Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muh. As’af Alhidayat.

R
NIM : 105461250423
KELAS : PPKn - PPG Prajabatan Gel. 1/2024
MATA KULIAH : Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
TUGAS : T4-5 Demontrasi Kontekstual

Tugas 4.2 Melakukan Analisis dan Refleksi

1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah


memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman?
Jelaskan.

➢ Dari hasil pengamatan saya proses pembelajaran di SMPN 26 Makassar yang


dilaksanakan oleh guru pamong sudah memenuhi kebutuhan peserta didik dan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Untuk proses pembelajaran pada mata
pelajaran PPKn guru melaksanakan pembelajaran dengan waktu 2 JP. Guru selalu
mengawali pembelajaran dengan berdoa, absensi, dan literasi. Selain itu guru juga
terkadang mereview kembali pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya untuk mengingat dan mengaitkan materi yang akan dipelajari saat ini.
Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada pembelajaran, serta penyampaian terkait penilaian dan pembagian
kelompok. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat, dan memberikan
tugas kelompok dengan membagikan LKPD, dan selanjutnya guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dengan teman
kelompoknya untuk menyelesaikan kasus atau masalah yang terdapat pada LKPD.
Dengan kondisi dan suasana kelas yang kondusif serta fasilitas kelas yang
memadai, lingkungan belajar yang aman dan nyaman sudah sesuai dan terpenuhi.

2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan
nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya

➢ Peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
sangatlah besar dan berpengaruh. Seorang guru dapat memberikan metode dan
teknik pembelajaran yang menarik dan juga sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman, dengan mengusung pembelajaran yang ramah untuk anak dan
tentunya dapat memerdekakan peserta didik.

➢ Contohnya: pada proses pembelajaran PPKn, guru menyediakan metode dan


model pembelajaran yang sesuai dengan karaktristik peserta didik, misal pada
kelas VII peserta didik lebih senang menggunakan model pembelajaran PBL
karena mereka bisa berdiskusi dan bertukar pikiran untuk dapat memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru. Sehingga guru memberikan model dan metode
yang sesuai dengan yang diinginkan oleh peserta didik, kemudian guru juga sudah
membuat aturan yang telah disepakati oleh seluruh peserta didik misalnya terkait
dengan cara untuk menyampaikan pendapat pada saat diskusi. Sehingga pada
pelaksanaannya murid di kelas dapat melakukan diskusi dengan lancar dan tertib
karena mereka mengikuti aturan yang telah dibuat.

3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi
selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara mengkomunikasikannya?

➢ Guru di tempat PPL saya tepatnya di SMPN 26 Makassar selalu


mengkomunikasikan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di dalam
kelas kepada orang tua/wali peserta didik. Dimana orang tua/wali dari peserta
didik akan diberikan undangan untuk menghadiri rapat orang tua/wali untuk
berdiskusi mengenai hal yang berhubungan dengan peserta didik terkait dengan
pencapaian atau hambatan yang di alami oleh peserta didik.

4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama
proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses pembelajaran
tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak sekolah tidak
melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar?

➢ Pihak sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar secara


langsung selama proses pembelajaran karena pihak sekolah mungkin khawatir
tentang risiko atau masalah keamanan yang mungkin muncul saat terlibat dalam
kegiatan masyarakat sekolah. Ini bisa termasuk masalah privasi, aspek hukum,
atau keamanan fisik. Namun, masyarakat sekitar sekolah dapat turut aktif dalam
mengawasi perilaku dari peserta didik apabila mereka menemukan atau mendapati
perilaku peserta didik yang menyimpang maka masyarakat sekitar akan langsung
melaporkan dan memberitahukan pihak sekolah terkait hal-hal tersebut.

5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan


keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

➢ Skenario Pembelajaran: Membentuk Karakter Disiplin Positif dan Lingkungan


Belajar Aman.
Tujuan: Membentuk karakter disiplin positif pada peserta didik. Menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Langkah-langkah:

1) Kegiatan Awal: Membentuk Kesadaran


• Pimpin pertemuan orang tua guru dan komunitas sekolah.

• Bahas bersama pentingnya karakter disiplin positif dan lingkungan belajar


yang aman.

2) Pelatihan Bersama: Orangtua, Guru, dan Masyarakat

• Ajak orang tua dan anggota komunitas sekolah untuk berpartisipasi dalam
pelatihan karakter.
• Gratiskan ahli psikologi atau konselor untuk memberikan panduan tentang
bagaimanamembentuk karakter disiplin positif pada anak.
• Diskusikan peran orang tua, guru, dan masyarakat dalam menciptakan
lingkungan belajar yang aman.
3) Program Sekolah: Pembentukan Karakter

• Integrasikan pelajaran karakter dalam kurikulum sekolah.


• Selenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan
karakter.
• Dorong orangtua untuk mendukung program-program ini di rumah.

4) Penguatan Kolaborasi: Orangtua, Guru, dan Masyarakat

• Selenggarakan pertemuan rutin antara orang tua dan guru untuk mengikuti
perkembangan peserta didik.
• Ajak anggota masyarakat untuk berkontribusi dalam kegiatan sekolah,
sepertimengadakan workshop atau menjadi mentor.

5) Mengatasi Permasalahan: Pencegahan dan Tindakan Korektif

• Bentuk komite khusus yang melibatkan orangtua, guru, dan anggota


masyarakat untuk mengatasi masalah disiplin dan keamanan.

• Lakukan upaya pencegahan, seperti sosialisasi anti-bullying dan


keterampilan resolusikonflik.
• Terapkan tindakan korektif yang sesuai jika diperlukan.

6) Evaluasi dan Umpan Balik:

• Selenggarakan evaluasi berkala tentang efektivitas program karakter dan


keamanansekolah.
• Libatkan orang tua, guru, dan masyarakat dalam proses evaluasi.

• Dapatkan umpan balik untuk terus memperbaiki program.

7) Kampanye Lingkungan Belajar Aman dan Nyaman

• Ajak anggota masyarakat dan orang tua untuk mendukung kampanye


lingkungan belajar aman dan nyaman dengan mendistribusikan materi,
mengadakan acara, dan berbagi melalui informasi media sosial.

Dengan melibatkan orang tua, guru, dan masyarakat dalam program ini,
diharapkan karakterdisiplin positif akan terbentuk dengan lebih baik dan
lingkungan belajar yang aman dannyaman dapat diciptakan untuk peserta didik.
Ini akan mendukung perkembangan merekadalam berbagai aspek kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai