BAB I
PENDAHULUAN
IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
baik dengan teman maupun guru. Selain itu dengan kooperatif siswa dapat
mengenal tugas dan tanggung jawab tiap anggota kelompok karena pada
Together).
menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi
Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama
Adapun materi pokok yang dipilih dalam penelitian ini adalah Zat
Aditif Makanan, dengan alasan bahwa materi pokok ini berupa konsep dan
dapat dibagi sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan dan sangat
oleh siswa. Siswa dapat belajar tidak hanya dengan membaca buku, tetapi
Aditif Makanan baik pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa baik yang
alami maupun buatan serta pengaruhnya bagi kesehatan. Materi pokok Zat
lebih mudah dipahami siswa. Siswa dapat belajar tidak hanya dengan
penyedap rasa baik yang alami maupun buatan serta pengaruhnya bagi
kesehatan.
Pembelajaran materi zat aditif makanan pada siswa kelas VII SMP
siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75 yang telah
kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran IPA, banyak siswa enggan
siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
yang diharapkan.
A. Rumusan Masalah
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Palmatak pada
B. Tujuan Penelitian
SMP Negeri 1 Palmatak pada materi Zat Aditif Makanan Semester 1 Tahun
Pelajaran 2017/2018.
C. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas diharapkan hasil penelitian ini
dapat bermanfaat baik bagi guru, siswa maupun sekolah. Beberapa manfaat
1. Bagi Guru
secara profesional.
2. Bagi Siswa:
3. Bagi Sekolah:
E. Pembatasan Masalah
interpretasi, maka sesuai dengan judul dan latar belakang masalah di atas
akademik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku yang dapat diamati dan
lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat mendorong dan
Dari uraian di atas, menunjukkan kaitan yang erat antara belajar dan
tersebut dapat berlangsung dengan baik, jika antara guru sebagai pengajar
atau pendidik dan siswa sebagai pebelajar atau peserta didik terjadi
B. Hasil Belajar
belajar.
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat
belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata
belajar disebut tes prestasi belajar atau achievement test yang disusun oleh
dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran
tertentu.
kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu :
C. Pembelajaran Kooperatif
siswa yang bekerja dalam kelompok kecil, dibentuk dari siswa yang memiliki
tingkat kemampuan ras/ suku, budaya yang berbeda untuk saling membantu
dalam belajar (Nur, dkk: 2000). belum menguasai bahan pelajaran, maka
dalam kelompok saling bekerja sama dan saling membantu. Jika salah satu
adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang terllibat secara aktif
dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Menurut Nur, dkk (2000 : 6)
yang dipelajarinya.
2 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah.
3 Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin
yang berbeda-beda.
11
sepenanggungan bersama”.
4. Siswa haruslah membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/ penghargaan yang juga
Tabel 2.1
12
Fase 1
siswa belajar
Fase 2
bahan bacaan
Fase 3
Fase 4
mereka
Fase 5
Evaluasi
Memberikan penghargaan
Together).
1. Teori Konstruktivisme
d. Tekanan dalam proses belajar mengajar lebih pada proses bukan pada
hasil akhir.
2. Teori Motivasi
tujuan mereka tercapai jika dan hanya jika siswa lain juga akan
akan mencapai tujuan jika dan hanya jika siswa lain tidak mencapai
tujuan tersebut.
15
Siswa yakin upaya mereka sendiri untuk mencapai tujuan tidak ada
tersebut.
kelompok itu berhasil. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pribadi
pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia. Tipe ini
berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari
1. Seleksi topik
2. Merencanakan kerjasama
3. Implementasi
diperlukan.
didepan dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa
dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas
6. Evaluasi
18
berbeda
sedang berlangsung.
kajian. Adapun yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas.
Dari segi semantik (arti kata) action research diterjemahkan menjadi penelitian
tindakan.
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman.
Tujuan penambahan zat aditif adalah untuk membuat makana dan minuman
menjadi lebih menarik. Fungsi zat aditif antara lain sebagai pengawet,
a. Pewarna
Ada dua jenis pewarna yaitu pewarna alami dan buatan. Pewarna
alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari
Pewarna buatan adalah zat warna yang terbuat dari bahan kimia.
alami yaitu memiliki pilihan warna yang lebih babnyak, mudah disimpan
dan lebih tahan lama. Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui
kimiawi.
b. Pemanis
Pemanis makanan ada dua yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.
Pemanis lamai adalah bahan yang memberikan rasa manis yang diperoleh
madu. Sedangkan pemanis non nutritive adalah pemanis alami yang tidak
c. Pengawet
makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar,
Pengawet alami contohnya, gula tebu, gula merah, garam, kunyit, kulit
kayu manis dan cengkih. Sedangkan zat pengawet buatan contohnya, asam
asetat, benzoate, sulfit, propel galat, propionate, garam nitrit dan sorbat.
d. Penyedap Rasa
rasa makanan. Bahan penyedap juga memberikan aroma yang khas. Bahan
penyedap dapat digolongkan menjadi dua yaitu bahan penyedap alami dan
disebut micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa
b. Reni Lestari (2005) yang berjudul Pembelajaran Materi Pokok Bahan Kimia
hasil belajar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama
dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan,
A. Tempat Penelitian
pelajaran 2017/2018.
25
B. Waktu Penelitian
– November 2017.
C. Subyek Penelitian
D. Rancangan Penelitian
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu
SIKLUS I
TINDAKAN/
SIKLUS 2
OBSERVASI
TINDAKAN/
OBSERVASI
Gambar 1
Siklus PTK
( Arikunto, 42:2015)
berikutnya.
Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1 dan 2 dimana masing
yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan
yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga
dilaksanakan.
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu
yang dilakukan oleh guru untuk meneliti sendiri praktek pembelajaran yang
praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena setelah penliti kegiatanya sendiri,
observasi, dan refleksi disajikan dalam dua siklus). Setelah terlebih dahulu
Penelitian ini dilakukan 2 (dua) siklus pada satu sekolah, kelas dan guru yang
sama.
E. Instrumen Penelitian
(lampiran 12.
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes
Hasil Belajar ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang
dilakukan melalui metode tes dan metode observasi. Metode pengumpulan data
1. Metode Tes
belajar siswa, tes yang digunakan berbentuk uraian yang diberikan pada
akhir pembelajaran.
2. Metode Observasi
30
dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa serta kemampuan guru
berlangsung.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh terdiri dari data kualitatif dan
deskriptif, yaitu:
Pada tahap ini dilakukan analisis tes hasil belajar yang bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa ditinjau dari ketuntasan belajar siswa.
Analisis dilakukan dengan cara menghitung nilai tes dan di ubah dalam
B
Nilai Siswa= X 100
N
(Depdiknas, 2003:13)
Keterangan:
N = Banyaknya tes
secara klasikal dapat dikatakan tuntas apabila 85% dari jumlah siswa
31
mendapat skor minimal 75. Rumus yang digunakan dalam ketuntasan belajar
T
Ketuntasan klasikal= X 100 %
n
Keterangan:
M 1−M 0
P= X 100 %
M0
Keterangan
P = Persentase Peningkatan
M1 = Mean Akhir
M0 = Mean Awal
Apabila P > 0% maka dinyatakan telah terjadi peningkatan hasil dan apabila
142).
Pada tahap ini dilakukan analisis aktivitas guru dan siswa yang
Investigation.
BAB IV
Data penelitian yang diperoleh antara lain adalah data observasi berupa
siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap
siklus.
meningkatkan hasil belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan guru.
Data tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
1. Pra Siklus
Kondisi tersebut mencakup kondisi fisik kelas, kondisi siswa, guru, proses
pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar dikelas serta sarana dan prasarana
dan 3) Penutup. Pada kegiatan awal yang berupa apersepsi, siswa diajak tanya
jawab tentang materi yang akan dibahas, yang akhirnya mengaitkan dengan materi
Pengetahuan Alam( IPA ) digunakan sebagai sumber belajar. Guru lebih banyak
sehingga terkesan siswa hanya mendapatkan konsep yang abstrak dan kegiatan
belajar mengajar terfokus kepada guru. Selain itu, keterlibatan siswa masih
tampak kurang optimal, ini terlihat dari kepasifan dan kebingungan siswa dalam
Tabel 4.1
1. Aditia Putri 70
3. Amy Febrilian 50
4. Andre Andika 80
5. Arkan 60
6. Dela Adeliya 70
7. Edi Saputra 60
35
8. Farziandi 80
9. Guslizan 70
12. Imelia 70
13. Imran 70
20. Nirmala 60
28. Supia 60
Jumlah 2.210
Rata-rata 69,06
Keterangan:
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes hasil belajar 1 dan alat-alat
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
siswa diberi tes hasil belajar I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
untuk mata pelajajaran IPA sebesar 75 dan KKM Klasikal adalah 85 atau
85% dari jumlah siswa. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2.
Nilai
No
Nama Siswa Pra Siklus I Keterangan
.
Siklus
5. Arkan 60 60 70 Meningkat
8. Farziandi 80 80 90 Meningkat
9. Guslizan 70 70 80 Meningkat
Keterangan:
Dari data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode
peningkatan dari hasil belajar pra siklus yang hanya sebesar 69,06 atau
C. Refleksi
klasikal terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 9,96 % dari nilai pra
hasil belajar, hal ini disebabkan karena sebagian siswa masih bermain
3. Siklus II
a. Tahap perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes Hasil belajar II dan alat-alat
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar II.. Adapun data hasil
Tabel 4.3.
Nilai
No. Nama Siswa Keterangan
Siklus I Siklus II
5. Arkan 60 70 70 80 Meningkat
9. Guslizan 70 80 80 90 Meningkat
Keterangan:
Dari data tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada
siklus II adalah 87,81 mengalami peningkatan dari hasil belajar pada siklus I
yang sebesar 75,94 atau meningkat sebesar 27,15% jika dibanding dengan
hasil belajar pra siklus dan meningkat 15,63% jika dibangding hasil belajar
Siklus I.
c. Refleksi
27,15% jika dibanding dengan hasil belajar pra siklus dan meningkat
belajar siswa ini karena siswa sudah mulai akrab dan menemukan keasyikan
efektif. Karena siklus II tujuan penelitian sudah tercapai maka tidak perlu
4.2 Pembahasan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman
dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama
ini. Pada siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 87,81 atau
meningkat sebesar 15,63 % jika dibanding dengan hasil belajar pada siklus I.
dipaparkan
Tabel 4.4
Hasil belajar yang dicapai pada siklus II merupakan hasil yang paling baik
jika dibanding dengan hasil belajar pada siklus I dan Pra siklus hal ini
belajar.
(2) Persiapan yang baik oleh guru, baik berupa perencanaan pembelajaran
dalam tabel 4.5 untuk dua kali pelaksanaan siklus per siklus 2
Tabel 4.5
Persentase
N
Fase Aktivitas Siswa Siklus Siklus Rata-
O
I II rata
. Menyampaikan 1. Mengamati beberapa kemasan
tujuan dan produk kimia pembersih,
memotivasi siswa pemutih, pewangi dan pembasmi
serangga yang ditunjukkan oleh 79,17 79,17 79,17
guru.
2. Menebak judul materi yang akan
dipelajari.
2. Menyajikan 1. Mendengarkan penjelasan dari
informasi guru. 79,17 83,33 81,25
2. Mencatat informasi dari guru.
3. Mengorganisasika 1. Siswa membentuk kelompok (3-4
n siswa kedalam orang) secara heterogen
79,17 83,33 81,25
kelompok-
kelopok belajar
46
berlangsung pada materi pokok bahan kimia di rumah disajikan dalam tabel
Tabel 4.6
Penilaian
No
Aspek yang di amati Siklus Siklus
. Rt
1 2
kelompok belajar
kegiatan saat siswa berpindah dari kelompok asal ke kelompok ahli dan
belajar (Nur, dkk. 2000). Aktivitas guru ini juga sesuai dengan prinsip-
(Suparno, 1997).
Investigation untuk materi pokok bahan kimia di rumah tidak efektif jika
tidak dilaksanakan oleh guru dengan baik. Aktivitas guru yang baik adalah
Dengan aktivitas guru yang baik dan sangat baik diharapkan dapat
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa Upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A SMPN 1 Palmatak
menarik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pada akhir pertemuan tiap
siklus.
diterapkan.
50
B. Saran
Dari hasil Penelitian ini, disarankan kepada guru dan peneliti yang
yang ada sehingga masalah tersebut lebih mudah teratasi jika mereka
bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
51
Depdiknas. 2004. Pelajaran Pengetahuan Alam SMP Kelas VII semester 1 edisi 2.
Jakarta. Depdiknas.
Handayani, Desi. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMKN
Bunguran Timur melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation Tahun Ajaran 2011/2012.Ranai. Perpustakaan SMKN 1
Ranai.
Johnson, S. 2004. Sains Kimia SMP Untuk Kelas VII. Jakarta. Erlangga.
http://gurupkn.wordpress.com/2011/11/13/metode-investigasi-kelompok-
group-investigation.
Lutfi. 2004. Sains Kimia SMP untuk Kelas VII. Jakarta. ESIS.
Yogyakarta : Interprebook.
Nur, Mohamad, dan Prima Retno Wikandari. 1999. Pengajaran Berpusat Kepada
Siswa dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya.
University Press.
diterbitkan).
Rineka Cipta.
Malang.
53
dalam Studi. Dalam Majalah Remaja Gen 2000. No 04. Th.II. Triwulan
Sutresna, Nana. 2004. Sains Kimia untuk SMP kelas 1 (kelas VII). Jakarta.
Grafindo Media Pratama.
Lampiran 2
( RPP )
Kelas/Semester : VIII / 1
A. Standar Kompetensi
Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
B. Kompetensi Dasar
Mendeskri-psikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan
yang terdapat dalam bahan makanan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang
dapat digunakan sebagai bahan pewarna yang terdapat dalam bahan
makanan kemasan.
2. Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang
dapat digunakan sebagai bahan pewarna yang terdapat dalam bahan
makanan kemasan.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Ketelitian ( carefulness)
D. Materi Pembelajaran
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman.
Tujuan penambahan zat aditif adalah untuk membuat makana dan minuman
menjadi lebih menarik. Fungsi zat aditif antara lain sebagai pengawet,
penambah rasa dan aroma makanan, mempermudah proses pembuatan
makanan atau minuman. Zat aditif makanan mencakupa pewarna, pemanis,
pengawet dan penyedap rasa baik yang alami maupun buatan.
a. Pewarna
Ada dua jenis pewarna yaitu pewarna alami dan buatan. Pewarna alami adalah
pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan dan
57
kayu manis dan cengkih. Sedangkan zat pengawet buatan contohnya, asam
asetat, benzoate, sulfit, propel galat, propionate, garam nitrit dan sorbat.
d. Penyedap Rasa
Penyedap rasa adalah bahan yang digunakan untuk menambah cita
rasa makanan. Bahan penyedap juga memberikan aroma yang khas. Bahan
penyedap dapat digolongkan menjadi dua yaitu bahan penyedap alami dan
bahan penyedap buatan. Penyedap alami selalu terdapat di dalam setiap
makanan. Bahan penyedap alami biasanya dicampurkan sebagai bumbu.
