Anda di halaman 1dari 18

MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

LISTRIK STATIK
Kompetensi Dasar

Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi
potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus

LISTRIK STATIS dan MUATAN LISTRIK


Kata listrik (electricity) berasal dari bahasa Yunani, electron, yang berarti ”amber”. Gejala listrik
telah diselidiki sejak tahun 200 SM oleh Thales, seorang ahli filsafat dari Miletus, Yunani Kuno. Dia
melakukan percobaan dengan menggosok-gosokkan batu amber pada sepotong kain wol atau bulu halus
dan diletakkan di dekat benda ringan seperti bulu ayam. Ternyata bulu ayam tersebut akan terbang dan
menempel di batu amber. Sehingga, dapat dikatakan bahwa batu amber menjadi bermuatan listrik.

2.1 HUKUM COULOMB


Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin de Coulomb melakukan
penelitian mengenai gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan listrik. Coulomb menyatakan
bahwa besar gaya listrik berbanding lurus dengan perkalian besar kedua muatannya dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Teori ini disebut Hukum Coulomb. Gaya tarik dan gaya tolak
antara dua muatan listrik dinamakan gaya Coulomb, yang besarnya dapat ditentukan dalam persamaan :

Persamaan diatas digunakan bila kedua muatan berada diudara , jika dua muatan berada pada
bahan tertentu dengan permitivitas bahan εr ,maka akan berlaku :

𝟏
Kb = ; dengan ε = εr.ε0 ; sehingga besar gaya coulomb pada bahan menjadi
𝟒𝛑𝛜

𝑭
Fb =
𝛜𝐫
2.1.1 Muatan-muatan segaris

Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang


dipengaruhi oleh beberapa muatan yang sejenis langsung
dijumlahkan secara vektor. Pada Gambar disamping, gaya
Coulomb pada muatan q1 dipengaruhi oleh muatan q2 dan q3
adalah F = F12 + F13. Apabila arah ke kanan dianggap positif dan
arah ke kiri negatif, besar gaya Coulomb pada muatan:

Secara umum, gaya Coulomb dapat dirumuskan:

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.1.2 Muatan Tak Segaris

Tiga buah muatan q1, q2, q3 ditunjukkan seperti pada Gambar 2.1. Untuk menentukan gaya
Coulomb pada muatan q1 dapat dicari dengan menggunakan rumus kosinus sebagai berikut.

Gambar.2.1

CONTOH SOAL!

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.

2.2 Medan Listrik

Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik. Dalam medan
ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791- 1867), suatu medan listrik keluar dari setiap
muatan dan menyebar ke seluruh ruangan, seperti pada Gambar dibawah Untuk memvisualisasikan
medan listrik, dilakukan dengan menggambarkan serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik
pada berbagai titik di ruang, yang disebut garis-garis gaya listrik, dan ditunjukkan pada Gambar 2.2 dan
gambar 2.3 berikut :

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

Gambar 2.2 Gambar 2.3

Gambar dibawah menunjukkan garis-garis medan listrik antara dua muatan. Dari gambar terlihat bahwa
arah garis medan listrik adalah dari muatan positif ke muatan negatif, dan arah medan pada titik manapun
mengarah secara tangensial sebagaimana ditunjukkan oleh anak panah pada titik P. Ukuran kekuatan dari
medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan pada muatan listrik yang
ditempatkan pada titik tersebut, yang disebut kuat medan listrik (E ). Jika gaya listrik F dan muatan adalah
q, maka secara matematis kuat medan listrik

dirumuskan:

Persamaan diatas untuk mengukur medan listrik di semua titik pada ruang, sedangkan medan listrik pada
jarak r dari satu muatan titik Q adalah:

Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de Coulomb dalam Hukum
Coulombnya. Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di dalam bentuk lain, yang dinamakan Hukum
Gauss, yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang bersifat
simetri. Hukum Gauss menyatakan bahwa “jumlah aljabar garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang
menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik di dalam permukaan
tersebut”. Pernyataan tersebut dapat dirumuskan:

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.2.1 Fluks Listrik

Fluks medan listrik yang disimbolkan E , dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang melalui suatu
penampang tegak lurus. Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut adalah jumlah per satuan luas pada titik
itu. Untuk permukaan tertutup di dalam sebuah medan listrik maka kita akan melihat bahwa E adalah
positif jika garis-garis gaya mengarah ke luar, dan adalah negatif jika garis-garis gaya menuju ke dalam,
seperti yang diperlihatkan Gambar dibawah Sehingga, E adalah positif untuk permukaan S1 dan negatif
untuk S2. E untuk permukaan S3 adalah nol.

Dirumuskan :

(a) Garis-garis gaya listrik E membentuk sudut θ dengan normal;


(b) Saling tegak lurus sehingga φ maksimum, θ = 0
(c) Sejajar sehingga φ = 0 dan θ = 90o

2.2.2 Bola Konduktor Bermuatan


Bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q
maka muatan itu akan tersebar pada permukaan bola
seperti pada Gambar disamping. Bagaimana besaran-besaran
yang ditimbulkan oleh bola konduktor itu? Cermati pada
penjelasan besaran-besaran di bawah.

a. Medan listrik
Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama dengan
muatan titik yaitu meninggalkan muatan positif dan

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

menuju muatan negatif. Sedangkan kuat medan listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss.

Dari hukum Gauss dapat dijelaskan bahwa medan listrik timbul jika ada muatan yang dilingkupinya.
Bagaimana jika titiknya berada di dalam bola? Coba kalian lihat titik A pada Gambar diatas Luasan yang
dibutuhkan titik A tidak melingkupi muatan berarti kuat medannya nol, EA = 0.
Untuk titik di permukaan bola dan di luar bola akan memiliki luasan yang melingkupi muatan Q tersebut
sehingga dapat diturunkan dengan hukum Gauss sebagaiberikut.

Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik oleh bola konduktor sebagai berikut.

3. Potensial Listrik

Potensial listrik oleh bola bermuatan juga ada dua


keadaan. Pertama : di dalam bola ternyata sama dengan di
permukaan. Kedua, di luar bola. Persamaannya sama.

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2. 2.4 Muatan Listrik Keping Sejajar

Pada dua keping sejajar yang mempunyai muatan listrik sama, tetapi berlawanan jenisnya, antara
kedua keping tersebut terdapat medan listrik homogen. Di luar kedua keping juga terdapat medan listrik
yang sangat kecil jika dibandingkan dengan medan listrik di antara kedua keping, sehingga dapat
diabaikan, seperti pada Gambar. Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan
listrik dinyatakan oleh banyaknya garisgaris gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan sebagai jumlah
muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut (Hukum Gauss). Muatan listrik tiap satu satuan luas keping
penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan permukaan diberi lambang  (sigma), yang diukur dalam
C/m2.

dengan:

E = kuat medan listrik (N/C)


 = rapat muatan keping (C/m2)
0 = permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 C/Nm2

Jika muatan telah berpindah dari titik A ke titik B maka akan terjadi perubahan energi potensial sebesar :
W = ΔEp
F.d=qV
q E. d = q V

Medan gaya elektrostatis (medan listrik) merupakan medan gaya konservatif berarti pada gerak muatan
di antara keping sejajar akan berlaku hukum kekekalan energi mekanik.

EmA = EmB
EpA + EkA = EpB + EkB
Jika muatan dilepaskan dari A maka EkA = 0 dan EpB akan bernilai nol karena elektron telah sampai pada
kutub negatif sehingga berlaku : q V + 0 = 0 + ½ m v2

dengan : q = muatan yang bergerak atau dilepas (C)


V = beda potensial (volt)
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan partikel saat menumbuk keping (m/s)
Belajar untuk hidup
MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

Contoh soal
1. Bola konduktor dengan jari-jari 10 cm bermuatan listrik 500 µC. Titik A,
B, dan C terletak segaris terhadap pusat bola dengan jarak masing-
masing 12 cm, 10 cm, dan 8 cm terhadap pusat bola. Hitunglah kuat
medan listrik di titik A, B, dan C!

2. Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 µC berada di antara keping sejajar P dan Q dengan
muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77.10-8 C/m2. Jika g = 10 m/s2 dan
permitivitas udara adalah 8,85.10-12 C2/Nm2, hitung massa bola tersebut!
Penyelesaian: Diketahui: q = 10 µC = 10-5 C

 = 1,77 . 10-8 C/m2 ; g = 10 m/s2

0 = 8,85 .10-12 C2/Nm2 Ditanya: m = ... ?

Jawab:

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

3. Dua muatan qB = 12 μC dan qC = 9 μC ditempatkan di titik-titik sudut segitiga siku-siku sepertipada


Gambar dibawah Tentukan kuat medan listrik yang dirasakan di titik A!
Penyelesaian
qB = 12.10-6 C
RB = 3.10-2 m
qC = 9.10-6 C
RC = 4.10-2 m

Di titik A dipengaruhi dua medan listrik yaitu dari B dan C. Arahnya dapat digambarkan seperti pada

2.3 ENERGI POTENSIAL LISTRIK DAN POTENSIAL LISTRIK

2.3.1 ENERGI POTENSIAL


Setiap ada medan gaya maka akan melibatkan usaha dan energi. Usaha merupakan perubahan
energi potensial.
W = Ep ........................... (2.4)
Sedangkan usaha sendiri didefinisikan sebagai perkalian titik vektor F dan R.
dW = -F.dR

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

Dengan menggunakan konsep : W = EP2 - EP1 diperoleh perumusan energi potensial listrik seperti
berikut, dimana R2 tak hingga maka :

…………………………….(2.5 )
Energi potensial listrik merupakan besaran skalar berarti tidak memiliki arah yang berlaku untuk
sembarang titik.
Berdasarkan persamaan diketahui bahwa usaha tidak bergantung pada panjang lintasan yang
ditempuh, tetapi hanya bergantung pada kedudukan awal dan akhir saja. Medan gaya yang demikian
dinamakan medan gaya konservatif.

CONTOH SOAL
1. Sebuah muatan listrik dipindahkan dalam medan listrik homogen dengan gaya sebesar 2√ 3 N sejauh
20 cm. Jika arah gaya bersudut 300 terhadap perpindahan muatan listrik, berapa perubahan energi
potensial listrik tempat kedudukan awal dan akhir muatan listrik tersebut?
Penyelesaian:

2. Titik P, Q, dan R terletak pada satu garis dengan PQ = 2 m dan QR = 3 m. Pada masing-masing titik
terdapat muatan 2 C, 3 C, dan -5 C. Tentukan besarnya energi potensial muatan di Q!
Penyelesaian:

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.3.2 POTENSIAL LISTRIK

Potensial listrik yaitu energi potensial tiap satu satuan muatan positif. Potensial listrik termasuk
besaran skalar, dan secara matematis dapat dirumuskan:

Beda potensial (tegangan) antara dua titik yang berada didalam medan listrik homogen, yaitu:

Beda potensial kadang-kadang ditulis dengan persamaan V = V1 – V2, untuk selanjutnya hanya
ditulis V saja. Sesuai dengan batasan di atas, potensial listrik suatu titik sejauh r dari muatan q besarnya
dapat dinyatakan sebagai berikut:
( 2.6 ) dengan:

V = potensial listrik (volt)


q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak titik terhadap muatan listrik (meter)

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

Jika terdiri atas beberapa muatan sumber, besarnya potensial listrik adalah jumlah aljabar biasa dari
masingmasing potensial. Misalnya, kumpulan muatan sumber adalah q1, q2, dan q3, maka potensial listrik
pada titik P adalah :

dengan r1 adalah jarak antara q1 ke P, r2 adalah jarak q2 ke P, dan r3 adalah jarak q3 ke P. Potensial listrik
merupakan besaran skalar, sehingga dalam memasukkan tanda positif atau negatif pada muatan harus
dengan benar.

2.3. 3 POTENSIAL LISTRIK OLEH BOLA KONDUKTOR

Potensial listrik di sekitar atau di dalam bola konduktor bermuatan dapat ditentukan dengan cara
menganggap muatan bola berada di pusat bola. Selanjutnya, potensial listrik di titik-titik pada suatu bola
bermuatan, seperti diperlihatkan pada gambar di samping dapat ditentukan melalui persamaan (2.5),
yaitu :
k.q k.q k.q
VA = ;VB = ;VC =
R R r
Belajar untuk hidup
MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

Dari persamaan-persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa potensial listrik di dalam bola sama dengan
di permukaan bola, sehingga:

k.q
VA = VB = untuk r  R
R
k.q
VC = untuk r>R
r
2.3.4 POTENSIAL LISTRIK KEPING SEJAJAR

Dua keping sejajar seluas A terpisah dengan jarak d masing-masing diberi muatan +q dan -q. Rapat
muatan listrik  didefinisikan sebagai muatan listrik per satuan luas.

q
=
A
Potensial listrik:

- di antara dua keping V= E.d

- di luar keeping = V= E.r

2.6 KAPASITOR

Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu. Sebuah kapasitor terdiri atas keping-
keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator. Isolator penyekat disebut zat dielektrik. Simbol
yang digunakan untuk menampilkan sebuah kapasitor dalam suatu
rangkaian listrik adalah :

Berdasarkan bahannya, ada beberapa jenis kapasitor, antara lain kapasitor mika, kertas, keramik,
plastik, dan elektrolit. Sementara itu, berdasarkan bentuknya dikenal beberapa kapasitor antara lain
kapasitor variabel dan kapasitor pipih silinder gulung. Menurut pemasangannya dalam rangkaian listrik,
kapasitor dibedakan menjadi kapasitor berpolar, yang mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Dan
juga kapasitor nonpolar, yang tidak mempunyai kutub, bila dipasang pada rangkaian arus bolak-balik
(AC).

Ada dua cara pemasangan kapasitor, yaitu tanpa memerhatikan kutub-kutubnya (untuk kapasitor
nonpolar) dan dengan memperhatikan kutub-kutubnya (untuk kapasitor polar). Beberapa kegunaan
kapasitor, antara lain sebagai berikut:
a. menyimpan muatan listrik,
b. memilih gelombang radio (tuning),
c. sebagai perata arus pada rectifier,
d. sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,
e. memadamkan bunga api pada sistem pengapian mobil,
f. sebagai filter dalam catu daya (power supply).

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.6.1 KAPASITAS KAPASITOR

Kapasitas kapasitor menyatakan kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik.


Kapasitas atau kapasitansi (lambang C ) didefinisikan sebagai perbandingan antara muatan listrik (q) yang
tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial (V) antara kedua keping. Secara matematis kapasitas
kapasitor dapat dituliskan sebagai berikut:
dengan:
C = kapasitas kapasitor (farad)
q = muatan listrik (coulomb)
V = beda potensial (volt)
Kapasitas 1 F sangat besar, sehingga sering dinyatakan dalam mikrofarad ( F ) dan pikofarad (pF), di
mana 1 F = 10-6 F dan 1pF = 10-12 F.

2.6.2 KAPASITAS KAPASITOR KEPING SEJAJAR

Dua keping (lempeng) sejajar yang diberi muatan listrik berlainan dapat menyimpan muatan listrik.
Dengan kata lain, keping sejajar tersebut mempunyai kapasitas. Gambar 4.17 menggambarkan
pemindahan muatan listrik +q dari suatu titik ke titik lain, antara kedua bidang kapasitor. Gaya yang dialami
setiap titik adalah sama besar. Untuk memindahkan muatan itu tanpa percepatan, diperlukan gaya lain
untuk melawan gaya F sebesar F' = -q.E. Dengan demikian, besar usahanya adalah: W = F'.d = -q.E.d
Mengingat usaha sama dengan perubahan energi potensial listrik, diperoleh persamaan: W = Ep = q(V2 –
V1) Dengan demikian, beda potensial antara kedua lempeng kapasitor itu adalah:
dengan:

V = beda potensial (volt)


E = kuat medan listrik (N/C)
d = jarak kedua keping (m)
V = E.d
 q
Mengingat kuat medan listrik diantara keping sejajar adalah : E= = , maka beda potensial
 0 A 0
diantara keping sejajar dirumuskan :
q.d V . 0 . A
V = E.d = , dimana q =
0 A d
jadi kapasitas kapasitor keping sejajar adalah :
q V . 0 . A A
C= = = 0
V V .d d
dengan:
C = kapasitas kapasitor (F)
0 = permitivitas ruang hampa atau udara (8,85. 10-12 C/Nm2)
d = jarak keping (m)
A = luas penampang keping (m2)
Apabila di antara keping sejajar diberi zat dielektrik, permitivitas ruang hampa atau udara (  0 )
diganti dengan permitivitas zat dielektrik.
 = k . 0
dengan k adalah konstanta dielektrik. Dengan demikian, kapasitas kapasitor keping sejajar yang
diberi zat dielektrik dirumuskan:
q V . . A A
C= = =
V V .d d

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.7 RANGKAIAN KAPASITOR

Seperti halnya hambatan listrik, kapasitor juga dapat dirangkai seri, paralel, atau campuran antara seri dan
paralel. Untuk rangkaian seri dan paralel pada kapasitor, hasilnya berlainan dengan rangkaian seri dan
paralel pada hambatan. Untuk memperoleh nilai kapasitas kapasitor yang lebih kecil daripada kapasitas
semula adalah dengan menyusun beberapa kapasitor secara seri.

2.7.1 RANGKAIAN SERI KAPASITOR

Apabila rangkaian kapasitor seri diberi beda potensial, pada setiap kapasitor memperoleh jumlah
muatan yang sama, meskipun besar kapasitasnya berlainan.
q1 = q2 = q3 = qtotal
Apabila beda potensial kapasitor seri tersebut VAB = Vs,

berlaku persamaan:
VAB = Vs = V1 + V2 + V3
q
Karena V = , maka:
C
qtotal q1 q 2 q3
= + +
Cs C1 C 2 C3
karena pada rangkaian seri muatan pada setiap keeping sama, maka
q q q q
= + +
C s C1 C 2 C3
jika kedua ruas dibagi q, maka
1 1 1 1
= + + , untuk n kapasitor maka
C s C1 C 2 C3
1 1 1 1 1
= + + + .... +
C s C1 C 2 C3 Cn

CONTOH SOAL
Tiga kapasitor masing-masing berkapasitas 2 µF, 3 µF, dan 4 µF disusun seri, kemudian diberi sumber
listrik 13 volt. Tentukan potensial listrik masing-masing kapasitor!
Penyelesaian:
Diketahui: C1 = 2 F ; C2 = 3 F ;C3 = 4 F
V = 13 volt
Ditanya: a. V1 = ... ? b. V2 = ... ? c. V3 = ... ?

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.7.2 RANGKAIAN PARALEL KAPASITOR


Kapasitor yang dirangkai paralel, apabila diberi tegangan V setiap kapasitor akann memperoleh tegangan
yang sama, yaitu V, sehingga pada rangkaian kapasitor paralel berlaku:
Vtotal = V1 = V2 = V3
qtotal = q1 + q2 + q3
Ctotal.Vtotal = C1.V1 + C2.V2 + C3.V3

CP = C1 + C 2 + C 3
Apabila terdapat n kapasitor, maka:
CP = C1 + C2 + C3 + ... + Cn
Gambar disamping memperlihatkan bentuk rangkaian pada kapasitor yang disusun paralel.

CONTOH SOAL

Empat buah kapasitor dirangkai seperti pada gambar. Jika beda potensialnya 12 V, tentukan:
a. kapasitas kapasitor penggantinya
b. beda potensial listrik pada masing-masing kapasitor!

Belajar untuk hidup


MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

2.8 ENERGI KAPASITOR

Muatan listrik menimbulkan potensial listrik dan untuk memindahkannya diperlukan usaha. Untuk
memberi muatan pada suatu kapasitor diperlukan usaha listrik, dan usaha listrik ini disimpan di dalam
kapasitor sebagai energi. Pemberian muatan dimulai dari nol sampai dengan q coulomb. Potensial keping
kapasitor juga berubah dari nol sampai dengan V secara linier. Maka beda potensial rata-ratanya adalah:
V +0
V=
2
q
+0
C 1q
=
2 2C
usaha, W=q.V

1 q 1 q2 1
W =q = dapat juga ditulis W = CV 2
2C 2 C 2
Contoh Soal :
Belajar untuk hidup
MODUL LISTRIK STATIS FISIKA CERIA

Belajar untuk hidup

Anda mungkin juga menyukai