JURUSAN FISIKA
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
2020
LISTRIK STATIS (ELEKTROSTATIKA)
Listrik statis terjadi ketika benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa
adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton
maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat
ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda.
B. Muatan listrik
Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam
(statis). Gejala tarik menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan
kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik
Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu
benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif,
sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan
muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Muatan listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron dari satu benda ke
benda lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif. Benda
dikatakan bermuatan positif apabila jumlah proton lebih banyak dari pada jumlah elektron.
Benda dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah elektron lebih banyak dari pada jumlah
proton. Sedangkan benda yang tidak memiliki muatan disebut netral, yaitu jumlah proton dan
elektronnya sama. Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu
benda.
Proton adalah partikel subatomik penyusun atom yang bermuatan positif. Sedangkan elektron
adalah partikel subatomik penyusun atom yang bermuatan negatif. Selain proton dan elektron,
terdapat satu lagi penyusun atom yaitu neutron, dimana neutron ini tidak memiliki muatan
(netral).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa keadaan muatan listrik pada
tersebut. Dengan kata lain, muatan suatu benda adalah kelipatan ada muatan electron atau
muatan proton. Sebuah proton mempunyai muatan +e, sedangkan sebuah electron mempunyai
muatan –e, sehingga :
q = n.e
Keterangan :
q = muatan suatu benda (Coulomb, C)
e = muatan electron atau proton (1,6 x 10-19 C)
n = jumlah muatan
2. Hukum coulomb
Hukum Coulomb menyatakan bahwa,“Gaya tarik atau tolak antara dua muatan listrik
sebanding dengan muatan- muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan.”
Keterangan :
q1.q2
F k 1
r2 𝑘 = 4𝜋𝜀 = 9 × 109 𝑁𝑚2 /𝐶 2
0
Penggambaran :
Saling tarik menarik.
Saling tolak
menolak
Beberapa catatan penting tentang persamaan Hukum Coulomb adalah bahwa persamaan
tersebut:
Hanya berlaku untuk muatan titik (artinya dimensi volume tidak diperhatikan).
Nilai konstanta 9 x 109 N m2 C-2 hanya berlaku untuk muatan dalam vakum atau
udara, untuk medium lain harganya akan berbeda.
Bila q dan q’ bertanda sama maka F akan bertanda positif. Tanda F positif
menunjukan bahwa kedua muatan tolak menolak. Sebaliknya tanda negatif
menunjukkan gaya yang saling menarik.
Gaya elektrostatik F merupakan besaran vektor, sehingga operasi padanya harus
memenuhi ketentuan operasi pada besaran vektor. Artinya jika terdapat beberapa
muatan, maka gaya total yang dialami satu muatan merupakan resultan dari
superposisi gaya-gaya oleh muatan-muatan lain.
3. Medan listrik
Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauhi (keluar dari)
muatan positif dan mendekati (masuk ke) muatan negatif. Kerapatan garis-garis gaya lsitrik
menggambarkan besarnya kuat medan listrik.
Coulomb yang bekerja pada muatan uji dengan besar muatan uji tersebut (q’)
Q
Ek
r2
Keterangan:
1. Garis gaya medan listrik tidak pernah berpotongan satu dengan yang lainnya.
2. Garis-garis gaya medan listrik selalu mengarah radial ke luar menjauhi muatan positif dan radial
ke dalam menuju muatan negatif.
3. Tempat dimana garis-garis gaya medan listrik rapat menunjukkan medan listrik yang kuat;
sebaliknya tempat dimana garis-garis gaya medan listrik merenggang menunjukkan medan listrik
yang lemah.
dengan:
E = Kuat medan listrik (N/C)
F = Gaya coulomb (N)
q = muatan listrik (C)
= E. dA
Medan listrik di sembarang tempat pada permukaan ini tegak lurus permukaan tersebut. Besarnya
medan listrik adalah:
E=
E=
dengan:
ε0 = permisivitas ruang hampa = 8,854 . 10-12 C2/Nm2
q = muatan listrik (C)
r = jarak muatan terhadap suatu titik (m)
V= k = E.r
dengan:
V = Potensial Listrik (Volt)
k = Konstanta Listrik = 9.109 NC-2 m2
Q = Muatan sumber (Coulomb)
r = jarak dari muatan sampai titik P
Potensial di suatu titik, misalnya titik A tersebut di atas (yang biasanya disebut potensial
mutlak) adalah selisih atau beda potensial antara potensial di titik tersebut dengan sebuah titik yang
amat jauh sehingga potensialnya bernilai nol, sehingga kita bisa dapatkan sebuah harga yang paling
mendekati harga potensial “sebenarnya”. Titik acuan dengan jarak sangat jauh ini dipilih sebagai
acuan umum karena memiliki potensial mendekati nol, sebagaimana analoginya di dalam potensial
gravitasi kita pilih permukaan bumi sebagai acuan umum karena potensialnya nol.
Dalam hal ini energi potensial listrik bertanda negatif, yang berarti makin jauh dari muatan
listrik penimbul medan makin besar energi potensialnya. Besarnya energi potensial listrik di jauh tak
terhingga sama dengan nol. Apabila titik A berada di jauh tak terhingga r A, maka EPA = 0 dan
persamaan diatas menjadi :
dengan :
EP = energi potensial di suatu titik (Joule)
k = Konstanta = 9 × 109 N m2C-2
q = muatan listrik penimbul medan
q’ = muatan listrik penguji
r = jarak titik P ke muatan q
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Energi Potensial Listrik adalah usaha yang
dilakukan gaya Coulomb, untuk memindahkan muatan uji +q’ dari suatu titik ke titik lainnya.
5. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untukmenyimpan muatan listrik. Secara
prinsip, kapasitor terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (disebut juga bahan
dielektrik).
Fungsi kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik adalah sebagai berikut.
a. Untuk memilih frekuensi pada radio penerima
b. sebagai filter dalam catu daya (power supply);
c. untuk menghilangkan bunga api pada sistem pengapian mobil;
d. sebagai penyimpan energi dalam rangkaian penyala elektronik.
Keterangan :
𝑄 𝐴 C = kapasitas Kapasitor (F)
𝐶0 = = 𝜀0
𝑉 𝑑
𝜀0 =permitivitas vakum (8,85 × 10−12 𝐶 2 𝑁 − 𝑚2)
A = luas penampang masing- masing (𝑚2 )
d = jarak antar keping (m)
B. Dielektrik
Delektrik adalah bahan isolator yang memisahkan kedua pelat konduktor pada suatu
kapasitor pelat sejajar. Konstanta dielektrik suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara
kapasitas kapasitor pelat sejajar yang menggunakan dielektrik dari bahan tersebut dan kapasitor pelat
sejajar yang menggunakan udara sebagai dielektriknya. Secara matematis, persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut.
Keterangan :
𝐶′ 𝜀
𝐾= K = konstanta dielektrik = 𝜀 atau disebut permisivitas
𝐶 0
relatif bahan = 𝜀
C’ = kapasitas kapasitor yang menggunakan dielektrik
dari bahan tertentu
C = kapasitas kapasitor yang menggunakan dielektrik
dari udaraApabila di antara kedua pelat sejajar
disisipkan