Anda di halaman 1dari 4

Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajaran

Topik 4 : Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman bagi Peserta Didik
Aksi Nyata
Musyarofah | PPG Prajabatan Bahasa Indonesia | Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Mahasiswa yang berbahagia, pada tahap akhir ini setelah Anda mempelajari semua serangkaian
materi “Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman bagi Peserta Didik”,
lakukanlah refleksi pengalaman belajar Anda dalam bentuk tulisan resume dan dikirimkan
pada link yang telah disediakan

Anda diminta untuk menuliskan refleksi berdasarkan pertanyaan berikut ini.


1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan dari topik ini?
2. Kendala apa yang kemungkinan muncul ketika kita melibatkan sekolah, keluarga,
dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi
peserta didik?
3. Hal lain apakah yang ingin Anda pelajari terkait dengan lingkungan belajar peserta
didik?

Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman bagi Peserta Didik

Pada materi topik 4 ini, mengenai lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta
didik. Saya telah memperoleh pemahaman baru terkait dengan lingkungan belajar bukan hanya
sebuah ruang kelas saja, melainkan lingkungan belajar menyangkut dengan kehidupan peserta
didik di antara lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Hal ini didasarkan dari pemikiran
Ki Hajar Dewantara yang menyatakan dalam kehidupan anak terdapat tiga unsur lingkungan
yang dapat mendukung tercapainya pendidikan serta menjadi pusat pendidikannya.

Ternyata, bila diamati kehidupan sehari-hari peserta didik memang tidak terlepas dari
dari ketiga lingkungan belajar ini yang disebut dengan istilah Tri Pusat Pendidikan. Sekolah
sebagai lingkungan di mana peserta didik melakukan kegiatan proses pembelajaran secara formal
yang di dalam lingkungan sekolah terdapat tenaga kependidikan, guru, kepala sekolah,
kurikulum, dan peserta didik. Untuk dapat memberikan rasa yang aman dan nyaman dalam
proses pembelajaran, guru dan pihak sekolah haruslah dapat memberikan dukungan pendidikan
yang baik seperti keadaan kelas yang bersih, rapih, terdapat sirkulasi udara serta pencahayaan
yang cukup, serta di rasa aman untuk kegiatan pembelajaran, dan tidak terlalu sesak. Guru terus
melakukan inovasi pembelajaran agar peserta didik merasa bersemangat dalam belajar dan yang
paling penting guru dapat membuat seluruh peserta didik ikut serta aktif dalam pembelajaran.
Lingkungan pembelajaran yang kedua, yakni keluarga. Di mana keluarga memiliki peran yang
sangat penting dalam membangun karakter pribadi peserta didik. Sebab, peserta didik banyak
menghabiskan waktu di dalam rumah. Maka, orang tua harus dapat memberikan pendidikan dan
membangun moral-moral yang baik pada diri anak. Keluarga dapat mengenalkan kepada peserta
didik tentang nilai-nilai etika, budaya, agama, serta membimbing peserta didik agar dapat
menjadi pribadi yang memiliki nilai positif.

Lingkungan belajar yang terakhir yakni masyarakat. Masyarakat menjadi bagian dari
kehidupan peserta didik, sebab peserta didik hidup disekeliling masyarakat. Dengan begitu,
tentunya ada hubungan interaksi antara peserta didik dan masyarakat. Peserta didik dapat
memperoleh pengetahuan dan pengalaman sendiri ketika mereka berada di tengah masyarakat
dengan beragam latar belakang, budaya, pendidikan, karakter, dan hal lainnya. Ketika mereka
berada dalam lingkungan masyarakat yang majemuk, karakter yang telah dibentuk oleh keluarga
menjadi sangat penting sebagai pondasi dan batasan mereka menerima hal baru dari masyarakat.
Di sinilah, peserta didik belajar dan memberikan pengaruh apa yang ia miliki untuk masyarakat.

Tentunya dengan berbagai lingkungan belajar yang dialami oleh peserta didik, bertujuan
untuk dapat menjadikan peserta didik menjadi seorang yang memiliki karakter baik dan disiplin
dalam menjadi kehidupan, serta dapat mencapai keberhasilan dan kesuksesan di kemudian hari
serta agar ketika peserta didik tumbuh besar dan hidup di tengah masyarakat memiliki pengaruh
dan membawa perubahan untuk lingkungan sekitarnya.

Untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik
dengan melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat, tentunya akan ada kendala yang dihadapi.
Di mana kita, akan melibatkan peran-peran lingkungan yang cukup besar di dalamnya. Beberapa
kendala yang mungkin muncul ketika melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik, diantaranya :
a) Perbedaan nilai dan budaya

Sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat memiliki perbedaan nilai dan budaya. Koordinasi
antarpihak ini dapat menjadi sulit jika nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh satu pihak tidak
selaras dengan nilai pihak lain.

b) Ketidaksesuain tujuan dan ekspetasi

Setiap entitas mungkin memiliki tujuan dan ekspektasi yang berbeda terkait pendidikan dan
perkembangan peserta didik. Keselarasan tujuan dan ekspektasi ini perlu dijaga agar tidak
muncul konflik atau kebingungan.

c) Kurangnya partisipasi aktif

Tidak semua pihak mungkin berpartisipasi aktif dalam upaya menciptakan lingkungan
belajar yang aman. Ketidakpartisan dapat menghambat efektivitas kolaborasi dan
mengurangi dampak positifnya.

d) Ketidaksetaraan sumber daya

Sekolah, keluarga, dan masyarakat mungkin memiliki tingkat sumber daya yang berbeda.
Ketidaksetaraan ini dapat mengakibatkan disparitas dalam akses terhadap pendidikan dan
dukungan bagi peserta didik.

e) Komunikasi yang tidak efektif

Kurangnya komunikasi atau komunikasi yang tidak efektif antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat dapat menyulitkan upaya kolaborasi. Informasi yang tidak tersampaikan dengan
baik dapat menyebabkan kesalahpahaman.

f) Ketidakcocokan metode pengajaran

Perbedaan dalam metode pengajaran yang diterapkan oleh sekolah dan yang diharapkan oleh
keluarga dapat menimbulkan ketidakcocokan. Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan dan hasil
belajar peserta didik.

g) Tantangan keterlibatan keluarga


Beberapa keluarga mungkin menghadapi kendala seperti jadwal yang padat atau kurangnya
pengetahuan tentang pendidikan. Ini dapat membuat sulit bagi mereka untuk terlibat aktif
dalam pendidikan anak-anak mereka

h) Peran masyarakat yang negatif

Faktor-faktor di lingkungan masyarakat, seperti perilaku antisosial atau kekerasan, dapat


mempengaruhi lingkungan belajar di sekolah. Upaya melibatkan masyarakat dapat
terhambat jika ada faktor-faktor negatif seperti ini.

Hal lain yang ingin saya pelajari terkait dengan lingkungan belajar peserta didik, yakni
pemanfaatan media pembelajaran yang dapat menunjang kesuksesan dan ketercapaian
pembelajaran, agar peserta didik dengan mudah dapat mempelajari pelajaran tanpa merasa perlu
tertekan untuk dapat memahaminya. Sebab, belajar yang menyenangkan akan dapat dengan
mudah dipahami oleh peserta didik dan tentunya akan membekas dalam ingatan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai