1. Anti nurbaeti 2. Fadilah nisa amaliya 3. Perta Pionita 4. Sania Marta Mevia 5. Wahyu puspita dewi
PRODI/ KELAS : PGSD 1
TUGAS
1. Apa praktik Pendidikan saat ini yang „membelenggu‟ kemerdekaan
peserta didik dalam belajar dengan melihat Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaaan? Jawab : Dalam Perjalanan Pendidikan dari masa ke masa berupaya memberikan Pendidikan yang lebih baik bagi peserta didik , dengan berbagai cara salah satunya yaitu selalu melakaukan pembaharuan kurikulum dalam Pendidikan. Pada kenyataannya perubahan kurikulum Pendidikan tidak di ikuti dengan sarana dan prasarana yang memadai atau yang mendukung terutama pada daerah yang terpencil.Sarana Prasarana dalam dunia Pendidikan menjadi salah satu faktor yang sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Namun, kenyataan masih ada beberapa daerah yang sarana dan prasarana sekolahnya masih dirasa kurang memadai. Mulai dari tempat belajar (sekolah) yang sulit dijangkau, bangunan sekolah yang kurang layak, fasilitas sekolah yang kurang lengkap, hingga bahan ajar yang masih seadanya. Hal-hal tersebut secara tidak langsung dapat membelenggu kemerdekaan peserta didik dalam belajar. Salah satu sarana yang menunjang pembeajaran di era merdeka yaitu denganpenggunaan media pembelajaran yang lengkap seperti jaringan internet, computer, proyektor,ruang perpustakan yang lengkap sehingga menunjang dunia Pendidikan, dengan tambahan fasilitas seperti lapangan olahraga, ruangan lep, dan kegiatan extrakulikuler lainnya sehingga membuat maju sehingga konsep belajr merdeka bisa tercapai, peserta didik diharapkan dapat mengeksplorasi lebih wawasan dan kreatifitas mereka dalam belajar. Oleh karena itu pemerataan pembangunan dalam dunia pendidikan harus lebih diperhatikan agar kemerdekaan peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat dicapai. Hal lain yang membelenggu kemerdekaan peserta didik dalam belajar adalah minimnya jumlah guru dan pengetahuan guru sehingga terdapat guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang ilmu yang mereka miliki. Pada saat ini dunia Pendidikan mengalami perubahan yang pesat didukung dengan perkembangan teknologi sehingga guru dituntut untuk selalu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan pengetahuan dirinya dan peserta didik menjadi lebih baik. Peran Orang tua peserta didik juga diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran, sehingga orang tua peserta didik hanya mengandalkan peran guru di sekolah saja, akan tetapi peran orang tua sangat dibutuhkan bagi persta didik untuk memberikan dukungan semangat dan membentuk mental siswa sebelum berada di lingkungan sekolah.
2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat
melepaskan „belenggu‟ yang belum memerdekakan peserta didik? Apa yang Anda tawarkan sebagai model pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik? Jawab : Yang kami tawarkan adalah : Mengimplementasikan program Merdeka Belajar “Merdeka belajar” pertama kali disampaikan oleh Mendikbud, Nadiem Makarim. Merdeka Belajar disini berarti peserta didik memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi. Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi bagi semua peserta didik di Indonesia. Program ini berawal dari asumsi dasar bahwa proses belajar harus dilakukan dengan tujuan untuk membebaskan siswa, guru ataupun sekolah dari berbagai hal yang membelenggu. Karena itu kami menawarkan model Pendidikan ini karena dengan mengimplementasikan merdeka belajar dapat mendukung banyak inovasi dalam dunia pendidikan, terutama kemajuan berbagai lembaga pendidikan termasuk sekolah ataupun madrasah, dengan membentuk pula kompetensi guru. Guru penggerak yang merdeka dalam mengajar tahu akan kebutuhan murid-muridnya sesuai lingkungan dan budaya siswa tersebut. Mengingat Indonesia memiliki banyak suku, adat istiadat dan budaya, tata krama dan etika pada suatu daerah tentunya berbeda. Justru perbedaan yang ada membuat kita saling kenal mengenal, dan menjadi bangsa makmur dengan menghargai perbedaan yang ada, gotong royong yang sudah menjadi warisan terpuji leluhur secara turun-temurun.
Mengimplementasikan model pendidikan yang berfokus pada moral
dan akhlak.
Model pendidikan yang tepat untuk membenahi moral anak muda
zaman sekarang adalah model pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman sebagai dasar untuk membentuk pribadi yang baik, yaitu dimulai dari pendidikan akhlak, baik di tempat ibadah maupun di rumah. Kemudian pendidikan yang menekan pada aspek kognisi atau kemampuan berpikir. Dan pendidikan skill atau keterampilan. Pendidikan akhlak itu sebagai dasar kehidupan manusia yang melahirkan kecerdasan emosional, baik hubungan dengan Tuhan maupun kepada sesama. Kemudian, strategi dalam mengolah kecerdasan berpikir dan terlatih dalam keterampilan dalam pengembangan bakatnya dan pada akhirnya anak yang kelak hidup dapat bersaing di zamannya menjadi anak yang baik pintar dan trampil.
Karena itu dibutuhkan :
Peran guru sebagai seorang pendidik yang ditugaskan untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, oleh karena itu guru harus mampu mengidentifikasi bakat setiap siswanya supaya dapat memberikan pengarahan dan mengembangkannya sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Setiap anak memiliki bakat dan kepribadian yang berbeda, sehingga mendidik anak merupakan hal yang menarik dan unik. 3. Apa yang anda tawarkan sebagai model pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik Jawab : Strategi yang kami tawarkan untuk melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik yaitu dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi yang bisa dimanfaatkan guru dengan menerapkan proses pembelajaran yang dibedakan untuk setiap peserta didik berdasarkan minat, profil, dan gaya belajar siswa. Sebab setiap peserta didik memiliki keberagaman individu sehingga memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Guru perlu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan efektif. Adapun Penerapan pembelajaran berdiferensiasi melalui 3 tahap yakni: 1. Diferensiasi konten yang didasarkan pada pemetaan minat peserta didik 2. Diferensiasi proses, di mana guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan minat peserta didik. Pada tahap ini, guru memberikan bahan ajar dan asesmen yang bervariasi, namun memiliki isi dan tujuan pembelajaran yang sama. 3. Diferensiasi produk, dimana guru membebaskan peserta didik untuk berkreasi namun sesuai materi yang dipelajari. Setiap kelompok akan menghasilkan produk yang berbeda karena proses yang dilakukan berbeda namun tujuannya sama.
Berikut dokumen-dokumen digital dan daftar Pustaka sebagai referensi argumen