Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elifia Latifatul Hidayah

Prodi : PPG Prajabatan Matematika A


Matkul : Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

T4 PPDP_DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah memenuhi
kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman? Jelaskan.
2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya
3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi selama proses
pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara mengkomunikasikannya?
4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama proses
pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses pembelajaran tersebut? Jika
tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak sekolah tidak melibatkan masyarakat dan
lingkungan sekitar?
5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan keluarga dan
masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

Jawab :

1. Proses pembelajaran di kelas di SMP Negeri 17 Malang sudah cukup baik. Guru
menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan rancangan pembelajaran. Namun
fasilitas seperti proyektor tidak tersedia di kelas sehingga metode mengajar masih cenderung
konvensional. Wifi sekolah terbatas, peserta didik tidak dapat mengaksesnya. Pencahayaan di
kelas kurang terang, perlu ditambahkan lampu lagi. Kebersihan ruang kelas perlu ditingkatkan
dengan memaksimalkan jadwal piket peserta didik. Secara umum lingkungan belajar peserta
didik di SMP Negeri 17 Malang sudah cukup aman dan nyaman, tapi perlu peningkatan
fasilitas dan kedisiplinan peserta didik terkait kebersihan.
2. Guru berperan sangat besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
bagi peserta didik. Misalnya dengan mengajukan masukan kepada waka sarana dan prasarana
untuk meningkatkan fasilitas wifi sekolah, penerangan di kelas, dan jumlah proyektor yang
dapat dipinjam. Guru dapat memimpin peserta didik untuk membuat peraturan kelas yang
wajib ditaati oleh setiap peserta didik di kelas tersebut. Guru dapat selalu mengingatkan peserta
didik untuk menjaga kebersihan lingkungan kelas, agar nyaman untuk belajar. Guru dapat
membangun interaksi positif dengan peserta didik, menciptakan suasana kelas yang kondusif,
membuat materi pembelajaran yang menarik serta menegur jika ada peserta didik yang
mengganggu/melakukan perundungan.

3. Guru dapat mengkomunikasikan terkait perkembangan peserta didik selama proses


pembelajaran di kelas kepada wali murid dengan menggunakan WhatsApp dan bisa secara
tatap muka. Selain itu saat pembagian rapor, guru selalu mengadakan pertemuan dengan orang
tua untuk membahas perkembangan akademik dan sikap peserta didik. Guru juga memiliki
buku penghubung kepada orang tua jika ada hal penting yang perlu dikomunikasikan di luar
pertemuan tatap muka.

4. Ya, guru atau pihak sekolah dapat melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama
proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
 Mengadakan kunjungan lapangan ke tempat-tempat di lingkungan masyarakat, seperti
ke pasar, museum, kebun binatang, atau tempat wisata. Kunjungan lapangan dapat
memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang berbagai hal yang
dipelajari di sekolah.
 Mengundang narasumber dari masyarakat untuk memberikan materi pembelajaran
kepada peserta didik. Narasumber dari masyarakat dapat memberikan informasi yang
lebih relevan dan terkini kepada peserta didik.
 Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan pendidikan,
seperti bakti sosial, lomba, atau kegiatan keagamaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
membantu peserta didik untuk belajar tentang nilai-nilai sosial dan budaya di
masyarakat.
5. Berikut adalah skenario singkat pembelajaran P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan
dengan kegiatan pengolahan sampah di lingkungan sekolah. Kegiatan ini melibatkan peran
serta sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun karakter disiplin positif peserta
didik dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman:
Guru menyusun program Pengelolaan Sampah Terpadu dengan melibatkan operator
kebersihan sekolah, orangtua dan RT/RW setempat. Program ini bertujuan untuk
membangun kepedulian lingkungan pada peserta didik.
Dalam program ini, petugas kebersihan memberi edukasi cara pemilahan sampah
yang benar. Guru dan orangtua mendampingi peserta didik melakukan pemilahan sampah
secara rutin di sekolah. RT/RW mendukung dengan menyediakan fasilitas tempat sampah
dan pengangkutan sampah.
Melalui program kolaboratif ini, karakter disiplin, peduli lingkungan, dan tanggung
jawab peserta didik terbentuk sejak dini. Peserta didik juga memiliki lingkungan belajar
yang bersih dan sehat berkat dukungan berbagai pihak di sekolah dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai