Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 3 – AKSI NYATA

Oleh :

Amalia Musnia

Berdasarkan profiling peserta didik yang telah saya lakukan, saya akan membuat rencana aksi
nyata mengenai strategi pembelajaran di kelas khususnya pelajaran Kimia :

1. Mempersiapkan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran adalah salah satu rencana yang saya akan lakukan dalam pembelajaran di
dalam kelas. Dengan menciptakan lingkungan kelas yang bersih, dekoratif sesuai
dengan kreatifitas anak-anak, suasana pembelajaran yang lebih kondusif. Hal tersebut
perlu dilakukan karena berdasarkan observasi yang saya lakukan, kelas tersebut sering
ramai saat pembelajaran sehingga saya perlu belajar bagaimana mengatur kelas agar
lebih kondusif.
2. Melakukan observasi 12 komponen untuk mengetahui karakteristik peserta didik seperti
suku, agama, gaya belajar, dan lain-lain sehingga proses pembelajaran nantinya akan
berjalan dengan baik. Setelah itu juga saya melakukan observasi tentang perkembangan
moral, sosial dan motorik yang dimiliki peserta didik
3. Melakukan persiapan sebelum melakukan aktivitas pembelajaran dalam kelas yaitu :
• Melihat indikator yang telah ditentukan pada topik yang akan dibahas lalu
menentukan indikator ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan tingkat
kemampuan anak-anak didalam kelas;
• Merencanakan alur pembelajaran yang dapat menstimulus keaktifan siswa
dalam kelas serta dapat menerapkan profil pelajar Pancasila.
Strategi yang saya lakukan untuk menstimulus keaktifan siswa adalah dengan
memlibatkan siswa dalam setiap proses pembelajaran. Memberikan siswa
pertanyaan-pertanyaan pemantik sebelum memulai topik pembelajaran
contohnya : “sebutkan unsur penyusun dari air”, menanyakan pendapat siswa,
membentuk siswa dalam kelompok agar mereka dapat bekerja bersama
kelompok dan lainnya. Selain itu kita dapat membiasakan siswa untuk
mengamalkan nilai-nilai dalam profil pelajar Pancasila seperti berdoa sebelum
memulai dan menutup pembelajaran, bekerja sama dalam kelompok,
membiasakan siswa untuk mengemukakan pendapatnya, menghargai setiap
perbedaan yang ada dalam kelas, berkelakuan baik, kreatif, dan lainnya;
• Memilih metode dan media pembelajaran yang tepat
Saya akan menggunakan metode-metode dan media pembelajaran yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu saya akan memotivasi
anak-anak yang memiliki minat yang kurang dalam pembelajaran tersebut. Saya
akan menanyakan kesulitan yang dialami setiap siswa dalam pembelajaran
dengan merefleksi yang dilakukan oleh peserta didik. Salah satu contoh
pembelajaran yang saya akan coba terapkan adalah dengan memberikan
icebreaking agar siswa tidak jenuh. Selain itu saya juga dapat menggunakan
video-video dalam pembelajaran dan lainnya.
• Merancang asesmen yang efektif. (diagnostik, formatif, dan sumatif)
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk guru, murid, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Contoh:

o Guru menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang digunakan untuk


merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan murid.
o Guru merencanakan pembelajaran dengan merujuk pada tujuan yang
hendak dicapai dan memberikan umpan balik agar murid menentukan
langkah untuk perbaikan ke depannya.
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan
asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
Contoh:
• Guru memikirkan tujuan pembelajaran pada saat merencanakan
asesmen dan memberikan kejelasan pada murid mengenai tujuan
asesmen di awal pembelajaran.
• Guru menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai dengan
fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari asesmen formatif
digunakan
untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen
sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya, dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai ke depannya.
Contoh:
• Guru menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen
menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan hanya untuk
kepentingan menguji.
• Guru menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada
murid, sehingga mereka memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
Contoh:
• Guru menyusun laporan kemajuan belajar secara ringkas,
mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami oleh
murid dan orang tua.
• Guru memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan
mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama, serta melibatkan
orang tua.
e. Hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Contoh:
• Guru menyediakan waktu untuk membaca, menganalisis, dan
melakukan refleksi hasil asesmen.
• Guru menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk
menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang
perlu diperbaiki.
• Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan
sebagai refleksi oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang
tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai