DATA MAHASISWA
FOTO
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini di harapkan dapat :
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang di hasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang di hasilkan oleh lensa.
4. Menentukan focus cermin cekung.
5. Menentukan focus lensa cembung.
B. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat yang dibutuhkan dalam pratek ini adalah :
1. Cermin datar ukuran 3x6 cm
2. Cermin cekung
3. Cermin cembung
4. Lampu senter
5. Busur Derajat
6. Kertas Putih
7. Lilin
8. Layer/tabir kertas
9. Celah cahaya
C. LANDASAN TEORI
Pengertian cahaya Dalam ilmu fisika, menurut Gregory Hallock Smith dalam Camera
Lenses: From Box Camera to Digital (2006), cahaya merupakan radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata ataupun yang tidak.
Sehingga, definisi cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Gelombang ini tidak
membutuhkan medium untuk merambat sehingga dapat melalui ruang hampa.
Misalnya saja cahaya matahari, yang mampu sampai ke bumi melewati ruang hampa
udara di luar angkasa dalam waktu 300 juta m/s. Karena Matahari mampu
memancarkan gelombang cahaya, maka matahari disebut sumber cahaya. Contoh lain
dari sumber cahaya adalah lampu, api, obor, dan lainnya. Pada ilmu Fisika, cahaya
digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Menurut laman Sumber Belajar
Kemdikbud, radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber cahaya
tetapi bukan merupakan zat.
Ada beberapa sifat cahaya, yaitu :
1. Cahaya Dapat Merambat Lurus
Sifat cahaya yang merambat lurus akan terjadi jika melewati satu medium perantara.
Contoh sederhananya yaitu ketika menyalakan senter ke arah depan, maka cahaya
akan merambat lurus sesuai dengan arah yang diinginkan.
2. Cahaya Dapat Dipantulkan
Cahaya dapat dipantulkan adalah sebuah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan ini dapat dibagi menjadi
dua, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (difus).
Pada pemantulan teratur berkas cahaya pantulnya sejajar. Contohnya yaitu ketika
kita bermain di siang hari dengan membawa sebuah cermin.
Jika mengarahkan cermin ke arah datangnya sinar matahari, kemudian kita coba
arahkan ke segala arah, akan terjadi sebuah pantulan cahaya yang terpantul dari sinar
matahari tersebut.
3. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Benda yang bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Dengan kaca
bening tersebut, cahaya sinar matahari tetap dapat masuk ke ruangan, meski ada
penghalang karena jendela terbuat dari kaca bening.
Contoh sederhananya adalah ketika kita melihat ke jendela dengan kaca yang bening,
cahaya akan tetap masuk.
4. Cahaya Dapat Mengalami Interferensi
Interferensi adalah penggabungan dari dua gelombang atau lebih.
5. Cahaya Dapat Diuraikan
Penguraian cahaya atau dispersi cahaya terjadi secara alami. Contohnya adalah
ketika terjadi pelangi. Warna-warna dalam pelangi tersebut asalnya dari satu warna
saja, yaitu warna putih dari matahari.
Tetapi, warna putih tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, mengakibatkan cahaya
putih diuraikan menjadi beberapa macam warna sehingga terbentuklah warna-warna
indah pelangi.
6. Cahata Dapat Dibelokkan atau Dibiaskan
Pembiasan adalah proses pembelokan arah rambat cahaya ketika melewati dua
medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya ini oleh manusia
dimanfaatkan dalam berbagai alat optik.
Contohnya ketika kita berenang dan meletakkan sebilah tongkat ke dalam air yang
terkena cahaya matahari. Jika dilihat dari atas, tongkat tersebut akan terlihat lebih
besar dari ukuran aslinya.
7. Cahaya Dapat Mengalami Difraksi (Pelenturan)
Pada bidang yang sempit, cahaya mengalami pelenturan gelombang yaitu kejadian
atau peristiwa pembelokan arah rambat cahaya gelombang karena melewati celah
sempit.
8. Cahaya Dapat Mengalami Polarisasi
Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya
tersebut akan kehilangan sebagian besar arah getarnya.
Berikut ini sifat-sifat bayangan cermin datar.
1. Tegak.
2. Hasil bayangan yang didapat sama seperti aslinya. Dengan kata lain, semua
ukuran, baik besar, tinggi, dan lebar benda adalah sama antara asli dan
pantulannya.
3. Jarak benda ke cermin dengan jarak benda ke cermin.
4. Maya atau tidak berbentuk.
1. Apabila benda diletakkan di ruang I, bayangan akan bersifat maya, tegak, dan
diperbesar.
2. Apabila benda diletakkan di ruang II, bayangan akan bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar.
3. Apabila bendi diletakkan di ruang III, bayangan akan bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Adapun sifat-sifat bayangan cermin cekung lainnya, yaitu:
1. Tegak.
2. Diperkecil.
3. Maya atau bayangan tidak terbentuk pada layar.
D. LANGKAH KERJA
E. HASIL PENGAMATAN
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Gambar jalanya berkas sinar matahari
Tabel besar sudut dating (i) dan sudut (r)
NO i (derjat) r (derjat)
1. 16 16
2. 21 21
3. 22 22
4. 42 42
F. PEMBAHASAN
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul.Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin
datar berikut :Proses pembentukan bayangan :
a.Benda di depan cermin datar.
b.Berlaku hukum pemantulan.
c.Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
d. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
e.Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
f. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan
pangkal benda.
g.Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
SIFAT-SIFAT BAYANGAN YANG DIBENTUK OLEH CERMIN DATAR ADALAH:
1.Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2.Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3.Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali
4.Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)Untuk mendapatkan seluruh bayangan
benda pada cermin datar, kita harus menggunakan cerminyang panjangnya minimal ½
dari tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai
setinggi;
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala
G. KESIMPULAN
Pemantulan vahaya pada cermin akan berlaku hukum pemantulan cahaya. Bayangan
yang terbentuk pada cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung berbeda-beda
sifatnya. Pada cermin cekung posisi tegak benda yang menjauhi cermin cekung, posisi
benda yang menjauhi atau yang mendekati cermin akan menghasilkan bayangan yang
berbeda pula.
H. FOTO/VIDEO PRATIKUM