Sedangkan bahan penyedap buatan yang paling umum digunakan dalam
makanan adalah vetsin atau monosodium glutamate atau sering juga
disebut micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa
manis dan asin yang gurih. Mengkonsumsi MSG berlebihan dapat
mengakibatkan gejala seperti pusing, sesak nafas, wajah berkeringat,
kesemutan, pada bagian leher, rahang dan punggung.
e. Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan
Penggunaan zat aditif buatan secara berlebihan dan berkepanjangan
dapat berpengaruh pada kesehatan. Contohnya penyakit kanker, gangguan
syaraf, penyakit jantung bahkan kematian. Untuk itu kita harus
menggunakan zat aditif buatan sesuai dengan standar makanan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Dan menggunakan zat aditif buatan sesuai
yang disarankan oleh pemerintah.
f. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Pendekatan kontekstual
b. Metode : Diskusi-informasi
c. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation
g. Langkah-langkah Pembelajaran
(Pertemuan 1)
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
Guru menyampaikan indikator hasil belajar.
59
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Fase 1: Menyampaikan informasi
1. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pokok Zat Aditif Makanan
meliputi Pengaruh penggunaan bahan kimia yang digunakan
sebagai pewarna dan pemanis.
2. Guru membagikan LKS
Fase 2: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
3. Guru membagi kelas siswa ke dalam kelompok-kelompok,
masing-masing terdiri dari 3-4 siswa dan menjelaskan ketrampilan
Kooperatif tipe Group Investigation.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
4. Dalam kelompok, masing-masing anggota diberi tanggungjawab
untuk menggali dan memahami informasi dari materi yang
berbeda.
5. Guru membimbing kelompok untuk berdiskusi mempelajari
materinya masing-masing.
6. Setelah diskusi maka anggota kelompok mengerjakan LKS.
60
b. Pengetahuan Prasarat
Bahan kimia yang terdapat di dapur
3. Kegiatan Inti
61
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Fase 1: Menyampaikan informasi
1. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pokok Zat Aditif Makanan
meliputi Pengaruh penggunaan bahan kimia yang digunakan
sebagai pengawet dan penyedap.
2. Guru membagikan LKS
Fase 2: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
3. Guru membagi kelas siswa ke dalam kelompok-kelompok,
masing-masing terdiri dari 3-4 siswa dan menjelaskan ketrampilan
Kooperatif tipe Group Investigation.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
4. Dalam kelompok, masing-masing anggota diberi tanggungjawab
untuk menggali dan memahami informasi dari materi yang
berbeda.
5. Guru membimbing kelompok untuk berdiskusi mempelajari
materinya masing-masing.
6. Setelah diskusi maka anggota kelompok mengerjakan LKS.
7. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya melalui diskusi kelas.
8. Guru memberikan penilaian terhadap apa-apa yang menjadi
penilaian dalam proses pembelajaran.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Fase 5: Evaluasi
9. Guru meminta siswa dalam kelompoknya untuk menjawab
pertanyaan yang sudah diberikan (LKS).
10. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapi
jawaban pertanyaan yang ada dalam LKS.
62
( RPP )
Kelas/Semester : VIII / 1
E. Standar Kompetensi
Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
F. Kompetensi Dasar
Mendeskri-psikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan
yang terdapat dalam bahan makanan
G. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan kimia alami dan buatan yang
dapat digunakan sebagai bahan pewarna dan pemanis yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan kimia alami dan buatan yang
dapat digunakan sebagai bahan pengawet dan penyedap yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari.
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Ketelitian ( carefulness)
H. Materi Pembelajaran
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman.
Tujuan penambahan zat aditif adalah untuk membuat makana dan minuman
564
menjadi lebih menarik. Fungsi zat aditif antara lain sebagai pengawet, penambah
rasa dan aroma makanan, mempermudah proses pembuatan makanan atau
minuman. Zat aditif makanan mencakupa pewarna, pemanis, pengawet dan
penyedap rasa baik yang alami maupun buatan.
a. Pewarna
Ada dua jenis pewarna yaitu pewarna alami dan buatan. Pewarna alami
adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan
dan hewan. Keunggulan pewarna alami adalah lebih sehat dikonsumsi
daripada pewarna buatan. Namun pewarna alami mempunyai kekurangan,
yaitu cenderung memberikan aroma khas yang tidak dikehendaki, warna
mudah rusak oleh pemanasan, warna kurang kuat (pucat), dan pilihan warna
alami terbatas.
Pewarna buatan adalah zat warna yang terbuat dari bahan kimia.
Pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pewarna alami
yaitu memiliki pilihan warna yang lebih babnyak, mudah disimpan dan
lebih tahan lama. Pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses
sintesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari
bahan yang mengandung pewarna alami melalui ektraksi secara kimiawi.
b. Pemanis
Pemanis makanan ada dua yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.
Pemanis lamai adalah bahan yang memberikan rasa manis yang diperoleh
dari bahan-bahan alami. Pemanis alami dibedakan menjadi dua yaitu
pemanis nutitif dan pemanis non nutritive. Pemanis nutritive adalah
pemanis yang menghasilkan kalori. Contohnya fruktosa, sukrosa dan madu.
Sedangkan pemanis non nutritive adalah pemanis alami yang tidak
menghasilkan kalori. Contohnya steviosida, miralin dan monellin.
Pemanis buatan adalah senyawa pemanis yang berasal dari bahan
sintetis yang memberikan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan
umumnya kurang mempunyai nilai gizi disbanding pemanis alami.
565
c. Pengawet
Pengawet adalah zat yang dengan sengaja ditambahkan dalam
makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar,
baud an rasanya tidak berubah atau melindungi makanan dari kerusakan
akibat membusuk atau terkena bakteri atau jamur. Zat pengawet
dikelompokkan menjadi zat pengawet alami dan zat pengawet buatan.
Pengawet alami contohnya, gula tebu, gula merah, garam, kunyit, kulit kayu
manis dan cengkih. Sedangkan zat pengawet buatan contohnya, asam
asetat, benzoate, sulfit, propel galat, propionate, garam nitrit dan sorbat.
d. Penyedap Rasa
Penyedap rasa adalah bahan yang digunakan untuk menambah cita
rasa makanan. Bahan penyedap juga memberikan aroma yang khas. Bahan
penyedap dapat digolongkan menjadi dua yaitu bahan penyedap alami dan
bahan penyedap buatan. Penyedap alami selalu terdapat di dalam setiap
makanan. Bahan penyedap alami biasanya dicampurkan sebagai bumbu.
Sedangkan bahan penyedap buatan yang paling umum digunakan dalam
makanan adalah vetsin atau monosodium glutamate atau sering juga disebut
micin. MSG tidak berbau dan rasanya merupakan campuran rasa manis dan
asin yang gurih. Mengkonsumsi MSG berlebihan dapat mengakibatkan
gejala seperti pusing, sesak nafas, wajah berkeringat, kesemutan, pada
bagian leher, rahang dan punggung.
e. Pengaruh Penggunaan Zat Aditif Bagi Kesehatan
Penggunaan zat aditif buatan secara berlebihan dan berkepanjangan
dapat berpengaruh pada kesehatan. Contohnya penyakit kanker, gangguan
syaraf, penyakit jantung bahkan kematian. Untuk itu kita harus
menggunakan zat aditif buatan sesuai dengan standar makanan yang
ditetapkan oleh pemerintah. Dan menggunakan zat aditif buatan sesuai yang
disarankan oleh pemerintah.
i.Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Pendekatan kontekstual
b. Metode : Diskusi-informasi
566
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Fase 1: Menyampaikan informasi
1. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pokok Zat Aditif Makanan
meliputi bahan kimia yang digunakan sebagai pewarna dan pemanis.
2. Guru membagikan LKS
Fase 2: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
3. Guru membagi kelas siswa ke dalam kelompok-kelompok, masing-
masing terdiri dari 3-4 siswa dan menjelaskan ketrampilan
Kooperatif tipe Group Investigation.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
567
3. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Fase 1: Menyampaikan informasi
1. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pokok Zat Aditif Makanan
meliputi bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dan
penyedap.
2. Guru membagikan LKS
Fase 2: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
3. Guru membagi kelas siswa ke dalam kelompok-kelompok, masing-
masing terdiri dari 3-4 siswa dan menjelaskan ketrampilan
Kooperatif tipe Group Investigation.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
4. Dalam kelompok, masing-masing anggota diberi tanggungjawab
untuk menggali dan memahami informasi dari materi yang
berbeda.
5. Guru membimbing kelompok untuk berdiskusi mempelajari
materinya masing-masing.
6. Setelah diskusi maka anggota satu kelompok mengerjakan LKS.
7. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya melalui diskusi kelas.
8. Guru memberikan penilaian terhadap apa-apa yang menjadi penilaian
dalam proses pembelajaran.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Fase 5: Evaluasi
9. Guru meminta siswa dalam kelompoknya untuk menjawab
pertanyaan yang sudah diberikan (LKS).
569
Lampiran 4
LKS 1
1. Amatilah produk yang mengandung bahan kimia yang kalian bawa dan
kelompokkan berdasarkan penggunaannya
No Pewarna Pemanis
Produk Zat kimia Produk Zat Kimia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
LKS 2
1. Amatilah produk yang mengandung bahan kimia yang kalian bawa dan
kelompokkan berdasarkan penggunaannya
No Pengawet Penyedap
Produk Zat kimia Produk Zat Kimia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
LKS 3
No Pemanis Pewarna
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
573
Lampiran 7
LKS 4
No Pengawet Penyedap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
574
Lampiran 8
SOAL
PRA SIKLUS
1. Zat aditif berikut yang dapat menambah kualitas gizi makanan, yaitu… .
a. Garam c. Vitamin
b. Gula d. Cuka
a. Sakarin c. Cuka
b. Garam d. Daun suji
a. Anemia
b. Kanker
c. Sakit kulit
d. Sakit kepala
Lampiran 9
Siklus I
a. Penyedap c. Pengawet
b. Penambah cita rasa d. Pewarna
a. Garam c. Cuka
b. Gula d. Formalin
a. Balita c. Olahragawan
b. Anak-anak d. Penderita Diabetes
a. Pewarna c. Pengawet
b. Pemanis d. Penyedap
6. Zat aditif berikut yang dapat menambah kualitas gizi makanan, yaitu… .
a. Garam c. Vitamin
b. Gula d. Cuka
a. Sakarin c. Cuka
b. Garam d. Daun suji
Siklus II
a. Merica c. Cabai
b. MSG d. Terasi
a. Sakarin c. BHA
b. MSG d. BHT
6. Berikut ini zat aditif yang bersifat sebagai pengawet makanan adalah…
a. Kunyit c. Caramel
b. Daun Suji d. Tartazin
a. Pengawet
b. Penyedap
c. Pewarna
d. Anti oksidan
10. Penggunaan zat aditif makanan dimaksudkan untuk hal-hal berikut,
kecuali… .
Nama Kelompok :
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
Pertemuan/Siklus :
Petunjuk: Berikut ini diberikan daftar penilaian aktivitas siswa dalam Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Palmatak melalui
580
Kriteria Penilaian:
581
1 : Kurang baik
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat baik
Palmatak, November 2017
Pengamat
(………………………..)
Lampiran 12
Berikut ini diberikan daftar penilaian aktivitas siswa dalam menerapkan model
kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok Zat aditif makanan sesuai
dengan sintak-sintaknya.
Berikan penilaian yang sesuai dengan pendapat Anda pada kolom nilai!
Kriteria Penilaian
NO Fase Aktivitas Siswa Nilai
4 3 2 1
1. Menyampaikan 1. Mengamati beberapa kemasan
tujuan dan produk kimia Pewarna, Pemanis.
memotivasi Pengawet dan penyedap yang di
siswa bawa dari rumah
2. Menebak judul materi yang akan
dipelajari.
2. Menyajikan 2. Mendengarkan penjelasan dari
informasi guru.
3. Mencatat informasi dari guru.
3. Mengorganisasi 1. Siswa membentuk kelompok (4
kan siswa orang) secara heterogen
kedalam 2. Siswa mencatat nama-nama
kelompok- kelompok
kelopok belajar
4. Membimbing 1. Siswa berdiskusi dengan kelompok
siswa bekerja ahli mengerjakan LKS sesuai
dan belajar dengan keahlian
2. Siswa bertanya pada guru jika
mengalami kesulitan
3. Siswa menyajikan hasil diskusi
kelompok
5. E V A L U A S 1. Siswa membuat kesimpulan
I 2. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
6. Memberikan Siswa memperoleh penghargaan atas
penghargaan hasil pembelajaran
583
Kriteria Penilaian:
1 : Kurang baik
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat baik
Palmatak, November 2017
Pengamat
(………………………..)
Lampiran 13
FOTO
SIKLUS I
584
585
FOTO
586
Lampiran 14
SIKLUS II
587
Lampiran 15
588
Di_
Tempat
Dengan hormat,
Dengan ini kami bermaksud mengundang Bapak/ Ibu Pada Seminar Publikasi
Ilmiah yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 6 November 2018
Waktu : 08.00 s/d selesai
Tempat : Gedung SMPN 1 Palmatak
Besar Harapan kami Bapak/ Ibu dapat hadir pada kegiatan tersebut. Demikian surat
undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan
terima kasih.
A P R I Z A L, S.Pd.I
NIP. 19790311 200604 1 017
Tembusan:
A P R I Z A L, S.Pd.I
NIP. 19790311 200604 1 017
Lampiran 16 590
A P R I Z A L, S.Pd.I
NIP. 19790311 200604 1 017
592
Lampiran 17
NOTULEN SEMINAR
NIP : 198209302011012003
1. Pembukaan
Oleh Moderator
2. Sambutan Ketua Panitia Seminar
Oleh ibu Nurhayati, S.Si, M.Si
3. Paparan singkat hasil penelitian oleh penyaji /penulis laporan
4. Tanggapan, pertanyaan, kritik/saran, masukan dari peserta seminar dan
tanggapan dari penguji adlah sebagai berikut:
5. Penutup
Oleh moderator.
BERITA ACARA
Pada hari ini Selasa tanggal Enam Bulan November 2018 bertempat di SMP
Negeri 1 Palmatak telah dilaksanakan Seminar Penelitian Tindakan Kelas.
NIP : 198209302011012003
A P R I Z A L, S.Pd.I
NIP. 19790311 200604 1 017
Lampiran 19 595
NIP : 198209302011012003
Jabatan : Guru
PTK yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan
merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
hasil jiplakan atau ada pihak yang mengajukan gugatan, maka saya bersedia
penilaian PTK.
Lampiran 20
di-
Ladan
NIP : 198209302011012003
Jabatan : Guru
Atas segala bantuan dan perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
SURAT KETERANGAN
Nomor : 116/422.11/2017
NIP : 198209302011012003
Jabatan : Guru
Kepala Sekolah
598
Lampiran 22 A P R I Z A L, S.Pd.I
NIP. 19790311 200604 1 017
3. Amy Febrilian
4. Andre Andika
5. Arkan
6. Dela Adeliya
7. Edi Saputra
8. Farziandi
9. Guslizan
12. Imelia
13. Imran
20. Nirmala
28. Supia
Lampiran 23
3. Amy Febrilian
4. Andre Andika
5. Arkan
6. Dela Adeliya
7. Edi Saputra
8. Farziandi
9. Guslizan
12. Imelia
13. Imran
20. Nirmala
28. Supia
Lampiran 24
Kepala Perpustakaan
SMPN 1 Palmatak
Lampiran 25
5104
Lampiran 26
5105
Lampiran 27
5106