Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUTRI HANNA MARIANA LIMBONG

NIM : 4221121012
KELAS : PSPF 22 C
MATKUL : MANAJEMEN PENDIDIKAN

TUGAS 1
Analisis dan evaluasi bagaimana budaya organisasi pada organisasi sekolah
yang saudara pilih. Gunakan penerapan indikator-indikator berikut untuk
melakukan analisis gambaran budaya organisasi.
1) Peraturan dan kebijakan
2) Tujuan dan ukuran
3) Kebiasaan dan norma
4) Pelatihan
5) Perilaku manajemen
6) Upacara dan kejadian
7) Penghargaan dan Pengakuan
8) Komunikasi
9) Lingkungan
10) Struktur Organisasi
JAWABAN:
1) Peraturan dan kebijakan:
- Peraturan dan kebijakan yang ada di SMA Swasta Markus Medan terdokumentasi
dengan baik dalam buku pedoman sekolah yang diterbitkan setiap tahun ajaran baru.
Peraturan dan kebijakan tersebut mudah dipahami oleh semua anggota, baik siswa
maupun guru.
- Peraturan dan kebijakan diterapkan secara konsisten dan adil. Setiap pelanggaran
diberikan sanksi yang sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
2) Tujuan dan ukuran:
- Tujuan SMA Swasta Markus Medan jelas, yaitu menciptakan siswa yang beriman,
berakhlak, berilmu, dan berbudaya.
- Pencapaian tujuan tersebut diukur melalui penilaian akademik, partisipasi siswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler, serta pengembangan karakter siswa melalui program
pembinaan.
3) Kebiasaan dan norma:
- Budaya organisasi di SMA Swasta Markus Medan didukung oleh kebiasaan dan
norma tertentu. Contohnya, setiap pagi sebelum memulai pelajaran, seluruh anggota
sekolah berkumpul di aula untuk berdoa bersama.
- Kebiasaan dan norma tersebut mendukung tujuan dan nilai-nilai yang diinginkan
oleh sekolah, yaitu kehidupan beragama yang aktif dan saling menghormati.
4) Pelatihan:
- SMA Swasta Markus Medan memberikan pelatihan yang memadai kepada guru-guru
dan staf sekolah. Pelatihan tersebut meliputi pengembangan kompetensi pedagogik,
kepemimpinan, dan peningkatan kualitas pembelajaran.
- Pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anggota
sekolah, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik
kepada siswa.
5) Perilaku manajemen:
- Manajemen SMA Swasta Markus Medan memberikan contoh yang baik dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Mereka berkomunikasi dengan jelas dan
terbuka kepada seluruh anggota sekolah.
- Manajemen juga mendorong partisipasi aktif dari semua anggota dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan sekolah.
6) Upacara dan kejadian:
- SMA Swasta Markus Medan memiliki beberapa upacara dan kejadian yang menjadi
bagian dari budaya organisasi. Salah satunya adalah perayaan Hari Pendidikan
Nasional setiap tahunnya.
- Upacara atau kejadian tersebut memiliki makna dan nilai-nilai yang penting bagi
sekolah, seperti menghargai pentingnya pendidikan dan mengapresiasi prestasi siswa
dan guru.
7) Penghargaan dan Pengakuan:
- SMA Swasta Markus Medan memberikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa
yang berprestasi dalam bidang akademik, olahraga, seni, dan kegiatan sosial.
- Penghargaan dan pengakuan tersebut memotivasi siswa untuk terus berprestasi dan
memberikan yang terbaik dalam segala hal.
8) Komunikasi:
- Komunikasi di SMA Swasta Markus Medan dilakukan secara terbuka, jelas, dan
efektif. Guru dan staf sekolah selalu siap mendengarkan masukan dan keluhan dari
siswa dan orang tua.
- Selain itu, sekolah juga menggunakan media komunikasi online seperti website dan
media sosial untuk menyampaikan informasi kepada seluruh anggota sekolah.
9) Lingkungan:
- Lingkungan fisik di SMA Swasta Markus Medan terjaga dengan baik. Ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lainnya dirawat dengan baik agar siswa
merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
- Lingkungan sosial di sekolah ini juga mendukung kerja sama, kreativitas, dan
inovasi. Siswa diajarkan untuk saling menghormati dan bekerja sama dalam kegiatan
kelompok.
10) Struktur Organisasi:
- Struktur organisasi di SMA Swasta Markus Medan terorganisir dengan baik.
Terdapat kepala sekolah sebagai pimpinan utama, dibantu oleh wakil kepala sekolah
dan koordinator bidang tertentu.
- Struktur organisasi ini mendukung koordinasi, kolaborasi, dan pengambilan
keputusan yang efektif dalam menjalankan kegiatan sekolah.

