Anda di halaman 1dari 19

DESAIN INVENSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT MATA

KULIAH TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN


PEMBELAJARAN

Disusun oleh:
Ema Elviana, S.Pd.

PPG PRAJABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
A. JURNAL REFLEKSI YANG DIPILIH
Nama Mata Filosofi Pendidikan Indonesia Topik 2 “Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar
kuliah Dewantara”

Review Dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara memisahkan antara kata


pengalaman Pendidikan dan Pengajaran. Pengajaran menurut KHD ialah bagian dari pada
belajar. pendidikan. Pengajaran sendiri dimaknai oleh KHD sebagai proses transfer
ilmu sebagai bekal kecakapan hidup baik secara lahir maupun batin.
Pendidikan juga dikatakan oleh KHD sebagai tempat persemaian benih-
benih kebudayan sekaligus nilai kemanusiaan yang diteruskan serta
diwariskan dalam masyarakat.

Tujuan Pendidikan menurut bapak pendidikan Indonesia ini ialah untuk


mengantarkan anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagian baik
sebagai manusia ataupun sebagai bagian dari masyarakat. Disini juga KHD
menyampaikan bahwa peserta didik atau siswa itu seperti biji tumbuhan dan
pendidik atau guru sebagai petani sehingga, guru sebagai petani hanya
memastikan bahwa biji tumbuhan tersebut berkembang sesuai dengan
kodratnya, dalam artian jika biji tersebut ialah padi maka biarkan ia menjadi
padi yang baik jangan memaksa ia menjadi tumbuhan lain yang tidak sesuai
dengan kodratnya. Jadi istilah anak sebagai kertas putih yang belum ada
tulisan tidak sepenuhnya benar sebab anak sudah membawa kodratnya
masing masing tugas guru ialah memastikan anak tersebut dapat berkembang
dengan baik sesuai dengan kodratnya.

Kodrat yang dimasud disini ada dua yaitu kodrat alam dan kodrat zaman,
kodrat alam yaitu karakteristik peserta didik yang berhubungan dengan
pengaruh sosial-budaya lingkungannya misalnya karakteristik anak yang
tinggal kota akan berbeda dengan karakteristik anak yang tinggal di
pedesaan. Kodrat zaman yaitu tuntutan dari zaman peserta didik, misalnya
cara mendidik anak pada tahun 2000 akan berbeda dengan cara mendidik
anak pada saat ini. KHD juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam
keberhasilan pendidikan sebab, di dalam keluarga karakter dan keterampilan
sosial itu dilatih sehingga mengalami perkembangan.
Pada topik ini juga disampaikan mengenai sistem among yaitu suatu langkah
pendidikan yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk
bertumbuh dan berkembang dan guru ialah seorang pemberi teladan
sehingga harapannya peserta didik dapat mencontoh sang guru.

Refleksi Topik ini menurut saya penting dipelajari sebab dari topik tersebut kita akan
pengalaman tahu dasar sebagaimana mestinya pendidikan itu sendiri. Jika kita mengerti
belajar yang pendidikan secara filosofis maka kita akan tahu langkah yang mesti
dipilih dilakukan. Terlebih saya adalah seorang calon guru yang memegang
perananan penting dalam keberhasilan pendidikan. Dalam mempelajari
topik-topik pada mata kuliah ini saya mereview kembali dengan catatan
sendiri agar saya lebih mudah memahami dan mudah untuk diingat.
Kemudian dari penglaman baru yang saya dapatkan saya coba terapkan
disekolah mitra PPL yaitu di SMKN 4 Bandar Lampung. Di sekolah ini saya
belajar mengamati dan memahami karakteristik peserta didik dan memetakan
peserta didik berdasarkan minat belajar serta tingkat pemahaman mereka.
Dalam hal ini saya juga didampingi oleh guru pamong yang selalu diarahkan
dan diberi kesempatan seluas-luasnya dalam mencari tahu segala informasi
terkait pembelajaran yang berdiferensiasi yaitu pembelajaran yang
mempertimbangkan kebutuhan setiap peserta didik. Adapun strategi yang
saya implementasikan dalam mempelajari topic tersebut menurut saya
penting, sebab saya tidak bisa berjalan sendiri dan saya membutuhkan
bimbingan dan arahan dari orang-orang yang berpengalaman dibidangnya.
Puisi ini juga menggambarkan sistem among yaitu suatu langkah pendidikan
yang memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk bertumbuh dan
berkembang dan guru ialah seorang pemberi teladan sehingga harapannya
peserta didik dapat mencontoh sang guru.

Analisis
artefak https://drive.google.com/file/d/1xc419BwiZa1LNg0CrTMrDjow38GNsLr4/
pembelajaran view?usp=sharing
Artefak diatas merupakan puisi yang memiliki makna tentang tugas seorang
guru yang berjuang untuk membangun dan menciptakan peserta didik yang
diharapkan mampu menjadi generasi emas suatu bangsa dengan keunikan
dan karakteristiknya masing-masing. Seorang guru tidak hanya bertugas
mengajar melainkan mendidik, mengarahkan, membimbing, dan menuntun
peserta didik dalam tumbuh kembangnya berdasarkan kodratnya masing-
masing.
Artefak diatas berisi poin penting materi filosofi pendidikan topik 2 tentang
Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Pembelajaran Dari topik ini saya belajar tentang dasar pendidikan di Indonesia yang
Bermakna digagas oleh bapak pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara dengan
(good memahami bagaimana filosofi atau dasar pendidikan di Indonesia maka saya
practices) memiliki pemahaman baru sehingga pemahaman tersebut akan saya
implementasikan dalam kelas yang saya ajar. Saya tidak akan memaksakan
semua siswa itu sama dan tidak akan membuat suatu standar baku untuk
siswa, siswa memiliki karakter dan kelebihannya masing-masing, boleh jadi
seorang siswa tidak ahli dalam suatu hal namun pasti dia memiliki sisi lain
yang ia kuasai, maka fokus saya adalah ikut serta mendukung siswa tersebut
untuk berkembang sesuai dengan keahliannya, minatnya dan bakatnya.
Minimal jika tidak bisa ikut mengembangkan tidak bertindak sebagai
penghalang perkembangan siswa tersebut.
Nama Mata Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran Topik 3 Teknologi dan
Kuliah media pembelajaran

Review Pada topik ini saya mempelajari materi tentang pengetahuan dan keterampilan
pengalaman masa kini yang menggunakan teknologi dan media secara cermat dan terarah
belajar dapat menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan komunikasi. Teknologi telah
memudahkan proses belajar mengajar baik bagi tenaga pendidik maupun
peserta didik. Dengan kemajuan teknologi ini dunia pendidikan menawarkan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Untuk Pengajaran
yang efektif membutuhkan perencanaan yang cermat. Model ASSURE
memberikan langkah yang efektif untuk mengintegrasikan teknologi, media
dan metode dalam pembelajaran. Langkah-langkah tersebut adalah:
menganalisis peserta didik, merumuskan standar dan tujuan, memilih strategi
dan sumber daya, memanfaatkan sumber daya, partisipasi pembelajar yang
seimbang, serta menilai dan merevisi.Saat ini, untuk mendorong pembelajaran
pada peserta didik, perlu diciptakan lingkungan belajar yang sesuai dan
bermakna. Seorang pendidik harus mampu memanfaatkan teknologi yang
paling efektif untuk digunakan di sekolah. Seorang guru harus bisa berkreasi
menciptakan pembelajaran yang menarik sekalipun di tengah keterbatasan
fasilitas yang dimiliki sekolah untuk mendukung tumbuh kembangnya peserta
diidk berdasarkan kodratnya masing-masing.

Standar teknologi pendidikan untuk peserta didik sebagaimana dirangkum


dalam daftar yang diterbitkan oleh International Society for Technology in
Education (ISTE) tahun 2012, yaitu:

 peserta didik kreatif dan inovatif dalam penggunaan teknologi

 peserta didik secara efektif berkomunikasi dan menggunakan teknologi


secara kolaboratif

 peserta didik menggunakan teknologi untuk mengumpulkan informasi

 peserta didik menggunakan teknologi untuk berpikir kritis, memecahkan


masalah, dan pengambilan keputusan

 peserta didik menunjukkan sebagai bagian dari warga dunia yang baik

 peserta didik terampil menggunakan sumber daya teknologi

Refleksi Pengalaman yang paling bermakna pada mata kuliah Teknologi baru dalam
pengalaman pengajaran dan pembelajaran ini yaitu pada topik 3 yang berisi tentang
belajar yang teknologi dan media pembelajaran. Menurut saya ini sangat penting untuk
dipilih dipelajari oleh para pendidik terlebih hari ini. Guru diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk terlibat dalam penggunaan
teknologi untuk mendukung pembelajaran dan meningkatkan keterampilan
literasi teknologi mereka. Selain itu, Guru diharapkan untuk meningkatkan
pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan yang
membutuhkan "Empat C" berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta
kreativitas dan inovasi. Hal ini penting sebab ada banyak manfaat yang bisa
didapat olehguru ketika dapat memanfaatkan perangkat digital dalam
pembelajaran, diantara manfaat tersebut yaitu:

1. Dapat meningkatkan partisipasi peserta didik


2. Memudahkan guru dalam memeberikan pemahaman kepada peserta didik
3. Memudahkan guru dalam mengolah data atau nilai dari peserta didik

Dengan manfaat tersebut, selain memberikan dampak positif pada peserta didik,
guru juga mendapatkan dampak positif berupa kemudahan-kemudahan dalam
menyampaikan materi guna mencapai tujuan pembelajaran. Terlebih pada
materi yang tidak bisa dijelaskan dengan lisan, misalnya jika pada mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, jika guru ingin
menyampaikan bagaimana suasana menjelang di proklamasikannya
kemerdekaan Indonesia maka guru dapat menggunakan perangkat digital
misalnya dengan menggunakan tayangan video sehingga apa yang diinginkan
oleh guru dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Penggunaan perangkat
pembelajaran digital mampu meningkatkan semangat, minat dan motivasi
belajar peserta didik dalam pembelajaran yang terbukti pada saat PPL saya
mendapati perbedaan yang snagat signifikan ketika mengajar dengan
menggunakan perangkat digital dengan hanya menggunakan buku saja. Peserta
didik lebih antusias dan bersemangat serta kreatif pada saat menyelesaikan
tugasnya sesuai minat mereka. Saya sebagai seorang guru yang mendampingi
pun semakin termotivasi untuk belaajar lebih banyak dalam pemanfaatan
perangkat pembelajaran melalui media-media digital yang interaktif.

Analisis Berdasarkan pengalaman langsung yang telah saya terapkan pada proses
artefak pembelajaran dengan menggunakan perangkat digital yaitu yang terakhir saya
pembelajaran lakukan yaitu dengan menggunakan web belajar berupa canva, google formulir
dan quiziz, dampak yang saya lihat langsung yang pertama yaitu siswa lebih
rileks atau lebih enjoy selama proses pembelajaran.

Berikut link artefak pembelajaran berupa pemanfaatan teknologi dan medoa


dalam proses pembelajaran

https://drive.google.com/drive/folders/10XK2t1bS-
aMfFKXwPY5xcAmyCoLbXtuB?usp=sharing

Terdapat dokumentasi proses pembelajaran dikelas dimana saya sudah


memanfaatkan perangkat digital seperti LCD Proyektor, papan tulis digital,
media pembelajaran digital melalui canva, google formulir, google drive,
youtube, quizizz, dan sistem Qr Code. Berikut link quizizz yang pernah saya
gunakan dalam proses pembelajaran:

https://quizizz.com/join/game/U2FsdGVkX1869dze
%252FgpetbvewF9t5uFrgug8SQxCakN2bQzJ85GxQurmR5VL6Idm?
gameType=solo

Selain Quizizz, saya juga menggunakan media berbasis digital menggunakan


canva yang didalamnya saya sisipkan Qr Code, link youtube, google formulir
dan laim-lain.

https://www.canva.com/design/DAFaU41aJMQ/XbEbtaKUZ8Yn-1IutDccMg/
view?
utm_content=DAFaU41aJMQ&utm_campaign=designshare&utm_medium=lin
k&utm_source=publishsharelink
B. DESAIN INVENSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT DALAM PENGAJARAN DAN
PEMBELAJARAN

Pengalaman yang paling Pengalaman yang paling bermakna selama saya mengikuti PPG
bermakna (best practise) parajabatan adalah pada mata kuliah filosofi pendidikan dan
Teknologi baru dalam pengajaran dan pembelajaran . pada mata
kuliah filosofi pendidikan saya mengetahui dasar filosofis pendidikan
bahwa Pendidikan sebagi tempat menyemai benih kebudayaan dalam
masyarakat. Sebagai tempat untuk berlatih dan menumbuhkan nilai-
nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Saya sagat
setuju kepada KHD yang percaya bahwa untuk menciptakan manusia
Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci
utama untuk mencapainya. Oleh sebab itu, seorang pendidik hanya
dapat menuntun tumbuhnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak, sehingga dapat memperbaiki perilakunya. Dalam hal ini
seorang pendidik lebih berperan sebagai pamong yang menuntun dan
memberikan arahan kepada anak, sehingga anak tidak salah jalan
atau tidak salah dalam melangkah dan membahayakan dirinya
terutama dalam pembelajaran di kelas, seorang ‘pamong’ dapat
memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaan
dalam belajar. Membimbing dan mendidik anak hendaknya sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zamannya, agar anak dapat memiliki
budi pekerti yang luhur dan mulia. Dalam menuntun perilaku anak
agar memiliki budi pekerti yang luhur dan mulia maka seorang
pendidik dapat membimbing anak melalui berbagai cara, baik dengan
menggunakan panca indera maupun dengan permainan anak-anak,
karena dengan permainan yang sesuai dapat memberikan
kegembiraan bagi anak, atau dengan kata lain mendidik sama artinya
dengan menuntun dengan pola pembelajaran yang menyenangkan
dan pendidikan yang berpihak pada anak.

Pada mata kuliah teknologi baru dalam pengajaran dan pembelajaran


ini yaitu pada topik 3 yang berisi tentangteknologi dan media
pembelajaran. Guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk terlibat dalam penggunaan teknologi untuk
mendukung pembelajaran dan meningkatkan keterampilan literasi
teknologi mereka. Selain itu, Guru diharapkan untuk meningkatkan
pembelajaran dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan yang
membutuhkan "Empat C" berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi,
serta kreativitas dan inovasi. Guru mesti juga ikut mempelajari
sampai pada akhirnya guru juga mesti mampu memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran di ruang kelas. Hal ini penting sebab
ada banyak manfaat yang bisa didapat oleh guru ketika dapat
memandfaatkan perangkat digital dalam pembelajaran, diantara
manfaat tersebut yaitu:

1. Dapat meningkatkan partisipasi peserta didik

2. Memudahkan guru dalam memeberikan pemahaman kepada


peserta didik
3. Memudahkan guru dalam mengolah data atau nilai dari
peserta didik

Dengan manfaat tersebut sebenarnya selain memberikan dampak


positif pada peserta didik, guru juga mendapatkan dampak positif
berupa kemudahan-kemudahan dalam menyampaikan materi guna
mencapai tujuan pembelajaran. Terlebih pada materi yang tidak bisa
dijelaskan dengan lisan, misalnya jika pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, jika guru ingin
menyampaikan bagaimana suasana menjelang di proklamasikannya
kemerdekaan Indonesia maka guru dapat menggunakan perangkat
digital misalnya dengan menggunakan tayangan video sehingga apa
yang diinginkan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh peserta
didik.

Pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan yang cermat


termasuk mengajar dengan menggunakan perangkat teknologi dan
media pembelajaran. ASSURE merupakan langkah yang digunakan
untuk memastikan pembelajaran berlangsung efektif. Langkah
tersebut adalah: Analyze learners (menganalisis peserta didik), State
standards and objectives (merumuskan standar dan tujuan
pembelajaran), Select Strategies and resources (memilih strategi dan
sumber belajar), Utilize resources (memanfaatkan sumber
belajar), Require learner participation (partisipasi peserta didik
dalam pembelajaran), serta Evaluate and revise (menilai dan
merevisi pembelajaran). Beberapa aspek pengajaran dan
pembelajaran tetap konsisten selama bertahun-tahun, seperti tahap
progresif atau "peristiwa pengajaran" yang terjadi (Gagné, 1985).
Pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran mampu
meningkatkan semangat, minat dan motivasi belajar peserta didik
dalam pembelajaran yang terbukti pada saat PPL saya mendapati
perbedaan yang snagat signifikan ketika mengajar dengan
menggunakan perangkat digital dnegan hanya menggunakan buku
saja. Peserta didik lebih antusias dan bersemangat serta kreatif pada
saat menyelesaikan tugasnya sesuai minat mereka. Saya sebgai
seorang guru yang mendampingi pun semakin termotivasi untuk
belaajar lebih banyak dalam pemanfaatan perangkat pembelajaran
melalui media-media digital yang interaktif.

Desain invensi atau inovasi Berikut integrasi teknologi dan media untuk pembelajaran dengan
model ASSURE yang pernah saya lakukan:
1. Analize learners
Karakteristik umum: 16 - 18 Tahun, Operasional Formal, Laki-laki
dan Perempuan Kemampuan Awal: Tes Diagnostik, Pre test
Audio, Visual dan Kinestetik
2. Selectec Methods, Media And Materials
Model: Problem Based Learning Metode: diskusi, tanya jawab,
penugasan dan presentasi Teknologi: Laptop, Lcd Bahan ajar dan media:
PPT Materi: Kedaulatan NKRI dan sengketa batas wilayah
3. Utilize Materials
a. Melakukan uji coba Menyiapkan kelas dan sarana pendukung
b. Mempersiapkan siswa Memeberikan pengalaman belajar.
4. Requires Leraner Participation
a. Siswa melakukan kegiatan kolaboratif (diskusi)
b. Siswa mempelajari dan memperkaya pengetahuan ( Penugasan
c. Siswa memproses informasi dan menyampaikan hasil tugas
(presentasi)
d. Siswa menyimpulkan dan menemukan maksalah (tanya jawab)
5. Evaluate & Revise
Evaluasi Pengajaran : Pendidik dan peserta iddik Evaluasi hasil belajar :
soal evaluasi dan kuis

Berdasarkan pengalaman langsung yang telah saya terapkan pada


proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat digital
selama PPL di SMKN 4 Bandarlampung yaitu salah satunya dengan
pemanfaatan media canva sebagai media pembelajaran interaktif
mulai dari pembuatan poster, video, infografis,LKPD, dan power
point. Selain media canva saya juga memanfaatkan sistem Qr Code
yang dapat di scaning oleh peserta didik dengan menampilkan Qr
Code tersebut didepan kelas yang berisi media pembelajaran canva
yang didalamnya sudah memuat tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, link video, ice breaking, link google formulir, dan lain
lain.

Pada awal pembelajaran saya sudah melakukan pemetaan


berdasarkan gaya belajar peserta didik untuk menciptakan
pembelajaran berdiferensiasi yang menyesuaikan kebutuhan dari
masing-masing peserta didik. Pemetaan gaya belajar peserta didik
dilakukan melalui pemilihan warna berdasarkan gaya belajar, minat,
bakat, kesukaan, dan kebutuhan belajar dari peserta didik yang saya
kelompokkan menjadi 3 kelompok.

Dalam proses pembelajaran saya membebaskan peserta didik belajar


sesuaikan dengan gaya belajar masing masing. Salah satunya dalam
penugasan kelompok yang memiliki gaya belajar audiotori saya
tugaskan untuk membuat video, peserta didik yang memiliki gaya
belajar visual saya berikan penugasan untuk membuat
makalah/puisi/cerpen/artikel/poster. Peserta didik yang kinestetik
saya tugaskan untuk membuat drama/film pendek. Selain penugasan,
perlakuan terhadap peserta didik yang memiliki gaya belajar yang
berbeda-beda melalui penyampaian materi dalam Media
pembelajaran canva yang sudah diintegarasikan dengan video,
artikel, dan gambar-gambar.

Selama proses pembelajaran saya bisa membedakan antara


pembelajaran berbasis teknologi yang menyesuaikan kebutuhan
peserta didik denga proses pembelajaran yang tidak menggunakan
teknologi dimana peserta didik lebih antusias, bersemangat, kreatif,
dan lebih disiplin ketika proses pembelajaran menggunakan
teknologi. Sehingga rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan
adalah
1. Mengupgrade diri dengan mempelajri lebih lanjut berbagai media
platform pembelajaran, aplikasi maupun web yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran.
2. Menyediakan folder penyimpanan khusus untuk hasil penugasan
siswa
3. Memillah dan mengelompokkan hasil penugasan siswa kedalam
3 file sesuai dengan jenisnya
4. Pembuatan akun sosial media berupa youtube, blogg, instagram,
tik tok sebagai wadah penyaluran hasil penugasan siswa
5. Pemanfaatan hasil penugasan siswa sebagai bahan literatur dan
media pembelajaran untuk pembelajaran kedepannya. Hasil
penugasan yang berupa video, film pendek akan diapload di akun
youtube/instagram/tik tok yang sudah dibuat, makalah dan
sejenisnya akan dibuat kedalam bentuk blog, sehingga dapat
menjadi referensi bagi setiap peserta didik. Dengan demikian ada
kebanggaan tersendiri bagi peserta didik dimana karya mereka
bisa diakses dan dimanfaatkan dan guru kedepannya tidak lagi
menggunakan link dari akun orang lain melainkan bisa
menggunakan link akun Pribadinya.

Berikut saya lampirkan contoh dari hasil penugasan siswa:

https://drive.google.com/drive/folders/
1MyD7DO5zZv7hqZm_3g0txgt0iCV4xvkc

https://drive.google.com/drive/folders/1NXHrkNtRgJk-
irIcUuRkro87e8RQGjkl
https://drive.google.com/drive/folders/
1ICCKBNZjtH0Ojia8dDolBD4A0Ey_bNMd .

Berikut saya lampirkan dokumentasi penggunaan perangkat digital


dalam pembelajaran.
https://drive.google.com/drive/folders/10XK2t1bS-
aMfFKXwPY5xcAmyCoLbXtuB?usp=sharing
Rencana Tindak Lanjut Rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan kedepan yaitu
senantiasa mengupgrade diri dengan lebih banyak lagi mempelajari
mengenai perangkat digital sehingga pembelajaran yang saya
lakukan dapat menerapkan perangkat digital tersebut. Secara lebih
rinci yang akan saya lakukan yaitu :
1. Memasukkan perangkat digital dalam proses pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran mulai dari video pembelajaran yang
berkaitan dengan materi dan tujuan pembelajaran, link artikel,
maupun desain infografis lainnya melalui aplikasi canva
2. Membuat Lembar kerja peserta didik yang berbasis digital
sehingga lebih menarik, menggunakan aplikasi desain Canva dan
Google Drive.
3. Kemudian yang saya lakukan ketika pengambilan nilai atau
asesmen yaitu dengan menggunakan perangkat digital, perangkat
digital yang saya pilih nantinya disesuaikan dengan tujuan yang
saya inginkan, misalnya dengan quiziz, google formulir, ataupun
kahoot.
4. Menyediakan folder penyimpanan khusus untuk hasil penugasan
siswa
5. Memillah dan mengelompokkan hasil penugasan siswa kedalam
3 file sesuai dengan jenisnya
6. Pembuatan akun sosial media berupa youtube, blogg, instagram,
tik tok sebagai wadah penyaluran hasil penugasan siswa
7. Pemanfaatan hasil penugasan siswa sebagai bahan literatur dan
media pembelajaran untuk pembelajaran kedepannya. Hasil
penugasan yang berupa video, filem pendek akan diapload di
akun youtube/instagram/tik tok yang sudah dibuat, makalah dan
sejenisnya akan dibuat kedalam bentuk blog, sehingga dapat
menjadi referensi bagi setiap peserta didik. Dengan demikian ada
kebanggaan tersendiri bagi peserta didik dimana karya mereka
bisa diakses dan dimanfaatkan dan guru kedepannya tidak lagi
menggunakan link dari akun orang lain melainkan bisa
menggunakan link akun Pribadinya.
Berikut contoh pengelompokan literatur pada google drive:
https://drive.google.com/drive/folders/1KmuXiVULQArjlHngpT
C6CY3NMwXb04Vx

