Anda di halaman 1dari 3

Nama Matakuliah

Filosofi Pendidikan Indonesia (Topik 5)

Review
pengalaman Pada topik ini diberikan beberapa video sebagai refrensi terkait praktik
belajar. baik penndidikan yang memerdekakan dari prespektif beberapa sekolah
dan Lembaga pendidikan yang ada di Indonesia. Melalui video-video
tersebut diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan motivasi
sebagai guru dalam menerapkan praktik mengajar yang memerdekakan
bagi peserta didik di lingkungan belajarnya. Berdasarkan analisis dari
video yang diberikan maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang
memerdekakan peserta didik pada abad 21 dari prespektif individu.

Refleksi Topik dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia sangat


pengalaman diperlukan sebagai fondasi untuk menjadi guru professional, sebagai
belajar yang calon guru maka harus memahami sejarah perjalanan pendidikan
dipilih nasional sehingga mampu menumbuhkan semangat dan motivasi untuk
mencerdaskan dan mendidik penerus bangsa yang sesuai dengan
identitas manusia Indonesia.
Untuk mempelajari topik dalam mata kuliah ini sering dikaitkan dengan
peristiwa dikehidupan sehari-hari seperti budaya dan kebinekaan yang
ada di lingkungan, serta belajar dari peristiwa atau pengalaman orang
lain. Untuk meningkatkan semangat dan meningatkan akan tujuan
sebagai calon pendidik kita dapat menggunakan filosofi pendidikan
yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai dasar untuk
menjalankan tugas sebagai guru. Mempelajari video-video motivasi
tentang pembelajaran yang memerdekakan peserta didik agar dapat
mengengembangkkan potensi dan kemampuannya sesuai dengan kodrat
yang dimilikinya. Melalui contoh-contoh tersebut maka sebagai calon
guru saya termotivasi untuk menerapkan filosofi-filosofi pendidikan
dalam kelas yang saya ampu untuk menghasilkan generasi penerus yang
berkualitas baik dari segi akademik maupun karakter.

Strategi dalam implementasi topik pada mata kuliah pentuk untuk


menunjang profesionalisme sebagai guru serta menyiapkan generasi
penerus. Implementasi dalam kurikulum dapat dilakukan salah satu
caranya dengan Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai
implementasi salah satu pemikiran Ki Hajdar Dewantara dan para tokoh
pendidikan Indonesia. Meningkatkan pengalaman penyusunan Projek
yang dapat menggambarkan dimensi profil pelajar Pancasila sebagai
identitas manusia Indonesia serta membentuk karakter peserta didik
yang merdeka sebagai beekal pengalaman dan ilmu untuk masa
mendatang. Dengan diskusi antar kelompok mahasiswa dan dosen
membuka wawasan yang lebih luas tentang mata kuliah filosofi
pendidikan nasional.

Analisis artefak Artefak pembelajaran dalam mata kuliah ini berupa infografis yang
pembelajaran disesuaikan untuk topik ke 5 yaitu pembelajaran yang memerdekakan
peserta didik

Infografis tersebut merupakan salah satu artefak sebagai bukti upaya


dalam merefleksikan topik pendidikan yang memerdekakan peserta
didik.

Pendidikan yang memihak dan memerdekakan peserta didik pada abad


ke 21 dari berbagai dari berbagai pandangan dapat dilihat dari berbagai
aspek yaitu pendidikan yang memanusaiakan anak, menuntun dan
mengembangkan kemampuan serta potensi yang dimiliki anak untuk
menjadi manusia yang seutuhnya. Membentuk peserta didik untuk
menjadi pribadi yang mandiri dalam mengambil keputusan merdeka
lahir dan batin. Memberikan motivasi untuk terus belajar sesuai filosofi
dari Ki Hadjar Dewantara yaitu belajar sepanjang hayar menumbuhkan
semangat untuk terus mengembangkan diri.

Dalam implementasi pendidikan yang memerdekakan, dalam setiap


pembelajaran dibentuk kesepakatan kelas dimana peserta didik dan guru
memiliki hak dan terlibat dalam pembuatan keputusan untuk
menentukan aturan di dalam kelas, kegiatan refleksi maupun evaluasi
dan cara belajar yang akan dilakukan. Asesmen dilakukan bukan hanya
pada akhir pembelajaran saja, namun saat proses pembelajaran juga ikut
dinilai. Untuk menciptakan pendidikan yang memerdekakan maka
dibutuhkan lingkungan yang mendukung baik dari guru, peserta didik
maupun orang tua dan masyarakat. Lingkungan belajar harus
mendukung tumbuh kembang serta kebutuhan peserta didik dan tidak
hanya berlangsung di dalam kelas. Sekolah sebagai fasilitator dalam
menumbuhkan empati dan kesadaran [eserta didik pada masalah yang
terjadi di masyarakat. Keterampilan dan kemampuan guru perlu
dikembangkan untuk menunjang proses pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan pserta didik yang sejalan dengan perkembangan
teknologi.

Pembelajaran Pembelajaran mata kuliah filosofi pendidikan nasional ini menjadi


bermakna (good bermakna karena sebagai calon guru profesional , kita harus menyadari
practices) bahwa guru merupakan ujung tombak pendidikan yang memiliki
tanggung jawab dan peran yang besar dalam memajukan suatu bangsa
melalui pendidikan yang memerdekakan sesuai filosofi pendidikan yang
dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara.

Karena guru sebagai ujung tombak pendidikan yang memiliki tanggung


jawab dan peran yang besar, maka hal ini dapat menjadi motivasi untuk
terus berkembang dan menjadi guru yang berkualitas serta terus
meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Agar menjadi guru yang
mampu mendidik generasi penerus yang merdeka dan menecerminkan
nilai luhur bangsa Indonesia.

Melalui mata kuliah ini saya akan mencoba untuk terus memperbaiki
dan mengembangkan diri agar mampu menjadi teladan dan mampu
mendidik sesuai dengan filosofi pendidikan nasional di Indonesia.
Perkembangan teknologi dan komunikasi pada abad 21 bisa menjadi
peluang untuk terus belajar dalam memberikan pembelajaran yang
berkualitas serta memberikan perubahan positif kepada peserta didik.
Sebagai calon guru professional saya akan menerapkan filosofi
pendidikan dalam pembelajaran di kelas dan berusaha menciptakan
lingkungan belajar yang memerdekakan peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik.

Anda mungkin juga menyukai