TUGAS 2
Analisis dan uraikan lingkungan organisasi sekolah yang saudara pilih,
meliputi: a) siapa yang menjadi pelanggan sekolah, b) pesaing organisasi
sekolah, c)lembaga pemerintah yang terkait dengan organisasi, d) lembaga
swasta yang terkait dengan organisasi, e)pemasok kebutuhan sekolah.
JAWABAN:
a) Pelanggan sekolah SMA Swasta Markus Medan meliputi siswa dan orang tua siswa.
Siswa adalah pihak yang menggunakan langsung layanan pendidikan yang disediakan
oleh sekolah, sedangkan orang tua siswa memiliki peran penting dalam mendukung dan
memantau perkembangan pendidikan anak mereka di sekolah.
b) Pesaing organisasi SMA Swasta Markus Medan dapat meliputi sekolah-sekolah lain
di daerah Medan yang juga menawarkan layanan pendidikan serupa. Pesaing juga bisa
berupa lembaga pendidikan alternatif seperti kursus privat atau homeschooling yang
menjadi pilihan bagi beberapa orang tua siswa.
c) Lembaga pemerintah yang terkait dengan SMA Swasta Markus Medan meliputi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara,
dan Dinas Pendidikan. Mereka memiliki peran dalam mengatur dan mengawasi
kegiatan pendidikan di wilayah tersebut, termasuk SMA Swasta Markus Medan .
d) Lembaga swasta yang terkait dengan SMA Swasta Markus Medan dapat mencakup
perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk atau layanan pendukung bagi
sekolah. Contohnya, perusahaan penerbit buku pelajaran yang menyediakan buku-buku
yang digunakan dalam proses belajar mengajar di SMA Swasta Markus Medan. Selain
itu, perusahaan penyedia alat-alat olahraga atau perusahaan penyedia makanan kantin
sekolah juga termasuk dalam lembaga swasta yang terkait dengan SMA Swasta Markus
Medan.
e) Pemasok kebutuhan SMA Swasta Markus Medan dapat mencakup toko-toko atau
distributor yang menyediakan perlengkapan sekolah seperti buku, alat tulis, seragam,
atau peralatan laboratorium. Mereka adalah pihak yang menyediakan barang-barang
yang dibutuhkan oleh SMA Swasta Markus Medan untuk menjalankan kegiatan
pendidikan sehari-hari.

TUGAS 3
Uraikan permasalahan yang dihadapi organisasi dan berikan solusi dalam
meningkatkan budaya organisasi yang kuat. Gunakan 10 dimensi dalam
mengukur budaya organisasi kuat
JAWABAN:
1. Satu tingkat inovasi dan pengambilan risiko organisasi:
- Permasalahan: Kurangnya inovasi dan pengambilan risiko dalam organisasi dapat
menghambat perkembangan dan kemajuan sekolah.
- Solusi: Mendorong inovasi dan pengambilan risiko dengan memberikan kesempatan
kepada siswa, orang tua, dan karyawan untuk mencoba ide-ide baru dan
mengimplementasikannya. Dukung eksperimen dan pembelajaran dari kegagalan.
2. Dua tingkat perhatian kepada detail:
- Permasalahan: Kurangnya perhatian terhadap detail dapat menyebabkan
ketidakakuratan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sekolah.
- Solusi: Mengedepankan nilai-nilai ketelitian dan keakuratan dalam setiap tugas dan
kegiatan. Melakukan evaluasi rutin untuk memastikan bahwa semua aspek organisasi
dijalankan dengan baik.
3. Ketiga tingkat pada orientasi hasil:
- Permasalahan: Kurangnya fokus pada hasil dapat membuat sekolah kehilangan arah
dan tujuan yang jelas.
- Solusi: Menetapkan tujuan yang spesifik dan mengukur pencapaian hasil secara
teratur. Melibatkan semua pihak terkait dalam proses perencanaan dan evaluasi untuk
memastikan tujuan tercapai.
4. Keempat tingkat pada orientasi manusia:
- Permasalahan: Kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan siswa dan
karyawan dapat mengurangi motivasi dan keterlibatan mereka.
- Solusi: Memberikan perhatian dan dukungan terhadap kesejahteraan fisik, mental, dan
emosional siswa dan karyawan. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan
inklusif bagi semua pihak terkait.
5. Kelima tingkat pada orientasi tim:
- Permasalahan: Kurangnya kolaborasi dan kerjasama antara pihak sekolah, siswa,
orang tua, dan karyawan dapat menghambat terbentuknya budaya organisasi yang kuat.
- Solusi: Mendorong kolaborasi dan kerjasama melalui kegiatan tim, proyek bersama,
atau kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan semua pihak terkait. Mengadakan
pertemuan rutin untuk berbagi ide dan pengalaman.
6. Keenam tingkat agresivitas:
- Permasalahan: Terlalu banyak agresivitas atau kompetisi yang tidak sehat dapat
merusak hubungan antarpihak dan mempengaruhi budaya organisasi yang kuat.
- Solusi: Membangun budaya kerja yang saling mendukung dan menghargai.
Mengedepankan nilai-nilai kerjasama, saling membantu, dan menghormati perbedaan.
7. Ketujuh tingkat stabilitas:
- Permasalahan: Kurangnya stabilitas dalam organisasi dapat menciptakan
ketidakpastian dan kebingungan dalam menjalankan tugas dan kegiatan.
- Solusi: Menciptakan lingkungan yang stabil dengan memastikan adanya kejelasan
dalam peran dan tanggung jawab, serta konsistensi dalam tindakan dan kebijakan
sekolah. Melakukan evaluasi dan perbaikan kontinu untuk menjaga stabilitas
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai