REFLEKSI
Jawab :
Proses pembelajaran bermuara kepada berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pembelajaran. Guru dan peserta didik dalam kelas tentu merupakan pihak
yang harusnya saling bekerja sama dalam mewujudkan keberhasilan
pembelajaran. Guru dengan kemampuan terbaiknya harus dapat menumbuhkan
minat dan motivasi belajar siswa selain menjadi fasilitator dalam penyampaian
materi pembelajaran. Namun sebaik apapun guru dalam merancang strategi
pembelajaran, akan sia-sia apabila peserta didik tidak memiliki tanggung jawab
dalam pembelajaran. Pencapaian pembelajaran dapat dilihat setelah melakukan
asesmen, baik asesmen sumatif maupun asesmen formatif. Kedua asesmen ini
menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi pembelajaran
selanjutnya.
Beberapa langkah atau rancangan yang ingin saya lakukan ketika nantinya
menjadi guru adalah sebagai berikut :
Melakukan profiling peserta didik.
Profiling peserta didik menjadi bagian penting dalam menentukan jenis
dan strategi asesmen yang paling tepat untuk digunakan. Ketepatan
pemilihan strategi asesmen akan membuat data yang diperoleh menjadi
valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Memberikan asesmen yang bervariasi.
Hal ini sangat berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi juga menekankan adanya diferensiasi
produk yang dihasilkan oleh siswa. Sebagai contoh, siswa yang suka
mengikuti ujian secara lisan, tidak akan diberikan penugasan yang
berkaitan dengan banyak tulisan atau merangkum materi pembelajaran.
Cukup dilakukan sesi tanya jawab kepada siswa yang memang memilki
karakteristik seperti itu. Selain itu juga dapat dilakukan asesmen secara
individu maupun secara berkelompok.
Membuat desain pembelajaran sekreatif mungkin
Desain pembelajaran menjadi salah satu kunci siswa menjadi termotivasi
dalam belajar. Beberapa desain pembelajaran yang menarik adalah
memberikan tayangan video edukasi, membahas isu-isu yang sedang
berkembang di masyarakat dan memberikan bacaan artikel kepada
peserta didik yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
Sangat sering terjadi bahwa siswa sangat sulit dalam memahami
beberapa kalimat dan bahasa yang dituangkan dalam buku pelajaran.
Untuk itu diperlukan adanya pengkoneksian materi pembelajaran yang
sedang dipelajari dengan kehidupan nyata yang dialami peserta didik
setiap hari. Dengan proses yang demikian, nantinya asesmen yang
diberikan juga bukan hanya teori saja yang sumbernya dapat dilihat dari
buku atau internet, namun juga memberikan pendapat dan ide yang
muncul dari setiap peserta didik.
Menyusun asesmen dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Dalam melakukan asesmen dan mengukur pencapaian pembelajaran
diperlukan kumpulan soal yang mempunyai tingkat kesulitan yang
berbeda. Hal ini juga berhubungan dengan tuntutan peserta didik untuk
memiliki Profil Pelajar Pancasila. Dengan profil pelajar Pancasila yang
sudah melekat dalam diri mereka, maka siswa diharapkan menjadi insan
yang dapat bersaing secara global.