Anda di halaman 1dari 10

Ujian Akhir Semester

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Sosial Emosional

Dosen Pengampu:
Dr. Neti Budiawati, M.Si.

Disusun Oleh:
Syarifah Meliza 2216511

PENDIDIKAN PROFESI GURU


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
1. Bagaimana anda sebagai guru mengelola emosi anda supaya bisa berpengaruh positif pada
lingkungan pembelajaran anda?
Jawaban:
Pengelolaan emosi yang dapat saya lakukan adalah:
• Berusaha meningkatkan kualitas diri dengan selalu belajar sepanjang hayat
• Mencoba memahami setiap karakteristik peserta didik yang beragam
• Tidak menilai siswa secara langsung tentang perilakunya, harus mencari tahu kenapa
siswa bisa berperilaku seperti itu
• Meningkatkan kepercayaan diri sehingga menciptakan suasana yang positif yang
diperlukan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik.
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan peserta didik yang
beragam?
Jawaban:
Dengan melakukan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran dan menggunakan metode
pembelajaran berdiferensiasi dengan cara mengelompokkan peserta didik sesuai dengan
kemampuannya. Sehingga setiap peserta didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai
dengan kemampuannya dan guru dapat dengan mudah mengidentifikasi kemauan dari
masing-masing peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Tabel 1. Lembar Kerja Rencana Intervensi Mengenai School Well Being
Rencana Aktivitas Pemahaman Diri
Bagaimana Aplikasinya • Menentukan tujuan dari kegiatan aktivasi pemahaman
diri yaitu Membantu peserta didik mengenali minat dan
bakat mereka, meningkatkan rasa percaya diri dan
mengatasi tantangan emosional
• Melakukan aktivitas refleksi, seperti meminta peserta
didik untuk menuliskan tentang apa yang mereka
sukai, apa yang ingin mereka tingkatkan dan hal apa
yang ingin mereka capai dalam hidup
• Mengajak siswa membuat jurnal pribadi untuk mereka
dapat mengekspresikan perasaan, gagasan, dan refleksi
tentang kehidupan mereka. Ini bisa menjadi ruang bagi
mereka untuk merenungkan berbagai aspek tentang
diri mereka sendiri
• Mengadakan diskusi kelompok di dalam kelas tentang
isu-isu yang relevan denagn kesejahteraan pribadi
peserta didik. Bagaimana mereka mengatasi tekanan,
merencanakan masa depan, atau mengatasi tantangan
emosional.
• Mengajak peserta didik untuk memetakan
keterampilan dan keahlian yang mereka miliki, ini
dapat membantu peserta didik mengidentifikasi
kekuatan dan potensi yang mereka miliki.
• Melakukan evaluasi diri, menyusun kuesioner atau tes
kepribadian sederhana untuk membantu peserta didik
memahami lebih dalam tentang karakteristik pribadi
mereka.
