Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang
berarti kecakapan dan kemampuan , merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja yang dicapai setelah
menyelesaikan suatu program pendidikan
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 10, disebutkan:
“ Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”
“ Kompetensi (competency) diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.”
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 8 , disebutkan:
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. “
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat 1 dan 2 , disebutkan:
(1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang
dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata
pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK*
Kompetensi Pedagogik
Secara etimologis kata pedagogi berasal dari kata bahasa Yunani, paedos dan agagos
(paedos = anak dan agage = mengantar atau membimbing) karena itu pedagogi berarti
membimbing anak. Tugas membimbing ini melekat dalam tugas seorang pendidik. Oleh sebab
itu, pedagogi berarti segala usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membimbing anak muda
menjadi manusia yang dewasa dan matang.
Dalam Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Kependidikan
dikemukakan kompetensi pendagogik yang harus dimiliki seorang guru:
a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
B. Kompetensi Kepribadian
a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.
b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat.
c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi serta bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri.
C. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya. Materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
– Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang
diampu
– Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu
– Mengembangkan materi pembelajaran yang diag55mpu secara kreatif.
– Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
– Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.
D. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
– Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
– Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
– Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya.
– Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan
Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala alam.
Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Kimia dan ilmu-ilmu
lain yang terkait.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum kimia.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait dengan kimia
terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan seharihari.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait dengan
mata pelajaran kimia.
Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya kimia dan pikiran-pikiran
yang mendasari perkembangan tersebut.
Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat
kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara
professional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang
berkepentingan terhadap pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya yang
dia emban.
Sumber :
http://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2009/06/Nomor-16-Tahun-2007-1.pdf
http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-
ttg-guru-dan-dosen.pdf
http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/prosespembelajaran/file/Permendiknas%20No%2016%2
0Tahun%202007.pdf
http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html
http://eprints.walisongo.ac.id/6934/3/3%20BAB%202.pdf