TEORI
1. Guru diharuskan mempunyai pengetahuan dan pemahaman
tentang media pembelajaran. Pengetahuan dan pemahaman
yang dimaksud meliputi media pembelajaran menjadi alat
komunikasi yang berguna untuk mengefektifkan proses
pembelajaran, media berfungsi untuk mencapai tujuan
pembelajaran, pembaruan media pembelajaran (Arsyad, 2014).
2. Teori Konstruktivisme Bruner
Teori Bruner (1960, 1966) mengusulkan bahwa anak-anak
mengembangkan pengetahuan melalui tiga tahap yang didasarkan
pada interaksi tiga model berbeda. Tiga model tersebut yakni,
Aktif/Enactive (berbasis tindakan), ikonik (berbasis gambar) dan
simbolis (berbasis bahasa). Setiap tahap perkembangan kognitif
dicirikan oleh cara yang berbeda dalam menginternalisasi
representasi lingkungan eksternal. Bruner memandang setiap
model sebagai dominan pada waktu yang berbeda selama
perkembangan anak, belajar pada dasarnya diwakili oleh
kombinasi mode ini, yaitu, anak tidak meninggalkan tahap saat
ini dan pindah ke tahap baru yang ditandai dengan cara baru
untuk belajar. Usia tidak boleh menjadi penghalang untuk belajar
selama pengajaran diatur dengan tepat sesuai dengan tahapan ini.
Bruner sering dikategorikan dengan mengkonseptualisasikan
gagasan tentang pembelajaran penemuan.
3. Teknologi digital dengan kemampuan multimodalnya berguna
untuk memperkuat tahapan ikonik dan simbolis dari kerangka
pembelajaran Bruner. Implikasinya adalah bahwa anak-anak
yang sangat kecil yang mengembangkan pembelajaran dalam
mode enactive mungkin tidak perlu banyak menggunakan
teknologi tetapi untuk memfokuskan pembelajaran pada tindakan
melalui manipulasi objek-objek konkret (ubaidah:2022)
4. Downes (2008) dalam penjelasannya tentang teori konektivisme
menyebutkan bahwa belajar akan menjadi efektif apabila
didukung empat jenis kegiatan, yaitu; Agregasi, Relasi, Kreasi,
Sharing.
a. Agregasi, mengakses dan pengumpulan sumber informasi
yang beragam dan luas untuk dibaca, dimainkan atau dilihat,
misalnya artikel dari website atau program video dari
YouTube.
b. Relasi, setelah membaca atau melihat suatu tayangan,
pembelajar melakukan refleksi terhadap informasi yang
diperoleh, dihubungkan dengan pengetahuan yang dimiliki
atau pengalaman sebelumnya.
c. Kreasi, setelah proses refleksi dan analisis untuk menangkap
makna (sense-making) dilakukan, pembelajar melakukan
bookmarking (menandai) laman-laman internet tertentu yang
ditemukan dan digunakan, seperti di yahoo, YouTube,
Goggle, dan sebagainya.
d. Sharing (berbagi informasi), pembelajar dapat berbagi
informasi yang dimiliki dengan orang lain melalui jaringan.
Dalam hal ini siswa dapat menggunakan blog, media sosial
onlinedan sebagainya. Kemahiran berkomunikasi
menggunakan internet ini merupakan keterampilan dasar dan
penting, di samping kemampuan berpikir kritis dan analitis.

Anda mungkin juga menyukai