• Memberikan dukungan dan pujian saat peserta didik
berpartisipasi dalam aktivitas pemahaman diri,
memberikan mereka dorongan untuk merayakan
pencapaian dan kemajuan yang telah mereka lakukan.
• Mengintegrasikan dengan mata pelajaran Ekonomi,
yaitu dengan mensisipkan pertanyaan refleksi tentang
diri sendiri setelah mempelajari topik tertentu.
• Melakukan pengaplikasian aktivitas pemahaman diri
secara rutin di dalam kelas.
Waktu Pelaksanaan PPL
Hambatan Tantangan yang • Ketidaknyamanan yang dirasakana peserta didik untuk
Akan Dihadapi merenungkan tentang diri mereka sendiri atau
berbicara terbuka tentang perasaan dan pemikiran
pribadi. Ketidaknyamanan ini akan menghambat
partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan aktivitas
pemahaman diri.
• Peserta didik merasa takut bahwa informasi pribadi
mereka akan menjadi terbuka atau diekspos oleh teman
sekelas atau guru, sehingga kekhawatiran ini dapat
menghambat pesreta didik untuk merenung dengan
jujur dan terbuka.
• Belum terbiasa dengan aktivitas pemahaman diri atau
bahkan tidak menyadari pentingnya refleksi pribadi
• Tingkat kematangan emosional peserta didik yang
dapat membuat mereka kesulitan dalam menghadapi
pemahaman diri yang mendalam
• Keterbatasan waktu dalam pembelajaran, sehingga
harus menyisihkan waktu yang cukup untuk aktivitas
pemahaman diri dan ini menjadi hambatan dalam
penerapannya
Siapa yang Akan Terlibat • Guru: Guru adalah inisiator utama dari aktivitas
pemahaman diri di kelas. Mereka bertanggung jawab
untuk merancang dan melaksanakan aktivitas,
memberikan arahan kepada peserta ddik, dan menjadi
fasilitator selama sesi pemahaman diri. Guru juga
berperan penting dalam memberikan dukungan dan
bimbingan kepada peserta didik dalam proses refleksi
diri.
• Peserta didik: Peserta didik adalah subjek utama dari
aktivitas pemahaman diri. Mereka akan terlibat
langsung dalam aktivitas, melakukan refleksi tentang
diri mereka sendiri, berpartisipasi dalam diskusi, dan
menerapkan pembelajaran dari aktivitas ke dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
• Wali murid: Keluarga juga dapat berperan dalam
aktivitas pemahaman diri, terutama ketika melibatkan
aspek pribadi atau nilai-nilai keluarga. Dukungan dan
pemahaman dari keluarga dapat menjadi dorongan
positif bagi peserta didik dalam mengenal diri mereka
sendiri.
• Staff sekolah: Staf sekolah, termasuk konselor sekolah,
psikolog, atau petugas bimbingan dan konseling, dapat
memberikan dukungan tambahan dalam penerapan
aktivitas pemahaman diri. Mereka dapat membantu
dalam merancang aktivitas, memberikan saran dan
bimbingan, atau membantu peserta didik yang
menghadapi tantangan emosional atau pribadi

