Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Ilham Fadhlurrahman

2A

2101085009

Pengertian Pola Pikir

Menurut KBBI, Pola adalah “suatu sistem; cara kerja; bentuk tetap (struktur)” sedangkan pikiran adalah
“akal; Penyimpanan; imajinasi” dan pola pikir adalah “kerangka berpikir”. Adi W. Gunawan dalam Modul
Diklat Kepemimpinan Tingkat III: 2011, menjelaskan bahwa “pola pikir adalah seperangkat keyakinan
atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang, yang akan akhirnya menentukan
tingkat keberhasilan dalam hidupnya. (Wulan & Muafa, 2020)

Proses Perkembangan Pola Pikir Manusia

Sains dimulai dengan rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia memiliki rasa ingin
tahu terhadap benda-benda di sekitarnya, lingkungan alam, bulan, bintang dan matahari yang mereka
lihat bahkan ingin mengenal dirinya sendiri.

Rasa ingin tahu manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Keingintahuan manusia terus
mengembangkan keingintahuan yang tidak menganggur, sedangkan pada hewan dan tumbuhan rasa
ingin tahu mereka tetap menjadi keingintahuan yang menganggur Misalnya, pada tumbuhan daunnya
cenderung mencari sinar matahari dan akarnya mencari air yang kaya akan mineral Burung terbang
kesana kemari, didorong oleh rasa ingin tahu ke tempat-tempat yang ada makanannya.Setelah
menjelajah, mereka mengenal, yaitu pengetahuan tentang burung.Burung juga memiliki pengetahuan
tentang cara membuat sarang, tempua atau manyar yang pandai menganyam sarang dengan begitu
indah dan menggantung di daun kelapa, tetapi pengetahuan mereka tidak berubah dari waktu ke waktu,
mereka perlu makan, melindungi, dan berkembang biak.

Manusia juga punya insting, tapi kelebihannya ada pada kemampuan berpikir. Manusia akan terus
bertanya setelah mengetahui “apa”, mereka juga ingin mengetahui “mengapa” dan “bagaimana”.
Manusia mampu menggabungkan pengetahuannya menjadi pengetahuan baru. .Sebagai contoh,
bayangkan saja manusia purba yang tinggal di gua-gua atau di pepohonan: melalui kemampuan mereka
berpikir tidak hanya untuk melestarikan kehidupan tetapi juga untuk membuatnya lebih menyenangkan,
mereka mampu membangun rumah di atas tiang-tiang kayu yang kokoh dan juga membangun rumah-
rumah mewah. atau gedung-gedung tinggi.

Keingintahuan yang terus tumbuh dan tampaknya tak terbatas ini telah menciptakan harta manusia
yang sama, yang mencakup tidak hanya kebutuhan praktis kehidupan sehari-hari seperti bertani atau
membuat panah berburu, tetapi juga keindahan. Cara rasa ingin tahu manusia adalah :

a. pertanyaan langsung

b. menggali penyelidikan orang lain

c. kerjasama dengan penyidik


Setiap orang memiliki rasa ingin tahu walaupun intensitasnya tidak sama dan minatnya berbeda. Rasa
ingin tahu ini dapat diperkuat dan dilengkapi oleh lingkungan. Kita dapat mengatakan bahwa secara fisik
lemah dibandingkan dengan makhluk lain tetapi secara spiritual, itu adalah alasan dan kemauan, sangat
kuat. (Zainal Effendi Berlian, 2012)

Macam – macam pola pikir manusia:

 Pola Pikir Karismatik

Pola pikir dalam pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan proses pemecahan
masalah berdasarkan otoritas atau otoritas. dianggap paling mampu memecahkan masalah apapun
sehingga kebanyakan orang akan tunduk pada keputusan yang dibuatnya. Seringkali sebagian orang
menyebut ini sebagai pola pikir karismatik, yang berarti bahwa setiap masalah, terutama masalah
yang kompleks dan terkait dengan politik, adalah tentang kepentingan masyarakat luas, apa yang
harus dilakukan?, dikatakan bahwa karakter dianggap paling benar.

 Pola Pikir Tenasitas

Tenasitas bisa diartikan sebagai kebiasaan. Ketangguhan mental adalah cara berpikir manusia dalam
memecahkan masalah yang selalu dilandasi oleh kebiasaan, adat atau tradisi. Misalnya, ditemukan
di lingkungan tertentu selama konstruksi bangunan, jembatan menggunakan lampiran, dilengkapi
dengan landai ubo, dll. Hal ini dilakukan sebagai simbol budaya di lingkungan lokal/terbatas. Tentu
saja, keadaan pikiran ini diwarnai oleh kebiasaan atau budaya yang sangat kuat dan penuh simbol,
penuh makna tertentu yang telah dilakukan secara turun-temurun.Dengan melakukan kebiasaan ini
tentunya banyak makna yang terkandung dan dapat menambah rasa percaya diri sehingga dalam
menjalankan berbagai aktivitas hidup yang merepotkan dapat tetap berjalan dengan aman dan
lancar.

 Pola Pikir Perasaan

Artinya manusia menyelesaikan masalah hanya berdasarkan perasaannya saja, sehingga cara
pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh subjek agresor.Perasaan selalu muncul dalam
setiap masalah yang dihadapi. Misalnya, perasaan seseorang dalam pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah mendominasi dan selalu berperan dalam perilaku, atau dengan kata lain
perasaan banyak terlibat di sini. Perasaan dalam artikel ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
perasaan dalam pengertian intuisi dan perasaan dalam pengertian emosi.Kita tidak bisa mengatakan
bahwa mentalitas ini negatif, tetapi jika kita mengatakan bahwa itu cenderung subjektif dalam
proses pengambilan keputusan, jawabannya adalah: mungkin ya. Tingkat intuisi seseorang tidak
selalu sama untuk menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya, berdasarkan hati nuraninya
dapat diterima kebenarannya, walaupun masih memerlukan pemeriksaan tambahan, sehingga
keputusan yang diambil umumnya bergantung pada Ketajaman intuisi penulis.Mentalitas perasaan
dalam hal emosi juga tidak kalah pentingnya. Misalnya dalam pertemuan, diskusi (bahkan di ruang
publik virtual), seminar, pertemuan antar kelompok, organisasi politik, kampanye partai, dll.
Seringkali perasaan (emosi) lebih kentara dan muncul, biasanya hal ini terjadi karena adanya “konflik
atau persaingan kepentingan” yang tidak sehat, tidak menoleransi atau menerima pendapat atau
pemikiran orang lain.
 Pola Pikir Mencoba – coba

Dimaksudkan sebagai keadaan pikiran manusia ketika berhadapan dengan masalah "coba tapi tidak
yakin" atau dalam bahasanya disebut trial and error. Dalam mentalitas ini, manusia selalu berusaha
tanpa kepastian untuk memecahkan masalah. Mari kita ambil contoh paling sederhana: Ketika
Badu rusak, dia melakukan "Dia bahkan tidak repot-repot menggunakan radio favoritnya untuk
memeriksa apa yang menyebabkan radio tidak berfungsi. Segera, dia dengan ringan mengetuk
(mengetuk) radio dengan harapan "berdering. " Contoh lain mungkin serupa sebagai berikut: jika
Anda melihat seekor burung di dalam sangkar, ketika ingin keluar, ia selalu menabrak sana-sini dan
tidak pergi ke arah yang sama di dalam sangkarnya, tetapi ia tidak dapat melarikan diri karena ia
melakukannya belum tahu cara membuka pintu kandang yang benar, pikir manusia yang sudah
terbiasa dengan "ujian tapi tanpa kepastian" seperti yang dijelaskan di bawah ini.Akibatnya, apa
yang dilakukan untuk memecahkan masalah cenderung spekulasi (judi), sering keliru atau bahkan
jika masalah dapat diselesaikan secara kebetulan. Berkat terselubung, saya pikir begitu.

 Pola Pikir Ilmiah

Proses berpikir manusia didasarkan pada cara rasional mencari kebenaran atau memecahkan
masalah. Pemecahan masalah adalah ilmiah. Dalam proses berpikir ini, merupakan kebiasaan untuk
pertama-tama mengamati gejala-gejala peristiwa. Kemudian, masalah yang akan dibahas
dirumuskan.

Berpikir ilmiah adalah proses berpikir manusia untuk sampai pada kesimpulan, keputusan atau
kebenaran yang selalu menggunakan logika dan dilakukan secara sistematis, metodologis, dapat
diverifikasi dan dibuktikan kebenarannya oleh orang lain (universal).

Sementara penulis disebut ilmuwan, ilmuwan umumnya independen, selalu terbuka, demokratis,
semua pendapat dihormati.Jika keputusan atau kesimpulan yang telah dicapai ternyata salah,
seorang ilmuwan mengakuinya, maka ia ditantang untuk mencari cara memecahkan masalah
dengan metode yang benar/tepat guna memperoleh suatu kesimpulan atau kebenaran (scientific
truth).

Pada prinsipnya, pola pikir ilmiah dimulai dengan perumusan masalah, penyajian hipotesis atau
hipotesis, pengumpulan data, kinerja analisis data, dan kemudian penulisan kesimpulan/kesimpulan
untuk mendapatkan kebenaran dalam bentuk hasil pemecahan masalah. proses berpikir ilmiah
memakan waktu yang relatif lama dan melelahkan, tetapi tingkat kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan pola pikir adalah sebagai berikut.

Menurut Iskandar (2008:661) Ada 7 sumber daya yang mempengaruhi proses berpikir orang: (Rima
Permata Sari, Holilulloh, n.d.)

1. Orang tua
Dari orang tua orang belajar kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama,
prinsip dan nilai-nilai para bangsawan . Orang tua adalah wali atau penguasa pertama dunia, adalah
yang membentuk mentalitas kita untuk pertama kalinya .

2. Keluarga

Setelah orang tua kita diperkenalkan ke dunia lain yaitu keluarga, dari mereka kita akan mengambil
informasi dan mentalitas lainnya, yang bekerja untuk melengkapi mentalitas yang telah kita peroleh
dari orang tua.

3. Masyarakat

Dunia lain yang akan dialami adalah lingkungan komunitas sekitar, dengan informasi tambahan
ditambahkan dan digabungkan dengan apa yang kita miliki akan membuat proses membentuk pikiran
kita semakin kuat.

4. Sekolah

Sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses belajar seseorang, peraturan yang
diterapkan oleh sekolah dan perilaku dan sikap guru dapat memperkaya proses membentuk pola pikir
yang sudah ada.

5. Teman

Berteman adalah realisasi diri pertama dalam kehidupan , karena dalam persahabatan , seseorang yang
memilih untuk menjadi teman , tidak ada larangan untuk menentukan sebagai teman.

6. Media Massa

Adanya unsur penyembah berhala dalam acara dapat menyebabkan peniruan oleh seseorang, baik
negatif atau positif. Artis ini akan ditiru oleh penggemarnya.

7. Diri sendiri

Ini adalah faktor penentu mentalitas, baik buruknya pengaruh kita akan menentukan apakah kita akan
menjadi orang jahat atau kita akan memilih untuk menjadi orang baik.

Dari penjabaran diatas kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT menganugerahi kita (manusia) dengan
akal yang beragam. Oleh karena itu, Mari kita gunakan sebaik mungkin anugerah yang diberikan Tuhan
yang bernama akal, yang berwujud otak yang diletakan didalam kepala kita ini. Lalu bagilah hal positif
yang mampu dihasilkan. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi
sesamanya.
Daftar Pustaka

Rima Permata Sari, Holilulloh, H. Y. (n.d.). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA PIKIR
MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA PENDIDIKAN DI DESA CUGUNG. Masyarakat, Pendidikan,
Pola Pikir.
Wulan, D. P. A., & Muafa, I. W. (2020). Pola Pikir Masyarakat Asli Papua Dalam Peningkatan Daya Saing
Perekonomian. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, 11(1), 57–65.
https://doi.org/10.35724/jies.v11i1.2662
Zainal Effendi Berlian. (2012). Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Dan Ilmu Budaya Dasar (p. 12).

5 soal Pilihan Ganda

1. Apa yang dimaksud dengan pola pikir manusia?


a. Kerangka tubuh
b. Kerangka paragraph
c. Kerangka berpikir
d. Kerangka konseptual

2. Berapa banyak faktor yang mempengaruhi pola pikir manusia?


a. 5
b. 6
c. 7
d. 8

3. Pola pikir dalam pemecahan masalah yang dihadapi dengan menggunakan proses pemecahan
masalah berdasarkan otoritas atau otoritas. Pernyataan tersebut merupakan pola pikir?
a. Pola pikir coba – coba
b. Pola pikir karakteristik
c. Pola pikir tenasitas
d. Pola pikir perasaan

4. Cara rasa ingin tahu manusia adalah?

a. pertanyaan langsung

b. menggali penyelidikan orang lain

c. kerjasama dengan penyidik

d. semua benar

5. Pola pikir perasaan adalah?


a. keadaan pikiran manusia ketika berhadapan dengan masalah "coba tapi tidak yakin" atau dalam
bahasanya disebut trial and error
b. Proses berpikir manusia didasarkan pada cara rasional mencari kebenaran atau memecahkan
masalah
c. Artinya manusia menyelesaikan masalah hanya berdasarkan perasaannya saja, sehingga cara
pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh subjek agresor.Perasaan selalu muncul dalam
setiap masalah yang dihadapi.
d. sebagai kebiasaan

Anda mungkin juga menyukai