Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : ANGGITA PEBRIANTI


NIM : 825846944
UPBJJ : UT PANGKALPINANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Ciri-ciri Umum Makhluk hidup
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup *)
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Putri malu √ √ √ √ √
2 Pohon Rambutan √ √ √ √ √
3 Pohon Mangga √ √ √ √ √
4 Kacang tanah √ √ √ √ √
5 Kucing √ √ √ √ √
6 Ayam √ √ √ √ √
7 Bebek √ √ √ √ √
8 Ikan √ √ √ √ √
9 Burung √ √ √ √ √
10 Sapi √ √ √ √ √

*) Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang
b. Pembahasan
 Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
 Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan
jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak
tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.
 Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak
lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun
karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
 Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di
tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal).
 Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
 Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
 Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran
tinggi dan besar maupun beratnya.

c. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima
ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun
ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas.

d. Jawaban Pertanyaan
1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan
yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu),
gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang),
gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang)
2. Persamaan ciri kehidupan tumbuhan dan hewan:
 Tumbuhan dan hewan sama-sama bernafas
 Berkembang biak
 Tanggap terhadap rangsangan
 Tumbuh dan berkembang
 Membutuhkan makanan dan air
Perbedaan ciri kehidupan tumbuhan dan hewan:
 Tumbuhan bernafas dengan sistem aerob atau anaerob, hewan bernafas dengan difusi,
trakea, atau insang
 Tumbuhan berkemang secara generatif atau vegetatif, hewan berkembang biak dengan
bertelur atau beranak
 Merespon rangsangan melalui gerak autonom, esionom, dan hogroskofis. Hewan
merespon rangsangan dengan gerak melompat, merayap, dan terbang
 Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh cahaya matahari, suhu dan kelembaban, air
dan unsur tanah, pertumbuhan hewan menjadi besar
 Tumbuhan mendapatkan makanan dari pupuk, air, unsur hara, sedangkan sumber
makanan hewan didapat dari makanan, air, dan udara.
2. Gerak Pada Tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada
No Reaksi daun putri malu Keterangan
putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup

Tabel 1.3.
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi putri malu
No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Ditutup dengan penutup
2 Membuka Menutup
yang kedap cahaya

2) Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil Pengamatan Geotropisme negatif
Jenis Pengamatan hari ke
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7

A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 3,7 Batang tumbuh tegak

Batang membelok ke
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 atas menuju cahaya
matahari

b. Pembahasan
 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini
terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal
daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
 Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di
dalam persendian daun.
Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.
Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
 Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang
membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal
ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

c. Kesimpulan
o Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat.
Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
o Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
o Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri
dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan
airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
o Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok
ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2) Pada percobaan di atas,
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya.
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.
3. Respirasi pada Makhluk Hidup
a. Hasil Pengamatan
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 1,5 cm 2,6 cm 5 cm 6 cm 7,1 cm
B 2 cm 4,2 cm 6,5 cm 8 cm 8,5 cm
C tetap tetap tetap tetap tetap

2) Respirasi menghasilkan karbon dioksida


Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbon dioksida
Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C jernih jernih

b. Pembahasan
1. Reaksi respirasi memerlukan udara (oksigen)
 pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses respirasi.
Udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih kecil
(kecambah)
 pada respirometer B, belalang memerlukan udara untuk respirasi. Oksigen
yang masuk berjalan dengan cepat karena belalang memerlukan oksigen
lebih banyak daripada kecambah.
 Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat
makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi.
2. Respirasi menghasilkan karbon dioksida (Co2)
3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih mula-mula
dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2) dengan
posisi yang berbeda seperti pada gambar :

