Anda di halaman 1dari 7

CARA GURU MENCIPTAKAN KELAS YANG NYAMAN,

ASIK DAN TIDAK MEMBOSANKAN


BAGI PESERTA DIDIK DI MASA PANDEMI COVID 19

Raja Wiwin
E-mail raja.wiwin1019@student.unri.ac.id
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau

Latar Belakang

Dalam menciptakan sebuah suasana kelas yang nyaman, asik dan tidak
membosankan seorang guru perlu mencari tau atau menemukan inovasi yang
baru. Suasana kelas atau suasana sekolah merupakan modal penting bagi
jernihnya pikiran untuk mengikuti pelajaran, apalagi di masa pandemi seperti ini
sangat banyak perubahan yang terjadi baik perubahan positif maupun perubahan
kearah yang negatif. Oleh karna itu dibutuhkan suatu keadaan yang
menyenangkan demi meningkatkan motivasi belajar siswa serta menumbuhkan
rasa semangat kepada siswa untuk terus berkreatifitas dalam segi apapun sesuai
dengan minat dan bakat yang dimiliki siswa itu sendiri.

Kelas merupakan suatu tempat anak belajar dan menuntut ilmu dan
mendapatkan ilmu, berintraksi dengan teman-teman serta pembentukan pribadi
yang baik. Kegiatan belajar siswa yang berada di sekolah diharapkan harus intens
untuk berada dikelas. Dalam lingkup kelas terdiri dari siswa yang ditinjau dari
cara belajar mereka, karakter siswa, hubungan sosial, kedisiplinan, tanggung
jawab dalam proses belajar mengajar. Salah satu manajemen kelas yang baik
adalah dengan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit
mengurangi ketergantungannya kepada guru sehingga mereka mampu
membimbing kegiatannya sendiri, sebagai manajer, guru hendaknya mampu
memimpin kegiatan belajar yang efektif serta efisien dengan hasil optimal.

Menurut Popi Sopiatin (2010 : 48 ). Ada beberapa hal yang harus mendapat
perhatian dalam upaya menciptakan manajemen kelas yang efektif adalah sebagai
berikut:

1. Memulai pelajarn tepat waktu


2. Menata tempat duduk yang tepat dengan cara menyelaraskan antara format
dan jam pelajaran.
3. Mengatasi gangguan dari luar
4. Menetapkan aturan dan prosedur dengan jelas dan dapat dilaksanakan
dengan konsisten
5. Peralihan muluis antar segmen pelajaran
6. Siswa yang berbicara disaat proses belajar dan mengajar berlangsung
7. Pemberian pekerjaan rumah
8. Mempertahankan momentum selama pembelajaran

1
9. Downtime, kelebihan waktu yang dimiliki siswa pada saat melakukan tugas
– tugas dalam proses belajar mengajar.
10. Mengakhiri pelajaran

Suasana kelas yang kondusif dapat menghasilkan pembelajaran


yang sebaik mungkin. Maka dari itu hasil yang baik akan meningkatkan
motivasi belajar setiap siswa. Keadaan motivasi dalam belajar yang baik
dapat mendorong siswa untuk menerima pelajaran dengan baik, selain itu
juga dapat mengembangkan inisiatif ( belajar sendiri ).

Tindakan Langsung

Kesiapan guru dan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Seorang
guru harus paham dan bisa memahami karakter peserta didik agar disaat proses
belajar mengajar sedang berlangsung guru dan siswa tidak saling canggung dan
bisa lebih akrab sehingga saat belajar lebih bisa fokus dan terlaksanakan dengan
baik. Selain itu juga guru juga harus memberikan kesempatan kepada siswa agar
bertanya dan menjawab pertanyaan dari pesrta didik lainnya sehingga disaat kelas
sedang berlangsung bukan hanya guru saja yang aktif tetapi siswapun harus lebih
aktif juga.

Guru adalah profesi yang sangat membanggakan. Bagaimana tidak,setiap


bangsa terlahir karena jasa para guru. Guru adalah orang yang diteladani dan
dimuliakan karena jasa dan ilmunya. Sungguh sangat ironis jika profesi ini
dikucilkan, semestinya profesi ini harus dicintai dan dibanggakan.Siapapun
orangnya, pejabat ataupun tidak, negeri atau swasta mereka semua terlahir karena
jasapara guru. Ini menandakan bahwa guru penting adanya, dan profesi ini
sesungguhnya tidak pernah lekang oleh waktu. Tiada guru, sama siapa kita
bertanya. Sebuah ungkapan bijak,'Kalau ingin melihat kualitas suatu bangsa,
lihatlah kualitas gurunya'.Keberadaan guru menjadipenentu kualitas—mutu
pendidikan suatu bangsa. Minister of Education, Culture and Science (2013) guru
menjadi penentu kualitas pendidikan.Guru mampu memberikan peran dan warna
suatu bangsa dalam kontek pelaksanaan pendidikan sehingga patut menjadi
perhatian (Mustafa, Hermandra, & Zulhafizh, 2018).Maka tidaklah keliru, jika
dikatakan guru sebagai pengajarberperan mentransformasi pengetahuan dan
wawasannya kepada peserta didik, guru sebagai pendidik berusaha menanamkan
nilai-nilai luhur kepada peserta didik, dan guru sebagai pemimpin tidak hanya
melakukan pengajaran dan pendidikan tapi berusaha menciptakan iklim
pendidikan dan pembelajaran yang kondusif dengan penuhtanggung jawabnya.
Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Hal ini berarti
bahwa keberhasilan suatu individu dalam pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung pada bagaimana pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman dan memperluas pengetahuan.

2
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi peserta didik dan
inovasi serta kreativitas guru.
Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan guru yang
mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang
memandai, ditambah dengan kreativitas dan inovasi dari guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar. Guru dengan berbagai
keterampilan yang dimilikinya dapat memfasilitasi siswa untuk memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang baik. Lebih luas pengetahuan peserta didik,
semakin banyak cara datang kepada mereka untuk mengekspresikan ide-ide
mereka sendiri (Mustafa, Hermandra, & Zulhafizh, 2018).

Sarana Pendukung
Dimasa pandemi ini banyak sekali sarana pendukung yang efektif dan efisien
agar proses belajar mengajar siswa berjalan dengan baik, baik disekolah offline
maupun online, dengan memanfaatkan sarana pendukung seperti media sosial,
YouTube, komputer, Handphone, laptop, Google Classroom, zoom meeting,
google meet, jaringan yang bagus, Wag, telegram dan masih banyak lagi sarana
pendukung lainnya.
Sarana pendukung ini sangat berpengaruh besar terhadap proses belajar mengajar
dimasa sekarang ini, dimana kita ketahui bahwa diera yang serba digital semuanya
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, sehingga
siswa dapat menentukan alur Dimana minat dan bakat mereka akan mereka salur
kan dengan lebih menfokuskan kepada keahlian yang mereka miliki melalui
media sosial yang sudah ada. Maka dari itu guru dan siswa harus saling
merangkul agar terhubung jalinan baik antara tenaga pendidik dan si peserta didik.

3
Tindakan Solutif
a. Jika Google Classroom tidak Bisa Dimaksimalkan maka kegiatan belajar
melalui media yang lain lebih di utamakan dan dimaksimalkan dengan baik
dan benar sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu dan terbengkalai
dan juga tidak merugikan antara kedua belah pihak baik si pendidik dan
peserta yang dididik.
b. Jika jaringan tidak Bisa dimaksimalkan Maka guru harus mencari jalan
keluar agar bisa tetap melaksanakan pembelajaran secara daring digantikan
dengan luring namun tetap membatasi akan jumlah peserta didik yang akan
belajar disekolah tersebut dengan tujuan agar tidak terjadi kerumunan, karena
kita masih dimasa pandemi jadi harus benar-benar maksimal kan keadaan.
c. Jika Laptop dan handphone tidak bisa dimaksimalkan guru juga harus
mencari media lain untuk tetap melaksanakan pembelajaran seperti mengajar
menggunakan buku yang telah disediakan oleh pihak sekolah, mengunakan
alat-alat yang menarik lainnya yang penting ada hubungannya dengan proses
belajar mengajar siswa.
d. Jika siswa tidak bisa menerima pelajaran dengan baik, maka seorang guru
harus bisa memberikan hiburan dan memotivasi siswa tersebut agar tumbuh
rasa semangat untuk terus belajar dengan memberi kesempatan kepada nya
untuk melakukan apa yang siswa tersebut minati.

Simpulan
Profesi guru adalah pekerjaan mulia, setiap bangsa terlahir karena jasa para guru.
Guru adalah orang yang diteladani dan dimuliakan karena jasa dan ilmunya.
Sungguh sangat ironis jika profesi ini dikucilkan, semestinya profesi ini harus
dicintai dan dibanggakan.Siapapun orangnya, pejabat ataupun tidak, negeri atau
swasta mereka semua terlahir karena jasapara guru. Ini menandakan bahwa guru
penting adanya, dan profesi ini sesungguhnya tidak pernah lekang oleh waktu.
Tiada guru, sama siapa kita bertanya. Sebuah ungkapan bijak,'Kalau ingin melihat
kualitas suatu bangsa, lihatlah kualitas gurunya'.Keberadaan guru menjadipenentu
kualitas—mutu pendidikan suatu bangsa. Minister of Education, Culture and
Science (2013) guru menjadi penentu kualitas pendidikan.Guru mampu
memberikan peran dan warna suatu bangsa dalam kontek pelaksanaan pendidikan
sehingga patut menjadi perhatian (Mustafa, Hermandra, & Zulhafizh, 2018).Maka

4
tidaklah keliru, jika dikatakan guru sebagai pengajarberperan mentransformasi
pengetahuan dan wawasannya kepada peserta didik, guru sebagai pendidik
berusaha menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik, dan guru sebagai
pemimpin tidak hanya melakukan pengajaran dan pendidikan tapi berusaha
menciptakan iklim pendidikan dan pembelajaran yang kondusif dengan
penuhtanggung jawabnya.

Dimasa pandemi ini banyak sekali sarana pendukung yang efektif dan efisien
agar proses belajar mengajar siswa berjalan dengan baik, baik disekolah offline
maupun online, dengan memanfaatkan sarana pendukung seperti media sosial,
YouTube, komputer, Handphone, laptop, Google Classroom, zoom meeting,
google meet, jaringan yang bagus, Wag, telegram dan masih banyak lagi sarana
pendukung lainnya. Sarana pendukung ini sangat berpengaruh besar terhadap
proses belajar mengajar dimasa sekarang ini, dimana kita ketahui bahwa diera
yang serba digital semuanya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa, sehingga siswa dapat menentukan alur Dimana minat dan
bakat mereka akan mereka salur kan dengan lebih menfokuskan kepada keahlian
yang mereka miliki melalui media sosial yang sudah ada. Maka dari itu guru dan
siswa harus saling merangkul agar terhubung jalinan baik antara tenaga pendidik
dan si peserta didik.

Referensi
Pembelajaran masa Covid-19 1
http://139.59.120.216/index.php/jurnalkependidikan/article/download/
2865/2143
Zulhafizh.(2020). Membina Aktivitas Belajar Mahasiswa di Perguruan Tinggi
Melalui Metode TIE (Translation, Interpretation, Extrapolation) pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian
dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan
Pembelajaran, 6(3), 502-511.

Pembelajaran masa Covid-19 2


https://pajar.ejournal.unri.ac.id/index.php/PJR/article/view/8080/pdf
Zulhafizh & Permatasari, S. (2020). Developing Quality of Learning in the
Pandemic Covid-19 Through Creative and Critical Thinking Attitudes.
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 4(5), 937-94
Elva Nofitasari. ( 2020 ). Membangun Kreativitas Guru dengan Inovasi
Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kependidikan: Jurnal

5
Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan Dibidang Pendidikan,
Pengajaran dan Pembelajaran.

6
*Data Penulis

Raja Wiwin lahir di Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir 23 November 2000. Pada tahun
akademik 2019 Ia melanjutkan studi pada strata satu Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaFKIP Universitas Riau melalui
jalur SNMPTN. Prestasi yang pernah diraih selama menjadi mahasiswa Universitas Riau,
dalam bidang seni seperti, pernah menjadi Runner-up Akademi Melayu Asia. Karya yang
pernah di buat seperti menciptakan lagu.

Kontak:
Hp/WA :+62- 82259214639
Email : +raja.wiwin1019@student.unri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai