Anda di halaman 1dari 10

MS-1

TURBIN PELTON

LAPORAN PRAKTIKUM
TME-344 Praktikum Konversi Energi dan Energi Terbarukan

Nama : Eliata Dumar Ginting


NIM : 2012-041-078
Kelompok : ME-2
Tanggal Praktikum : 14 Febuari 2017
Asisten : Pryawirata

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI DAN ENERGI


TERBARUKAN
PRODI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2017
I. TUJUAN
Mempelajari desain dan fungsi dari turbin pelton
Menentukan torsi,daya dan efisiensi yang dihasilkan turbin pelton

II. TEORI DASAR


Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip
kerjanya memanfaatkan energi potensial air menjadi energi listrik tenaga
air (hydropower). Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya
fluida dari air menjadi daya poros untuk digunakan memutar generator
listrik. Air yang berada pada bak penampung dihisap oleh pompa dimana
pompa berfungsi untuk menghisap dan memompa air untuk dialirkan ke
sudu turbin. Namun aliran air tidak langsung mengarah ke sudu turbin
melainkan harus melewati pipa-pipa saluran yang telah diberi katup buka
tutup sehingga laju aliran air dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
Kemudian katup-katup tersebut terhubung dengan saluran nozel dimana
nozel berfungsi sebagai pemancar air yang dipancarkan langsung ke arah
sudu turbin sehingga sudu turbin berputar. Pada sudu-sudu turbin, energi
aliran air diubah menjadi energi mekanik yaitu putaran roda turbin.
Apabila roda turbin dihubungkan dengan poros generator listik, maka
energi mekanik putaran roda turbin diubah menjadi energi listrik pada
generator. Kemudian air yang telah digunakan untuk memutar sudu turbin
jatuh kedalam bak penampung untuk kembali ke tahap awal maka
terjadilah sirkulasi.
Energi potensial air disemprotkan oleh nozel ke sudu untuk dirubah
menjadi energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros generator.
Nozel merupakan mekanisme pancaran yang berbentuk melengkung yang
mengarahkan air sesuai dengan arah aliran yang direncanakan dan
mengatur aliran air. Fungsi utama nozel adalah untuk mengubah tekanan
air menjadi suatu kecepatan aliran yang digunakan untuk memutar runner.
Bentuk nozel sangat mempengaruhi performa turbin. Perancangan sebuah
nozelturbin pelton dimulai dari menentukan ukuran runner dan sudu
dengan menggunakan data yang telah ada setelah itu melakukan
perhitungan diameter ujung nozel, kecepatan aliran air pada ujung nozel,
panjang ujungnozel. Bahan yang digunakan untuk nozel turbin pelton ini
adalah menggunakan paduan Aluminium. Dari tahap-tahap yang telah
direncanakan tersebut, maka didapatkan ukuran nozel untuk turbin air
pelton yang sesuai dengan yang diharapkan. Ukuran nozel yang sesuai
dapat memutar sudu lebih baik sehingga dapat meningkatkan efesiensi
turbin. Dengan meningkatkan efesiensi turbin maka dapat meningkatkan
energi yang dihasilkan sehingga turbin air mampu menghasilkan kerja
yang optimal dengan menggunakan energi yang minimal. Nozel
mempunyai beberapa fungsi yaitu mengarahkan pancaran air ke sudu
turbin, mengubah tekanan menjadi energi kinetik dan mengatur kapasitas
air yang masuk turbin. Sudu turbin merupakan sarana untuk merubah
energi air menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros sudu. Aliran air
yang diarahkan langsung menuju sudu-sudu melalui pengarah atau nozel
ini juga menghasilkan daya pada sirip. Selama sudu berputar, gaya bekerja
melalui suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam proses ini energi
ditransfer dari aliran air ke turbin.
Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai
tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah
sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan
sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar,
sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nozel. Dengan
demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan mangkok sudu lebih
kecil. Desain ini dibuat untuk mempermudah dalam proses perakitan
sehingga dapat diketahui langkah-langkah yang harus dilakukan.

III. PERALATAN PERCOBAAN


1. 1 Unit Turbin Pelton HM 150.19
2. Tachometer
3. Selang Penghubung
4. Basemodul

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


A. Pra-Percobaan
1. Posisikan Turbin Pelton sesuai dengan gambar 1.2
Gambar 1.2 Unit Turbin Pelton
2. Hubungkan selangan antara pompa dan saluran masuk turbin
pelton.
3. Buka nozzle needl sampai dalam posisi terbuka penuh.
4. Buka breaking device dengan memutar hand wheel.
5. Tutup main cock di jalur inlet dan hidupkan pompa. Kemudia
buka main cock secara perlahan sampai dengan kondisi terbuka
penuh.
6. Setelah selesai, tutup kembali main cock dan matikan pompa
B. Percobaan Utama
1. Pastikan main cock dalam kondisi tertutup.
2. Nyalakan pompa.
3. Atur nozzle supaya bukaan sejajar dengan bukaan nozzle sesuai
dengan gambar 1.3.

Gambar 1.3. Posisi Bukaan Nozzle (Gunt 2013)


4. Buka main cock. Atur supaya tekanan konstan menjadi 0,2 Bar.
5. Tambahkan beban pada alat pengereman sebesar 0,5 N dan
catat data yang diperoleh hingga beban akhir menjadi 5 N.

V. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Mengapa Turbin Pelton harus beroperasi dengan head air yang tinggi
(besar)?
Jawab: Hal ini dikarenakan agar air dapat memberikan tekanan yang
tinggi dan dimasukkan kedalam nozzle agar tekanan yang sudah tinggi
ditambah tinggikan lagi agar dapat memutar sudu-sudu ataupun runner
pada turbin pelton agar runner tersebut dapat berputar cepat dan
menghasilkan energy ataupun daya yang besar.
2. Dapatkah turbin beroperasi seperti pompa air apabila saluran buang
dari turbin pelton ditutup? Jelaskan jawaban anada?
Jawab : Tidak, karena jika lubang buangan ditutup maka air yang
disemprotkan kedalam rumah turbin tidak dapat terbuang dan akhirnya
memenuhi rumah turbin dan turbin pun tidak dapat lagi bekerja.
3. Hal apa sajakah yang diperlukan untuk meningkatan efisiensi dari
turbin pelton ini?
Jawab : Beberapa hal yang dapat meningkatkan efisiensi dari turbin
pelton adalah dengan meningkatkan tekanan air dengan mengubah atau
memaksimalkan kinerja dari nozzle pada turbin. Selain itu sudu-sudu
atau runner turbin luas penampangnya dimaksimalkan agar ketika air
yang disemprotkan oleh nozzle dapat ditampung seluruhnya yang
artinya tekanan dari nozzle bisa diterima seluruhnya oleh runner.
Ketinggian air juga sangat berpengaruh teerhadap efisiensi dari turbin
pelton dimana semakin tinggi airnya maka energy potensial yang
dihasilkanpun akan semakin besar yang menyebabkan daya keluaran
dari turbin pelton semakin besar dan akhirnya efisiensi yang
dihasilkanpun akan semakin besar pula.

VI. LEMBAR DATA,PERHITUNGAN DAN ANALISIS

VI. 1 Lembar Data


VI.2 Perhitungan

Perhitungan yang dilakukan menggunakan data ke-3 dimana n = 655,9


Rpm dan F = 1,5 N

1. Torsi pada poros


D
=F
2
0,05
=1,5 =0,0375 Nm
2
2. Daya pada batang
n
out = .2. .
60

out =( 0,0375 ) . ( 3,14 ) . ( 655,9


60 )
=2,574 W

3. Daya hydraulic
V . p . 105
hyd =
1000.60
( 31,6 ) . ( 0,2 ) .105
hyd = =10,533 W
(1000 ) . ( 60 )
4. Efisiensi turbin pelton

= out 100
hyd
2,754
= 100 =24,441
10,533

VI.3 Analisis

Pada praktikum ini praktikan mempelajari bagaimana sistem kerja


dari turbin pelton dan seberapa besar efisiensi yang dihasilkan dari turbin
pelton dengan menggunakan nozzle dan diameter runner yang sudah
ditentukan. Pada praktikum ini didapati bahwa untuk menghasilkan torsi
yang besar untuk menggerakkan runner yang diberikan pembebanan tidak
dibutukannya putaran yang tinggi dari pulley, hal ini dikarenakan dimana
torsi berbanding terbalik dengan rpm dimana semakin besar torsi yang
dihasilkan atau diberikan maka rpm yang dihasilkan akan semakin kecil
dan sebaliknya.
Pada saat praktikum tekanan yang diberikan adalah konstan yaitu
sebessar 0,2 bar maka dari itu daya hidraulik yang dihasilkan pun konstan
walaupun pembebanan yang diberikan berbeda-beda. Sedangkan daya
keluaran yang dihasilkan tidak konstan hal ini diperanguhi oleh torsi yang
diberikan dimana semakin besar torsi yang diberikan atau dihasilkan maka
daya keluaran dari turbin pelton juga akan semakin besar dan sebaliknya
jika torsi yang diberikan kecil maka daya keluaran dari turbin pelton juga
akan semkin kecil.

VII. SIMPULAN
1. Mengetahui fungsi dan sistem kerja dari turbin pelton.
2. Diameter runner dan tekanan yang dihasilkan dari nozzle
mempengaruhi daya yang dihasilkan dari turbin pelton.
3. Torsi berbanding lurus dengan daya dimana semakin besar torsi yang
diberikan maka daya yang dihasilkan juga akan semakin besar dan
sebaliknya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


[1] Robert D. Blevins, Applied Fluid Dynamics Handbook, 1984 Yunus. A.
Cengel. Thermodinamics : An engineering. Apprach 4-ed. Mc-Graw Hill.
New York. 2002 Dietzel, Fritz. Turbin, Pompa dan Kompresor. 1980.
Erlangga. Jakarta.

IX. LAMPIRAN

Gambar 1. Nozzle Turbin Pelton


Gambar 2. Runner Turbin Pelton

Gambar 3. Rangkaian Turbin Pelton

Anda mungkin juga menyukai