Lingkungan Sekolah
Guru memiliki peran penting dalam pembelajaran aktualisas. Guru harus mampu merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran aktualisas dengan mempertimbangkan karakteristik
siswa, kurikulum, sumber belajar, dan lingkungan sekolah. Guru juga harus mampu memberikan
bimbingan, dukungan, dan umpan balik yang efektif kepada siswa dalam pembelajaran aktualisas. Selain
itu, guru harus terus meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogiknya melalui pengembangan
diri dan kolaborasi dengan sesama guru. Contohnya, guru dapat mengikuti pelatihan, workshop, atau
seminar yang berkaitan dengan pembelajaran aktualisas, serta berbagi pengalaman dan best practice
dengan guru-guru lain.
Lingkungan sekolah juga berpengaruh terhadap pembelajaran aktualisas. Lingkungan sekolah yang
kondusif, demokratis, dan inovatif dapat mendukung terciptanya pembelajaran aktualisas yang
berkualitas. Lingkungan sekolah yang meliputi sarana dan prasarana, budaya sekolah, kepemimpinan
sekolah, hubungan antara guru dan siswa, serta keterlibatan orang tua dan masyarakat dapat
memberikan stimulus dan fasilitas yang diperlukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran aktualisas.
Contohnya, sekolah dapat menyediakan laboratorium, perpustakaan, atau media belajar yang memadai
dan up to date, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, demokratis, dan inovatif.
Salah satu kegiatan akademik yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah seminar rancangan
dan seminar pelaksanaan aktualisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mempresentasikan hasil
penelitian atau karya ilmiah yang telah dilakukan oleh mahasiswa kepada dosen pembimbing
dan penguji, serta mendapatkan masukan dan saran untuk perbaikan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam kegiatan seminar rancangan maupun seminar pelaksanaan
aktualisasi, antara lain:
- Persiapan materi. Kita harus mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan dengan baik
dan lengkap, sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh fakultas atau jurusan. Materi
harus mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi, hasil, pembahasan,
simpulan, dan saran. Materi juga harus disusun secara logis, sistematis, dan koheren, serta
menggunakan bahasa yang baku dan jelas.
- Persiapan media. Kita harus mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mendukung
presentasi, seperti slide powerpoint, video, gambar, grafik, tabel, atau alat peraga. Media
harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, serta memiliki desain yang menarik,
mudah dibaca, dan tidak terlalu banyak informasi. Media juga harus diuji coba sebelumnya
untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis atau gangguan saat presentasi.
- Persiapan diri. Kita harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi
seminar rancangan maupun seminar pelaksanaan aktualisasi. Mahasiswa harus berpakaian
rapi dan sopan, serta membawa perlengkapan yang diperlukan, seperti laptop, flashdisk,
pointer, atau catatan. Kita juga harus berlatih presentasi sebelumnya untuk meningkatkan
kepercayaan diri, mengatur waktu, dan mengatasi rasa gugup. Kita harus datang tepat waktu
dan menghormati protokol kesehatan yang berlaku.
- Penyampaian materi. Kita harus menyampaikan materi dengan cara yang komunikatif,
interaktif, dan profesional. Mahasiswa harus menggunakan suara yang jelas, keras, dan
bervariasi, serta menggunakan bahasa tubuh yang positif, seperti kontak mata, senyum, atau
gerak tangan. Kita harus menjelaskan materi dengan singkat, padat, dan jelas, serta
memberikan contoh atau ilustrasi yang relevan. Kita juga harus menjawab pertanyaan atau
tanggapan dari dosen pembimbing dan penguji dengan sopan, santun, dan berdasarkan data
atau fakta.
- Evaluasi diri. Kita harus melakukan evaluasi diri setelah selesai melakukan seminar rancangan
maupun seminar pelaksanaan aktualisasi. Kita harus merefleksikan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki saat presentasi, serta mencatat masukan dan saran yang diberikan oleh dosen
pembimbing dan penguji untuk perbaikan selanjutnya. Kita juga harus mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan seminar rancangan maupun seminar
pelaksanaan aktualisasi.
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
NI PPPK : 198406202021211001
Gagasan : …………………………………
Kegiatan 1 : …………………………………
1. Identifikasi isu yang dapat terjadi di lingkungan sekolah dan analisis pemetaan serta
pemilihan isu?
Identifikasi isu yang dapat terjadi di sekolah dan lakukan analisis pemetaan dan pemilihan isu
adalah langkah penting dalam proses perencanaan dan pengembangan sekolah. Isu-isu yang
dapat terjadi di sekolah dapat bersifat internal maupun eksternal, seperti masalah akademik,
kesejahteraan siswa, hubungan dengan masyarakat, sumber daya, dan sebagainya. Analisis
pemetaan dan pemilihan isu bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu yang relevan,
mendeskripsikan dampak dan penyebabnya, menentukan prioritas, dan merumuskan strategi
penyelesaian. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam analisis pemetaan
dan pemilihan isu:
- Melakukan survei atau wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan sekolah,
seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah, dan mitra kerja.
- Mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan isu-isu yang teridentifikasi, seperti
hasil ujian nasional, angka putus sekolah, anggaran sekolah, kepuasan stakeholder, dan lain-
lain.
- Membuat matriks pemetaan isu yang berisi kriteria penilaian seperti urgensi, pentingnya,
keterkaitannya, dan kemungkinan penyelesaiannya.
- Menyusun rencana aksi yang mencakup tujuan, sasaran, indikator, aktivitas, anggaran, waktu
pelaksanaan, dan penanggung jawab untuk setiap isu yang diprioritaskan.
2. Lakukan analisis keterkaitan substansi dengan isu yang terjadi di sekolah?
Sebagai seorang guru, Anda memiliki tanggung jawab untuk melakukan analisa terkait isu yang
terjadi di sekolah. Analisa ini penting untuk mengetahui penyebab, dampak, dan solusi dari isu
tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk melakukan analisa
yang profesional:
1. Mengidentifikasi isu yang terjadi. Anda perlu mengetahui apa isu yang sedang menjadi
perhatian di sekolah, siapa yang terlibat, kapan dan dimana isu itu muncul, dan apa latar
belakangnya.
2. Mengumpulkan data dan informasi. Anda perlu mencari sumber-sumber yang dapat
memberikan data dan informasi yang valid, akurat, dan relevan tentang isu tersebut. Sumber-
sumber ini dapat berupa dokumen, observasi, wawancara, survei, atau media sosial.
3. Menganalisis data dan informasi. Anda perlu mengolah data dan informasi yang telah Anda
kumpulkan dengan menggunakan metode-metode analisis yang sesuai, seperti analisis SWOT,
analisis PESTEL, analisis kausalitas, atau analisis statistik.
4. Menyimpulkan hasil analisis. Anda perlu membuat kesimpulan yang berdasarkan pada data
dan informasi yang telah Anda analisis. Kesimpulan ini harus menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang isu tersebut, seperti apa penyebabnya, apa dampaknya, dan apa solusinya.
5. Membuat rekomendasi. Anda perlu memberikan saran atau rekomendasi yang dapat
membantu menyelesaikan atau mencegah isu tersebut. Rekomendasi ini harus bersifat konkret,
realistis, dan dapat diimplementasikan.
3. Gagasan kreatif baik dalam bentuk berpikir konseptual atau berupa kegiatan yang akan
dilakukan untuk menyelesaikan isu yang terjadi di sekolah?
Gagasan kreatif adalah gagasan yang orisinal, inovatif, dan bermanfaat untuk memecahkan
masalah atau menciptakan sesuatu yang baru. Gagasan kreatif bisa muncul dalam bentuk
berpikir konseptual, yaitu proses berpikir yang melibatkan pengamatan, analisis, sintesis, dan
evaluasi terhadap suatu isu atau fenomena. Gagasan kreatif juga bisa muncul dalam bentuk
kegiatan, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan konseptual
menjadi produk, layanan, atau solusi yang nyata.
Salah satu contoh gagasan kreatif dalam bentuk berpikir konseptual adalah mengembangkan
kurikulum sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, serta mengintegrasikan
berbagai bidang ilmu dan keterampilan. Gagasan ini memerlukan pemahaman mendalam
tentang karakteristik siswa, tujuan pendidikan, standar kompetensi, dan sumber belajar yang
tersedia. Gagasan ini juga memerlukan kemampuan untuk merancang, mengorganisir, dan
mengevaluasi program pembelajaran yang efektif dan menarik.
Salah satu contoh gagasan kreatif dalam bentuk kegiatan adalah membuat proyek kolaboratif
antara siswa dan guru dari berbagai sekolah untuk menyelesaikan isu-isu sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar. Gagasan ini memerlukan keterampilan komunikasi, kerjasama, dan
kepemimpinan untuk membentuk tim yang solid dan produktif. Gagasan ini juga memerlukan
keterampilan kreatif, kritis, dan reflektif untuk menentukan isu-isu yang relevan, mencari
informasi yang valid, merumuskan solusi yang tepat, dan menyampaikan hasilnya secara
persuasif.
Desain rancangan aktualisasi di sekolah adalah sebuah proses perencanaan yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal. Desain ini meliputi beberapa aspek,
seperti:
- Penyusunan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan standar kompetensi
- Pemilihan metode, strategi, media, dan sumber belajar yang efektif dan bervariasi