Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH LISTRIK MAGNET

“ ELEKTROSTATIKA ”

Disusun Oleh :
Kelompok 2

MUHAMAD FAJRI 21033026


NESA FADILA ZULFA 21033028
NUR AZIZAH 21033103
VIONY PELANGI PUTRI 21033185
YELLI YULIAWATI 21033187

DOSEN PENGAMPU :
Dr. HARMAN AMIR, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
ELEKTROSTATIKA

A. HUKUM COULOMB
Hukum Coulumb merupakan hukum yang menjelaskan tentang
hubungan antara gaya akibat yang dihasilkan oleh dua muatan tanpa kontak
secara langsung. Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan
maka akan timbul gaya antara keduannya, yang besarnya sebanding dengan
pertambahan nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antar keduannya. Interaksi antara benda – benda bermuatan terjadi melalui gaya
tidak kontak yang bekerja melampaui jarak separasi.
Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada
masing – masing muatan selalu terletak sepanjang dengan garis yang terhubung
antara kedua muatan tersebut. Gaya yang ditimbulkan dari kedua titik muatan
ini saling tarik menarik atau saling tolak menolak tergantung nilai dari masing
– masing muatan.
Charles Coulomb menyimpulkan bahwa gaya listrik antar dua muatan
listrik yang terpisah pada jarak tertentu berbanding lurus dengan besar kedua
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan. Hubungan
ini dapat ditulis secara matematis yaitu :
q1 . q2
F=k 2
r
Keterangan :
F = Gaya Coloumb (N)
k = Konstanta = 9 x 10^9
q1 = Besar muatan 1
q2 = Besar muatan 2
r = jarak antar muatan

Gaya sebanding dengan perkalian muatan yang ada dan berbanding


terbalik dengan kuadrrat jarak pemisahnya. Hukum Coulomb dan prinsip
superposisi merupakan input dari elektrostatis kecuali beberapa sifat khususnya
materi.

Charles Coulomb
menyimpulkan bahwa
gaya listrik antar dua
muatan listrik yang
terpisah pada jarak
tertentu berbanding
lurus dengan besar
kedua muatan dan
berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak
kedua muatan.
Hubungan ini dapat
ditulis secara
matematis yaitu :
B. MEDAN ELEKTROSTATIKA
Elektrostatis adalah listrik statis yang timbul akibat gesekan antar benda.
Elektrostatis didasari oleh beberapa konsep yakni muatan listrik, medan listrik,
fluks listrik, potensial listrik, hukum Gauss dan hukum Coulomb.
Konsep yang paling mendasar dalam elektrostatis adalah adanya muatan
listrik. Muatan listrik adalah partikel dasar yang membangun suatu objek dan
terdapat pada suatu benda di mana pun benda tersebut berada. Terdapat dua
jenis muatan listrik yakni muatan listrik positif dan muatan listrik negatif.
Muatan listrik dilambangkan dengan dan satuan dari muatan listrik adalah
Coulomb yang dilambangkan dengan.
Apabila dua buah muatan listrik didekatkan satu sama lain pada jarak
tertentu, maka kedua muatan ini akan menghasilkan gaya yang disebut sebagai
gaya elektrostatis atau gaya Coulomb. Gaya elektrostatis dijabarkan dalam
hukum Coulomb yang menyatakan bahwa “Besar gaya tarik menarik atau tolak
menolak antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar
muatan masingmasing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
kedua benda tersebut”. Hukum Coulomb dirumuskan sebagai berikut :

⃗ 1 q1. q2 ^
F= r
4 π εO r 2
Keterangan :
⃗F = Gaya Coulomb atau gaya elektrostatis ( Newton )
q 1 = Muatan Listrik 1 ( Coulomb )
q 2 = Muatan listrik 2 ( Coulomb )
ε O= konstanta listrik ( 8,8 x 10^12 Farad/m )
r = Jarak antar muatan q1 dan q2 ( meter )
r^ = Vektor perpindahan dari titik muatan q1 ke titik muatan q2

Setiap muatan listrik menghasilkan sesuatu yang memengaruhi ruang di


sekitar muatan listrik tersebut berada. Sesuatu yang dihasilkan oleh muatan
listrik ini disebut sebagai medan listrik. Pengaruh dari medan listrik hanya
dirasakan oleh muatan listrik lain disekitarnya. Medan listrik dirumuskan
sebagai berikut :

F

E=
q
Keterangan :

E = Medan listrik ( N/C )
q = Muatan listrik ( Coulomb )

Bentuk visualisasi dari medan listrik disebut sebagai fluks listrik. Fluks
listrik juga didefinisikan sebagai ukuran aliran medan listrik yang melalui
sebuah permukaan dan divisualisasikan sebagai garis-garis medan listrik yang
mengarah menjauhi muatan listrik positif dan mendekati muatan listrik negatif.
Fluks listrik dirumuskan sebagai berikut :
ɸ=⃗
E.⃗
A
Keterangan :
ɸ = Fluks listrik ( Nm^2/C )

E = Medan Listrik ( N/C )

A = Luas permukaan Gauss ( m^2 )

Untuk mempermudah dalam menghitung fluks listrik yang dihasilkan


oleh suatu muatan listrik digunakan permukaaan Gauss. Permukaan Gauss
adalah permukaan tertutup tiga dimensi yang bersifat simetri. Permukaan
Gauss merupakan permukaan khayal yang digambarkan melingkupi sejumlah
muatan dan fluks listrik mengalir menembus permukaan tersebut. Hubungan
antara permukaan Gauss dan fluks listrik dijabarkan dalam hukum Gauss yang
menyatakan bahwa “total fluks listrik yang melalui suatu permukaan tertutup
sebanding dengan total muatan yang terlingkupi oleh permukaan tersebut”.
Hukum Gauss dirumuskan sebagai berikut :

ε o ɸ=Q

Lambang Q pada persamaan diatas melambangkan total muatan yang


terlingkup oleh permukaan Gauss. Setiap muatan listrik yang berada pada suatu
titik memiliki energi potensial yang disebut sebagai potensial listrik. Potensial
listrik juga didefinisikan sebagai energi potensial listrik per satuan muatan
listrik, yang dirumuskan sebagai berikut :

E Pa
V a=
q

Keterangan :
Va = Potensial listrik pada titik a ( Volt )
Epa = Energi potensial pada titik a ( Joule )

Berdasarkan hubungannya dengan medan listrik, beda potensial listrik dapat


dinyatakan sebagai berikut :

b
V b −V a=−∫ ⃗
E . d ⃗l
a

dengan menyatakan panjang lintasan muatan dari titik a ke titik b.

Anda mungkin juga menyukai