Anda di halaman 1dari 15

A.

MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB


1.

Muatan Listrik
Ada dua jenis muatan, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Muatan
sejenis akan saling menolak sedangkan muatan berbeda akan saling menarik.

a.

Elektron, Proton, dan Neutron


Muatan listrik merupakan karakteristik dasar yang dimiliki partikel-partikel penyusun
atom. Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Elektron bermuatan negatif, proton bermuatan
positif, dan neutron tidak bermuatan.
Pada atom positif, protonnya lebih banyak dari pada elektron, sedangkan pada atom
negatif protonnya lebih sedikit dari pada elektron. Atom netral akan bermuatan negatif jika
memperoleh tambahan elektron. Sedangkan atom netral akan bermuatan positif jika
kehilangan elektron.
b. Memberi Muatan Listrik pada Benda
Pemberian muatan listrik pada benda dapat dilakuakn dengan 3 cara, yaitu:
1) menggosoknya (listrik yang timbul disibut triboelektrik)
2) konduksi (menghubungkannya pada benda bermuatan)
3) induksi (mendekatkannya pada benda bermuatan)
2. Hukum Coulomb
a. Formulasi Hukum Coulomb
Menurut Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) dengan menggunakan neraca
puntir, Coulumb berhasil merumuskan besar gaya antara dua muatan listrik. Maka Coulomb
memperoleh kesimpulan bahwa:
besar gaya (F) antara dua partikel bermuatan q1 dan q2 yang terpisah
sejauh
r
adalah sebandingdengan hasil kali kedua muatan itu dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara keduanya.
Pernyataan di atas dikenal sebagai Hukum Coulomb yang bentuk matematis adalah:
F=

|q 1||q 2|
r2

Keterangan:
k= 1/4 0 adalah konstanta kesebandingan= 9x109 N.m2/C2
0 = permitivitas ruang hampa=2,1 8,85x10-12 C2 /N.m2 .
Arah gaya coulomb dapat ditentukan dengan mempertimbangkan jenis kedua muatan
yang berinteraksi. Gaya yang dialami muatan pertama oleh muatan kedua (F 1,2) sama besar
dengan gaya yang dialami muatan kedua oleh muatan pertama (F 2,1) tetapi arahnya
berlawanan. Dalam notasi vektor dapat dinyatakan bahwa : F1,2= - F2,1
b. Gaya Coulomb oleh Banyak Muatan
Gaya coulomb pada sebuah muatan dapat diakibatkan oleh beberapa muatan lain
dapat diperhitungkan menggunakan prinsip super posisi. Misalkan terdapat 4 muatan yaitu:
q1, q2, q3, q4. Coulomb pada muatan q1 akibat muatan q2,q3, q4 adalah :
F1=F1,2+F1,3+F1,4
1. Gaya Coulomb oleh Muatan-Muatan Segaris. Gaya coulomb pada sebuah muatan
yang diakibatkan oleh beberapa muatan lain dalam satu garis, dapat diperhitungkan
dengan superposisi vektor satu dimensi.
2. Gaya Coulomb oleh Muatan Tak Segaris Gaya coulomb pada muatan q1 merupakan
jumalah vektor dari gaya coulomb akibat buatan q2 dan q3.

B. Medan Listrik
Gaya listrik merupakan gaya tak sentuh. Suatu sumber gaya tak sentuh beraksi dengan
membentuk medan gaya sehingga benda atau partikel lain di sekitarnya akan terpengaruh
gaya itu.
Sebuah muatan listrik q akan mempengaruhi muatan-muatan lain di sekitarnya
sehingga muatan-muatan lain itu akan mengalami gaya listrik. Muatan q itu membentuk
medan gaya listrik. Medan gaya listrik ini sering disingkat sebagai medan listrik. Besarnya
medan listrik disebut kuat medan listrik. Medan listrik merupakan besaran vektor, sedangkan
kuat medan listrik merupakan skalar.
1. Medan Listrik oleh muatan Tunggal
Medan listrik merupakan besaran vektor (E).
r
+

Medan listrik di suatu titik oleh suatu muatan q didefinisikan sebagai gaya listrik
yang bekerja tiap 1 coulomb muatan uji positif q0 di titik tersebut.

Dalam bentuk vektor, medan listrik oleh muatan q pada muatan uji q0 dinyatakan
sebagai E=

F
q0

, dengan F adalah gaya listrik

Besar medan listrik sering disebut kuat medan listrik (E)


a.

r
+q0
+

P
r

b.

+q0
P

E
Kuat medan listrik di suatu titik berjarak r dari muatan sumber q didefinisikan
sebagai besar gaya listrik tiap 1 coulomb muatan uji q0 di titik tersebut.
Secara sistematis,
F
E= qo

|q||q 0|
=k

|q|
Atau, E= k r 2

2q0

Satuan SI untuk kuat medan listrik adalah N/C.

2. Medan listrik Oleh Muatan Majemuk


Untuk sistem banyak muata, medan listrik di suatu titik dapat di tentukan dengan
prinsip superposisi. Medan listrik di suatu titik merupakan jumlah (vektor) dari medanmedan yang disebabkan oleh setiap muatan.

q1

q2

q3

q3

E2 E1

E3

E4

Medan listrik di titik P pada gambar diatas dapat ditentukan dengan rumus:
E = E1+E2+E3+E4
Dengan mempertimbangkan arah vektor, kuat medan listrik di titik P pada gambar
diatas dapat ditentukan dengan rumus :
|E| = |E1| - |E2| + |E3| + |E4| atau E = E1-E2+E3+E4

Medan listrik di titik P merupakan hasil superposisi medan listrik oleh q 1 dan q2 di
titik tersebut. Hasil penjumlahan kedua vektor itu dapat ditentukan dengan metode
jajargenjang, sedangkan besarnya dapat ditentukan menggunakan aturan cosinus
|E| =

|E 1| +|E 2| +2|E 1|E 2cos


2

3. Garis-Garis Medan Listrik


Kuat lemahnya medan listrik di suatu titik ditunjukan oleh garis-garis medan listrik.
Konsep garis-garis medan ini diperkenalkan oleh Michael Faraday. Garis-garis medan
listrik digambarkan memancar keluar dari muatan positif dan negatif. Makin rapat garis
medannya, makin kuat medan listriknya.

Arah muatan positif

Arah muatan negatif

Ada beberapa aturan untuk menggambarkan medan listrik, yaitu:


a. Garis medan bermula dari muatan positif menuju muatan negatif.
b. Banyaknya garis yang meninggalkan muatan positif atau muatan negatif
sebanding dengan besar muatan. Banyaknya garis medan listrik
meninggalkan/menuju muaatan sebesar 2 coulomb dua kali lebih banyak daripada
banyaknya garis medan yang meninggalkan/menuju muatan sebesar 1 coulomb.
c. Tak ada dua garis medan yang saling bersilangan.

4. Fluks Listrik
Fluks listrik (E) yang melaluai suatu luasan didefinisikan sebagai hasil perkalian
antara medan listrik dan komponen luasan yang tegak lurus arah medan listrik itu
Definisi fluks listrik yang melalui suatu luasan dapat juga dinyatakan sebagai: hasil kali titik
(dot product) anatara vector medan listrik dengan vector luasan yang dilaluinya.
Dalam bentuk persamaan:
E = E.A
Atau:

E = E A cos atau E = EA cos


Dengan adalah sudut yang dibentuk antara medan listrik E dan medan vector normal luasan
n, sedangkan A atau A adalah luasan permukaan yg dilalui medan listrik.
Satuan SI untuk fluks listrik adalah weber (Wb) atau N.m2/C.

5. Kuatan Medan Listrik di Sekitar Bola Konduktor


E = 0, untuk jaraj r < R
Kuat medan listrik pada permukaan bola konduktor dapat dihitung dengan rumus :
E=

kq
R2

, dengan R = jari jari bola konduktor

Kuat medan listrik di luar konduktor yang berjarak r dari pusat bola dapat dihitung dengan
rumus:
E=

kq
r2

, untuk r > R

Jika konduktor berupa bola pejal (dalamannya padat) bermuatan q, maka kuat medan didalam
konduktor tidak bernilai nol.
E=

kqr
3
R

, untuk r R

Diluar konduktor , kuat medan listrik dapat dihitun dengan rumus sama seperti rumus kuat
medan listrik diluar bola konduktor berongga:
E=

kq
r2

, untuk r > R

6. Kuat Medan Listrik diantara Dua Pelat Sejajar


Jika 2 pelat penghantar sejajar diberi muatan listrik sama besar, tetapi berlawanan
jenis (+q dan q) ,diantara kedua plat itu akan terdapat medan listrik. Arah garis medan
listrik dari muatan positif ke muatan negatif.
Jika luas permukaan masing-masing pelat adalah A , maka kuat medan listrik (E) diantara 2
pelat itu dapat dirumudkan dengan:

E=

q
A 0

atau

E=

Dengan = q/A =rapat muatan pelat (C/m)

C. Hukum Gauss
Jumblah garis medan listrik (fluks listrik, E) yang menembus permukaan tertutup
sama degan jumblah aljabar muatan-muatan listik yang dilingkupi permukaan tertutup itu
(Q) dibagi permitivitas vakum (0). Contoh permukaan tertutupadalah kulit bola dan kulit
silinder.
Hokum Gauss berlaku untuk sembarang permukaan tertutup, baik beraturan maupun
tiadak. Hokum Gauss sangat berguna menyederhanakan perhitungan fluks listrik dan medan
listrik.
Secara matematis hokum gauss dapat dituliskan dengan:
E = E . A = Q/0
Hokum Gaus dapat juga dinyatakan dalam bentuk integral tertutup, yaitu:
E = E . dA =

Q
0

D. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik


Untuk membahas energi potensial listrik, kita ingat kembali konsep medan listrik dan gaya
elektrostatik. Kuat medan listrik pada jarak r oleh sebuah muatan q adalah E = k|q|/ r
elektrostatik yang di alami sebuah muatan lain

k q q 0 2
r
F=

q0 E

. Gaya

q 0 yang berjarak r dari muatan q adalah sebesar

Dalam mekanika, kamu juga juga sudah mempelajari konsep usaha (W) yang merupakan hasil

s,

kali antara gaya (F) dan perpisahan

W=F s .
Untuk melakukan usaha diperlukan energi yang besarnya setara dengan besar usaha
yang akan dilakukan itu. Kesetaraan nilai antara usaha dan energi ini mendasari pendefinisian
energi potensial listrik berikut ini.
1. Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik merupakan besaran scalar.Energi potensial listreik (

Ep

disuatu titik b di definisikan sebagai besar usaha (W) yang dilakukan oleh muatan q untuk
q0
r
memindahkan muatan uji
dari titik a pada jarak tak hingga ( a = ) ke titik b
yang berjarak

rb

dari q.

E p (b )

W ab

=kq

Oleh karena jarak

ra

q0

( r1 r1 )
b

tak hingga, maka 1/

ra

bernilai nol dan energi potensial di

titik b dapt dirumuskan dengan:


E p (b )

= kq

q0

( r1 0) =
b

kq q 0
rb

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa energi potensial pada muatan uji

q0

yang berada pada jarak r dari muatan q adalah


Ep

k q q 0
r
=

Seperti halnya usaha dan energi mekanik, satuan SI untuk energi potensial listrik
adalah joule (J) .
2. Potensial Listrik
Potensial listrik (V) atau sering disebuat sebagai potensial saja merupakan
besaran skalar yang didefinisikan sebagai besarnya energi potensial listrik tiap satu
satuan muatan uji.

q0

Jika energi potensial pada muatan uji

yang berada pada jarak r dari

muatan q adalah
Ep

k q q 0
r
=

Maka potensial listrik di titik itu adalah


Ep
V = q0

r q0

= k q q 0

Untuk membedakan antara potensial listrik oleh muatan negatif dan potensial
listrik oleh muatan positif, maka potensial listrik diberi tanda sesuai jenis muatan
sumbernya itu. Satuan SI untuk potensial listrik adalah joule / coulomb atau volt
(V)
a. Potensial Listik oleh Muatan Majemuk
Jika sebuah titik dipengaruhi lebih dari satu muatan sumber, berlaku prinsip super
posisi,
V total = V 1 + V 2 + V 3 + + V n = V n
Jika muatan muatan sumber itu

q1

q2

q3

, ,

qn

, maka

potensial listriknya dapat dinyatakan dalam bentuk


V=k

q1 q 2 q 3
q
+ + ++ n
r 1 r2 r3
rn

=k

rn
n

b. Potensial Listrik oleh Bola Konduktor Bermuatan Homogen


Jika sebuah bola konduktor (dalamnya berongga) diberi muatan homogen,
konduktor itu bersifat equipotensial, yaitu potensialnya sama di sembarang titik dalam
konduktor itu.
Potensial di sembarang titik di dalam bola konduktor bermuatan q yang berjarijari R dapat ditentukan dengan rumus

q
V=k R .
Untuk titik di luar konduktor yang berjarak r dari pusat bola konduktor, potensial
listriknya adalah :
q
V=k r

;r R

E. KAPASITOR
Kapasitor ( Kondensator ) merupakan komponen yang berguna menyimpan muatan dan
energy listrik. Biasanya terdiri atas dua pelat konduktor ( 1 pelat muatan positif & 1 pelat
muatan negative ) yang dipisahkan bahan tipis yang disebut Dielektrik.
1. Kapasitansi Kapasitor
Muatan (q) dalam kapsitor sebanding dengan potensial (V) pada kedua
pelat. Makin besar muatan, makin besar pula potensial listruknya.
Perbandingan antara muatan yang tersimpan dalam kapasitor dan potensial
listrik antara kedua keeping merupakan bilangan yang tetap disebut
kapasitansi/kapasitas (C) kapasitor sesuia persamaanya :

C=

q
V

Satuan kapsitansi adalah Farad (F) dengan 1F = 1C/V


2. Jenis-jenis Kapasitor
a. Jenis Kapasitor Berdasarkan Susunan Pelat
1. Kapasitor Pelat Sejajar tersusun atas dua pelat sejajar yang
bermuatan sama besar (q) namun berlawanan jenis. Itu
menyebabkan kedua pelat sebanding dengan kuat
medan listrik (E) dan jarak antara pelat (d), V=Ed
Pada pelat denga luas A kuat medan listriknya
A
/ 0=q / A 0
C= 0
E=
maka
d

2.

Jika antara 2 pelat dpt disisipkan bahan dielektrik,


maka
A
C=K 0
d Jika K konstanta dielektrik bahan

Kapasitor Berbentuk Bola

Kapsitor berbentuk bola berongga bermuatan (q),


beda potensial antara 1 dengan yang lain, yaitu :

V =kq

( 1a 1b )

2 0
q
C= =
V
1
dan
1
a
b

( )

Untuk kapasitor berbentuk bola pejal bermuatan q dan berjarojari R, potensial listriknya adalah
(dalam konduktor) sementara

V=

kq
,r R
r

C=4 0 R

3. Kapasitor Silinder dengan jari-jari silinder kecil


dan jari-jari silinder besar b
2 k 0
C=
b
rumus :

()

b. Jenis Polaritas Berdasarkan Polaritas. Kapasitor dibagi menjadi 2


(Kapasitor polar & nonpolar). Dalam pemasangan kapasitor polar harus
memperhatikan kutub positif dan negatifnya, tidak boleh tebalik.
Sedangankan nonpolar sebaliknya.
Kapasitor elektrolit (elco=
electrolyte condensator) merupakan contoh kapasitor polar, dan
menggunakan bahan elektrolit sebagai bahan dielektriknya.

Kapasitor
keramik, polister, dan
tantalum merupakan
contoh darikapasitor
nonpolar.
Sebutan
tersebut
diberikan
berdasarkan
bahan
dielektriknya.

3. Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor ada dua yaitu Rangkaian seri kapasitor dan rangkaian paralel
kapasitor.
1. Rangkaian Seri Kapasitor
Rangkaian beberapa kapasitor yang tersusun seri dapat diganti dengan
kapasitor pengganti. Rangkaian tiga kapasitor dengan kapasitas berturut-turut C 1, C2,
C3 yang disusun seri dapat digantikan oleh sebuah kapasitor dengan kapasitas sebesar
Cp, sesuai persamaan
1
1
1
1
=
+
+
Cp C 1 C 2 C 3
Untuk rangkaian sejumlah n kapasitor yang disusun seri, kapasitas
penggantinya dapat ditentukan dengan rumus
1
1
1
1
1
=
+
+
+ +
Cp C 1 C 2 C 3
Cn
Tegangan masing-masing kapasitor dapat dihitung dengan rumus
Vn=

1
Cn

Ket.
Vn = Tegangan kapasitor

q = Besar muatan kapasitor


Cn = kapasitas kapasitor
2. Rangkaian Pararel Kapasitor
Rangkaian pararel kapasitor tidak terjadi pembagian tegangan. Bila rangkaian
pararel kapasitor diberi tegangan maka setiap kapasitor akan mendapat tegangan yang
sama. Muatan yang memasuki rangkaian sama dengan jumlah aljabar muatan yang
ada pada tiap kapasitor.
q = q1+q2+q3
Untuk kapasitor yang tersusun pararel yang berjumlah n, besar kapasitas dari
kapasitor penggantinya dapat dihitung dengan rumus;
Cp = C1 + C2 + C3+ Cn

4. Energi yang Tersimpan dalam Kapasitor


Energy yang tersimpan dalam kapasitor berbentuk energy potensial listrik
(Ep). Besar energy yang tersimpan dalam kapasitor sebanding dengan muatan (q) dan
tegangannya (V).
A

Pada grafik hubungan antara tegangan dengan muatan listrik dalam


kapasitor,energy listrik dapat ditentukan dengan menghitung luas segitiga AOB.
Rumus;

Ep = 1/2 qV
q = CV
jadi Ep= 1/2CV2
V = q/C

Jadi rumus akhir adalah

Ep = 1/2q2: C

Contoh soal:
1. Dua buah kapasitor X dan Y yaitu dengan kapasitas X = 6F, Y = 12F disusun
secara seri dan ujung-ujungnya dihubungkan ke sumber tegangan sebesar 12 Volt
hitunglah
a. Kapasitas kapasitor pengganti rangkaian?
b. Muatan yang tersimpan dalam rangkaian?
Dik:
C1 = 6F
C2 = 12F
V = 12 volt
Dit:
a. Cp..?
b. q.?
Jawab:
a. dengan menggunakan rumus

1 1 1
= +
Cp 6 12

1
1
1
=
+
Cp C 1 C 2

1
2 1
= +
Cp 12 12
1
3
=
Cp 12
Cp = 4 F
Jadi kapasitas kapasitor penggantinya adalah 4F
b. q = V.Cp
q = 12 volt . 4 F
q = 48 C
jadi besar muatannya adalah 48 C

F. Aplikasi Konsep Listrik Statik


Konsep listrik statik banyak digunakan dalam berbagai peralatan misalnya mesin
cetak atau mesin fotokopi dengan teknologi xerografi . Alat pengendali polusi udara
pengecatan logam.

1. Xerografi
Mesin fotokopi xerok menggunakan teknik xerogfafi . tekniknya adalah dengan
member muatan pada tinta cetak yang akan menempel pada bagian tertentu .
2.

Pengendalian polusi udara

Pengendalian polusi udara bekerja dengan memberikan muatan listrik partikel


partikel debu di udara dan memberikan muatan yang berlawanan pada pelat kolektor . Debu
debu akhirnya menempel pada pelat kolektor . Peralatan semacam ini disebut pengendap
elektostatik .
Sisem penyaringan debu pada cerobong asap pabrik juga menggunakan prinsip
pengendap elektrostatik ini . Partikel- partikel dikeluarkan melalui cerobong asap pabrik akan
menempel pada suatu pelat kolektor , yang keluar dari cerobong asap pabrik hanya asap
dengan kandungan partikel padat yang sangat kcil , jauh terlihat lebih jernih dari pada tanpa
filter .
3. Pengecatan logam

Metode pengecatan logam dengan konsep listrik statik bisa diterapkan di industry
otomotif . Cat yang disemprotkan akan tertarik dan menempel ke badan mobil akibat gaya
tarik elektrostatik . Metode ini sangat hemat karena meminimalisasi partikel cat yang
terhubung .

Anda mungkin juga menyukai