Pelaksanaan:
1. Dalam pelaksanaannya dilaksanakan di sekolah PPL
2. Dilakukan Secara Luring
a. Menentukan Tujuan:
• Mengenali minat dan bakat peserta didik
• Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik
• Mengatasi tantangan emosional peserta didik
• Meningkatkan keterhubungan antarpersonal
b. Melakukan aktivitas refleksi:
• Instruksi tugas:
Meminta peserta didik untuk menulis dalam jurnal tentang tiga hal berikut:
- Apa yang mereka sukai dalam hidup, termasuk kegiatan, hobi, atau hal-hal
yang membuat mereka bahagia.
- Apa yang ingin mereka tingkatkan dalam diri mereka, seperti keterampilan,
kebiasaan, atau kepribadian.
- Hal apa yang ingin mereka capai dalam hidup, termasuk tujuan pendidikan,
karir, atau perencanaan masa depan.
c. Mengajak peserta didik membuat jurnal pribadi:
• Menjelaskan tujuan dari membuat jurnal pribadi kepada peserta didik
• Memberi kebebasan bagi peserta didik dalam memilih format jurnal pribadi
mereka sesuai preferensi mereka masing-masing
• Memberikan waktu khusus dalam menulis jurnal baik ketika jadwal kelas
maupun sebagai tugas dirumah
• Memberikan pertanyaan panduan untuk didalam jurnal untuk membatu peserta
didik memulai
• Memberikan dukungan dan privasi, sehingga peserta didik merasa nyaman dan
didukung dalam mengekspresikan diri melalui jurnal pribadi mereka
• Memberikan umpan balik yang positif jika peserta didik ingin berbagi atau
mendiskusikan isi jurnal mereka
d. Mengadakan dikusi kelompok di dalam kelas:
• Menentukan topik diskusi yang relevan dengan kesejahteraan pribadi peserta
didik
• Membuat aturan kelompok yang mengedepankan sikap saling menghargai,
mendengarkan, dan memberikan kesempatan berbicara kepada semua peserta
• Membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang berkaitan
dengan topik dan memastikan peserta didik berpartisipasi aktif
• Menfasilitasi diskusi dengan mengarahkan pertanyaan lebih lanjut atau
memberikan umpan balik positif terhadap ide-ide yang disampaikan oleh
peserta didik
• Mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi untuk
tantangan pribadi yang mereka hadapi
• Setelah diskusi mengajak peserta didik untuk merefleksikan apa yang telah
mereka pelajari dari diskusi tersebut
• Mendorong peserta didik untuk mengimplementasikan strategi atau solusi yang
didiskusikan kedalam kehidupan sehari-hari
e. Mengajak peserta didik untuk memetakan keterampilan dan keahlian:
• Menjelaskan tujuan dari aktivitas ini kepada peserta didik
• Mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi keterampilan dan keahlian yang
mereka miliki
• Meminta peserta didik untuk menilai sejauh mana mereka menguasai setiap
keterampilan dan keahlian yang mereka identifikasi
• Peserta didik merefleksikan bagaimana keterampilan dan keahlian yang mereka
miliki dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
• Mengadakan sesi diskusi kelompok dimana mereka dapat berbagi keterampilan
yang mereka temukan
• Mendorong peserta didik untuk menggunakan pemetaan keterampilan ini
sebagai panduan untuk mengembangkan diri mereka sendiri
• Mengingatkan peserta didik untuk selalu fokus pada kekuatan dan potensi yang
mereka miliki
f. Melakukan evaluasi diri:
• Menentukan tujuan dari kuesioner atau tes kepribadian yang akan disusun
• Menentukan skala atau pertanyaan yang sesuai dengan tukuan kuesioner
• Menentukan aspek-aspek kepribadian yang ingin dievaluasi
• Menyusun pertanyaan-pertanyaan berdasarkan aspek kepribadian yang telah
ditentukan
• Melakukan uji coba kuesioner dengan sejumlah kecil peserta untuk memastikan
bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat memberikan hasil yang
relevan dan akurat
• Setelah kuesioner selesai, mengajak peserta didik untuk mengisi kuesioner
dengan jujur dan apa adanya
• Menganalisis dan interpretasi hasil
• Mengajak peserta didik untuk merefleksikan hasil kuesioner dan melihat
bagaimana karakteristik pribadi mereka dapat mempengaruhi cara berpikir,
bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain.
g. Melakukan pengaplikasian aktivitas secara rutin:
• Menjadwalkan waktu secara khusus yaitu sekali seminggu
• Menvariasikan aktivitas agar peserta ddiik tetap tertarik dan terlibat
• Mengkaitkan aktivitas dengan topik pembelajaran
• Memberikan dukungan aktif kepada peserta didik selama aktivitas
• Menciptakan lingkungan yang nyaman, terbuka, dan bebas dari penilaian
• Evaluasi dan revisi secara berkala aktivitas pemahaman diri yang telah
dijalankan

Evaluasi:
1. Metode evaluasi yang digunakan
a. Kuesioner atau survei
Membagikan kuesioner atau survei kepada peserta didik setelah selesai
melakukan aktivitas pemahaman diri. Kuesioner dapat berisi pertanyaan tentang
perasaan dan pandangan peserta didik tentang aktivitas, sejauh mana aktivitas
membantu mereka mengenal diri lebih baik, dan apakah mereka merasa
mendapatkan manfaat dari aktivitas tersebut.
b. Jurnal Refleksi
Meminta peserta didik untuk menulis jurnal refleksi tentang pengalaman
mereka selama aktivitas pemahaman diri. Jurnal dapat berisi refleksi tentang
apa yang mereka pelajari tentang diri mereka sendiri, tantangan yang dihadapi,
serta rencana tindakan untuk mengaplikasikan pembelajaran ke dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Portofolio
Minta peserta didik untuk membuat portofolio yang berisi hasil-hasil dari
aktivitas pemahaman diri, seperti jurnal refleksi, catatan diskusi, atau proyek
terkait pemahaman diri. Gunakan portofolio ini sebagai bahan untuk
mengevaluasi perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.
d. Umpan Balik dari Rekan Sejawat
Peserta didik memberikan umpan balik tentang aktivitas pemahaman diri secara
anonim. Dalam hal ini dapat menggunakan kotak saran atau bentuk umpan balik
tertulis untuk mengumpulkan pandangan dari seluruh kelas.
e. Evaluasi Diri
Peserta didik melakukan evaluasi diri tentang bagaimana mereka berpartisipasi
dan berkontribusi dalam aktivitas pemahaman diri. Ini akan membantu mereka
menjadi lebih sadar tentang perkembangan diri mereka sendiri.
Tabel 2. Lembar Penilaian
Indikator Penilaian Persentase Keterangan
Asesmen awal/analisis 20% Asesmen awal dilakukan untuk
kebutuhan program, tujuan mengidentifikasi masalah, tantangan,
dan manfaat dan kebutuhan yang dihadapi oleh
peserta didik dalam hal pemahaman diri.
Beberapa cara untuk melakukan
asesmen awal adalah dengan
mengadakan wawancara atau diskusi
dengan peserta didik, menyebarkan
kuesioner mengenai kesejahteraan dan
kebutuhan mereka, atau mengamati
perilaku dan interaksi di dalam kelas.
Hasil dari asesmen ini akan membantu
menggambarkan situasi dan kebutuhan
peserta didik yang menjadi landasan
dalam merancang program pemahaman
diri yang tepat dan relevan.
Metode yang akan 30% Metode yang akan diterapkan dalam
diterapkan dan visibilitas program pemahaman diri di dalam kelas
(apakah program bisa dapat beragam tergantung pada tujuan,
diterapkan) kebutuhan, dan karakteristik peserta
didik. Berikut adalah beberapa metode
yang dapat dipertimbangkan:
1. Aktivitas jurnal
2. Diskusi kelompok
3. Kuesioner atau tes kepribadian
sederhana
4. Aktivitas seni kreatif
5. Sesi bimbingan pribadi
Visibilitas program pemahaman diri
tergantung pada seberapa terintegrasi
dan diterapkan program tersebut di
dalam kelas. Untuk meningkatkan
visibilitasnya, beberapa langkah yang
dapat diambil adalah:
1. Dukungan dari guru dan staff
sekolah
2. Informasi kepada orang tua
3. Laporan dan evaluasi
4. Keterlibatan peserta didik
Pelaksanaan di sekolah 30% Pelaksanaan Luring (Tatap Muka):
bisa daring/luring 1. Kegiatan Jurnal: Peserta didik dapat
diminta untuk membuat jurnal
pribadi dalam bentuk fisik yang bisa
diisi di buku catatan kertas.
2. Diskusi Kelompok di Kelas: Diskusi
kelompok tentang topik pemahaman
diri dapat dilakukan secara langsung
di kelas dengan mengadakan sesi
diskusi yang dipandu oleh guru.
3. Kuesioner atau Tes Kepribadian di
Kelas: Kuesioner atau tes
kepribadian sederhana dapat
dibagikan dalam bentuk kertas
untuk diisi oleh peserta didik di
kelas.
Metode evaluasi 20% Metode evaluasi keberhasilan program
keberhasilan program dan pemahaman diri di sekolah dapat
hasil evaluasi. membantu menilai sejauh mana tujuan
program tercapai dan efektivitas dari
aktivitas yang dilakukan. Berikut adalah
beberapa metode evaluasi yang dapat
digunakan:
1. Kuesioner atau survey peserta didik
2. Pengamatan dan observasi langsung
3. Tes keterampilan atau pengetahuan
khusus
4. Analisis jurnal dan catatan peserta
didik
Hasil evaluasi program pemahaman diri
dapat digunakan untuk mengidentifikasi
keberhasilan program dan perbaikan
yang mungkin diperlukan. Beberapa
hasil evaluasi yang dapat ditemukan
antara lain:
1. Tingkat kepuasan peserta didik
2. Perubahan dalam pemahaman diri
3. Tingkat keterlibatan peserta didik
4. Efektivitas metode dan aktivitas

Anda mungkin juga menyukai