Listrik Statis
Kelompok :9
NIM dan Nama Mahasiswa : Denny Liunardo 2014-041-062/12014001319
Bimo Satriotomo 2017-0451-0037/12017000111
Raymond Raphael 2017-0451-0037/12017000463
Jevon Hendra 2017-0451-0000/12017000
Materi Bahasan:
=Muatan titik :
gaya Coulomb, medan Listrik, potensial Listrik
=Muatan benda:
medan listrik sekitar muatan silindris dan bola,
potensial listrik sekitar muatan silindris dan bola
Gaya Coulomb
Gaya Coulomb menyatakan bahwa muatan listrik yang sejenis akan saling tolak
menolak sedangkan muatan listrik yang berbeda akan saling tarik menarik.
Jarak antara q1 dan q2 dinyatakan dalam r. Jika kedua buah uatan listrik memiliki
jenis muatan yang sama maka akan saling tolak menolak sebesar F sedangkan
jika muatan listrik jenisnya berbeda makan akan saling Tarik menarik sebesar F.
Rumus gaya coulomb didapat dari metode gauss dan diasumsikan bentuk muatan
listrik adalah bola maka:
q/o = E n dS
E = medan listrik
n = vektor normal satuan
dS = elemen luas dari permukaan gauss
o = permitivitas listrik pada ruangan hampa = 8.85 * 10^(-12) C/Nm
0 2 dan 0
selesaikan persamaan gauss di atas untuk permukaan gauss berupa bola (lebih
detail dipelajari dalam kalkulus vektor), sehingga diperoleh:
q/o = E (4r)
E = q/(4r o)
menurut Coulomb, gaya listrik pada muatan Q akibat medan listrik E adalah
F = QE
F = Qq/(4r o)
F = kQq/r
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan
dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya
Coulomb yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor dari masing-
masing gaya Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda bermuatan
tersebut. Misalnya untuk tiga buah muatan listrik.
Gaya Coulomb untuk tiga muatan titik
di mana :
Karena letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F
dihitung dengan :
Medan listrik
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan
listrik. Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi.
Gambar diatas adalah penggarambaran medan listrik berdasarkan sifatnya.
Muatan listrik yang berjenis positif akan memiliki medan listrik yang
menjauhkan diri dari pusatnya sedangkan dengan muatan listrik yang negatif
maka arah medan listriknya menuju ke pusat muatannya.
E = F/qo =k =k =
Jadi, medan lisrik itu adalah gaya per satuan muatan, dan medan listrik
merupakan besaran vektor.
Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauh
(keluar) dari muatan positif dan masuk muatan negatif. Garis-garis digambar
simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan. Jumlah garis yang
masuk/meninggalkan muatan sebanding dgn besar muatan. Kerapatan garis-garis
pada sebuah titik sebanding dengan besar medan listrik di titik itu. Gari-garis
gaya itu, tidak ada yang berpotongan. Garis-garis medan listrik di dekat tiap
muatan hampir radial. Garis-garis medan listrik yang sangat rapat di dekat setiap
muatan menunjukkan medan listrik yang kuat di sekitar daerah ini.
Jika medan listrik di suatu titik itu disebabkan oleh banyak muatan, maka kuat
medan listrik E adalah merupakan jumlah vektor medan oleh masing-masing
muatan itu.
E =E1 + E2 + E3 + . . . = Ei
E= +
E=
Potensial listrik
Sebuah elektron tidak mungkin dapat bergerak dengan sendirinya dari plat A ke
plat B. Secara alami elektron akan bergerak mendekati muatan + dan menjauhi
muatan -, jadi untuk menggerakkan dengan arah sebaliknya diperlukan suatu
usaha.
Pengertian dan Rumus Potensial Listrik serta Contoh Soal Potensial Listrik
Gambar: Elektron yang Bergerak dari A ke B
Pengertian dan Rumus Potensial Listrik serta Contoh Soal Potensial Listrik
Keterangan:
V = Potensial listrik ( Volt )
Q = Muatan listrik (C)
W = Usaha (J)
Potensial listrik sebesar 1 Volt antara dua titik jika diperlukan usaha 1 Joule untuk
memindahkan muatan 1 Coulumb antara dua titik tersebut.
Untuk menghitung besar kuat medan listrik yang timbul di sekitar konduktor,
terlebih dahulu diperhitungkan kuat medan yang dihasilkan oleh suatu muatan
garis. Misalkan suatu muatan sebesar Q terdistribusi secara merata di garis tipis
sepanjang 2a dengan titik tengahnya berada di titik pusat
dan
Secara simetri, resultan dari komponen Ez pada suatu titik di sumbu r nilainya
nol.
Maka, total medan E pada titik di sumbu r arahnya radial dan besarnya:
Persamaan ini menyatakan medan sebagai fungsi r pada suatu titik di sumbu r
untuk muatan garis sepanjang 2a dan kerapatan medan L yang uniform.
Kasus berikutnya adalah jika muatan garis pada diperpanjang sampai tak
terhingga ke arah positif dan negatif dari sumbu z. Jika pembilang dan penyebut
dibagi dengan a dan nilai tak berhingga disubstitusikan ke a, maka diperoleh
intensitas medan listrik akibat muatan garis yang panjangnya tak berhingga,
yaitu:
Beda potensial V21 antara dua titik pada jarak r2 dan r1 dari muatan garis tak
berhingga ini merupakan energi yang diperlukan per satuan muatan untuk
memindahkan sebuah muatan uji dari r2 menuju r1. Misalkan r2 > r1, maka beda
potensial ini merupakan integral garis Er dari r2 menuju r1. Potensial di r1 akan
lebih tinggi daripada potensial di r2, jika muatan garisnya positif. Maka:
Atau:
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2017/2018
Instruktur : Tahir Ursam
Selanjutnya, jika muatan terdistribusi secara merata di sepanjang silinder dengan radius
r1 seperti terlihat pada Gambar (misalkan pada konduktor silinder), maka medan listrik di
luar silinder diberikan oleh Persamaan untuk r2 > r1.
Beda potensial antara silinder dengan sebuah titik di luar silinder dapat dihitung
menggunakan Persamaan , dimana r2 > r1 dan L adalah muatan per satuan panjang
dari silinder. Di dalam silinder, potensialnya sama dengan potensial pada permukaan
(r = r1).
Untuk memperoleh persamaan yang menyatakan hubungan antara kuat medan listrik
dengan tegangan pada konduktor silinder, maka Persamaan dan (disubstitusikan.
Persamaan (2.18) menyatakan bahwa:
maka:
Misalkan titik uji berada pada jarak x dari pusat lingkaran, maka persamaan di atas
menjadi:
Persamaan inilah yang akan digunakan untuk menghitung kuat medan listrik di
sekitar konduktor silinder.
Jika konduktor bola berongga diberi muatan, maka muatan itu tersebar merata di
permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tak ada muatan). Untuk menentukan kuat
medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di luar bola, kita dapat gunakan
hukum Gauss.
Untuk menentukan medan listrik di dalam bola dengan menggunakan hukum Gauss,
pertama-tama kita buat permukaan Gauss di dalam bola (r<R). Muatan yang
dilingkupi oleh permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada muatan
(q=0).
EA =
E=
Sekarang, kita buat permukaan II Gauss di luar bola (r > R). Muatan yang dilingkupi
oleh permukaan II ini sama dengan muatan bola q, seperti ditunjukkan pada Gambar
4.1.19. Kuat medan listrik di luar bola, yaitu:
EA =
E=
Potensial listrik disekitar atau di dalam bola konduktor bermuatan dapat ditentukan
dengan cara menganggap muatan bola berada di pusat bola. Selanjutnya, potensial
listrik di titik-titik pada suatu bola bermuatan, seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah dapat ditentukan melalui persamaan potensial listrik, yaitu :
VA = k . q / R ; VB = k . q / R ; VC = k . q / r
Dari persamaan-persamaan di atas dapat menimbulkan bahwa potensial listrik di
dalam bola sama dengan dipermukaan bola, sehingga:
VA = VB k . q / R untuk r R VC = k . q / r untuk r > R
Kapasitor Bola Konduktor Kapasitor bola adalah kapasitor yang berbentuk bola
berongga dengan jarijari tertentu.Perhitungan kapasitansi :
a. Beda potensial pada bola
V=K
c. Kapasitor Tabung Kapasitor tabung atau silnder terdiri dari dua silinder
konduktor berbeda jari-jari yang mengapit bahan dielektrik diantaranya.
Dengan demikian :