Dengan menghirup udara dari botol A menggunakan sedotan limun (1) dan
dihembuskan pada botol B melalui sedotan limun (1) secara berulang-ulang
menghasilkan :
-          botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat Co2
-          botol A airnya tetap jernih karena tidak mendapat Co2 tetapi melepaskan O2
peristiwa di atas membuktikan bahwa respirasi Co2 yang bereaksi dengan air kapur
sirih dari jernih berubah menjadi keruh.
c. Kesimpulan
 Respirasi pada makhluk hidup memerlukan oksigen
Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan aktif, sedangkan pada tumbuhan
respirasi terjadi lambat dan pasif
 Hasil respirasi dari makhluk hidup adalah Co2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air kapur sirih yang dihembuskan nafas
berubah dari jernih menjadi keruh.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan oksigen.
2) Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer
a. tetesan pewarna (eosin) berjalan pelan karena makhluk hidup (kecambah)
respirasinya lamban. Kecambah lebih sedikit memerlukan Co2.
b. tetesan pewarna (eosin) pada respirometer B berjalan lebih cepat karena
belalang memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi.
c. Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam
respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur sirih yang
paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan respirasi menghasilkan Co2 yang
ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS


1. Simbiosis Parasitisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
parasitisme makhluk makhluk keuntungan
kerugian
hidup hidup
Nyamuk pada Gatal dan Menghisap
0 Manusia Nyamuk
manusia penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
1 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada pohon Pohon Makanan Menyerap
2 Benalu
mangga mangga berkurang makanan
Terhisap
Menghisap
3 Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing
darah anjing
gatal
Tali putri pada pohon Menghambat Mendapat
4 Pohon tetehan Tali putrid
tetehan pertumbuhan makanan
Cacing kremi pada Sakit perut Menyerap
5 Manusia Cacing kremi
manusia dan gatal anus makanan

b. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
 Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia.
Manusia dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan
penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides
aygepty dan nyamuk cikungunya.
 Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga
sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
 Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain
dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
 Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan
itu akan terhambat.
 Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari
makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

c. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak
untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit)
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

2. Simbiosis Komensalisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang tidak
No Jenis makhluk
simbiosis Jenis keuntungan untung dan tidak
hidup
rugi
Tumbuhan paku dan Mendapat tempat
1 Tumbuhan paku Pohon jati
pohon jati hidup
Anggrek dan pohon Mendapat tempat
2 anggrek Pohon mangga
mangga hidup
Terhindar dari
Ikan remora dan ikan bahaya musuh dan
3 Ikan remora Ikan hiu
hiu mendapat sisa-sisa
makanan

b. Pembahasan
 Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan
dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
 Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak
menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan
sendiri.
 Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar
ikan hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan
sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.

c. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

d. Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya
produktivitas buah mangga.

3. Simbiosis Mutualisme
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
mutualisme makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu dengan Menghisap Terbantu proses
0 Kupu-kupu bunga
bunga madu penyerbukannya
Ular sawah dengan Makan tikus Hama tikus
1 Ular sawah petani
petani sawah berkurang
Mendapat Mendapat
Bakteri Rhizobium – Akar tanaman
2 Rhizobium habitat pada nitrogen dari
akar tanaman polong polong
akar tanaman bakteri
Burung jalak dan Kenyang
3 Burung jalak Kerbau Bebas dari kutu
kerbau makan kutu

b. Pembahasan
 Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi
keduanya sama-sama diuntungkan.
 Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa
tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
 Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman
polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen
yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak
dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
 Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.

c. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan.

d. Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12,
dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotik.
C. KEGIATAN PRAJTIKUM 3: PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1. 10.
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Har Gambar pertumbuhan Panjang
Keterangan
i Ke kecambah kacang merah Akar Batang
1 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
2 Tumbuh akar 2-3 mm 20 mm Jelas terlihat
3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat ke atas
5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Terangkat ke atas
6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat ke atas
7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat ke atas
8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat ke atas
9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Terangkat ke atas
10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat ke atas
11 Terlihat batang semangkin panjang 70 mm 145 mm Terangkat ke atas
12 Terlihat batang semangkin panjang 75 mm 155 mm Terangkat ke atas
13 Terlihat batang semangkin panjang 80 mm 165 mm Terangkat ke atas
14 Terlihat batang semangkin panjang 90 mm 180 mm Terangkat ke atas

b. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat
perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan
tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang  dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya
aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian
membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil
dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
d. Jawaban Pertanyaan
1) Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm.
2) Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
a. Hasil Pengamatan

Tabel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari Waktu
Kejadiaan/perubahan
ke pengamatan
0 Siang hari Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 Siang hari Tubuh berwarna kuning kecoklatan
Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak
2 Siang hari
berwarna putih)
Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna
3 Siang hari
putih,bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna
4 Siang hari
putih,bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-
geliat)mulut larva berwarna hitam,dan bergerak aktiv
5 Siang hari
(dengan merayap keatas botol)ukurannya bertambah
besar
Hampir menyerupai pupa tubuhnya
6 Siang hari memendek,berwarna putih dan tidak bergerak
lagi/diam.
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan,tetap
7 Siang hari
diam,dan segmen tuhunya mulai terlihat)
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan,tetap
8 Siang hari
diam,dan segmen tuhunya mulai terlihat)
Menyerupai bentuk Drospila/seperti induknya
9 Siang hari dahulu .Tapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.
Menyerupai bentuk Drospila/seperti induknya
10 Siang hari dahulu .Tapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang .
Sudah menjadi Drospila dewasa dan siap untuk terbang
11 Siang hari
dan dilepskan .

b. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi
dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya
kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. 
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3
bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen
dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam. 
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan,
masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10
lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi
ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi
imago atau lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

c. Kesimpulan
Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah
serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan
ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua
minggu.
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur larva  pupa  lalat muda  lalat
dewasa/ imago.

d. Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
3.1 Struktur Bunga
a. Hasil Pengamatan

Gambar 1.1.
Morfologi bunga sepatu

Gambar 1.1.
Sayatan vertical bunga sepatu

b. Pembahasan

1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau.


Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya
panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam
kelopak bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota
berbentuk bundar dan lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk
menarik serangga untuk datang menghisap madu dna membantu
proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota
bunga. Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya
terdapat kepala sari. Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak melekat pada
mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota
bunga. Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang
nantinya akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat
ovulum (bakal biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi
gamet jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada
dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

c. Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak
putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative
buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.

d. Jawaban Pertanyaan
1. Ada 5 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan,
sedangkan putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada
benang sari atau putik, tidak akan terjadi proses pembuahan, yang
diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya benang
sari ke kepala putik.
3.2 Perkembangan aseksual (vegetative) alami
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.12.
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan

No Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan


. perkembangbiakan aseksual perkembangbiakan aseksual
1 Pisang (tunas)

2 Singkong (umbi akar)

3 Bawang merah (umbi lapis)

4 Bambu (tunas)

5 Jahe (akar tinggal)


b. Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan
terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara
tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan
makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan
tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung
telah berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri
dengan proses fotosintesis.

c. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
3.3 Perkembangan aseksual (vegetative) buatan pada tumbuhan
a. Hasil Pengamatan
1) Menempel

Tabel 1.13.
Menempel (okulasi)
No Kondisi tempelan hari ke :
.
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terllihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh

2) Menyambung
Tabel 1.14
Menyambung
No
Kondisi tempelan hari ke :
.
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat perubahan
8 Mulai terlhat daun
9 Daun terlihat bertambah 
10 Daun semakin bertambah dan lebar

3) Mencangkok
Tabel 1.15.
Mencangkok

No
Kondisi tempelan hari ke :
.
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

b. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan
cara buatan (vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu
yang agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel,
pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu
kedua terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan
mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot
lain dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa
sudah kuat, bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan
tersebut ada syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang
yang kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang
akan ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah
memiliki kambium.

c. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetative buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok.
Dengan cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa
meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

d. Jawaban Pertanyaan
1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada
serangan hama.
3. Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung
mengalami pertumbuhan. 
4. Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu
dengan kuat.
5. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan
yang baik.
6. Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar
cangkokan, dan bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4
atau 5, akar sudah kuat dan siap dipindahkan ke pot lain.

Anda mungkin juga menyukai