Anda di halaman 1dari 4

OBSERVASI PEMBELAJARAN IPS DI SDN CAKUNG TIMUR 01 PAGI

Disusun oleh :

MUHAMMAD ILHAM FADHLURRAHMAN (2101085009)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN EKONOMI

2021/2022
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak lepas dari hal-hal yang
bersifat komprehensif seperti perencanaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi.
Berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar suatu mata pelajaran, langkah yang harus
dilakukan guru adalah menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar agar tujuan
pembelajaran dapat dirumuskan dan bahan ajar dikembangkan, kemudian disusun rencana
pelaksanaan pembelajaran, dan strategi yang tepat dipilih sesuai dengan tujuan, konten. dan
suasana belajar yang dihadapi siswa. Kemudian penutup, yang meliputi evaluasi, baik
evaluasi proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran, dan hasilnya menjadi masukan
untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya.
Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dipengaruhi oleh
berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pembelajaran. Dunia
pembelajaran saat ini semakin berkembang, berbagai macam inovasi dicoba untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi
pendidikan, maupun pemenuhan infrastruktur pendidikan. Guru dituntut untuk membuat
pendidikan lebih inovatif yang mendorong siswa untuk belajar secara optimal baik dalam
pembelajaran mandiri maupun dalam pendidikan di kelas. Pesatnya perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan manusia,
salah satunya dalam bidang pembelajaran. Dunia pembelajaran saat ini terus berkembang,
berbagai macam inovasi dicoba untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, diperlukan berbagai terobosan, baik dalam
pengembangan kurikulum, inovasi pendidikan, maupun pemenuhan sarana prasarana
pendidikan. Guru dituntut untuk membuat pendidikan lebih inovatif yang mendorong siswa
untuk belajar secara optimal baik dalam pembelajaran mandiri maupun dalam pendidikan di
kelas.
Proses belajar dan mengajar merupakan interaksi yang sering dilakukan manusia satu
dengan yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Agar suatu proses pembelajaran dapat
dikatakan dapat berjalan dengan optimal maka diperlukan peralatan atau bahan yang dapat
memudahkan siswa dalam menguasai modul ajar.
Oleh karena itu, seorang guru dalam mengajar perlu memperhatikan karakteristik
siswa, agar dapat membuat media yang sesuai dengan potensi siswanya. Sebab, proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan optimal jika guru mampu menyediakan media yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan ketepatan dalam memilih media dapat membuat siswa lebih
aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan bakat yang terdapat pada siswa tersebut.
Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah dapat didefinisikan sebagai: (1) Pendidikan IPS
yang menekankan pada penumbuhan nilai-nilai kewarganegaraan, ideologi moral negara dan
agama; (2) Pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berpikir ilmuwan sosial;
(3) pendidikan IPS yang menekankan inkuiri reflektif; dan (4) Pendidikan IPS yang
memanfaatkan poin 1, 2, 3 di atas (Muhammad Numan Somantri, 2001: 44).
IPS sebagai bahan kajian adalah materi pelajaran yang dapat dikemas menjadi satu
atau beberapa mata pelajaran atau diintegrasikan dengan bahan pelajaran lain sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. IPS sebagai salah satu mata kuliah yang membahas tentang
dinamika kasus sosial membutuhkan dukungan media yang dapat mengungkap aspek-aspek
tersebut. Pendidikan yang didukung dengan media yang menarik dapat meningkatkan minat
siswa dan dapat memperlancar pencapaian tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar.
PEMBAHASAN
Ilmu-ilmu sosial di sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengajarkan
manusia dalam segala aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Tujuan
pembelajaran IPS adalah untuk mengenalkan siswa pada pengetahuan tentang masyarakat
atau kehidupan manusia secara sistematis. Namun dalam praktik pembelajaran di sekolah
masih banyak guru yang tidak dapat menerjemahkan isi kurikulum itu sendiri, dan hanya
berpedoman pada pengalaman mengajar sehingga pembelajaran di kelas tidak berkembang
dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar. menjadi aktif dalam belajar.
Dalam pembelajaran IPS SD, guru harus mampu menciptakan iklim belajar mengajar
yang aktif, inovatif dan kreatif. Guru merupakan salah satu faktor terpenting untuk mencapai
hasil bagi proses pembelajaran. Dengan demikian diperlukan kepekaan dan kreativitas guru
dalam menerapkan dan mengembangkan prinsip-prinsip pembelajaran aktif.
Kelebihan Pembelajaran IPS SD di SDN Cakung Timur 01 pagi
Dalam kegiatan observasi di SDN Cakung Timur 01 Pagi, kami menemukan banyak
kelebihan mulai dari sarana dan juga proses pembelajaran itu sendiri. Berikut ini adalah
kelebihan SD di SDN Cakung Timur 01 pagi.
1. Ruang kelas lengkap
2. Penataan tempat duduk satu siswa satu kursi dan satu bangku
3. Terdapat kipas angin pada setiap kelas
4. Guru menggunakan media pembelajaran
5. Siswa aktif
6. Pembagian kelompok dilakukan dengan merata
7. Pembentukan kelompok kecil dalam kegiatan diskusi
8. Guru berkeliling ke setiap kelompok dan membimbing para siswa bila
menemukan kesulitan.
Kelemahan Pembelajaran IPS SDN Cakung Timur 01 Pagi
Dalam kegiatan observasi, kami juga menemukan kelemahan mulai dari sarannya dan
juga pada proses pembelajarannya itu sendiri. Berikut adalah kelemahan atau kekurangan
yang ada di SDN Cakung Timur 01 Pagi.
1. Tidak ada taman dan lapangan olahraga
2. Keberadaan sekolah yang berada di tepi jalan raya
3. Tangga yang terlalu curam
4. Adanya beberapa siswa yang tersisihkan
5. Letak bangunan sekolah yang berdempetan dengan bangunan sekolah yang lain
6. Guru bersifat subjektif
7. Melakukan kekerasan fisik sebagai hukuman
8. Guru menjawab sendiri pertannyaan yang beliau berikan kepada siswa.
9. Ada beberapa siswa yang menjadi troublemaker
10. Manajemen waktu yang kurang baik
11. Guru kurang melakukan pembimbingan
12. Menggunakan metode ceramah
13. Tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran
14. Mencontek saat diskusi
15. Kurang melibatkan siswa

REFLEKSI

Anda mungkin juga menyukai