Anda di halaman 1dari 5

Nama Ainul Ihsan Mahendra, S.Pd.

Kelas IPA 1
NPM 2206503040079
Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I

MERANCANG DAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KELAS YANG AMAN,


NYAMAN, DAN BERPIHAK PADA PADA EKOSISTEM PEMBELAJARAN
DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH

Pembelajaran merupakan proses yang dapat meningkatkan daya pikir dan kreativitas
siswa, dan juga penguasaan dan pemahaman materi oleh sebagian siswa dapat meningkatkan.
Dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan, yaitu jika siswa memahami
pembelajaran dengan baik. Keberhasilan tersebut bergantung pada guru mengembangkan
metode dan materi yang menarik agar pembelajaran tidak menjadi monoton dan kaku. Guru
menjadi salah satu faktor utama dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga siswa juga berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran.

Lingkungan pembelajaran, baik lingkungan kelas maupun ekosistem pembelajaran,


juga mempengaruhi kualitas pembelajaran siswa. Lingkungan belajar dapat dirancang agar
cukup nyaman untuk memotivasi siswa, membuat mereka bersemangat belajar dan juga baik
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Lingkungan pembelajaran yang aman, nyaman,
dan ramah siswa dapat tercipta dari hubungan positif antar ekosistem pembelajaran. Hubungan
positif harus dibangun antara teman sebaya, antara siswa dan guru, dan antara siswa dan materi
yang disajikan.

A. Latar belakang Refleksi Dan Rancangan


Dalam tugas ini yang melatar belakangi tugas refleksi dan rancangan atau rencana aksi
nyata adalah sekolah dimana saya PPL dilakukan di SMAN 1 Banda Aceh. Selama 5 hari
observasi yang kami lakukan terhitung sejak tanggal 20 Oktober-28 Okotober 2022 didapatkan
gambaran tentang kegiatan yang bersifat akademik dan non akademik. Kegiatan akademik
berupa karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
Lingkungan non akademik berupa manajemen sekolah dan lingkungan belajar di sekolah.
Ada beberapa cara untuk menciptakan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran yaitu :
1. Suasana Ruangan
Lingkungan yang rapi dan bersih di dalam ruangan dapat membuat siswa
nyaman selama proses pembelajaran. sehingga pembelajaran efektif dan berjalan
dengan baik. Tak hanya itu, nuansa ruang pun berbeda, seperti menata ulang
penempatan kursi dan penempatan layar pembelajaran. Sehingga ruang yang berbeda
dan bersih dapat memotivasi siswa dan membuat pembelajaran menjadi efektif..
2. Perbanyak Interaksi
Untuk menciptakan lingkungan pengajaran yang menyenangkan, interaksi
antara siswa dan guru perlu ditingkatkan. Dengan interaksi dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan menyenangkan. Aktivitas dengan banyak interaksi
yang dapat digunakan sebagai diskusi, dan pengiriman argumen interaktif. Dari
interaksi yang dibuat dapat menciptakan rasa aman dan kenyamanan bagi siswa.
Kemudian mereka dapat mengekspresikan ide mereka dengan bebas dan percaya diri.
Dan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman di dalam kelas, guru perlu
memiliki hubungan yang baik antara Siswa dan siswa dan juga siswa dan guru.
Sehingga dengan terciptanya hubungan yang baik antara siswa dengan siswa, tidak
akan terjadi perundungan yang berdampak pada melemahnya motivasi belajar siswa di
kelas.
3. Memahami Latar Belakang dan Karakteristik Peserta didik
Setiap siswa memiliki perilaku dan karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini
disebabkan oleh lingkungan dan lingkungan rumah dimana siswa berada . Untuk
menciptakan kenyamanan belajar, sebagai pendidik perlu memahami latar belakang
dan karakteristik siswa. Berdasarkan pemahaman tersebut, diharapkan guru mampu
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang namun mencakup semua siswa properti
yang berbeda dan latar belakang yang berbeda.
4. Penggunaan Teknologi
Pada abad 21 teknologi berkembang pesat, salah satunya pada dunia
pendidikan. Penggunaan media dan teknologi sangat membantu guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran di dalam kelas, sehingga pembelajaran berjalan dengan
efektif. Penggunaan teknologi sangat berdampak pada kegiatan pembelajaran, sehingga
penggunakaan media teknologi seperti penggunaan aplikasi belajar canva, google
meet, zoom, power point dapat mempermudah penyampaian materi sehingga peserta
didik lebih mudah memahami.
Dengan adanya teknologi, pembelajaran tidak hanya melalui tatap muka saja.
jika dahulu guru berhalangan hadir sehingga peserta didik tidak mendapatkan
pembelajaran, maka dengan teknologi masa kini guru dapat menjalankan proses
pembelajaran meski jarak jauh. Melalui penggunaan teknologi juga peserta didik dapat
mencari informasi dari berbagai sumber yang akurat sehingga pembelajaran tidak
hanya berfokus pada guru tetapi pemblajaran yang berfokus pada peserta didik. Dengan
adanya perkembangan teknologi pembelajaran peran guru lebih kepada menuntun dan
memfasilitasi peserta didik agar peserta didik tidak melakukan hal-hal yang diluar
kegiatan pembelajaran.

B. Rancangan, menciptakan lingkungan kelas yang aman,nyaman dan berpihak pada


ekosistem pembelajaran

Salah satu upaya yang diperkirakan dapat meningkatkan minat peserta didik pada
pelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan
sekitar dapat mencakup lingkungan alam dan pengalaman di lingkungan sekitar peserta
didik sehari-hari. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode dimana
guru mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di
lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya.
Melalui metode ini, lingkungan diluar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Peran guru adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar peserta didik
belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan.

Gambaran tentang rancangan, menciptakan lingkungan kelas yang aman,nyaman dan


berpihak pada ekosistem pembelajaran berdasarkan refeleksi yang saya lakukan pada observasi
yang dilakukan di SMAN 1 Banda Aceh selama 5 hari terhitung sejak tanggal 20 Oktober- 28
Okotober 2022 sebagai berikut :

a. Ada interaksi antara pendidik dan anak didik saat pembelajaran, Tugas pendidik adalah
membuat anak-anak didiknya terus berkembang, baik dari segi ilmu pengetahuan
maupun ketrampilan. Terkadang peserta didik memang perlu mendengarkan penjelasan
guru. Namun guru juga perlu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
dalam kegiatan pemebelajaran.
b. Dalam membangun nilai-nilai integritas dan spiritual peserta didik di SMAN 1 Banda
Aceh adalah dengan adanya pembacaan doa sebelum memulai belajar. Menurut saya
berdoa sangat lah penting untuk memotivasi peserta didik secara spiritual dengan nilai
nlai agama.
c. Pada lingkungan sekolah saat ini di SMAN 1 Banda Aceh sudah sangat baik. Ruang
kelas yang bersih, terdapat kipas angin disetiap kelas, terdapat tong sampah disetiap
kelas sehingga kebersihan lingkungan sudah sangat baik, perlengkapan yang sudah
cukup lengkap seperti ketersediaan infocus, papan tulis.
d. Budaya sekolah menerapkan akan menutup pintu pagar pukul 07.30 berlaku untuk guru
maupun peserta didik. Kemudian dispensasi yang diberikan berupa pengumutan
sampah kepada peserta didik yang terlambat, diharapkan bisa memberikan efek jera
sehingga peserta didik tidak mengulanginya kembali.
e. Kelas menjadi ruang ekspresi bagi peserta didik peserta didik diberikan kebebasan
dalam menyampaikan ide pemikirannya. Peserta didik diajak aktif dalam pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran kurikulum merdeka belajar. seperti
pemberian diagnostik pada awal pembelajaran, kemudian membuat diskusi, selanjutnya
aset seperti lingkungan sekolah sebagai wadah pembelajaran, perpustakaan, lab,
musholla, lapangan olah raga, dan ruang terbuka hijau. Untuk membuat proses
pembelajaran lebih aktif, kreatif dan membuat peserta didik tidak bosan dalam proses
pembelajaran.

C. Beberapa hal menurut saya bisa menjadi tolak ukur dalam membangun lingkungan
kelas yang aman,nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran

Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin akan tercapai bila semua warga sekolah :
a. Mengembangkan budaya sekolah yang positif dan fokusnya adalah pada pencegahan
b. Membangun komunitas sekolah dengan cara saling menghargai, adil, menerapkan azas
persamaan dan inklusi.
c. Mengatur dan mengkomunikasikan secara konsisten prilaku yang diharapkan.
d. Mengajar, memberi contoh dan mendorong prilaku sosial yang bertanggung jawab
yang memberi kontribusi terhadap komunitas sekolah
e. Bertanggung jawab, dan bermitra dengan masyarakat, untuk memecahkan masalah
keamanan yang penting.
f. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi sekolah yang pencapaian
sekolah yang aman, damai dan teratur sambil menyebutkan hal-hal yang masih perlu
untuk ditingkatkan lagi. Menjalin kerja sama antara pemangku sekolah seperti murid,
guru, kepala sekolah, staff TU, petugas kebersihan, satpam, dan wali murid.

Selanjutnya, dalam pelaksanaan proses pembelajaran, kemitraan antara guru


dan masyarakat sangat penting. Sekolah dan guru tidak boleh diisolasi atau dipisahkan
dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu, perlu dibangun dan dipelihara iklim
kerjasama. Kemitraan atau kerjasama antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah
perlu direncanakan dan diatur waktunya dengan baik. Dengan demikian, semua sumber
belajar di luar sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pembelajaran.
Masyarakat yang dimaksud dalam hal ini adalah individu sebagai pribadi yang
menjadi bagian dari masyarakat. Misalnya, tokoh masyarakat dan pakar seperti ulama,
budayawan, ilmuwan sosial, pengrajin, petani, seniman, pakar, pejabat pemerintah,
pemerhati lingkungan, dll. Mereka dapat dijadikan sebagai sumber informasi tertentu.
Suatu ketika, seorang polisi akan diundang ke sekolah untuk memberikan materi
tentang tertib lalu lintas, atau pendeta atau pendeta untuk memberikan materi pada hari
raya keagamaan, atau pada suatu saat siswa akan diundang untuk mengunjungi
puskesmas untuk melihat dan amati aktivitas di sana.

Anda mungkin juga menyukai