Anda di halaman 1dari 14

LISTRIK STATIS

LISTRIK
STATIS
Berhubungan dengan
Dapat mengalami

MUATAN
LISTRIK

Interaksi
Elektrositas

Dapat ditinjau
berdasarkan
Hokum
Coulumb

Dapat disimpan di

KAPASITOR

Dapat Menghasilkan
POTENSIAL
LISTRIK

dapat
menghasilkan
Medan Listrik

dapat
dihitung
dengan

Hukum Gauss

ENERGI
POTENSIAL

1. Muatan Listrik
Keadaan muatan listrik pada suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan electron dalam
benda tersebut. Dengan kata lain, muatan suatu benda adalah kelipatan dari muatan electron
atau muatan proton. Sebuah proton mempunyai muatan +e, sedangkan sebuah electron
mempunyai muatan e, sehingga :

q=

Dengan :
q = muatan suatu benda (coloumb, C)
e = muatan electron atau proton (1,6 * 10-19)

2. Interaksi Elektrostatis dan Hukum Coulomb


Pada interaksi muatan muatan listrik terdapat gaya tarik-menarik atau gaya tolak menolak yang bergantung
pada jenis muatan yang berinteraksi. Besar gaya tarik-menarik atau tolak-menolak dari interaksi dua buah
muatan listrik dirumuskan oleh Fisikawan Perancis, Charles Augustin Coulomb pada akhir abad ke-18.
Menurut Coulumb, gaya diantara dua kutub benda bermuatan berbanding lurus dengan hasil kali muatanmuatan tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantaranya. Pernyataaan tersebut dikenal dengan
Hukum Coulumb dengan persamaan berikut :
kq q
F= 12 2
r
Deangan :

F = gaya Coulumb (N)


q1
= muatan benda 1 (C)
q2

= muatan benda 2 (C)


9

k = konstanta (9 * 10

Karena

k=

1
4

Nm

/ C

maka

F=

1 k q1q2
4 r2

Dengan :

12
= permitivitas udara (vakum) (8,85 * 10

Nilai k dan

C2 / Nm2 )

diatas hanya berlaku jika interaksi muatan muatan listrik tersebut terjadi di udara (vakum),

tetapi jika interaksi tersebut terjadi pada bahan lain, maka nilai permitivitas bahan ( tidak sama dengan
8,85 *

1012

C2 / Nm2 . Sehingga dapat dituliskan persamaan berikut :

r =

Dengan :
r

= permitivitas bahan relative terhadap vakum

Coulomb memperoleh hokum tersebut berdasarkan hasil pengukuran


gaya tolak diantara dua muatan listrik dengan menggunakan neraca
seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini :

terhadap
punter,

3. Medan Listrik
Medan listrik yang dihasilkan oleh suatu muatan dapat digambarkan dengan garis
khayal gaya listrik yang disebut garis-garis khayal yang disebut garis-garis medan listrik
atau garis-garis listrik. Karena medan listrik merupakan besaran vector, maka dapat
digambarkan dengan garis garis yang mempunyai arah (anak panah), seperti gambar
disamping.
Jika dua buah muatan listrik saling berinteraksi, maka arah
medan listrik muatan muatan tersebut dapat digambarkan
seperti yang ditunjukan gambar

Karakteristik arah medan listrik pada interaksi antar muatan

Pada gambar disamping , jika sebuah muatan (Q)


ditempatkan pada suatu daerah, maka muatan (Q)
tersebut mempunyai medan listrik. Dalam hal ini, medan
listrik dedifenisikan sebagai daerah disekitar benda
bermuatan listrik (Q) dimana benda bermuatan listrik lainnya
(q) masih mengalami gaya listrik (gaya Coulumb) jika
ditempatkan pada daerah tersebut
Karakteristik arah medan listrik pada muatan positif dan negatif

Garis-Garis medan listrik yang dihasilkan oleh muatan listrik memenuhi aturan
sebagai berikut :

Garis-garis medan listrik tidak pernah berpotongan


Garis-garis medan listrik selalu mengarah radial keluar dari muatan positif dan masuk
menuju muatan negative
Semakin rapat garis-garis medan listrik pada suatu tempat maka medan listrik pada
tempat tersebut semakin kuat dan sebaliknya

4. Kuat Medan Listrik


Kuat medan listrik dari muatan Q(E) ketika sebuah muatan uji (q) ditempatkan pada jarak
r dari muatan tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
Qq
2
F
r
kQ
E= =
= 2
q
q
r
k

Karena

k=

1
4

, maka :

E=

1 Q
4 r2

Dengan :
E = kuat medan listrik (N/C)
Persamaan tersebut berlaku jikamuatan ditempatkan diudara (vakum), tetapi
jika muatan tersebut tidak ditempatkan diudara , maka berlaku :
E=

Karena

r =

atau

= r

maka :
E=

Dengan

r =

1 Q
4 r 2

1
Q 1
= E
4 r 0 r 2 r udara

permitivitas bahan relative terhadap Vakum

Karena medan listrik merupakan besaran vector, maka kuat medan listrik di
suatu titik dihasilkan oleh beberapa muatan adalah resultan vector dari kuat medan listrik
masing-masing muatan.
Etot =E 1+ E 2+ + En

HUKUM GAUSS
1. Fluks Listrik

Didefinisikan sebagai jumlah garis medan listrik yang menembus permukaan


tertutup, yang secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :

Dengan :

=E A cos

= fluks listrik ( Nm2 /C atau Weber)


E = kuat medan listrik (N/C)
2
A = luas permukaan ( m

= sudut antara E dengan garis normal bidang


Jika medan listrik menembus permukaan bidang dengan tegak lurus, maka E sejajar dengan
garis normal bidang ( = 0), sehingga fluks listriknya bernilai maksimum, yaitu sesuai dengan
persamaan berikut :

=E A cos

Akan tetapi, jika medan listrik sejajar dengan bidang, maka E tegak lurus dengan garis
o

normal bidang ( =90 ,

sehingga fluks listriknya bernilai minimum, yaitu sesuai dengan

persamaan berikut :
o

90
( )
=E A cos
2. Pernyataan Hukum Gauss
Menurut Gauss, Jumlah garis medan listrik yang menembus suatu permukaan tertutup
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup. Secara
matematis dapat dinyatakan dengan sebagai berikut :

=E A cos =

Dengan :

fluks listrik (Wb)

Q
o

E = Kuat medan listrik (N/C)


2

A = Luas Permukaan tertutup ( m

= sudut antara E dengan garis normal bidang


Q = muatan yang dilingkupi oleh permukaan tertutup (C)

o =

permitivitas udara (Vakum) (8,85 *

1012

C2 / Nm2 )
3. Menentukan Kuat Medan Listrik pada Bentuk Geometri Sederhana Hukum Gauss

Kuat Medan Listrik Oleh Muatan Titik


Untuk muatan titik, permukaan tertutup yang melingkupi muatan tersebut ( permukaan Gauss) adalah bola. Jadi, luas
2

permukaannya adalah 4 r

, sehingga persamaan hokum Gauss dapat dinyatakan sebagai berikut :

E(4 r
Dengan :

r = jari-jari bola (m)


sehingga kuat medan listrik pada suatu tempat yang berjarak r dari suatu muatan titik Q dapat
ditentukan dengan persamaan berikut.

Er =

1 Q
4 0 r 2

Kuat Medan Listrik Oleh Bola Berongga


Pada bola konduktor, permukaan Gauss-nya adalah bola, sehingga luasnya 4 r
di dalam bola konduktor

. Untuk daerah

(r < R), muatan-muatan listrik pada bola konduktor terdistribusi dipermukaan, maka jumlah
2

muatan (Q) yang dilingkupi oleh Gauss (4 r

adalah nol. Oleh karena itu, kuat medan listrik di dalam bola konduktor

berongga adalah sama dengan no.


Untuk daerah di permukaan bola konduktor, kuat medan listriknya dapat ditentukan sebagai berikut :

=E r 4 r 2
Karena dipermukaan bola r =2 R dan Q = muatan yang dilingkupi oleh permukaan Gauss (4
E(4 r = 0
2
2
r =4 R ), maka persamaan diatas dapat ditulis
sebagai berikut :

Er =

Q
4 0 R2

Dengan mendefinisikan besaran rapat muatan

( )

dipermukaan bola sebagai jumlah muatan

(Q) tiap satuan luas (A), maka kuat medan listrik dipermukaan bola juga dapat ditentukan

sebagai berikut :
E R=

Dengan :

Q
Q
= =
=
A 4 R2

rapat muatan permukaan (C/ m

Sementara itu, untuk daerah diluar bola konduktor (r > R), kuat medan listriknya dapat
ditentukan sebagai berikut :

Er (4 r 2

Q
0
Er =
Dengan :

Q
4 0 r2

r = jarak titik kepusat bola (m)

Kuat Medan Listrik Oleh Bola Padat Bermuatan


Muatan-muatan listrik pada bola padat homogeny dengan jari-jari R dan muatan total Q akan
terdistribusi secara merata diseluruh volume bola. Pada bola padat bermuatan, permukaan Gaussnya juga berupa jari-jari r, sehingga fluks listrik yang melewati permukaan Gaus ini adalah :

=E r 4 r

Oleh karena itu, untuk daerah diluar bola yang berjarak r daari pusat bola, dengan r > R,
maka muatan total yang dilingkupi oleh permukaan Gauss ini adalah Q, sehingga

Er (4 r 2

Q
0

Persamaan diatas juga berlaku untuk dipermukaan bola, tetapi karena dipermukaan bola r =
R, maka kuat medan listrik dipermukaan bola oleh bola padat bermuatan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut :

E R=

1 Q
4 0 R2

Sementara itu, untuk didalam bola, maka kita harus menentukan permukaan Gauss pada
jarak tertentu dari pusat bola. Muatan total ini adalah Q = p V, dengan p = rapat muatan volume,
yaitu muatan tiap satuan volume, sedangkan V adalah volume didalam permukaan Gauss yang
dihitung untuk jari-jari yang sama dengan jarak dari pusat bola kepermukaan Gauss tersebut.
Q
'
Oleh karena itu,
Qtal ,dalam =p V = V '

Kuat Medan Listrik Oleh Sebuah Pelat Luas dengan Rapat Muatan Merata
Berdasarkan gambar tersebut, ditunjukan bahwa medan listrik (E) menembus kedua sisi
permukaan, sehingga persamaan hokum Gauss dapat dirumuskan sebagai berikut :

E(2A) =

E ( 2 A )=

Q
0
A
0

Dengan :

rapat muatan (C/ m

Kuat Medan Listrik Diantara Dua Pelat Sejajar Bermuatan


Jika dua pelat dengan muatan berlawanan di susun sejajar, maka medan listrik diantara dua
pelat tersebut mengarah dari pelat positif ke pelat negative dan kekuatannya memenuhi
pernyataan berikut :
E=

Sementara itu, diluar kedua pelat tersebut E = 0.


Untuk kasus-kasus yang lebih umum (diantara pelat terdapat bahan yang bukan udara/vakum),
maka :

E=

Dengan :

= permitivitas bahan

Kuat Medan Listrik oleh Muatan Garis tak Hingga


Permukaan Gauss yang melingkupi suatu muatan garis adalah selimut tabung, jadi luasnya 2

rL . Oleh karena itu, kuat medan listrik pada jarak r dari muatan garis dapat ditentukan
dengan hokum Gauss berikut :

EA=

Q
0

Potensial Listrik
Didefinisikan sebagai perubahan energy potensial listrik tiap satuan muatan
ketika sebuah muatan uji di pindahkan di antara dua titik. Secara matematis dapat ditulis
sebagi berikut :

E=

W kQ
=
q
r

Dengan :
V = potensial listrik pada suatu titik (Volt)
W = usaha atau perubahan energy potensial listrik (Joule)
r = jarak titik ke muatan Q (m)

Energi Potensial Listrik


Jika sebuah muatan uji (q) ditempatkan pada medan listrik dari muatan sumber (Q), maka muatan
uji (q) tersebut mempunyai energy potensial yang dapat ditentukan sebagai berikut :

W AB= E P
kQq
E p=
r
W AB=E pBE pA

Usaha memindahkan sebuah muatan dalam medan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut :

W AB=

kQq kQq

rB
rA

Karena

kQ
=V , maka :
r
W AB=q ( V B V A )

Dengan :

V = beda potensial antara titik A dan titik B (Volt)

Potensial Listrik Oleh Bola Konduktor Bermuatan


Potensial listrik di dalam bola konduktor dapat dinyatakan dengan persamaan Berikut :

V=

R = jari-jari bola (m)

kQ
R

Sementara itu, potensial listrik diluar bola dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

V=

kQ
r

r = jarak titik ke pusat bola (m)

Potensial Listrik Diantara Dua Keping Sejajar Bermuatan


Dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini :

V =E d
Dengan :
E = Kuat medan listrik di antara kedua keeping (N/C)
d = jarak dua keping (m)
Karena di antara keping sejajar

, maka

V= d

Dengan :

permitivitas bahan diantara kedua pelat

Hukum Kekekalan Mekanik


Partikel-partikel bermuatan listrik dalam medan listrik mempunyai energy mekanik yang konstan,
sehingga berlaku :

1
1
q V 1 + mV 12=q V 2+ mV 22
2
2
Dengan :
q = muatan partikel (C)
V = potensial listrik (volt)
m = massa partikel (kg)
v = laju partikel (m/s)

Contoh Soal

Soal-Soal
1. Berapakah besar gaya antara muatan +25 coulomb dan muatan +16 coulomb di udara pada jarak 5 m?
2. Jika muatan -30 mikrocoulomb didekatkan pada muatan -36 mikrocoulomb dengan jarak 50 cm di udara,
berapakah gaya tarik menarik antar muatan? (1 coulomb=106 mikrocoulomb)
3. Benda A bermuatan +18 mikro coulomb berada 30 cm di sebelah kiri benda B yang bermuatan -21 mikro
coulomb. Ada benda C yang terletak 20 cm di sebelah kanan benda B. Akibat pengaruh dari benda A dan C,
benda B mendapatkan gaya 18,9 N dengan arah ke benda A. Berapa besar dan apa jenis muatan benda C?

4. Jarak antara muatan A dan B 10 cm dan jarak muatan B dan C 20 cm. Di A terdapat muatan listrik +3 mikro
coulomb, B mempunyai muatan +4 mikro coulomb dan C mempunyai mutan +6 mikro coulomb. Tentukan besar
dan arah gaya yang dialami oleh tiap benda!
5. Pada segitiga sama kaki ABC terdapat muatan masing-masing +Q, -Q, dan -Q. Bila gaya listrik antara A dan B
adalah F, maka gaya pada titik B adalah ...
6. Dua buah muatan sama besar yang terpisah sejauh 8 cm menghasilkan gaya listrik 5,625 N. Besar masingmasing muatan adalah ...
7. Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik M adalah 4,5 x 104 N/C dengan arah menuju muatan. Jika titik
itu berjarak 1 meter dari muatan M, tentukan besar dan jenis muatan listrik M!
8. Pada benda L terdapat muatan listrik -49 mikro coulomb, sedangkan benda M bermuatan listrik +81 mikro
coulomb. Jarak LM = 30 cm. Titik N terletak pada garis hubung LM sedemikian rupa sehingga kuat medan listrik di
N=0. Dimanakah letak titik N?
9. Kuat medan listrik di suatu titik dalam medan listrik X adalah 105 N/C. Berapa kuat medan sekarang jika besar
muatan X dijadikan 5 kali semula dengan jarak dijadikan dua kali semula?
10. Dua buah muatan A dan B masing-masing bermuatan +20C dan -45 C terpisah dengan jarak 15 cm. Jika C
terletak antara A dan B sedemikian rupa sehingga kuat medan di C=0, maka letak C dari A adalah ...

MAKALAH FISIKA

LISTRIK STATIS

OLEH :
AL-REZI MIRZA MUSADEK

SMA NEGERI 01 PRINGSEWU


Tahun Ajaran 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai