Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2017/2018
Instruktur : P. Tahir Ursam

Topik Bahasan : V. GGL Induksi


Kelompok :9
NIM dan Nama Mahasiswa : Denny Liunardo 2014-041-062 / 12014001319
Bimo Satriotomo 2017-0451-0009 / 12017000111
Raymond Raphael 2017-0451-0037 / 12017000463
Jevon Hendra 2017-0451-0069 / 12017001760
Materi Bahasan:
GGL Induksi :
Hukum Lenz dan Hukum Faraday
Konduktor lurus bergerak dalam medan maknit
Kumparan berputar dalam medan maknit
Prinsip Trafo dan koil

Hukum Lenz dan Hukum Faraday


Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday. Gaya
gerak listrik induksi adalah timbul nya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks magnetik yang berubah-ubah. Bunyi hukum Faraday tentang
induksi: Gaya gerak listrik (GGL) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop
penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh
loop penghantar tersebut. Secara matematis, hukum Faraday dapat ditulis dengan:

= GGL induksi (Volt)


N= jumlah lilitan kumparan
= perubahan fluks magnetik (Weber)
t = selang waktu (Sekon)

Dengan memasukkan rumus fluks magnetik, besarnya GGL induksi dapat ditulis juga
dengan:

Hukum Lenz menjelaskan mengenai arah arus induksi, dan hukum Lenz tersebut
berlaku hanya kepada rangkaian pengantar yang tertutup. Perubahan fluks magnetik akan
menginduksi GGL yang menimbulkan arus di dalam kumparan. Dan arus induksi ini
membangkitkan medan magnetnya sendiri. Bunyi hukum Lenz adalah: Jika GGL
induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasilkan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang menentang
perubahan medan magnetik.
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2017/2018
Instruktur : P. Tahir Ursam

Hukum Lenz dapat diilustrasikan melalui gambar berikut:

Konduktor lurus bergerak dalam medan magnet


GGL induksi juga terjadi pada konduktor yang bergerak seperti gambar berikut.
Anggap terdapat medan magnet B tegak lurus permukaan yang dibatasi oleh konduktor
berbentuk U. Pada konduktor dipasang konduktor lain yang dapat bergerak.
Jika batang konduktor digerakkan dengan
kecepatan v, maka selama waktu t akan
menempuh jarak x = v.t. Luas kumparan
akan bertambah sebesar A = l.x = l.v.t.
GGL induksi yang terbentuk adalah:

( sudut antara fluks dengan posisi konduktor)

Kumparan berputar dalam medan magnet

Pada saat kumparan berputar, kumparan


memotong garis gaya magnet. Jika kumparan
memotong garis gaya magnet, arus induksi akan
timbul pada kumparan tersebut. Prinsip ini
digunakan pada generator listrik dan motor
listrik.
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2017/2018
Instruktur : P. Tahir Ursam

Prinsip Trafo (Transformator)


Transformator pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi
yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan kawat terisolasi ini dililitkan
pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik
disekitarnya. Besar nya medan magnet tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik
yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya.
Perubahan fluks magnetik yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan
menginduksi GGL dalam kumparan kedua (sekunder) sehingga akan terjadi pelimpahan
daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah
pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih
tinggi maupun sebaliknya. Sedangkan Inti besi pada Transformator adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaannya untuk mempermudah jalannya fluks magnetik yang ditimbulkan oleh arus
listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

Jika jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari jumlah lilitan primer, tegangan yang
dihasilkan di output akan lebih besar dari tegangan di input. Transformator ini disebut
dengan Transformator Step Up. Tetapi jika jumlah lilitan sekunder lebih sedikit dari
jumlah lilitan primer, maka tegangan yang dihasilkan di output akan lebih kecil dari
tegangan di input. Transformator ini disebut dengan Transformator Step Down. Rumus
dari Transformator adalah sebagai berikut:

Prinsip
Koil
Koil
pengapian (ignition
coil) berfungsi
untuk
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2017/2018
Instruktur : P. Tahir Ursam

menaikkan tegangan baterai (12 volt) menjadi sumber tegangan tinggi 10 kilo volt atau
lebih yang dibutuhkan untuk menghasilkan loncatan bunga api pada busi. Tegangan yang
dihasilkan harus tinggi karena untuk menghasilkan percikan listrik harus melompati celah
udara antara dua elektroda busi, sedangkan udara adalah isolator sehingga dibutuhkan
tegangan listrik yang tinggi agar listrik dapat meloncati celah udara tersebut sehingga
terbentuk percikan bunga api pada busi. Koil pengapian terdapat dua kumparan yaitu
kumparan primer dan kumparan sekunder yang digulung pada inti besi. Kumparan-
kumpuran tersebut terbuat dari baja silikon tipis dan bertugas menaikkan tegangan rendah
dari baterai (12 volt) menjadi tegangan tinggi (10 kV atau lebih) melalui proses induksi
elektromagnetik.

Medan magnet dibangkitkan ketika ada arus yang


mengalir pada kumparan primer. Garis gaya magnet yang
ditimbulkan pada inti besin berlawanan arah dengan garis gaya
manget pada kumparan primer. Arus yang mengalir di
rangkaian primer tidak dapat langsung mencapai maksimum,
karena ada perlawanan oleh induksi diri di kumparan primer.
Sehingga membutuhkan jeda agar tercapai arus yang
maksimum.

Jika ada arus yang mengalir pada kumparan primer lalu


arus tersebut diputuskan secara tiba-tiba (platina membuka)
maka akan dihasilkan tegangan tinggi secara induksi sendiri
pada kumparan primer sebesar 300 sampai dengan 400 volt
dengan arah arus yang searah arus yang mengalir sebelumnya.
Arus ini lalu disimpan sementara pada kondensor. Jika platina
menutup lagi maka listrik yang ada pada kondensor tadi
diteruskan ke rangkaian sehingga arus primer menjadi penuh.

Karena kumparan sekunder terletak dalam satu garis


atau pada satu inti besi dengan kumparan primer,
maka ketika arus pada kumparan primer
diputuskan akan dihasilkan tegangan yang tinggi
(10 kv atau lebih) pada kumparan sekunder berupa
induksi, dengan arah yang berlawanan garis gaya
magnet di kumparan primer.
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Mata kuliah : FISIKA
Semester : Gasal 2017/2018
Instruktur : P. Tahir Ursam

Koil pengapian dapat menghasilkan atau


membangkitkan tegangan tinggi jika arus primer
diputuskan secara tiba-tiba dengan jalan membuka
kontak platina. Besarnya arus yang mengalir pada
kumparan primer tidak bisa langsung maksimum ketika
platina terhubung (menutup), hal ini karena arus tidak
langsung mengalir menuju kumparan primer. Dengan
adanya tahanan pada kumparan primer mengakibatkan
terjadinya perubahan gaya magnet yang terjadi secara
bertahap. Lalu tegangan tinggi pada kumparan sekunder terjadi dalam waktu yang
singkat. Dan besarnya tegangan yang ada di kumparan sekunder ini ditentukan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Banyaknya jumah garis gaya magnet, semakin banyak jumah garis gaya magnet
yang terbentuk pada kumparan, maka semakin besar pula tegangan yang
dihasilkan melalui induksi.
2. Banyaknya kumparan, semakin banyak jumlah lilitan yang ada pada kumparan,
maka semakin tinggi tegangan yang dihasilkan.
3. Perubahan garis gaya magnet, semakin cepat berubahnya garis gaya magnet pada
kumparan, maka semakin tinggi tegangan yang dihasilkan pada kumparan
sekunder.

Anda mungkin juga menyukai