Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Semester genap

2021/2022

Nama :Maya sopia

Kls :6D PAI NonReg

Matkul :SKI di madrasah

1.Perlunya terjadinya perubahan paradigma pembelajaran SKI dari teacher oriented menjadi student
oriented adallah karena student oriented memuat kapasitas belajar yang besar kepada murid, melatih
berbagai aspek si murid, seperti berdiskusi, berbicara, hafalan, dan public speaking dalam catatan
student oriented ini diterapkan jika si murid sudah memadai dalam informasi, kecakapan dan kesiapan
berbeda dengan teacher oriented yang memuat lebih sedikit kapasitas aktifitas belajar si murid.

2.Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-
usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam
sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad
SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di
Indonesia. Secara substansial mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah
Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

Berikut ini Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengan Atas / MA berdasarkan Permendikbud
Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengan Atas / MA pada Dimensi Sikap

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengan Atas / MA pada Dimensi Sikap adalah mempunyai
sikap yang mencerminkan sikap:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

2. berkarakter, jujur, dan peduli,

3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan

5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, tempat regional, dan internasional.

2. Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengan Atas / MA pada Dimensi Pengetahuan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengan Atas / MA pada Dimensi Pengertahuan adalah
mempunyai pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan,

2. teknologi,

3. seni,

4. budaya, dan

5. humaniora.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta tempat regional dan internasional.

a. Faktual

Lulusan Sekolah Menengan Atas / MA mempunyai Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, tempat regional, dan internasional.

b. Konseptual

Lulusan Sekolah Menengan Atas / MA mempunyai kemampuan memakai Terminologi/istilah dan


klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang dipakai terkait dengan
pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

c. Prosedural
Lulusan Sekolah Menengan Atas / MA mempunyai Pengetahuan perihal cara melaksanakan sesuatu atau
aktivitas yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk
memilih mekanisme yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya,
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.

d. Metakognitif

Lulusan Sekolah Menengan Atas / MA mempunyai Pengetahuan perihal kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks,
kontekstual dan kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, tempat regional, dan internasional

3. Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengan Atas / MA pada Dimensi Keterampilan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengan Atas / MA pada Dimensi Keterampilan adalah
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:

1. kreatif,

2. produktif,

3. kritis,

4. mandiri,

5. kolaboratif, dan

6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber
lain secara mandiri.

Standar Kompetensi Lulusan SKL Jenjang Sekolah Menengan Atas / MA pada dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki lulusan Sekolah Menengan Atas / MA ini selanjutnya
digunakan sebagai contoh utama untuk pengembangan standar isi, stan dar proses, standar evaluasi
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan ini sebagai contoh untuk
perumusan Kompetensi Dasar (KD) pada setiap mata pelajar an, yang selanjutnya diupayakan dikuasai
siswa melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa (pembelajaran aktif ) di Sekolah Menengan Atas /
MA.
3.ketentuan ketentuan yang harus diperhatikan ketika merumuskan indikaatos pembelajaran :

a. Indikator dirumuskan dari kompetensi Dasar (KD)

b. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur.

c. Indikator dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.

d. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.

e. Hanya mengandung satu tindakan dan satu materi.

f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, masyarakat dan
lingkungan.

4. Struktur dan jenis pembelajaran SKI

Sebelum proses penyelenggaraan pembelajaran, guru dituntut mengenal, mengetahui dan memahami
materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Berikut ini adalah struktur dan jenis materi Sejarah
Kebudayaan Islam:

a) Fakta

Sejarah secara umum berisi data-data yang berhubungan dengan peristiwa masa lampau. Data-data
sejarah ini adalah fakta yaitu segala sesuatu yang berwujud kenyataan dan kebenaraan. Fakta-fakta
sejarah meliputi nama-nama orang, peristiwa, tempat atau benda-benda.

b) Konsep

Konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil
pemikiran, meliputi definisi, pengertian-pengertian, ciri khusus, hakikat, inti atau isi.

c) Prinsip

Komponen ini merupakan hal yang utama dari mata pelajaran yang berisi hal-hal utama, pokok dan
memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta
hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.

d) Prosedur
Bagian struktur ini berupa langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan sesuatu
aktivitas dan kronologi suatu sistem atau peristiwa. Prosedur juga menyangkut materi yang berisi urutan
atau jenjang, yang satu dilakukan setelah yang lainnya.

e) Sikap atau nilai

Merupakan struktur materi afektif yang berisi aspek sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih
sayang, tolong menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja. Materi ajar yang baik tidak hanya
memuat aspek kognitif dan psikomotor saja, sebagaimana tercermin dari empat aspek diatas, melainkan
juga harus sarat dengan muatan afektif

5.Jenis-jenis PAIKEM

Kegiatan Tatap Muka

Untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri
inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok,
pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan
kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan
sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian
tidak menutup kemungkinan menggunakan strategidiskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti
ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.

Kegiatan Tugas Terstuktur

Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal
pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang
digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian


belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan
adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan
seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi
di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi
pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek. PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual
dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip
pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching
and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta
didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai