Anda di halaman 1dari 13

BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. ISI MATERI
1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a. Sikap yang dimaksud adalah merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil
dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan
spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,
pengabdian masyarakat yang terkait pembelajaran.
b. Pengetahuan yang dimaksud adalah merupakan penguasaan konsep, teori, metode,
dan atau filsafat bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui
penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa atau
pengabdiaan masyarakat yang terkait dengan pembelajaran.
c. Keterampilan yang dimaksud merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep teori metode, bahan, dan atau instrumen yang diperoleh
melalui pembelajaran pengalaman kerja mahasiswa, dan atau pengabdian masyarakat.

2. Tujuan Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
Standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 26 Ayat (1) sampai (3) menyatakan:
a. Standar Kompetensi Lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan menengah kejuruan bertujuan untuk
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 1
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta


keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
kejuruannya.

3. Manfaat Standar Kompetensi Lulusan


a. Dijadikan pedoman batas kelulusan bagi peserta didik di setiap satuan pendidikan.
b. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara mendasar dan menyeluruh di
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
c. Dijadikan rujukan dalam menyusun standar pendidikan lain, misalnya standar isi,
standar proses, dan lainnya.

4. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta
didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Ruang lingkup lebih rinci
a. Satuan Pendidikan terdiri dari:
 SD, MI, SDLB, dan Paket A;
 SMP, MTs, SMPLB, dan Paket B; dan
 SMA, MA, SMK, MAK, SMALB, dan Paket C.
b. Kelompok Mata Pelajaran terdiri dari agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
budi pekerti, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, dan jasmani olahraga dan
kesehatan.
c. Mata Pelajaran

5. Standar Kompetensi Lulusan dari berbagai jenjang


a. SD/MI/SDLB/Paket A
1) Melaksanakan ajaran agama yang dianut.
2) Mampu mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
3) Taat pada aturan sosial yang berlaku di kehidupan/lingkungannya.
4) Menghargai nilai-nilai keberagaman, misalnya agama, budaya, suku, ras, dan
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 2
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

golongan sosial ekonomi di lingkungan.


5) Memanfaatkan informasi untuk lingkungan secara logis, kritis, dan kreatif.
6) Selalu mengedepankan cara berpikir logis, kritis, kreatif melalui bimbingan pendidik.
7) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan menyadari potensi diri.
8) Mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
9) Mampu mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
10) Peduli dan cinta pada lingkungan.

b. SMP/MTs/SMPLB/Paket B
1) Melaksanakan ajaran agama yang dianut.
2) Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
3) Memiliki rasa percaya diri.
4) Patuh dan taat pada aturan sosial yang berlaku di lingkungan.
5) Menghargai nilai-nilai keberagaman, misalnya suku, ras, agama, golongan sosial,
dan ekonomi.
6) Memanfaatkan informasi dari lingkungan secara logis, kritis, dan kreatif.
7) Menghargai setiap perbedaan pendapat.
8) Mampu menunjukkan kecintaannya pada membaca dan menulis.
9) Menguasai pengetahuan yang bisa menunjang pendidikannya di jenjang menengah.
10) Selalu menerapkan pola hidup bersih.

c. SMA/MA/SMALB/Paket C
1) Melaksanakan ajaran agama yang dianut.
2) Mampu mengembangkan potensi diri sendiri secara optimal dan bisa memanfaatkan
kelebihan untuk menutupi kekurangan.
3) Memiliki dan menunjukkan rasa percaya diri dan bersedia bertanggung jawab atas
perilaku dan perbuatannya.
4) Ikut serta dalam penerapan aturan sosial di lingkungan.
5) Memiliki dan menunjukkan sikap kompetitif dan sportif demi hasil terbaik.
6) Mampu menunjukkan analisisnya dalam memecahkan permasalahan yang cukup
kompleks.
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 3
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

7) Berekspresi melalui seni dan budaya.


8) Memberikan apresiasi atas karya seni dan budaya.
9) Menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan, baik kesehatan jasmani dan rohani.
10) Selalu bersedia menganalisis gejala alam dan sosial.
11) Menguasai ilmu pengetahuan untuk menunjang pendidikan tingkat tingginya.

d. SMK/MAK
1) Melaksanakan ajaran agama yang dianut.
2) Mampu mengembangkan potensi diri dalam memaksimalkan kelebihan untuk
menutupi kekurangan.
3) Selalu percaya diri dan bersedia tanggung jawab atas perilaku dan perbuatannya.
4) Ikut serta dalam upaya penegakan aturan sosial di lingkungan.
5) Mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan secara santun dan efektif.
6) Mampu menghasilkan karya yang kreatif dalam kelompok dan individu.
7) Mampu menghargai setiap perbedaan pendapat.
8) Menguasai kompetensi di program keahlian dan kewirausahaan untuk menunjang
kinerja saat terjun di bidang pekerjaannya.
9) Terampil dalam menyimak, membaca, dan menulis.
10) Paham akan hak dan kewajiban yang melekat pada setiap individu.

WACANA

Oleh: Dr Ferdinand Hindiarto, dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang.

“Akibat pandemi ini, akan terjadi kesenjangan kompetensi pada lulusan. Karena itu,
perlu dipersiapkan berbagai Iangkah antisipasi sebagai solusi atas kesenjangan tersebut”
Salah satu bidang yang amat terdampak oleh wabah Covid-19 adalah pendidikan.
Dampak itu tidak hanya dalam proses pembelajarannya, namun juga pada kualitas atau
kompetensi lulusan.
Para peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan tidak dapat menjalani proses
pembelajaran secara utuh sesuai dengan kurikulum yang telah dipersiapkan.
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 4
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

Pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) hanya mengembangkan aspek


knowledge (pengetahuan) peserta didik. Padahal sebuah kompetensi memiliki tiga aspek
utama, yaitu knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude/ behavior
(sikap).
Lebih-lebih pada sekolah-sekolah vokasi yang seharusnya lebih menitikberatkan
pada aspek keterampilan. Dapat diprediksi, akibat pandemi ini, akan terjadi kesenjangan
kompetensi pada lulusan. Karena itu, perlu dipersiapkan berbagai langkah antisipasi
sebagai solusi atas kesenjangan tersebut. Agar mendapatkan solusi yang tepat, diperlukan
pula koordinasi yang rapi antar berbagai pihak yang memangku kepentingan di dunia
pendidikan, baik Kementerian Pendidikan, pihak sekolah, lembaga sertifikasi profesi,
organisasi asosiasi profesi, maupun perusahaan-perusahaan yang akan menerima para
lulusan ini sebagai tenaga kerja mereka.
Hal pertama yang harus dipahami bersama adalah bagaimana sebuah kompetensi
terbentuk dan dikembangkan. Merujuk pada buku The Art & Science of Competency
Models yang ditulis oleh Anntoinette D Lucia & Josep Lepsinger (1999), kompetensi
memiliki tiga aspek, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ketiganya akan
menentukan keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.
Menurut kedua penulis buku tersebut, pengetahuan adalah aspek yang paling mudah
dikembangkan, sedangkan mengembangkan aspek keterampilan dan sikap relatif
membutuhkan waktu dan usaha yang lebih. Aspek keterampilan harus dikembangkan
melalui latihan, simulasi, praktik berulang yang disertai dengan pemberian feedback.
Aspek sikap idealnya dikembangkan melalui pengalaman interaksi nyata di lapangan.
Di sinilah sumber kesenjangan yang dialami oleh para lulusan lembaga pendidikan
selama masa pandemi ini.
Kesempatan untuk berlatih, praktik, dan mengalami secara langsung pun hilang. Jika
latihan dan praktik untuk mengembangkan keterampilan dilakukan secara virtual, tentu
saja hasilnya juga akan berbeda jika dibandingkan dengan keterampilan yang
dikembangkan secara langsung. Sebagai contoh para mahasiswa program studi
keperawatan yang tidak dapat melakukan praktik di rumah sakit, tentu akan kehilangan
banyak keterampilan dan pengalaman yang tidak dapat digantikan oleh pembelajaran
secara daring.
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 5
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

Demikian juga dengan para siswa SMK yang kehilangan kesempatan untuk
melakukan praktik atau magang sebagai media untuk mengembangkan berbagai
keterampilan yang diperlukan dalam dunia kerja. Praktik lapangan atau magang tidak
hanya berperan untuk mengembangkan hard skill (keterampilan fisik), namun sekaligus
juga untuk membangun sikap atau sering disebut soft skill.
Melalui kegiatan praktik kerja lapangan atau magang para siswa atau mahasiswa
akan mendapatkan berbagai macam pengalaman tentang sikap dan perilaku kerja.
Alternatif Solusi
Kesenjangan kompetensi para lulusan akibat pandemi Covid-19 tidak mungkin
dihindari. Satu-satunya jalan adalah mengeksplorasi berbagai alternatif solusi yang dapat
dilakukan untuk meminimalkan kesenjangan tersebut.
Pertama, diperlukan kejujuran dari institusi pendidikan untuk mencantumkan
kompetensi-kompetensi yang belum seluruhnya dimiliki oleh para lulusan sebagai akibat
tidak dapat dilaksanakannya program praktik lapangan atau magang.
Kejujuran ini menjadi hal yang mutlak. Bagi lulusan, catatan kesenjangan
kompetensi itu dapat menjadi reminder bahwa mereka masih harus terus belajar untuk
mengembangkan kompetensi secara utuh. Bagi pengguna lulusan, catatan kesenjangan
kompetensi ini dapat menjadi dasar untuk menyusun program pembekalan calon
karyawan yang lebih diarahkan untuk melengkapi kompetensi yang gagal mereka peroleh.
Kedua, institusi pendidikan tetap memberikan kesempatan kepada para lulusan untuk
"kembali" dan menjalani program pengembangan kompetensi jika situasi telah membaik.
Institusi pendidikan yang telah melepas para lulusan itu memiliki tanggung jawab secara
moral untuk memberikan bekal kompetensi secara utuh kepada para lulusannya. Terkait
dengan pembiayaan program ini, seyogianya Kementerian Pendidikan dapat membantu
institusi pendidikan.
Ketiga, para pengguna lulusan dapat menyiapkan program coaching and mentoring
bagi para calon karyawan yang memiliki kesenjangan kompetensi tertentu. Program
coaching and mentoring, menurut disertasi Anthony M Grant (2011), memiliki
efektivitas yang tinggi untuk membantu SDM dalam mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan, termasuk pengembangan kompetensi. Bagi para pengguna lulusan, waktu dan
energi yang dikeluarkan untuk program ini seyogyanya dihitung sebagai investasi
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 6
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

mengingat bahwa kesenjangan kompetensi ini terjadi oleh faktor yang tidak dapat
dihindari oleh para lulusan.
Keempat, asosiasi-asosiasi profesi sudah seharusnya berperan dalam mengatasi
kesenjangan kompetensi ini dengan menyiapkan berbagai crash program untuk
membantu para lulusan. Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, maka program dapat
dilaksanakan dalam jumlah peserta yang sedikit. Asosiasi profesi dapat meminta para
anggotanya untuk menyediakan kesempatan kepada para lulusan berlatih dan belajar
melalui program ini.
Terkait dengan sertifikasi kompetensi, maka asosiasi profesi dapat berkoordinasi
dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sehingga uji kompetensi dapat diselaraskan
dengan program ini. Dengan beberapa alternatif solusi tersebut, semoga generasi yang
menjalani pendidikan dan lulus selama masa pandemi Covid-19 ini tetap dapat
mengembangkan dan memiliki kompetensi yang seharusnya mereka miliki.
►Suara Merdeka 23 Juli 2020 hal. 4

Pertanyaan :
a. Sekolah vokasi atau sekolah SMK yang memerlukan keterampilan dalam bidang
masing-masing yang harus dipraktikan. Namun karena demikian juga dengan para
siswa SMK yang kehilangan kesempatan untuk melakukan praktik atau magang
sebagai media untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan dalam
dunia kerja. Praktik lapangan atau magang tidak hanya berperan untuk
mengembangkan hard skill (keterampilan fisik), namun sekaligus juga untuk
membangun sikap atau sering disebut soft skill. Apakah ada solusi lain yang bisa
diberikan selain menuntut institusi pendidikan tersebut?
b. Terkait dengan sertifikasi kompetensi, maka asosiasi profesi dapat berkoordinasi
dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sehingga uji kompetensi dapat
diselaraskan dengan program ini. Dengan beberapa alternatif solusi tersebut,
semoga generasi yang menjalani pendidikan dan lulus selama masa pandemi
Covid-19 ini tetap dapat mengembangkan dan memiliki kompetensi yang
seharusnya mereka miliki. Menurut Anda, seberapa penting sertifikasi kompetensi
tersebut?
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 7
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

B. LATIHAN
Pilihan Ganda
No Pertanyaan Jawaban
1 Dalam penjelasan pasal 35 UU Nomor a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
20 Tahun 2003 disebutkan kualifikasi b. Standar Isi
kemampuan lulusan yang mencakup c. Standar Proses
sikap, pengetahuan, dan keterampilan d. Standar Penilaian
peserta didik yang harus dipenuhinya e. Kurikulum
atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Penjelasan di atas
menjelaskan tentang …
2 SKL merupakan salah satu dari … a. 5
Standar Nasional Pendidikan (SNP). b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
3 Peserta didik yang telah menamatkan a. Disiplin
suatu jenjang pendidikan, menurut b. Bertanggung jawab
SKL hendaknya mempunyai sikap, c. Menghargai
kecuali … d. Peduli sesama
e. Egois
4 Tujuan dibentuknya Standar a. Pemahaman yang komprehesif
Kompetensi Lulusan dalam sebuah terhadap SKL yang akan
lembaga pendidikan adalah ... mengantarkan para guru untuk
mampu merancang dan melaksanakan
pembelajaran secara efektif dan
efisien, sehingga akhirnya mampu
melahirkan lulusan sesuai dengan
harapan peserta didik, institusi,
masyarakat, dan negara.
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 8
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

b. SKL digunakan sebagai acuan


penyusunan kurikulum dan pedoman
penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan.
c. Kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhi atau dicapai dari suatu
satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
d. Untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, dan keterampilan.
e. Merupakan pondasi bagi jenjang
sekolah yang lebih tinggi.
5 SKL terjadi ketika anak sudah lulus a. Tujuan
dari satuan pendidikan, sedangkan apa b. Pengertian
yang dilakukan anak selama di sekolah c. Inti
termasuk sebagai proses pembelajaran. d. Contoh
Penjelasan tersebut salah satu bagian e. Fungsi
dari SKL yaitu bagian …
6 Sesuai target SKL diharapkan pada a. Memprioritaskan kepentingan
saatnya anak mempunyai kemampuan individu
dalam mengorganisir kegiatan, b. Mementingkan urusan kelompok
sehingga mampu … c. Bekerja sama dalam tim dan
bertanggung jawab
d. Dapat bertanggung jawab terhadap
diri sendiri
e. Tidak menghargai pendapat orang
lain
7 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) a. Permendikbud No. 20 Tahun 2016
terdiri dari 31 butir yang harus b. Permendikbud No. 21 Tahun 2016
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 9
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

dilaksanakan baik secara administrasi c. Permendikbud No. 22 Tahun 2016


dan teknis oleh satuan pendidikan. d. Permendikbud No. 23 Tahun 2016
Landasan hukumnya adalah … e. Permendikbud No. 24 Tahun 2016
8 Kemampuan melakukan unjuk kerja a. Sikap
dengan menggunakan konsep teori b. Pengetahuan
metode, bahan, dan atau instrumen c. Keterampilan
yang diperoleh melalui pembelajaran d. Kognitif
pengalaman kerja mahasiswa, dan atau e. Karakter
pengabdian masyarakat merupakan
kualifikasi di bidang …
9 Salah satu manfaat Standar a. Dijadikan pedoman batas kelulusan
Kompetensi Lulusan adalah … bagi peserta didik di setiap satuan
pendidikan
b. Siswa mampu melaksanakan ajaran
agama yang dianut
c. Siswa mampu mengembangkan
potensi diri dalam memaksimalkan
kelebihan untuk menutupi kekurangan
d. Dijadikan landasan untuk
mengembangkan kurikulum
e. Selalu mengedepankan cara berpikir
logis, kritis, kreatif melalui
bimbingan pendidik.
10 Ruang lingkup Standar Kompetensi a. kriteria kualifikasi kemampuan
Lulusan adalah … peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
b. perilaku benar dan berbudaya sebagai
hasil dari internalisasi dan aktualisasi
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 10
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

nilai dan norma yang tercermin dalam


kehidupan spiritual dan sosial melalui
proses pembelajaran, pengalaman
kerja mahasiswa, pengabdian
masyarakat yang terkait
pembelajaran.
c. Paham akan hak dan kewajiban yang
melekat pada setiap individu
d. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan secara mendasar dan
menyeluruh di jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
e. Dijadikan rujukan dalam menyusun
standar pendidikan lain, misalnya
standar isi, standar proses, dan
lainnya.

Soal Esai
1. Jelaskan dimensi-dimensi pengertian kurikulum!
2. Jelaskan apa saja fungsi kurikulum!
3. Apa yang dimaksud dengan peranan konservatif, kreatif dan evaluatif dalam
pengembangan kurikulum?
4. Apa yang kamu ketahui dengan ideal curriculum, actual curriculum, dan hidden
curriculum? Jelaskan juga keterkaitan ketiganya?
5. Bagaimana keterkaitan antar komponen kurikulum sehingga kurikulum dikatakan
sebagai suatu sistem?

Soal Studi Kasus


Ujian Tengah Semester untuk peserta didik kelas 10 akan segera dimulai ketika Anda
(sebagai kepala sekolah) menerima laporan bahwa tidak tersedia cukup soal Matematika
untuk tes jam pertama. Sebutkan tindakan apa yang akan Anda ambil dalam situasi ini.
Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 11
085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

Jelaskan alasannya dan tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Anda dalam
situasi ini.

Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 12


085278424198
BAB III - STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kurikulum Fisika Sekolah Menengah

GLOSARIUM

Kualifikasi : kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau
menduduki jabatan tertentu.
Soft skill : kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang
melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia
kerja.
Internalisasi : pendalaman, penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai
sehingga merupakan keyakinan atau kesadaran akan kebenaran suatu doktrin atau nilai
yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.
Norma : aturan maupun ketentuan yang sifatnya mengikat suatu kelompok orang
didalam masyarakat. Norma diterapkan sebagai panduan, tatanan, dan juga pengendali
tingkah laku yang sesuai.
Knowledge : kesadaran dan pemahaman akan fakta, kebenaran atau informasi yang
diperoleh melalui pengalaman atau pembelajaran (suatu posteriori), atau melalui
introspeksi (suatu priori).

Fanny Rahmatina Rahim, S.Pd., M.Pd. 13


085278424198

Anda mungkin juga menyukai