalah cakra optik. Hukum
Snellius pada pembiasan Cahaya menyatakan:
a) Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
b) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium yang rapat dibiaskan
mendekati garis normal.
c) Sinar datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan
menjahui garis normal.

75
d) Sinar datang yang tegak lurus dengan bidang batas tidak dibiaskan,
melainkan diteruskan. pembiasan cahaya.

INDEKS BIAS
Indeks bias mutlak adalah perbandingan antara cepat rambat cahaya dalam
ruang hampa dan cepat rambat cahaya dalam medium lain. Indeks bias medium
yang rapat itu lebih besar dari indeks bias medium yang kurang rapat. Sebaliknya
indeks bias medium kurang rapat itu lebih kecil dari indeks bias medium yang
rapat. Indeks Bias mutlak dirumuskan:

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menyusun lampu senter, celah cahaya dan balok kaca
2) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas sinar
pada saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut
datang dan sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias
tersebut.
4) Mempergunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
dengan jarak yang reatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian menggeser
jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian menggeser lensa
perlahan lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi
sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada

76
saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
lensa cembung tersebut.
5) Menyusun lensa cembung, layar, lilin dan pengaris panjang
6) Mengatur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin
paling tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan
catat sifat-sifat baingan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
7) Mempergunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku
anda, dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian menggeserkan lensa secara
perlahan menjauhi huruf tersebut. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca.

b. Sudut yang dibentuk


No Sudut Datang Sudut Bias
1 15◦ 23◦
2 28◦ 36◦
3 35◦ 40◦
4 38◦ 43◦

c. Jarak benda ke jarak bayangan pada lensa cekung


No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 3 51
2 8 46
3 10 41
4 16 35

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga.
dengan menggunakan persamaan 7.5 pada landasan teori, tentukan jarak
fokus cermin cekung tersebut !

77
Jawab:
Jarak fokus = jarak benda dari dari cermin cekung tersebut, atau
s = f, sehingga
= 0 dan s'= ∞

2) Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya.dimanakah benda harus
diletakkan dari cermin cekung tersebut?
Jawab :
Diketahui:
f= 10 cm
s' = 2s
Ditanya s ?

S = 15
Jadi, benda harus diletakkan dari cermin cekung dengan jarak 15 cm.

3) Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk


bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, di manakah benda
harus di letakkan terhadap lensa cembung tersebut?
Jawab:
Diketahui :
f = 20 cm
s' = =0,5s

Ditanya s ?
s=

s=

78
s = 60 cm
Jadi, benda harus diletakkan dengan jarak 60 cm tehadap lensa cembung.

4) Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada


percobaan kegiataan 3 !
Jawab :
Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiataan 3 adalah merah, biru, kuning, dan ungu.

5) Apa yang dimaksud dengan difraksi, dispersi, interferensi dan polarisasi ?


Jawab:
 Difraksi adalah suatu fenomena gelombang yang terjadi sebagai respon
gelombang terhadap halangan yang berada pada arah rambatnya.
 Dispersi merupakan suatu fenomena saat kecepatan fase suatu
gelombang bergantung kepada frekuensinya.
 Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya
atau lebih yang menimbulkan pola gelombang yang baru.
 Polarisasi adalah orientasi gelombang.

H. PEMBAHASAN
Berkas cahaya yang mengenai permukaan bidang batas yang memisahkan
dua medium yang berbeda (ex : permukaan kaca) energi cahaya akan
memantulkan dan memasuki medium kedua.

I. KESIMPULAN
Sudut bias tergantung pada laju cahaya dalam dua medium dan sudut
pandang. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya ketika berkas
cahaya melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.Indeks
bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya diruang hampa
dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan
perbandingan indeks bias dua medium berbeda. Indeks bias relatif medium
kedua terhadap medium pertama adalah perbandingan indeks bias antara
medium kedua dengan indeks bias medium pertama.Pembiasan cahaya
menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna.

79
J. DAFTAR PUSAKA
 https://blog.ruangguru.com/fisika-kelas-8-pembiasan-cahaya-dan-kaitannya-
denganperistiwa-terbentuknya-pelangi. Diakses Kamis, 22 November 2021
 Rumanta, Dr. Maman Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka Banten. 2019

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Untuk melakukan percobaan praktikum sifat cahaya ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
a) Cermin cekung dan cembung yang tersedia kurang lengkap sehingga
kelompok saya berbagi dengan kelompok lain, sehingga kerja tidak
maxsimal karena terlalu banyak kelompok.
b) Cermin yang tersedia tidak cukup maksimal digunakan sehingga
menentukan derajat dalam percobaan ini cukup sulit.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Proses persiapan alat dan bahan


percobaan

80
2) Proses Praktikum

Proses pengamatan pembiasan

Proses pengukuran

3) Hasil Praktikum

Hasil pembiasan cahaya

81
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 7: OPTIK
(LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Lensa Cembung dan Cermin Cekung

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p).
3. Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Meja optik lengkap.
b) Lensa cembung.
c) Cermin cekung.
d) Layar.
e) Sumber cahaya (lilin atau lampu).

D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan
sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan
pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan
lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul
(konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau
konvergen (Sarojo, 2011).
1) Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik
fokus f. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.1 Berkas Sinar Istimewa I

82
b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar 2.2 Berkas Sinar Istimewa II


c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak
dibiaskan)

Gambar 2.3 Berkas Sinar Istimewa III


Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan
pada lensa cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya.

1. Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:


a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah
dari titik fokus f, perhatikan gambar berikut:

Gambar 2.4 Berkas Sinar Istimewa I


b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar
dengan sumbu utama.

Gambar 2.5 Berkas Sinar Istimewa II

83
c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar 2.6 Berkas Sinar Istimewa III

E. PROSEDUR PERCOBAAN

a) Percobaan Lensa Cembung


1) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan
sumber cahaya.
2) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar
agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
4) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

b) Percobaan Cermin Cekung


1) Susunlah alat seperti gambar.
2) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar
pada layar terbentuk bayangan paling tajam.
3) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)d. Ulangi percobaan
beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

F. HASIL PENGAMATAN
a. Hasil Pengamatan Cermin Cekung

Tabel 4.1
Hasil pengamatan bayangan pada cermin cekung
Jarak Benda s
NO. Jarak Bayangan s’ (cm)
(cm)
1. 8 17
2. 11 19
3. 14 22
4. 17 25
5. 20 26

84
b. Hasil pengamatan lensa cembung
Tabel 4.2
Hasil pengamatan bayangan pada lensa cembung
Jarak Benda s
NO. Jarak Bayangan s’ (cm)
(cm)
1 - Tidak ada hasil
2 - Tidak ada hasil
3 - Tidak ada hasil
4 - Tidak ada hasil
5 - Tidak ada hasil

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam
percobaan!
Jawaban:
Jarak benda 8 cm

2) Tetukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan !


Jawaban:
Jarak benda 11 cm

85
3) Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan!
Jawaban:
Jarak benda 14 cm

Jarak benda 17 cm

Jarak benda 20 cm

86
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini percobaan pada cermin cekung dan lensa cembung,
pada lensa cembung tidak dapat di hasilkan bayangan pada proses praktikum
karna sifat pada lensa cembung cenderung menyebar sehingga sinar cahaya
yang di tangkap tidak bisa fokus pada salah satu titik, sedangkan pada
percobaan cermin cekung yaitu benda-benda di muka cermin cekung memiliki
bayangan yang sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin, jika letak
benda dekat cermin cekung maka bayangan nya yaitu maya, lebih besar dan
tegakPada praktikum kali ini percobaan pada cermin cekung dan lensa cembung,
pada lensa cembung tidak dapat di hasilkan bayangan pada proses praktikum
karna sifat pada lensa cembung cenderung menyebar sehingga sinar cahaya
yang di tangkap tidak bisa fokus pada salah satu titik, sedangkan pada
percobaan cermin cekung yaitu benda-benda di muka cermin cekung memiliki
bayangan yang sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin, jika letak
benda dekat cermin cekung maka bayangan nya yaitu maya, lebih besar dan
tegak.

I. KESIMPULAN
Lensa cembung dan cermin cekung merupakan bagian dari alat optik. Sifat-
sifat pemantulan serta pembiasanya berperan penting dalam cara kerja alat
optik. Lain halnya dengan mata karena lensa mata berbeda dengan lensa yang
terbuat dari kaca pada umumnya. Namun, cara kerjanya sama seperti lensa
cembung. Seperti yang telah dijelaskan teori di atas lensa cembung, lensa
cekung berguna untuk membantu penglihatan pada cacat mata.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 http://awalazis.blogspot.com/2014/02/makalah-fisika-optik.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Sepanjang praktikum ada beberapa kesulitan yang dihadapi kelompok kami:
 Kurangnya penguasaan materi
 Kurangya ketelitian dalam pengukuran
 Kurangnya menguasai dalam menggunakan alat praktikum

87
 Untuk laboratorium, sekiranya alat yang sudah rusak atau tidak layak
digunakan, agar diganti.

Sebelum melakukan praktikum alangkah baiknya kita mempersiapkan semua


dengan matang. Kita harus membaca materi yang akan dipraktikan terlebih
dahulu. Kita dapat melihat dari sumber-sumber lain sebagai refrensi.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Mempersiapkan alat dan


bahan

2) Proses Praktikum

Proses pengamatan pada


lensa cekung dan lensa
cembung

3) Hasil Praktikum

Hasil proses pengamatan


pada lensa cekung dan
lensa cembung

88
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET
(KELISTRIKAN)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Muatan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul
dari sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Bola pingpong 2 buah.
b) Benang jahit secukupnya.
c) Lembaran wool dan nilon.
d) Tas plastik.
e) Isolasi.
f) Sisir plastik.
g) Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI

Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan
Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat
dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif)
maupunelektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini
bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan
elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan
atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan
kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan
sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total
yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah)
buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Letakkan menggantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja


dengan menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju
Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa
yang terjadi!

89
2) Mengosok sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi!
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan!.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke
bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola
(jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5) Menggosok bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
6) Melengkapi tabel di bawali ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah
hasilnya "tolak-menolak" atau "tarik-menarik".an sebuah magnet batang di
atas meja.

Bola Pingpong kiri Bola Pingpong kanan digosok dengan


Digosok dengan
Wol Plastik Nilon
Wol
Plastik
Nilon

F. HASIL PENGAMATAN
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir
sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis
akibat gosokan dengan kain wool.
6) Tabel hasil pengamatan
Bola Pingpong kiri Bola Pingpong kanan digosok dengan
Digosok dengan Wol Plastik Nilon
Wol Tarik Menarik Tarik Menarik Tarik Menarik
Tolak
Plastik Tarik Menarik Tarik Menarik
Menolak
Nilon Tarik Menarik Tarik Menarik Tolak Menolak

90
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
Jawaban:
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.

2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawaban:
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak

3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda
A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative
maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab:
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
1. B bermuatan positif
2. C bermuatan negatif
3. D bermuatan positif

4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis
maupun muatan yang berlawanan?
Jawaban:
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
a) Ketika tas plastik digosokkan pada baju selama beberapa kali kemudian
didekatkan pada bola pingpong, maka terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
b) Ketika sisir digosokkan pada rambut selama beberapa kali kemudian
didekatkan pada potongan-potongan kertas, maka beberapa potongan kertas
akan menempel pada permukaan sisir yang digosokkan pada rambut. Hal ini
menunjukkan adanya muatan listrik.

91
c) Jika sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama kemudian baru ditempelkan
pada potongan-potongan kertas, maka potongan kertas tidak bisa menempel
pada permukaan sisir karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
d) Ketika dua bola pingpong diikatkan pada bagian pinggir meja lalu dua bola
tersebut didekatkan, maka tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua
bola pingpong.
e) Ketika bola kiri dan bola kanan digosokkan dengan kain wool lalu keduanya
didekatkan, maka keduanya akan saling menolak karena kedua bola
pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan sebagai berikut : a) Benda
netral memiliki jumlah proton yang sama dengan jumlah elektron, benda yang
netral dapat bermuatan listrik positif atau negatif dengan cara melepas atau
menangkap elektron. b) Pemberian muataan pada benda dapat dilakukan
dengan menggosok suatu benda dengan benda yang lain. c) Listrik statis terjadi
akibat adanya dua benda yang bermuatan listrik. d) Muatan listrik yang sejenis
akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang tidak sejenis akan tarik
menarik

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/muatan-listrik-pengertian-
jenissifat-sifat-persamaan-rumus-muatan-dan-contoh-soal.html. Diakses pada
Selasa, 23 November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Untuk melakukan percobaan praktikum kelistrikan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebagai berikut :
 Peralatan yang tersedia kurang lengkap sehingga kelompok saya berbagi
dengan kelompok lain, sehingga kerja tidak maxsimal karena terlalu
banyak kelompok.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

92
1) Foto Persiapan Praktikum

Menyiapkan bahan dan alat


percobaan

2) Proses Praktikum

Proses percobaan membuat


muatan listrik dengan
menggunakan tiga bahan
yang berbeda.

3) Hasil Praktikum

Hasil bola ping pong yang di


gosok kan dengan kain wol.

93
Hasil bola ping pong yang di
gosok kan dengan plastik.

Hasil bola ping pong yang di


gosok kan dengan kain nilon.

94
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Percobaan Arus dan Tegangan listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Baterai 1,5 volt 3 buah.
b) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
c) Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
d) AVO meter 1 buah.
e) Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam rangkaian tiap
satuan waktu. Arus listrik disimbolkan dengan huruf "I" dan satuannya adalah
Coulomb/detik atau Ampere (A).
I=Q/t
Selain itu besarnya arus listrik adalah proporsional dengan tegangan yang
diberikan dan juga besarnya tahanan pada penghantar.
I=V/RV=
Tegangan, R = Tahanan/resistans
Tegangan
Tegangan adalah beda potensial antara dua titik rangkaian listrik yang memberi
tekanan ke arus listrik untuk mengalir. Tegangan disimbolkan dengan "V" dan
satuannya adalah Volt.
V=IxR
Hambatan
Elektron-elektron yang mengalir di penghantar cenderung mengalami gesekan
dan perlawanan. Perlawanan ini lah yang disebut dengan "Resistansi atau
Hambatan". Sesuai dengan namanya, hambatan bersifat menghambat arus listrik
(laju elektron yang mengalir) dan efek dari penghambatan ini bisa menimbulkan

95
energi lain seperti panas, cahaya. Hambatan disimbolkan dengan huruf "R" dan
memiliki satuan "Ohm".
R=V/I
Hukum Ohm Arus listrik akan mengalir dalam pengahantar jika memenuhi dua
syarat yaitu adanya tegangan dan rangkaiannya tertutup. Jumlah arus listrik
yang mengalir dalam rangkaian dipengaruhi oleh besarnya tegangan yang
diberikan dan juga besarnya hambatan. Jika tegangan dinaikkan, maka arus
listrik akan meningkat. Namun, jika hambatannya juga dinaikkan maka arus akan
melemah.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Percobaan 1: Arus Listrik


1) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya.
2) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran anus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.
5) Menyusun rangkaian seperti gambar berikut.

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan


cara mengisi hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini. Berilah tanda cek
(v) pada tabel berikut ini.

96
Lampu Konduktor
NO Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat Besi
2. Kawat Tembaga
3. Sendok Perak
4. Kayu
5. Karet
Penghapus
6. Grafit (mata
pensil)
7. Kertas
8. Tas Plastik
9. Air Keran
10. Air Garam
Percobaan 2: Tegangan Listrik
1) Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini!

2) Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut

3) Melanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut

97
4) Melakukan hal yang sama pada langkah a,b,c dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
5) Mengapa percobaan langkah b,c, dan d nyala lampu berbeda?

F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan Arus Listrik
Tabel 8.1

Lampu Konduktor
NO Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Kawat Besi √ √
2. Kawat Tembaga √ √
Lempengan
3. √ √
Seng
4. Kayu √ √
Karet
5. √ √
Penghapus
Grafit (mata
6. √ √
pensil)
7. Kertas √ √
8. Tas Plastik √ √
9. Air Keran √ √
10. Air Garam √ √

2. Percobaan Tegangan Listrik


a. Membuat rangkaian listrik

Penjelasan : Saklar (s) ditutup, la,pu tidak menyala, karena


rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik nya.
b. Membuat rangkaian listrik

98
Penjelasan: Menutup Saklar (s, ternyata lampu menyala agak terang
karena muatan listrik yang mengalir lebih besar.

c. Membuat rangkaian

Setelah menutup saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang


karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena
disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
d. Setelah menutup saklar, lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterai banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Dari hasil penagamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik?
Jawaban:
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.

2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Jawaban:
Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?


Jawab:

Keterangan:
I = arus listrik (ampere)
V = tegangan listrik (volt)
R = hambatan listrik (ohm)

99
4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah
baterai yang disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
Jawaban:
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:


a) Arus listrik.
b) Tegangan listrik.
Jawab:
a) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu, arus listrik dapat diukur dalam satuan
Coulomb/detik atau Ampere.

H. PEMBAHASAN
a) Saat bahan yang digunakan kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit,
air keran, dan air garam, lampu dapat menyala. Hal ini menunjukkan muatan
listrik dapat mengalir melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut
termasuk bahan konduktor.
b) Saat bahan yang digunakan kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik,
lampu tidak menyala. Hal ini menunjukkan muatan listrik tidak dapat mengalir
melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut bukan bahan
konduktor atau biasa disebut bahan isolator.
c) Pada rangkaian gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik terbuka sehingga
muatan listrik tidak dapat mengalir dan lampu tidak menyala.
d) Pada rangkaian gambar 2, 3, dan 4 menunjukkan rangkaian listrik tertutup
sehingga muatan listrik dapat mengalir dan lampu menyala. Semakin banyak
jumlah baterai yang disusun seri semakin besar tegangan yang dihasilkan
sehingga muatan yang mengalir semakin besar dan nyala lampu semakin
terang.

100
I. KESIMPULAN
1. ARUS LISTRIK
Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan
bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai
konduktor adalah : kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit, air kran,
dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah: kayu,
karet penghapus, kertas, dan tas plastik.

2. TEGANGAN LISTRIK
Untuk menghasilkan arus harus ada muatan yang mengalir sehingga lampu
dapat menyala pada rangkaian listrik tertutup dan tidak menyala pada
rangkaian listrik terbuka. Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu
akan semakin terang.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://munarohwaroh96.wordpress.com/kegiatan/data-data-
ipa/materifisika/pengertian-hambatan-arus-tegangan-dan-bunyi-hukum-
ohm/ .Diakses pada hari senin, 25 November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Untuk melakukan percobaan praktikum arus dan tegangan listrik ada beberapa
hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
a. Alat peraga yang tersedia kurang lengkap sehingga kelompok saya berbagi
dengan kelompok lain, sehingga kerja tidak maxsimal karena terlalu banyak
kelompok.
b. Alat Peraga yang tersedia tidak cukup maksimal digunakan sehingga
menentukan sulit pada saat perakitan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

101
1) Foto Persiapan praktikum

Menyiapkan alat dan bahan


untuk percobaan

2) Proses Praktikum

Proses perakitan

Proses percobaan pada salah


satu bahan yaitu besi

Proses percobaan pada salah


satu bahan yaitu kayu

102
Proses percobaan pada salah
satu bahan yaitu grafit

3) Hasil Praktikum

Dari hasil pengamatan dapat


disimpulkan bahwa bahan
yang bersifat konduktor dapat
mengalirkan arus listrik
sehingga lampu dapat menyala

Dari hasil pengamatan dapat


disimpulkan bahwa bahan
yang tidak bersifat konduktor
tidak dapat mengalirkan arus
listrik sehingga lampu dapat
tidak menyala

103
A. JUDUL PERCOBAAN
3. Percobaan Energi Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Baterai 1,5 volt 3 buah.
b) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
c) Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
d) AVO meter 1 buah.
e) Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
Pengertian Energi Listrik Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu
benda untuk melakukan usaha atau kerja. Menurut hukum kekekalan energi,
energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Ini berarti bahwa energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke
bentuk energi yang lain. Contoh energi listrik berubah ke energi panas, cahaya,
gerak, dan bunyi.

Tentu tidak ada hal yang ideal dari perubahan satu bentuk energi ke bentuk
energi yang lain, hal ini disebabkan dalam satu perubahan tidak hanya satu
wujud perubahan namun diikuti oleh perubahan yang lain, misal saat energi
listrik berubah ke energi cahaya, juga akan diikuti oleh perubahan energi panas.

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan


listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu
penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
(Wikipedia) Maka pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan
atau menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain).

104
Rumus dan Satuan Energi Listrik
Apabila di dalam sebuah rangkaian diberi beda potensial V sehingga
mengalirkan muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi
listrik yang diperlukan,

W = Q V dengan Q = I t
Keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )

W adalah energi listrik dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi
diperlukan untuk memindahkan satu muatan sebesar 1 coulomb dengan beda
potensial 1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Merangkai alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)

2) Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat. a. Amati apa yang terjadi
pada lilitan kawat b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan
kawat, apa yang terjadi?
3) Membuka saklar S, letakkan pa a ujung termometer pa a lilitan ka at atat
skala ang itunjukkan termometer ( C)
4) Penutup saklar , kemu ian setelah menit men atat skala ang itunjukkan
termometer ( C)
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?

F. HASIL PENGAMATAN
1) Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.
a. Lilitan menjadi panas.

105
b. Korek api akan terbakar.
2) Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan kawat. Catat
skala yang ditunjukkan termometer 36◦C
3) Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang
ditunjukkan termometer 74◦C
4) Ada kenaikan karena perubahan energi listrik menjadi energi panas.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik?
Jawaban:
Perubahan energi yang terjadi saat menggunakan setrika adalah perubahan
energi listrik menjadi energi kalor.

2) Dua buah batrai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara
seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan
2 Ohm. Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi yang digunakan selama 1 menit
Jawab:
Diketahui:
V = 1,5 V + 1,5 V = 3V
R = 0,5 x = 1 Ohm (Ω)
t = 1 menit = 60 detik
Ditanya:
Kuat arus = … ?
Daya =…?
Energi =…?
Jawab:
a) Kuat arus yang mengalir
I = V / (r + R) = 3 / (1+ 2)
I = 3/3
I=1A

106
I = 3A

b) Daya listrik
P=IxV
P=1x3
P = 3 Watt

c) Energi selama satu menit


W=Pxt
W = 3 x 60
W = 180 Joule

3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi lisrtik?


Jawaban:
Energi listrik dapat diubah menjadi energi yang lain, misalnya energi kalor.

H. PEMBAHASAN
a) Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang
menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor.
b) Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain.

I. KESIMPULAN
Energi listrik dapat diubah menjadi panas. Hal tersebut ditunjukkan oleh
perbedaan suhu ketika saklar dibuka dan di tutup. Ketika saklar ditutup terdapat
peningkatan suhu dari 36◦C menjadi 74◦C hal tersebut terbukti dengan
terbakarnya korek api ketika saklar ditutup.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 ttps://www.berpendidikan.com/2015/10/pengertian-dan-rumus-energi-
listrikbeserta-satuannya.html. Diakses pada hari Selasa, 23 November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Karena kurang nya referensi pada saat peraktikum, sehingga agak kesulitan
ketika proses perakitan alat.

107
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Persiapan alat dan bahan

2) Proses Praktikum

Proses Perakitan

Meletakkan pentul korek api pada


lilitan kawat

3) Hasil Praktikum

Hasil percobaan menunjukkan


ada nya kenaikan suhu setelah
saklar ditutup.

108
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD

MANDIRI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1: MAKHLUK HIDUP
(SIMBIOSIS)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Simbiosis Parasitisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Alat-alat tulis.
b) Lembar pengamatan.
c) Lingkungan sekitar (rumah/sekolah).
d) Kamera handphone.

D. LANDASAN TEORI

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis
yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme
yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat
dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani
(2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis mahkluk
hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain dirugikan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.


2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?

108
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7
Hasil pengamatan Simbiosis Parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis Hubungan Jenis Jenis
No. Jenis
Parasitisme Mahluk Jenis Kerugian Mahluk
Keuntungan
Hidup Hidup
Jamur panu pada Menyebabkan Dapat
1. manusia Manusia gatal – gatal Jamur melangsungkan
pada kulit kehidupan
Produksi Menyerap
makanan makanan dari
Pohon mangga Pohon
2. berkurang dan Benalu inangnya
dengan benalu manga
tidak bisa
berbuah.
Darah manusia Memperoleh
yang di hisap makanan dari
Nyamuk dapat mengisap darah
Manusia dengan
3. Manusia juga menularkan Nyamuk manusia
Nyamuk
penyakit malaria
dan demam
berdarah.
Darah manusia Kutu memperoleh
Kutu dengan yang diisap Kutu makanan dari
4. Manusia Kutu
Manusia manusia yaitu
darahnya.

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawaban:
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit).

2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang


menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawaban:
Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides

109
aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat
mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian, nyamuk
cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel
kanker, jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian.

H. PEMBAHASAN
Tabel 1.7 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak
dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Contoh yang kita temukan pada
interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan
keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari
penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian
karena merasa gatal dan ketidaknyamanan.

Selanjutnya pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon manga. Benalu
dengan pohon mangga, benalu mendapatkan keuntungan berupa tempat tinggal
serta makanan milik pohon mangga, sedangkan pohon mangga sendiri dirugikan
karena berkurangnya asupan makanannya, bahkan bisa membuat batang
mangga tersebut menjadi mati.

Kemudian ditemukan juga hubungan simbiosis parasitisme antara kutu pada


rambut manusia yaitu kutu memperoleh keuntungan dikarenakan ia mendapat
makanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia
dirugikan karena darahnya di isap. Selain itu kutu menyebabkan rasa gatal dan
tidak nyaman pada kulit.

Kemudian ditemukan lagi hubungan simbiosis parasitisme antara nyamuk


dengan manusia karena nyamuk menghisap darah maka manusia dirugikan
karena nyamuk menyebabkan gatal dan menimbulkan penyakit yang berbahaya
seperti demam berdarah/malaria.

I. KESIMPULAN
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang
berbeda dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang
lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada makhluk hidup yang
ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh inangnya (makhluk hidup

110
yang ditumpanginya) karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan
mati karena kekurangan makanan.

J. DAFTAR PUSAKA
 Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta :
Erlangga
 Susanto P.,dkk. (2004).Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat
 Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.
html (diakses tanggal 14 Oktober 2021)
 Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

Alhamdulillah kegiatan pengamatan berjalan dengan lancar karena pengamatan


dilakukan disekitar rumah ataupun sekolah penulis. Sehingga memudahkan
proses pengamatan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
SIMBIOSIS PARASITISME

Jamur Panu pada manusia

111
Benalu pada pohon mangga

Nyamuk pada manusia

Kutu pada manusia

112
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Simbiosis Komensalisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Alat-alat tulis.
b) Lembar pengamatan.
c) Lingkungan sekitar (rumah/sekolah).
d) Kamera handphone.

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis dimana suatu spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan atau
dirugikan. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis
komensalisme adalah hubungan antaradua mahkluk hidup dimana salah satu
mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidakpula
diuntungkan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.


2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya?Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.

113
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8
Hasil pengamatan Simbiosis Komensalisme

Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk


Jenis hubungan hidup yang tidak
No. Jenis mahluk Jenis
simbiosis diuntungkan atau
hidup keuntungan
dirugikan
Mendapat tempat
Sirih dan tumbuhan tinggi untuk
1. Sirih memperoleh Tumbuhan Inang
inangnya
cahaya matahari

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban:
Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak menyebabkan kerugian
pada inangnya. Sebab dia tidak mengganggu kehidupan inangnya. misalnya
saja pada anggrek dan pohon. Anggrek menumpang di pohon tetapi pohon
tersebut tidak mengalami kerugian.Walaupun dalam kadar tertentu mungkin
dapat menyebabkan kerugian pada inangnya karena perbedaan sumber
makanan dan cara memperoleh makanannya. Sedangkan jika terjadi
berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang
ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas
buah mangga.

H. PEMBAHASAN

Tabel 1.8 menunjukkan adanya hubungan komensalisme antara dua


makhluk hidup. Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang
kerap ditemukan di lingkungan sekitar kita. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan
tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang
ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak
lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa
dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi

114
tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak
apa pun bagi tanaman inangnya.

I. KESIMPULAN
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua spesies makhluk hidup
dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan
ataupun dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk
bagi makhluk hidup yang ditumpanginya apabila terjadi secara terus – menerus
karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas
tumbuhan inangnya.

J. DAFTAR PUSAKA
 Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta :
Erlangga.
 Susanto P.,dkk. (2004).Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat).
 Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulillah kegiatan pengamatan berjalan dengan lancar karena pengamatan
dilakukan disekitar rumah ataupun sekolah penulis. Hanya saja penulis kesulitan
menemukan simbiosis komensalisme disekitar rumah ataupun sekolah penulis
sehingga hanya mendapatkan satu contoh pengamatan simbiosis komensalisme.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
SIMBIOSIS KOMENSALISME

Sirih pada tumbuhan


inangnya

115
A. JUDUL PERCOBAAN
3. Simbiosis Mutualisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Alat-alat tulis.
b) Lembar pengamatan.
c) Lingkungan sekitar (rumah/sekolah).
d) Kamera handphone.

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis
yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme
yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan polainteraksi yang sangat erat
dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion. Jadi simbiosis mutualisme adalah dua
organisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan satu dengan yang
lainnya. Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua
spesies makhluk hidup, hidup bersama masing – masing mendapat keuntungan
dan kedua populasi dapat berkembang dengan baik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda,
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya?Jelaskan!

116
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.9
Hasil pengamatan Simbiosis Mutualisme
Pihak I yang Pihak II yang
diuntungkan diuntungkan
No. Jenis Hubungan
Jenis Jenis
Simbiosis Jenis Jenis
mahluk mahluk
keuntungan keuntungan
hidup hidup
Melindungi
Dapat
tumbuhan
Semut rang-rang Semut membuang
1. dari
dan tumbuhan rang rang sarang pada Tumbuhan
serangan
tumbuhan
hama.
Tumbuhan
Mendapatkan mendapatkan
Manusia dengan
2. Manusia Oksigen dari Tumbuhan karbon
tumbuhan
tumbuhan dioksida dari
manusia

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1) Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda
sebutkanbeberapa contoh simbiosis muatualisme yang ada ditubuh kita!
Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi
tubuh kita.
Jawaban:
Simbiosis Mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:
a) Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan
vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
b) Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik.

H. PEMBAHASAN

Pada table 1.9 terjadi hubungan simbiosis mutualisme pada Semut Rang
Rang dengan pohon mangga. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat
mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon.
Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan

117
tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari
serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh
keuntungan karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika
terdapat hama yang menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang
sarang semut Rang Rang.

Kemudian pola interaksi pada manusia dan tumbuhan menyebabkan


hubungan mutualisme yaitu manusia melakukan respirasi dan menghasilkan gas
buangan berupa karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) maka tumbuhan akan
memanfaatkan hasil respirasi tersebut sebagai bahan fotosintesis. Sebaliknya
tumbuhan akan berfotosintesis sehingga menghasilkan oksigen yang diperlukan
manusia untuk respirasi. Sehingga terjadilah Simbiosis Mutualisme.

I. KESIMPULAN
Simbiosis Mutualisme adalah suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk
hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari proses
interaksi tersebut. Pada umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis
mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh
karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.

J. DAFTAR PUSAKA
 Dwidjoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta :
Erlangga.
 Susanto P.,dkk. (2004).Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat).
 Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulillah kegiatan pengamatan berjalan dengan lancar karena proses
pengamatan dilakukan disekitar lingkungan rumah ataupun sekolah penulis,
sehingga memudahkan proses pengamatan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

118
SIMBIOSIS MUTUALISME

Manusia dengan tumbuhan

Semut rang rang dengan


pohon mangga

119
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 3: MAKANAN
(JENIS ZAT DALAM MAKANAN)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Pengelompokan bahan makanan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Tempat plastik;
b) 20 macam bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Makanan adalah zat yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan
nutrisi yang kemudian diolah menjadi energi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral merupakan nutrien dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Cairan yang dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata
'makanan' juga bisa dipakai. Makanan yang dikonsumsi oleh manusia disebut
pangan, sedangkan makanan yang dikonsumsi oleh hewan disebut pakan.
Zat yang terkandung didalam makanan terbagi menjadi beberapa bagian berikut:

1. Karbohidrat fungsi karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh.


Karbohidrat ini memainkan peran yang sangat penting dalam metabolisme,
untuk menjaga keseimbangan asam dan juga basa, membentuk berbagai
struktur sel, jaringan, serta organ, dan dapat membantu pencernaan makanan
pada saluran pencernaan. Sumber dari karbohidrat ini termasuk sereal
(beras, gandum, jagung), berbagai jenis umbiumbian (singkong, ubi,
kentang), tepung serta sagu.
2. Lemak mempunyai fungsi yang penting bagi tubuh kita. Lemak tidak hanya
sumber energi, namun juga sebagai komponen membran sel, pelarut vitamin
A, D, E serta K dan itu merupakan cadangan berbagai makanan bagi tubuh.
Lemak dapat diperoleh dari berbagai tumbuhan serta hewan. Beberapa dari
makanan yang akan mengandung banyaknya lemak termasuk jenis kacang-
kacangan, ada juga minyak goreng, daging, serta susu.
3. Protein Protein ini diperoleh dari berbagai bagian pada hewan seperti daging,
susu, ikan, telur, Sedangkan protein nabati dari sereal.

120
4. Vitamin Vitamin ini dapat berfungsi sebagai ko-enzim, ko-enzim ini
merupakan sebuah zat yang memacu sumber bekerjanya suatu enzim.
vitamin ada yang telah larut dalam lemak dan juga tidak larut dalam lemak.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4) Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi
Jenis Bahan
No Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
1 Anggur √
2 Tepung √
3 Pisang √
4 Ikan Layang √
5 Nanas √
6 Minyak √
7 Apel √
8 Tahu √
9 Pir √
10 Tempe √
11 Keju √
12 Telur √
13 Minyak Zaitun √
14 Margarin √
15 Jagung √
16 Kacang Hijau √
17 Biskuit √
18 Kentang √
19 Kemiri √
20 Kacang Tanah √
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Zat makanan ( zat gizi ) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawaban:

121
Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah protein, lemak dan vitamin
karena zat – zat tersebut dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan
membangun tubuhnya.

2) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawaban:
Zat makanan yang diperlukan untuk orang yang bekerja yaitu zat karbohidrat.
Karena karbohidrat adalah sumber energy bagi tubuh.

3) Pada usia lanjut zat makanan apakah yang diperlukan?


Jawaban:
Pada usia lanjut zat makanan yang diperlukan adalah protein karena protein
sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas harian, protein dibutuhkan
untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak oleh karena itu protein
dibutuhkan oleh lanjia sebagai zat untuk memperbaiki sel – sel yang sudah
rusak di butuh mereka.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel pengamatan pengelompokan makanan di atas, dapat kita
lihat kandungan zat yang ada di dalam kelopok makanana tersebut. Contohnya
saja Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan
sehari-hari.mcontoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah Kentang,
tepung, kacang hijau, kacang merah, biscuit. Kemudian terdapat kandungan
protein yang di dalaam makanan seperti Ikan layang, tahu, tempe, kacang tanah
dan telur. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Seperti yang terdapat pada
table pengamatan di atas, terdapat beberapa jenis bahan makanan yang
termasuk lemak seperti minyak, minyak zaitun, keju, kemiri dan margarin.
Kemudia jenis zat yang terdapay pada table hasil pengamatan yaitu Vitamin.
Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan
tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori,
mineral. Contoh vitamin terdapat pada buah – buahan seperti anggur, apel,
nanas, pisang dan pir.

122
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan pengelompokan bahan makanan, bahan
makanan yang yang disajikan ada yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
dan vitamin. Dari bahan makanan yang buat dibuat sampel,yang mengandung
karbohidrat yaitu jagung dan kentang, yang mengandung protein yaitu, telur,
tempe, tahu, kacang tanah dan lkan, yang mengandung lemak yaitu minyak,
margarin, minyak zaitun, keju, dan kemiri sedangkan yang mengandung vitamin
yaitu anggur, apel, pir, nanas dan pisang.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://dosenpintar.com/makan-adalah/ . Diakses Senin, 20 Oktober 2021
 https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan. Diakses Senin, 20 Oktober 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulilah pengamatan berjalan dengan lancar karena bahan- bahan yang
digunakan dan diamati adalah bahan – bahan yang biasa di gunakan sehari –
hari dan mudah untuk mendapatkan nya. Saran saya sebagai penulis
pengamatan ini bisa di lakukan secara berkelompok mengingat banyak nya
sample yang harus di gunakan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

123
2) Proses Praktikum
Proses Pengamatan dan Pengelompokkan makanan

3) Hasil Praktikum
Hasil dari proses pengamatan dan pengelompok kan makanan

124
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Pengelompokkan sayuran

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Tempat plastik;
b) 20 macam bahan sayuran.

D. LANDASAN TEORI
Sayur adalah semua jenis tanaman yang dapat dikonsumsi baik yang
diambil dari akar, batang, daun, biji, bunga atau bagian lain yang digunakan
untuk diolah menjadi masakan. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan
pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan
dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Fungsi
Sayuran : sayuran mengandung zat gizi yang berfungsi mengatur Metabolisme (
proses kerja tubuh). Zat pengatur ini terdiri dari air, vitamin, dan mineral .
jenis zat gizi ini banyak terdapat pada makanan yang berasal dari sayuran dan
buah-buahan.
a) Ruang lingkup tanaman sayuran dapat dipelajari menurut pengelompokannya
berdasarkan bagian yang dipanen atau yang dikonsumsi, seperti:
a) Sayuran buah, seperti; cabe, tomat, terong, timun dsb.
b) Sayuran daun, seperti; sawi, bayam, Kangkung, dsb
c) Sayuran batang/tunas, seperti; rebung bambu, asparagus
d) Sayuran umbi, seperti; wortel, kentang, bit, lobak, dsb.

b) Disamping itu tanaman sayuran juga dikelompokkan berdasarkan ketinggian


tempat tumbuhnya, yakni;
a) Sayuran dataran tinggi, seperti wortel, lobak, kubis/kol, brocoli, kentang
dsb.
b) Sayuran dataran rendah, bawang merah, oyong, dsb
c) Sayuran dataran tinggi dan dataran rendah, seperti cabe, terong,
kangkung, bayam.

125
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Kumpulkan 20 macam sayuran.
2) Kelompokkan masing – masing sayuran tersebut kedalam kelompok sayuran
daun , sayuran buah ,sayuran akar / umbi, sayuran kacang –kacangan dan
sayuran tunas.
3) Catat semua data masing – masing kelompok itu dalam kolom yang sudah di
sediakan pada lembar kerja.
4) Simpulan apa yang di dapat dalam percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan Sayuran
Sayuran
Jenis Bahan Sayuran Sayuran Sayur Sayuran
No kacang-
Makanan Daun Buah akar/umbi Tunas
kacangan
1 Daun Bayam √
2 Labu √
3 Daun Katu √
4 Tomat √
5 Daun Singkong √
6 Cabe √
7 Sawi Hijau √
8 Mentimun √
9 Daun Kemangi √
10 Bawang Putih √
11 Kangkung √
12 Kentang √
13 Kecambah √
14 Tauge √
15 Buncis √
16 Kentang √
17 Wortel √
18 Gambas √
19 Terong √
Bawang √
20
Bombay

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran yang temasuk ke dalam kelompok
zat makanan apa saja?
Jawaban:

126
Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk: zat pembangun. Hal ini
terjadi karena di dalam sayuran terdapat mineral. Mineral berguna untuk
menjaga kestabilan asam basa pada tubuh, membantu dalam proses
pembangunan sel, membantu reaksi kimia tubuh, mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh, dan membentuk serta memelihara tulang.

2) Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe,


bawang merah, dan terong?
Jawaban:
Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

H. PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel pengamatan pengelompokkan sayuran di atas dapat di


uraikan bahwa sayur – sayuran dapat di bedakan menjadi beberapa kelompok.
Pengelompokkan tersebut salah satu nya berdasarkan bagian tumbuhannya
yang dapat kita konsumsi seperti pada tabel pengamatan di atas.
1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya. Contoh: Daun bayam, kemangi,
sawi hijau, kangkung, daun katu dan daun singkong.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya. Contoh: terong, tomat, wortel, mentimun,
gambas.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel, kentang,
bawang merah, bawang putih, bawang Bombay.
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: buncis
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah
tunas tanaman. Contoh: Tauge dan kecambah.

127
I. KESIMPULAN
Dari tabel pengamatan di atas dapat kita simpulkan bahwa, sayur – sayuran
dapat di kelompokkan berdasarkan bagian tumbuhan yang dapat di konsumsi
seperti sayur – sayuran daun, sayur buah, sayur tunas/batang, sayur akr/umbi
dan sayurkacang – kacangan.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Sakti, Zein.2018. “Pengertian Sayuran dan 3 Macam
Pengelompokannya”,https://www.awalilmu.com/2017/09/pengertian-sayuran-
dan-3-macam-pengelompokannya.html, di akses 30 Oktober 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulilah pengamatan berjalan dengan lancar karena bahan- bahan yang
digunakan dan diamati adalah bahan – bahan yang biasa di gunakan sehari –
hari dan mudah untuk mendapatkan nya. Saran saya sebagai penulis
pengamatan ini bisa di lakukan secara berkelompok mengingat banyak nya
sample yang harus di gunakan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan Bahan

128
2) Proses Praktikum
Proses Pengamatan dan Pengelompokkan sayuran

3) Hasil Praktikum

Hasil dari proses pengamatan dan pengelompok kan sayuran

129
A. JUDUL PERCOBAAN
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan
slogan 4 sehat 5 sempurna.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Tempat plastik.
b) Berbagai bahan makanan.

D. LANDASAN TEORI
Tubuh membutuhkan gizi yang seimbang dari makanan yang kita konsumsi.
Makanan bergizi seimbang adalah makanan 4 sehat 5 sempurna. Empat Sehat
Lima Sempurna adalah kampanye yang dilakukan pemerintah sejak tahun 1955.
Makanan yang dapat dikatakan sebagai komponen makanan 4 sehat 5
sempurna, terbagi atas empat sumber nutrisi penting, yaitu makanan pokok, lauk
pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu agar
menjadi lima sempurna. Konsep ini menekankan pentingnya empat golongan
makanan berupa sumber kalori untuk tenaga, protein untuk pembangun, sayur
dan buah sumber vitamin dan mineral untuk pemeliharaan. Lebih rinci lagi berikut
ini akan kami paparkan komponen makanan 4 sehat 5 sempurna yang terdiri dari
berbagai unsur makanan yang dapat di makan orang setiap hari, yaitu:
a) Makanan pokok/utama berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk
dapat mampu melakukan aktifitas sehari - hari. Contohnya seperti : nasi,
jagung, kentang, gandum/tepung terigu, serta umbi-umbian.
b) Sayur mayur berfungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh.
Contoh nya : kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang, kol,
labu siam dan sebagainya.
c) Lauk-pauk untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun pada tubuh.
Contohnya : tempe, tahu, telur, daging ikan, daging ayam, dan lain-lain.
d) Buah-buahan, mirip dengan sayur mayur. Buah-buahan ini berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contohnya : apel, manggis,
markisa, kesemak, salak, duren, pisang, dan lain-lain.

130
e) Susu, adalah penganti oleh air putih dan tidak ada kewajiban atau keharusan
kita untuk mengkonsumsi atau meminumnya. Namun tidak ada salahnya
untuk makan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi
syarat 4 sehat 5 sempurna.
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang
sudah disediakan dalam lembar kerja.
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja.
6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN

Jenis Zat Makanan


Jenis Kelompok
No Bahan
Masakan Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
Wortel √
Kentang √
Kol √ √ √
Seledri √
1
Sayur
Sayuran Daun √√ √ √
Sop Bawang
Bawang √ √ √
Merah
Bawang √ √
Putih
Wortel √
Sawi Putih √
Kembang √
Kol
Daun √
Sayur Bawang
2 Sayuran
Cap Cay Bawang √ √ √
Merah
Bawang √ √ √
Putih
Bawang √ √ √
Bombay

131
Buncis √
Kangkung √
Tempe √
Telur √
Kecambah √
Gado - Makanan
3
Gado Pokok Bawang √
Putih
Lontong √
/Nasi
Cabe √
Makanan √
4 Nasi
Pokok
5 Anggur Buah √
Tempe Lauk √
6
Goreng Pauk

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa yang di maksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
Jawaban:
Yang di sebut dengam makanan 4 sehat 5 sempurna adalah menu makanan
yang lengkap dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Masing-masing zat gizi ini
terkandung dalam berbagai jenis makanan yang berbeda. Karena itu menu
makanan harus bernekaragam. Agar kebutuhan gizi yang di perlukan tubuh
terpenuhi. Contoh makanannya bisa seperti nasi, sayuran, daging/ikan,
buah2an, dan kalau mau bisa ditambahkan dengan susu.

2) Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!


Jawaban:
Triguna Pangan adalah pengelompokkan bahan makanan berdasarkan
fungsi fisiologisnya yaitu untuk bergerak/tenaga, membangun dan mengatur.
Triguna makanan ini diperoleh dari makanan pokok untuk sumber tenaga,
lauk pauk dan susu sebagai pembangun zat dalam tubuh, serta sayuran,
buah dan air sebagai pengatur zat gizi.

H. PEMBAHASAN
Penyusunan menu pada percobaan ini didasarkan pada komponen empat sehat
lima sempurna agar menjadi gizi seimbang. Komponen empat sehat lima
sempurna tersebut terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, buah-
buahan, dan disempurnakan dengan susu agar menjadi lima sempurna.
132
Berikut ini menu yang disajikan dalam percobaan ini yaitu:
a) Sayur Sop yang mengandung karbohidrat,vitamin,dan protein.
b) Sayur Cap cay yang mengandung Karbohidrat ,vitamin , protein dan lemak.
c) Gado-gado mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak.

I. KESIMPULAN
Kita harus makan-makanan yang terdiri dari komponen empat sehat lima
sempurna agar kebutuhan gizi kita dapat terpenuhi. Susunan makanan yang
harus kita sediakan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, buah-
buahan, dan disempurnakan dengan susu agar menjadi lima sempurna

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 Setiaji, Rahma.2021. “Bagaimana Pola Gizi Seimbang di Indonesia”,
https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-seimbang/, di akses 30 Oktober 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulilah pengamatan berjalan dengan lancar karena bahan- bahan yang
digunakan dan diamati adalah bahan – bahan yang biasa di gunakan sehari –
hari dan mudah untuk mendapatkan nya. Saran saya sebagai penulis
pengamatan ini bisa di lakukan secara berkelompok mengingat banyak nya
sample yang harus di gunakan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum
Alat danBahan

133
2) Proses Praktikum

Mencatat menu masakan yang dapat dibuat dari bahan makanan


tersebut

3) Hasil Praktikum

Hasil dari proses mencatat menu masakan yang bisa di buat dari
bahan yang ada.

134
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4: MEKANIKA
(PESAWAT SEDERHANA)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Katrol

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan manfaat katrol.
2. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Katrol tetap.
b. Katrol bergerak.
c. Neraca pegas 0 – 500 gram.
d. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing – masing dua buah).
e. Benang / tali godam secukupnya.
f. Statif atau penggantung katrol.

D. LANDASAN TEORI
 Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk
mempermudah manusia melakukan usaha. Pesawat sederhana berdasarkan
prinsip kerjanya dibedakan menjadi : tuas/pengungkit, bidang miring, katrol
dan roda berporos/roda bergandar. Pesawat sederhana mempunyai
keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan antara gaya beban
dengan gaya kuasa sehingga memperingan kerja manusia.
 Macam-Macam Pesawat Sederhana
a) Tuas atau Pengungkit
Menurut Much. Azam (2008) tuas adalah alat yang digunakan untuk
mengungkit benda yang berat. Tuas atau pengungkit dapat berupa kayu
atau besi panjang yang diberi gaya pada satu sisinya. Gaya yang diberikan
pada pengungkit biasa disebut kuasa. Jadi, kuasa adalah gaya yang
diberikan pada suatu benda untuk memindahkannya. Menurut Muslimin dkk
dkk (2013) pada dasarnya sistem kerja sebuah tuas terdiri dari beban (B),
titik tumpu (TP), dan kuasa (K). Beban adalah berat benda, sedangkan titik
tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya, dan kuasa adalah gaya
yang bekerja pada tuas.

135
b) Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring.
Keuntungan mekanik bidang miring bergantung pada panjang landasan
bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang,
semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa
yang harus dilakukan. Pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-
hari terdapat pada tangga dan jalan di daerah pegunungan.
c) Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol
juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara
kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu,
kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol
bebas, dan katrol majemuk.
d) Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros
yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu
jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir
mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (100 gr – 200 gr)
dengan menggunakan neraca pegas seperti pada gambar. Periksa apakah
skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban
yang tertera. Masukkan data kalibrasi pada tabel lembar pengamatan.
2) Susunlah alat dan bahan percobaan seperti gambar, setelah beban
tergantung, catatlah skala yang terdapat pada pegas, kemudian bandingkan
dengan massa beban.
3) Lakukan langkah (b) dengan mengganti beban sesuai yang dibutuhkan.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bebas dan
katrol majemuk untuk membandingkan hasilnya.
5) Catatlah skala pegas untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol yang
sedang diuji coba.

136
6) Catatlah hasil uji coba pada data pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
A. Katrol Tetap
Tabel 4.7
Data Hasil Kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 220 gr 2,2 N

Skala pada pegas: 0 - 8 N


Perbandingan dengan massa berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara
beban dengan hasil kalibrasi yaitu 200 : 2,1

B. Katrol Bebas
Tabel 4.8
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0- 8 N


Perbandingan dengan massa A berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara
beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil,
maka satu skala kecil sama dengan massa beban seberat . . . . . gram.
Jawaban:
100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gram

2) Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah . . . . .


Jawaban:
dalam menarik beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan
lebih ringan dibandingkan jika menarik beban secara langsung.
137
3) Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah . . . . .
Jawaban:
kuasa yang diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih
kecil dari pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.

4) Mana yang lebih menguntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol


bergerak? Berikan alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa ini terjadi!
Jawaban:
Yang lebih menguntungkan antara katrol tetap dan katrol bebas, menurut
saya adalah katrol bebas, karena gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban hanya setengah dari katrol tetap.Tetapi karena kedua katrol tersebut
memiliki fungsi yang berbeda sehingga harus dipakai sesuai dengan
kebutuhan yang memakai, supaya dapat memberikan hasil yang maksimal.
Katrol Tetap dalam keseharian sering digunakan untuk mengangkat air,
yang sering disebut timba air. Selain itu juga digunakan pada kerekan
bendera. Keuntungan katrol tetap adalah dapat untuk mengubah arah. Katrol
bebas dalam keseharian sering digunakan untuk mengangkat barang-barang
pada tukang bangunan bertingkat tinggi dalam keadaan seimbang, karena
posisinya selalu berubah, dan bergerak bersama-sama dengan beban.

H. PEMBAHASAN

Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 100 gram, dan 200 gram
dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti
tertuang dalam tabel 4.7. kemudian pada beban A diganti secara
berurutan mulai dari 100 gram hingga 200 gram, lalu dicatat perubahan skala
pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A
secara bergantian sesuai urutan beban.

Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali,
sebesar 0,2 Newton pada perbedaan masa benda.

Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu
sebesar 1,1 Newton dengan perbedaan massa benda.

I. KESIMPULAN
138
Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil gaya
yang diperlukan.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Katrol.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan untuk mendapatkan katrol yang akan di gunakan untuk percobaan
2. Katrol sulit untuk dirakit

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Proses persiapan alat , bahan


dan perakitan katrol

2) Proses Praktikum

Proses percobaan katrol

139
3) Hasil Praktikum

Hasil pengamatan katrol

140
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Tuas

B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menjelaskan manfaat tuas.
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Penggaris ukuran 30 – 100 cm
b) Statif atau penyangga untuk menggantung penggaris
c) Benang / tali godam secukupnya.
d) Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing – masing satu buah
e) Kilp kertas sebagai pengganti beban.

D. LANDASAN TEORI
Tuas lebih di kenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya tuas
pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untung
mengungkit sesuatu benada. Yaitu Terrdapat tiga titik yang menggunakan gaya
ketika mengungkit suatu benda, yaotu beban (B), titik tumpu (TT) dan kuasa (K).
Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat
bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.

Tuas sering dikenal dengan nama pengungkit. Sistem kerjanya terdiri dari titik
tumpu, beban, dan kuasa. Berdasarkan sistem kerjanya, tuas dibagi menjadi tiga
yaitu tuas jenis pertama, tuas jenis kedua, dan tuas jenis ketiga.

1. Tuas jenis pertama


Susunan tuas jenis pertama adalah beban, titik tumpu, dan kuasa atau dibalik
kuasa, titik tumpu, dan beban. Dengan kata lain titik tumpu berada di antara
beban dan kuasa. Jadi yang berada di tengah adalah titik tumpunya. Jika titik
tumpu semakin dekat dengan beban, maka gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban akan semakin kecil. Artinya semakin ringan. Contoh tuas
jenis pertama adalah gunting, alat pemotong kuku, linggis, dan tang.Perhatikan
gambar berikut!

141
2. Tuas jenis kedua
Susunan tuas jenis kedua adalah beban berada di tengah. Atau beban diantara
titik tumpu dan kuasa. Contoh tuas atau pengungkit jenis kedua adalah
gerobak barang, pemecah kemiri, dan pembuka botol. Perhatikan gambar tuas
jenis kedua berikut!

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar 4.16 berikut ini:

1) Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam


keadaan seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-
tengah penggaris (misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik tumbu nol
pada angka 15). Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20
gram pada lengan (B). Atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam
keadaan seimbang.
2) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir
modul ini.
142
3) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.8
Tuas

No Lengan Beban Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa


1 100 gram 3 cm 25,5 cm 20 gram
2 50 gram 6 cm 14,5 cm 20 gram
3 20 gram 7 cm 14 cm 10 gram

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan
OE akan . . . (berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini
terjadi)?
Jawaban:
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

2) Berdasarkan hasil percobaan yang Anda lakukan, maka:


Beban x Lengan beban = . . . . . X . . . .
Jawaban:
Beban x Lengan beban = 10 x 20 = 200 gram

3) Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!


Jawaban:
 Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
 Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak
pasir.
 Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop.

H. PEMBAHASAN
Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula
kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan
pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam
keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan /
B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik

143
tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas
(Tabel 4.8.).

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mendapatkan suatu keseimbangan jumlah beban pada sisi kiri dan sisi kanan
harus bernilai sama. Semakin dekat jarak beban dengan titik tumpu maka akan
semakin kecil gaya yang bekerja. Sebaliknya semakin jauh jarak beban dengan
titik tumpu maka akan semakin besar gaya yang bekerja. Keuntungan mekanik
pada tuas dapat kita peroleh dengan membandingkan lengan kuasa dengan
lengan beban atau gaya beban dengan gaya kuasa.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 http://ahatir.blogspot.com/2014/11/contoh-laporan-hasil-praktikum-tuas-
dua.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulilah pengamatan berjalan dengan lancar karena bahan- bahan yang
digunakan dan diamati adalah bahan – bahan yang biasa di gunakan sehari –
hari dan mudah untuk mendapatkan nya. Saran saya sebagai penulis
pengamatan ini bisa di lakukan secara berkelompok mengingat banyak nya
sample yang harus di gunakan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Persiapan alat dan bahan


yang akan digunakan untuk
membuat tuas

144
2) Proses Praktikum

Pengamatan Tuas

3) Hasil Praktikum

Hasil Tuas yang sudah diberi


beban berupa klip kertas.

145
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 8: LISTRIK DAN MAGNET
(KEMAGNETAN)

Disusun oleh:

Rahayu Purwandhani
NIM: 858429939

UPBJJ – UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SAMARINDA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan Bentuk Medan Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk –
serbuk besi.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Karton putih 1 lembar.
b) Magnet batang 1 buah.
c) Serbuk – serbuk besi secukupnya.

D. LANDASAN TEORI

Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda lain disekitarnya
yang memiliki sifat khusus. Setiap magnet memiliki sifat kemagnetan. Sifat
kemagnetan adalah kemampuan benda menarik benda-benda lain di sekitarnya.
Hal ini dikarenakan pada suatu magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan
sehingga bisa terjadi gerakan tarik menarik atau tolak menolak dengan benda
tertentu.

Medan magnet adalah ruang yang mengelilingi magnet di mana magnet


masih memiliki efeknya. Kekuatannya bervariasi bergantung pada jaraknya yaitu
medan magnet pada suatu titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari
magnet. Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan
magnet dapat ditunjukan dengan menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di
atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.


2) Peganglah selembar karton putih di atas magnet tersebut.
3) Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian
ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali.
4) Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi.
5) Membuat kesimpulan tentang medan magnet dari hasil pengamatan

146
F. HASIL PENGAMATAN
(Gambar pola dengan 1 magnet serbuk besi rata & menyebar)

(Gambar pola dengan 2 magnet kutub selatan bertemu kutub selatan


terlihat ada rongga serbuk besi diantara kutub selatan)

(Gambar pola dengan 2 magnet kutub utara bertemu kutub utara terlihat
ada rongga serbuk besi diantara kutub utara)

(Gambar pola dengan 2 magnet kutub utara bertemu kutub selatan tidak
terlihat ada rongga serbuk besi diantara kutub utara dan selatan)

147
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawaban:
Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. Medan magnet merupakan medan gaya yang
berada di sekitar benda magnetik atau di sekitar benda konduktor
berarus. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet
yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan
magnet. Sementara di dalam magnet, garis-garis gaya magnet memiliki arah
dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak
pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan
kekuatan medan magnet. Jika dua buah magnet dengan kutub yang berbeda
didekatkan maka akan memiliki medan magnet yang besar. Sementara itu,
jika dua buah magnet yang memiliki kutub sejenis didekatkan maka tidak
akan terjadi garis-garis gaya magnet yang membentuk medan magnet.

2) Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan?
Berikan penjelasan!
Jawaban:
Iya, setiap magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara
magnet akan selalu menghadap ke arah utara Bumi, dan kutub selatan
magnet akan selalu menghadap ke arah selatan bumi. Sehingga kutub utara
magnet akan selalu menghadap ke arah utara Bumi karena tertarik oleh
kutub magnet selatan Bumi. Sebaliknya kutub selatan Bumi sebenarnya
adalah kutub magnet utara Bumi, sehingga kutub selatan benda magnet
selalu tertarik ke arah selatan.

3) Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!


Jawaban:
a. Garis garis gaya magnetik tidak pernah berpotongan.
b. Garis garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub Utara dan masuk ke
kutub selatan.

148
c. Tempat dengan garis garis gaya rapat menyatakan Medan magnetik kuat,
sebaliknya dengan garis garis gaya tentang menyatakan Medan magnetik
lemah.

4) Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet batang


berikut.
Jawaban:

H. PEMBAHASAN
 Gambar A menunjukan bahwa : Garis Fluks Magnet
Fluks (garis gaya magnet) : gaya pada magnet yang tidak terlihat.
Arah : meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke
kutub utara melalui magnet.
 Gambar B menujukan pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet
diletakan diatas serbuk besi.
 Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S
(selatan) maka akan kutub N (utara) akan tertarik ke kutub S (selatan), begitu
juga sebaliknya. Apa bila kutub N di (utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka
akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S (selatan) di dekatkan ke kutub
S (selatan) akan saling tolak menolak.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan dan pengamatan bentuk medan magnet di atas dapat
disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila di dekatkan akan saling
tolak menolak. Sedangkan kutub magnet yang berbeda di dekatkan akan saling
tarik menarik hal ini di karenakan oleh sifat magnet itu sendiri yang saling tarik
menarik apabila dua kutub berbeda saling berdekatan.

149
J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Kendala nya adalah sulit untuk mendapatkan serbuk besinya.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Persiapan alat dan bahan


yang akan digunakan.

2) Proses Praktikum

Proses penaburan bubuk


besi di atas kertas yang
bawahnya sudah di beri
magnet batang.

3) Hasil Praktikum

Hasil dari percobaan bentuk


medan magnet

150
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Percobaan Mengamati Gejala Medan Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Kabel Secukupnya.
b) Baterai 1,5 volt 4 buah.
c) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A.
d) Kompas.
e) Kumparan Tipis.

D. LANDASAN TEORI
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan
sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan
magnet tidak dapat dilihat namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh
magnet pada benda lain.

Gejala kemagnetan merupakan peristiwa yang sudah umum dalam


kehidupan sehari-hari. Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara
magnet bumi berada di dekat kutub selatan bumi, dan kutub selatan bumi berada
di dekat kutub utara bumi.

Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Medan
magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangat lah lemah,
untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan
kumparan berupa arus listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Menyusun peralatan seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan saklar S


terbuka, meletakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar.

151
2) Mengalirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S. Arus
mengalir ditandai dengan menyalanya lampu. Menjawab pertanyaan berikut:
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang, ke kiri atau ke kanan?
Jelaskan!
3) Membuka saklar S, membalik polaritas baterai, kemudian mengalirkan
kembali arus listrik melalui penghantar dengan menutup saklar. Menjawab
pertanyaan berikut:
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah menyimpang?
4) Membuat kesimpulan dari percobaan langkah 2 dan 3.
5) Membuat langkah 1, 2 dan 3, tetapi dengan memakai empat baterai yang
dirangkai secara seri. Percobaan digunakan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan.

F. HASIL PENGAMATAN

(Saklar S terbuka, meletakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan kompas lebih besar
atau lebih kecil? Jelaskan!
Jawaban:
Jika baterai dirangkai 3 buah, maka jarum kompas menyimpang lebih besar,
karena arus listrik yang mengalir juga cukup besar, sehingga gaya magnetic
yang ditimbulkan makin besar.

2) Dari perngamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih
besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawaban:
152
Jika arus (I) dialirkan pada rangkaian lebh besar, maka induksi magnet (B)
tidak besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetic dan medan
magnet melakukan gaya pada arus listrik. Makin cepat medan magnet
beruba, maka makin besar pula induksinya.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet!


Jawaban:
a. Makin besar arus dan makin dekat arus itu, maka makin kuat medan
magnet.
b. Gaya pada arus listrik dalam medan magnet sama dengan besar gaya
pada eleman arus (I) sepanjang A ketika berada dalam medan magnet.

4) Jawab pertanyaan berikut:


a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? Menyimpang lebih besar atau lebih
kecil? Jelaskan!
Jawaban:
Jika kawat penghantar ditepatkan lebih dekat ke jarum kompas maka
penyimpangan jarum lebih besar karena makin dekat jarakk benda
kemagnet, maka makin kuat gaya yag ditimbulkan magnet.
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? Menyimpang lebih besar atau lebih
kecil? Jelaskan!
Jawaban:
Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh kedalam kompas maka
penyimpangan jarum lebh kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet,
makin lemah gaya yang di timbulkan.

5) Dari jawaban pertanyaan 4, jelaskan hubungan antara induksi magnet (B)


dengan jarak antara kompas ke penghantar!
Jawaban:
Hubungan antara iduksi magnet dengan jarak antara kompas ke
penghantar,makin dekat jarak benda ke magnet dan makin jauh jarak benda
ke magnet maka makin lemah induksi magnet.

153
H. PEMBAHASAN
 Jarum kompas menyimpang karena, arus listrik yang terdapat pada kawat
tembaga dapat menimbulkan medan magnet.
 Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub
selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang
berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
 Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara
menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah
dengan arah putaran jarum jam.
 Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat
medan magnetiknya.

I. KESIMPULAN
 Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
 Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
 Besarnya medan magnet tergantung besarnya arus listrik. Semakin besar
arus listrik semakin besar medan magnet demikian sebaliknya.
 Besarnya medan magnet tergantung dari jarak titik yang ditinjau. Semakin
jauh semakin kecil medan magnetnya demikian sebaliknya.

J. DAFTAR PUSAKA

 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Medan20Magnet
-Gugun/Medan-Magnet-disekitar-Kawat-lurus-berarus-listrik.htmldi akses,
Kamis, 24 November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Untuk melakukan percobaan praktikum ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebagai berikut : Alat peraga yang tersedia tidak cukup maksimal
digunakan sehingga menentukan gejala medan magnet dalam percobaan ini
cukup susah.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

154
1) Foto Persiapan Praktikum

Proses persiapan alat dan


bahan

2) Proses Praktikum

Proses percobaan

3) Hasil Praktikum

Hasil Praktikum

155
A. JUDUL PERCOBAAN
3. Percobaan Mengamai Sifat – sifat Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan sifat – sifat magnet.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Magnet batang 2 buah
b) Statis
c) Benang secukupnya
d) Benda – benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi, alumunium, kaca
dan seng)

D. LANDASAN TEORI

Magnet merupakan sebuah benda yang memiliki kemampuan menarik benda


logam yang berada disekitarnya. Setiap benda magnet pasti memiliki sifat-sifat
kemagnetan yaitu kemampuan untuk menarik benda logam yang berada
disekitarnya.Magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu kata magnesia. Magnet
pertama kali ditemukan dalam bentuk batu alam (magnet alam) yang memiliki
sifat kemagnetan yang dapat menarik beji besi disekitarnya.
Magnet memiliki sifat sebagai berikut :
1. Magnet bisa menarik benda tertentu
2. Magnet punya 2 kutub
3. Kutub yang berbeda saling menarik, kutub yang sama saling menolak
4. Gaya magnet bisa menembus penghalang

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Memberikan tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada
kedua magnet batang yang disediakan.
2) Menggantung salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.

156
3) Mendekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan. Mengamati apa yang
terjadi pada magnet batang yang digantung.
4) Mendekatkan kutub utara magnet kedua yang dipegang ke kutub utara
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan. Mengamati apa yang
terjadi pada magnet batang yang digantung.
5) Dengan cara yang sama, mendekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung. Mengamati apa yang terjadi.
6) Mendekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung. Mengamati apa yang terjadi.

F. HASIL PENGAMATAN
1) Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi
akan menjauhi magnet yang dipegang.
2) Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang
terjadimagnet batang yang digantung menjadi magnet yang dipegang.
3) Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang
4) pada kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub
akan tarik menarik.
5) Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jelaskan sifat – sifat magnet!
Jawaban:
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang
merupakan bagian-bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling
kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain
menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.

157
d. Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan
sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub
selatan).
e. Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!


Jawab:
Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub.

3) Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian – bagian yang lebih kecil,
mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah
kutub?Jelaskan!
Jawaban:
Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
maka bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena
hal ini merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya
pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan kutub selatan.

4) Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat –
sifat magnet.
Jawaban:
Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah:
 Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut
akan saling menjauhi (tolak-menolak)
 Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekat).

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan dan pengamatam yang dilakukan dengan memberi
tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet
batang. Kemudian kami gantung salah satu magnet dengan benang pada statis.
Lalu kami dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung. Terjadi pergerakan magnet batang yang
digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub
selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.

158
Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.Jika
dengan cara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup
utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir
kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet
yang digantung, ternyata magnet yang digantung mendekati magnet yang
dipegang.

I. KESIMPULAN
Dalam percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa magnet akan tarik menarik
apabila kutub yang di dekatkan berbeda kutub utara dan kutub selatan.
Sebaliknya apabila kutub yang sama di dekatkan akan terjadi tolak menolak.

J. DAFTAR PUSAKA
 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://www.scribd.com/document/433208297/Modul-8-Kegiatan-
Praktikum-2-Percobaan-Bentuk-Medan-Magnet di akses hari Kamis, 24
November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Magnet yang tersedia tidak cukup maksimal digunakan sehingga menghambat
dalam percobaan ini cukup susah.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dan bahan

159
2) Proses Praktikum

Proses percobaan
menggunakan magnet
yang di arahkan ke
uang logam

3) Hasil Praktikum

Hasil Percobaan

160
A. JUDUL PERCOBAAN
4. Percobaan Cara Membuat Magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet
induksi.

C. ALAT DAN BAHAN


a) Kilp kertas 3 – 5 buah.
b) Magnet batang 1 buah.
c) Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah.
d) Baterai 1,5 volt 4 buah.
e) Paku besi 4 buah.
f) Isolasi secukupnya.

D. LANDASAN TEORI
Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara,
yaitu gosokan, induksi, dan aliran listrik. Membuat magnet dengan cara gosokan
dapat dilakukan dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet pada baja
atau besi yang akan dibuat menjadi magnet. Cara menggosok bahan dengan
magnet harus dengan arah yang tetap atau selalu searah. Benda-benda kecil
misalnya jarum atau paku apabila didekatkan dengan sebatang besi atau
sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. akan tetapi, besi dan baja
dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan salah satu ujung
magnet secara tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara
berulang-ulang. Berikut ini percobaan membuat magnet dengan cara
menggosok.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. Menyiapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu mendekatkan
ujung paku tersebut pada beberapa klip kertas. Mengamati apakah paku
tersebut dapat menarik klip kertas?
b. Menggesek paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja
secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Mendekatkan batang

161
paku besi yang telah digosok pada beberapa klip. Mengamati apa yang
terjadi pada klip.
c. Melakukan hal yang sama seperti pada nomor dua, tetapi dalam waktu
yang lebih lama, misalnya 40 detik. Mengamati apa yang terjadi pada klip.

2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik


a. Merangkai alat seperti gambar berikut, kemudian mengamati apakah paku
menjadi magnet atau tidak dan mengapa demikian?
b. Menutup saklar S, lalu mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku
yang dililiti kumparan. Mengamati apakah paku tersebut sudah menjadi
magnet? Jelaskan!
c. Melakukan hal yang sama pada nomor a dan b, tetapi dengan cara
mengurangi julah lilitan kumparan pada paku. Mengamati apakah
kemagnetan yang terjadi pada paku semakin besar atau semakin kecil?
Beri penjelasan!
d. Melakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah
lilitan kumparan pada paku.

3. Membuat magnet dengan cara induksi


a. Memegang sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan
kutub yang lain menjadi pusat bumi.
b. Mendekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang.
Mengamati apa yang terjadi.
c. Mendekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama.
Mengamati apa yang terjadi.
d. Melakukan hal yang sama pada nomor b dan c hingga menggunakan klip
sebanyak 4 buah. Mengamati apa yang terjadi

F. HASIL PENGAMATAN

1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu


kutub magnet)

162
Setelah Setelah
Bahan Sebelum
digesekkan digesekkan (40
Percobaan digesekkan
(10 detik) detik)
Paku besi Belum ada Paku besi Paku besi dapat
dan klip magnet, paku dapat menarik menarik klip kertas
kertas tidak dapat klip kertas lebih kuat
menarik klip namun lemah
kertas

2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik


a. Berdasarkan rangkaian di atas, ternyata paku tidak bias menjadi magnet
karena saklar dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat
mengalir.
b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku
yang dililiti kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet kaena
saklar telah tertutup sehingga arus listrik dapat mengalir.
c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata
kemagnetan pada paku makin kecil karena jumlah lilitan kumparan
berkurang, sehingga arus listrik juga ikut berkurang.
d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan
pada paku makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah
banyak, sehingga arus listrik juga bertambah kuat.

3. Membuat magnet dengan cara induksi


a. Kita pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan
kutub yang lain menjadi pusat bumi.
b. Kita dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang,
ternyata klip tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Jelaskan cara membuat magnet!
Jawaban:
a. Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung
magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku
tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
b. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik

163
disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan
hilang.
c. Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet
dapat menjadi sifat seperti magnet. Bewnda ini dapat menarik benda-
benda magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat
kemagnetannya akan hilang.

2) Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!


Jawaban:
a. Jarak magnet terhadap benda magnetik.
b. Besar kecilnya arus listrik.
c. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
d. Waktu; lama tidaknya gesekan.
e. Jumlah lilitan kumparan.

3) Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik!
Jawaban:
Makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang
mengalir sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya
jumlah lilitan kumparan sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.

H. PEMBAHASAN

Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu:


 Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet,
semakin banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat
kemagnetan berlangsung sementara.
 Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut
elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang.
 Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat
menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.

164
I. KESIMPULAN
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu :
 Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet
 Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
 Dengan cara induksi.

J. DAFTAR PUSAKA

 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
 https://docs.google.com/document/d/1W79DC9fmfpHRL8Nikx8Nf65LCROT5
EH9/edit di akses Kamis, 24 November 2021

K. KESULITAN YANG DI ALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Alhamdulillah praktikum berjalan denngan lancar.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
1) Foto Persiapan Praktikum

Alat dana Bahan

2) Proses Praktikum

Membuat magnet
dengan cara menggesek

165
Membuat magnet
dengan cara
elektromagnetik

3) Hasil Praktikum

Hasil percobaan

166

Anda mungkin juga menyukai