Anda di halaman 1dari 4

KONEKSI ANTAR MATERI

Nama : Fadilla Safitriani

NIM : 229004485161

Pemahaman awal tentang murid dan pembelajaran di kelas, murid atau menurut
paradigma baru disebut dengan peserta didik adalah orang atau individu yang memerlukan ilmu
pengetahuan yang membutuhkan bimbingan dan arahan untuk mengembangkan potensi diri
secara konsisten melalui proses pendidikan dan pembelajaran, sehingga tercapai tujuan yang
optimal sebagai manusia dewasa yang bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf kehidupan.
Belajar adalah suatu kewajiban bagi peserta didik, guru memiliki kewajiban untuk memberikan
pengajaran secara langsung sesuai dengan kurikulum sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Berdasarkan serangkaian kegiatan belajar mengacu pada silabus dan analisis kompetensi dasar,
melalui assessment dan kegiatan penilaian harian, tujuan akhirnya adalah peserta didik
mendapatkan hasil akhir belajar berupa nilai. Dengan kata lain, guru secara langsung membantu
peserta didik untuk peserta didik untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan potensi yang
mereka miliki dengan baik dan terarah.

Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan konsep pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, menjadi pondasi dan kompas sebagai penentu arah dan konteks pendidikan di
Indonesia dan sekolah-sekolah pada saat ini melalui kurikulum nasioal. Pemikiran Ki Hadjar
Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran adalah “pengajaran” (onderwijs) adalah salah satu
komponene penting yang terikat dengan pendidikan dan proses pembelajaran. Pengajaran adalah
proses pemberian ilmu atau pengetahuan yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan peserta
didik, baik secara lahit dan batin. Sedangkan “pendidikan” (opvoeding) adalah upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Jadi menurut KHD bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan usaha mempersiapkan untuk
segala kepentingan dan kebutuhan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun
berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.

Pada abad ke 21 penanaman pendidikan karakter dalam diri peserta didik menjadi
tantangan tersendiri dengan kemajuan zaman menuntut peserta didik untuk mengembangkan
ilmu pengetahua teknologi yang semakin canggih, akan tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut tidak menumbuhkan watak dan karakter dalam diri peserta didik. Oleh krena itu
pendidikan karakter diintergrasikan dalam mata pelajaran disekolah. Pendidikan karakter yang
diajarkan oleh peserta didik saat imi antara lain: religius atau keagamaan, kejujuran, sikap
toleransi, kedisiplinan, mandiri, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, semangat
kebangsaan, komunikatif, menghargai prestasi, cinta damai, peduli sosial, peduli lingkungan, dan
bertanggung jawab. Nilai-nilai karakter tersebut didasarkan pada filosofi pendidikan karakter Ki
Hajar Dewantara ykni hati (etika), pola pikir, rasa, dan raga.

Pendidikan di Indonesia saat ini disesuaikan dengan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
abad ke-21 yang dapat mencetak generasi unggul. Upaya menciptakan sumber daya manusia
yang unggul dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pendidikan. Pengentahuan dan
peningkatan kualitas pendidikan pada diri anak dapat dilakukan melalui konsep Tri Pusat
Pendidikan. Konsep ini mengakui adanya pusat-pusat pendidikan yang terdiri dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat yang mempengaruhi proses tumbuh
kembang anak. Implementasi Tri pusat pendidikan pendidikan misalnya seorang anak akan
mengembangkan kreativitas yang ada dalam dirinya apabila diajarkan dan dibiasakan berpikir
kreatif dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan


potensi peserta didik serta mewujudkan peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila
untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, Berbhinekaan global, bergotongroyong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Filosofi
pendidikan menurut KHD dimana makna pendidikan adalah tempat berseminya kebudayaan
dimana pendidik membangun peradaban dan melahirkan masa depan sehingga dapat menjawab
tantangan jaman.

Setelah mempelajari topik ini, pemahaman saya mengenai proses pembelajarn dari
peserta didik menjadi berubah, dimana filosofi pendidikan KHD menekankan bahwa
pembelajaran berpusat pada peserta didik, dengan melakukan pemenuhan kebutuhan peserta
didik agar dapat mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka sesuai dengan profil pelajar
pancasil, dimana guru bertindak sebagai fasilitator, pendamping dan yang menuntun peserta
didik menemukan bakat, minat dan ketrampilan yang mereka miliki dari tidak tahu menjadi tahu
sekaligus memiliki berbudi pekertu yang baik sesuai degan profil pelajar pancasila.

Konsep filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang akan saya terapkan ketia menjadi
guru yaitu, saya akan berusaha menciptakan iklim belajar yang kondusif agar peserta didik
merasa aman, nyaman, termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Berusaha untuk
membantu peserta didik mengeksplor bakat dan minat masing-masing agar berkembang sesuai
dengan kodratnya mengunakan metode pembelajaran dan assesmen yang efektif. Dengan tidak
memaksakan hasil belajar dengan target yang tinggi dan seragam, menerima perbedaan karakter
dan minat peserta didik dengan bersikap secara adil tanpa meninggalkan peserta didik yang slow
learner. Memberikan kebebasan dan memerdekakan peserta didin untuk mengeksplor
pengetahuan mereka secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Nurhalita, N., & Hudaidah, H. (2021). Relevansi Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara
pada Abad ke 21. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 298-303.

Anda mungkin juga menyukai