Anda di halaman 1dari 8

Kompetensi Guru beserta landasan hukum

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang
berarti kecakapan dan kemampuan , merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja yang dicapai setelah
menyelesaikan suatu program pendidikan

- B Situmorang dan Winarno, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, (Klaten:


Macanan Jaya Cemerlang,2008),hlm.17

Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 10, disebutkan:

“ Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/2002, disebutkan :

“ Kompetensi (competency) diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.”

Menurut PP No.74 tahun 2008, disebutkan:

“Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus


dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.”

Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 , disebutkan:

“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. “
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat 1 dan 2 , disebutkan:

(1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

STANDAR KOMPETENSI GURU

Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang
dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata
pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK*

Kompetensi Pedagogik

Secara etimologis kata pedagogi berasal dari kata bahasa Yunani, paedos dan agagos
(paedos = anak dan agage = mengantar atau membimbing) karena itu pedagogi berarti
membimbing anak. Tugas membimbing ini melekat dalam tugas seorang pendidik. Oleh sebab
itu, pedagogi berarti segala usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membimbing anak muda
menjadi manusia yang dewasa dan matang.

- Marselus R.Payong,Sertifikasi Profesi Guru: Konsep Dasar, Problematika dan


implementasinya,(Jakarta:PT.Indeks.2011),hlm.28-29

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan


dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi
Pedagogik adalah :
1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran,termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar
dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun
rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
dengan berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil
penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non akademik.

Dalam Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Kependidikan
dikemukakan kompetensi pendagogik yang harus dimiliki seorang guru:

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang


diampu.

d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.


e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi


yang dimiliki.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

j) Melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang


mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :
1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan norma religius
(imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Dalam Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Kependidikan
dikemukakan kompetensi kepribadian yang harus dimiliki seorang guru:

a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat.

c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri.

e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

C. Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya. Materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
– Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang
diampu
– Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu
– Mengembangkan materi pembelajaran yang diag55mpu secara kreatif.
– Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
– Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

D. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
– Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
– Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
– Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya.
– Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan

Kompetensi Guru mata pelajaran Kimia pada SMA/MA, SMK/MAK*

 Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang meliputi struktur,


dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel

 Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala alam.

 Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/kimia.

 Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Kimia dan ilmu-ilmu
lain yang terkait.

 Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum kimia.

 Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika untuk


menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.

 Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait dengan kimia
terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan seharihari.

 Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.

 Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait dengan
mata pelajaran kimia.

 Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di


laboratorium kimia sekolah.
 Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk
meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratorium dan lapangan.

 Merancangeksperiment kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.

 Melaksanakan eksperiment kimia dengan cara yang benar.

 Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya kimia dan pikiran-pikiran
yang mendasari perkembangan tersebut.

Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat
kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara
professional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang
berkepentingan terhadap pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya yang
dia emban.

Sumber :

http://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2009/06/Nomor-16-Tahun-2007-1.pdf

http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-
ttg-guru-dan-dosen.pdf

http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No%2016%2
0Tahun%202007.pdf

- B Situmorang dan Winarno, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, (Klaten:


Macanan Jaya Cemerlang,2008),hlm.17
- Marselus R.Payong,Sertifikasi Profesi Guru: Konsep Dasar, Problematika dan
implementasinya,(Jakarta:PT.Indeks.2011),hlm.28-29

http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html

http://eprints.walisongo.ac.id/6934/3/3%20BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai