Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TEKNIK MAGANG KAMPUS MERDEKA

ANALISIS TURBIN AIR PLTA MUSI

(Konsentrasi Mata Kuliah Mesin Konversi Energi TMK-313)

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan mata Mesin


Konversi Energi (TMK-313) pada program MBKM PLTA MUSI

Disusun Oleh :

WIKI MITRA
G1C021001

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2023

BAB I
PENDAHULUAN

1
1.1 Latar Belakang

Ketersediaan energi listrik sudah merupakan keharusan bagi keberlanjutan


pembangunan setiap negara. Energi listrik adalah merupakan kebutuhan primer dan
telah hampir menyamai tingkat kebutuhan terhadap sandang, pangan dan papan.
Karenanya setiap negara berlomba untuk membangun pembangkit tenaga listrik
yang bersesuaian dengan kondisi geografis dan sumber daya alam yang tersedia.
Indonesia sebagai negara yang berada pada garis khatulistiwa yang beriklim tropis
memiliki cadangan hutan yang berlimpah yang menyediakan mata air/sumber air
yang membentuk danau, dan sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun. Air yang
mengalir tersebut merupakan sumber energi yang salah satu manfaatnya untuk
memutar turbin air untuk menghasilkan tenaga listrik.

Turbin air merupakan salah satu komponen penting pada instalasi pembangkit
listrik tenaga air (PLTA). Turbin air adalah mesin konversi energi yang mengubah
energi mekanik menjadi energi Listrik .[1]

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian laporan Teknik turbin air pada UL PLTA Musi ini
dapat dilihat sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu turbin air pada PLTA
2. Mengetahui bagaimana prinsip kerja Turbin pada PLTA musi
3. Mengetaui efisiensi unjuk kerja dari turbin air pada PLTA musi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Turbin Air

Turbin air yaitu suatu mesin yang dipergunakan untuk mengambil tenaga air
untuk diubah menjadi tenaga listrik, jadi berfungsi untuk mengubah tenaga air
menjadi tenaga mekanis, sedangkan tenaga mekanis ini diubah menjadi tenaga
listrik oleh generator.

Turbin adalah mesin penggerak dimana energi fluida kerja dipergunakan


langsung untuk memutar sudu turbin. Bagian turbin yng bergerak dinamakan rotor
atau sudu turbin, sedangkan bagian yang tidak berputar dinamakan stator atau
rumah turbin. Secara umum, turbin adalah alat mekanika yang terdiri dari poros dan
sudu-sudu. Sudu tetap ataupun stationary blade, tidak ikut berputar bersama poros,
dan berfungsi mengarahkan aliran fluida. Sedangkan sudu putar atau rotary blade,
mengubah arah dan kecepatan aliran fluida sehingga timbul gaya yang memutar
poros. Air biasnya dianggap sebagai fluida yang tak kompresibel, yaitu fluida yang
secara virtual massa jenisnya tidak berubah dengan tekanan.[2]

2.2 Turbin Air Pada PLTA Musi

Pembangkit Listrik Tenaga Air Musi merupakan pembangkit listrik dengan


tipe run of the river, yang berjenis turbine francis vertikal, yang berjumlah 3 unit.
dengan gedung pembangkit berada 400 m di bawah tanah yang memanfaatkan
aliran Sungai Musi. Daya terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW), akan mampu
membangkitkan energi listrik sebesar 1,140 GWh/tahun dan merupakan PLTA besar
pertama yang dibangun di provinsi Bengkulu.[3] Berikut spesifikasi turbin pada
PLTA Musi dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin


Data Keterangan

Type Francis-
TURBINE

3
Serial No MB9-146

Rated Head 396.0 m

Rated Output 73.5 MW

Rated Speed 500 RPM

Year of Commissioning 2005

2.2.1 Bagian-Bagian Turbin


Turbine memiliki beberapa bagian, yang memiliki fungsinya masing –
masing. Dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagian Bagian Turbin

(Sumber: Type equation here.Mochandik)

1. Runner (sudu gerak)

Runner merupakan bagian turbin perancis yang dapat berputar, terdiri dari
poros dan sudu turbin yang berfungsi mengubah energi kinetic menjadi energi
mekanik.

2. Spiral Case

Spiral case merupakan saluran meneyerupai rumah siput dengan


penampang melintang lingkaran. Spiral case berfungsi untuk menampung
fluida yang keluar dari guide vane dan memaksimalkan energi tekanan.

4
3. Turbine shaft (poros)

Turbine shaft adalah bagian turbine yang berputar dan berfungsi untuk
meneruskan tenaga bersama dengan putaran dari runner ke generator.

4. Guide vane

Guide vane merupakan pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas
dari casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum
menuju runner.

5. Stay vane

Stay vane berfungsi membagi dan mengarahkan aliran air yang masuk
spiral case sehingga dapat memutar runner secara optimal.

6. Draft Tube

Draft Tube merupakan pipa pengeluaran (outlate). Turbine berbentk corong


membesar di sisi ujung. Draft tube menghubungkan antara outlet turbine ke
tailrace (saluran pembuangan).

7. Stay Ring

Stay Ring adalah komponen berbentuk cincin yang mengelilingi pelari


turbin, dan Gerbang Gawang adalah gerbang kecil yang ditempatkan di sekitar
Stay Ring. Tujuan dari Stay Ring adalah untuk membantu memandu dan
mendistribusikan aliran air secara merata di sekitar runner.

8. Servo Motor

Servo motor berfungsi mengatur aliran air yang masuk ke sudu-sudu runner.

2.2.2 Prinsip Kerja Turbin Francis


Turbin francis termasuk salah satu turbin reaksi, artinya fluida yang bekerja
mengubah tekanan bersamaan dengan gerak dari turbin tersebut, yang
menghasilkan energi. Inletnya berbentuk spiral. Guide Vane membawa air secara
tangensia menuju runner. Aliran radial ini bekerja pada runner vanes,
menyebabkan runner berputar. Guide vane atau wicket gate dapat disesuaikan

5
untuk memberikan operasi turbin yang efisien untuk berbagai kondisi aliran air.
Air pertama kali memasuki volute, dimana sebuah celah yang berbentuk gelang
mengelilingi runner, dan aliran diantara guide vane, yang memberikan air pada
arah aliran yang optimum. Kemudian memasuki runner, yang secara total
bergabung, merubah momentum dari air, yang menghasilkan reaksi pada turbin.
Air mengalir secara radial menuju pusat. Runner dilengkapi dengan vane
berbentuk kurva yang akan ditabrak oleh air. Guide vane dibuat sedemikian rupa
sehingga sebagian energi dari air diubah menjadi gerakan berputar yang tidak akan
timbul fenomena aliran eddies dan aliran – aliran lain yang tidak diinginkan yang
dapat menyebabkan energi yang hilang. Guide vane dapat disesuaikan untuk
memberikan derajat adaptabilitas untuk bermacam-macam variasi pada kecepatan
aliran air dan beban dari turbin.

2.3 Parameter Perhitungan

2.3.1 Daya Hidrolik


Daya hidrolik adalah daya yang dihasilkan oleh air jatuh pada head tertentu
dengan debit tertentu. Berikut adalah persamaan daya hidrolik:

𝑃ℎ = 𝜌. 𝑔. 𝑄. 𝐻𝑒𝑓𝑓

Keterangan: 𝑃ℎ = Daya hidrolik (kW)

𝜌 = Massa jenis air (kg/𝑚3)

g = percepatan gravitasi (m/𝑠2)

Q = Debit air (𝑚3/𝑠)

𝐻𝑒𝑓𝑓 = Head efektif (m)

2.3.2 Daya Turbin


Daya turbin adalah daya yang dihasilkan oleh putaran turbin. Dalam hal ini
yang dipakai adalah persamaan daya turbin berdasarkan daya generator dan
efisiensi generator. Persamaan daya turbin dapat dilihat sebagai berikut:

𝑃𝑙
𝑃𝑡 =
ŋg

6
Keterangan = 𝑃𝑡 = Daya turbin (kW)

𝑃𝑙 = Daya generator (kW)

ŋg = efeisiensi generator (%)

2.3.3 Efisiensi Turbin


Efisiensi turbin adalah daya guna turbin yang dilihat dari perbandingan daya
turbin (daya output) dengan daya hidrolik (daya input) .[4] Persamaan efisiensi
turbin dapat dilihat sebagai berikut:

Pt
ŋ𝑡 = Ph ×100%

Keterangan: ŋ𝑡 = Efisiensi Turbin (%)

𝑃𝑡 = Daya turbin (kW)

𝑃ℎ = Daya hidrolik (kW)

7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Gambaran Umum Penelitian

Penelitian di lakukan pada turbin unit 1di power house PLTA Musi, penelitian
dilakukan sebagai syarat lulus matakuliah mesin konversi energi. Pembangkit listrik
yang digunakan dengan tipe run of river dengan daya maksimal yang dihasilkan
73.6 MW. Hasil dari penelitian yang didapatkan adalah bagaimana prinsip kerja dari
turbin dan berapa efisiensi yang dihasilkan mulai dari beban dasar 28 MW, 50 MW
Hingga beban maksimal 73.6 MW. Hasil penelitian yang dilakukan diliput dalam
suatu laporan.

3.2 Obyek/Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ini antara lain sebagai berikut :

1. Atk
Atk atau alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan dan mencatat
pertanyaan dan jawaban yang akan diajukan ke tim pemeliharaan mengenai
mesin yang sedang dilakukan perawatan.
2. Ponsel Genggam
Ponsel genggam digunakan untuk mengambil gambar dokumentasi kegiatan.
Ponsel juga berfungsi untuk merekam kegiatan yang sedang berlangsung
3. Alat Peindung Diri (APD)
Alat pelindung diri wajib digunakan pada area – area berbahaya. Alat
pelindung diri digunakan untuk melindungi diri dari resiko – resiko
kecelakaan kerja yang tidak di inginkan. Alat pelindung diri yang wajib
digunakan adalah sepatu safety dan helm safety.

3.3 Jalannya Penelitian

1. Tahapan Persiapan

8
Pada tahapan persiapan dilakukan beberapa kegiatan dapat dilihat sebagai
berikut:

• Menyiapkan alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan


• Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang berlaku di PLTA Musi saat
melakukan pengamatan

2. Tahapan pelaksanaan

Pada tahapan pelaksanaan dilakukan beberapa kegiatan dapat dilihat


sebagai berikut:

• Studi Literatur
Dengan cara mempelajari literatur literatur yang ada di perpustakaan PLTA
Musi dan juga buku-buku tentang turbin air dari internet

• Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan dengan cara peninjauan
langsung pada PLTA Musi, Kepahiang, Bengkulu untuk mengetahui secara
langsung turbin francis dan melakukan pengambilan data-data turbin

9
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Observasi

Hasil observasi yang didapatkan pada pengamatan turbin yang ada pada UL
PLTA Musi dapat dilihat sebagai berikut:

4.1.1 Data lapangan


Data lapangan hasil observasi dapat dilihat pada Tabe Berikut:
Data Lapangan Daya 28 MW Daya 50 MW Daya 70 MW

ρ (Massa jenis air) 998 kg/𝑚3 998 kg/𝑚3 998 kg/𝑚3

g (percepatan gravitasi) 9.8 m/𝑠2 9.8 m/𝑠2 9.8 m/𝑠2

A1 (Luas permukaan air


waduk)

10
3.266 3.266 3.266
A2 (luas permukaan air
draf tube)

0 𝑚3/𝑠 0 𝑚3/𝑠 0 𝑚3/𝑠


Q1 (Debit air waduk)

9.0 𝑚3/𝑠 15 𝑚3/𝑠 20 𝑚3/𝑠


Q2 (Debit air turbin)

0 N/𝑚3 0 N/𝑚3
P1 (Tekanan air waduk) 0 N/𝑚3

20 mwc 20 mwc
20 mwc (196127
P2 (Tekanan air di
(196127 (196127 kg/𝑐𝑚2)
draff tube)
kg/𝑐𝑚2)
kg/𝑐𝑚2)

Z1 (Elevasi air waduk) 579.17 579.17 579.17

𝐙𝟐 (Elevasi Turbin) 168 m 168 m 168 m

Head 396 m 396 m


396 m

4.1.2 Data Perhitungan


Data perhitungan yang didapatkan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Data hasil Daya 28 MW Daya 50 MW Daya 70 MW


perhitungan

34.417.227 W 57.665.458 W 77.460.768 W


Ph

28.571.428 W 51.020.408 W 71.428.571 W


Pt

81% 87% 93%


ŋ𝐭

11
4.2 Analisa

Analisa unjuk kerja efisiensi turbin francis terhadap beban yang digunakan
pada PLTA Musi dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Beban Terhadap Efisiensi


100%

95% 93%

90% 87%

85% 81%

80%

75%

70%
28 50 70

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwasannya beban untuk turbin sangat
berpengaruh terhadap efisiensi unjuk kerja turbin. Untuk beban 28 MW efisiensi
yang didapatkan 81%, beban 50 MW efisiensi yang didapatkan 87% dan beban
dengan 70 MW efisiensi yang didapatkan 93%. Penyebab beban yang digunakan
berbeda dikarenakan faktor debit dan bukaan guide vane, jika beban dan bukaan
guide vane tidak sesuai maka akan menyebabkan kavitasi. Bukan guide vane untuk
beban 28 MW yaitu 44%, beban 50 MW bukaan guide vane yaitu 66%, dan beban
70 MW bukaan guide vane yaitu 87%.

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam laporan Teknik turbin pada mesin konversi energi di


PLTA Musi ini adalah sebagai berikut:

1. Pada PLTA Musi Turbin dengan tipe run of river yang berjenis turbin francis
vertical, yang berjumlah 3 unit. Gedung pembangkit berada 400 m dibawah
tanah dan daya yang terpasang sebesar 3 x 70 MW (210 MW)
2. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi
mekanis.
3. Pada beban 28 MW efisiensi yang didapatkan 81%, beban 50 MW efisiensi
yang didapatkan 87% dan beban dengan 70MW efisiensi yang didapatkan
93%.

5.2 Saran

Pada pelaksanaan penelitian ini hendaknya mahasiswa dapat lebih aktif


terlibat dalam proses pengoperasian Turbin di PLTA Musi, sehingga dapat lebih
memahami tentang kinerja, system kerja, dan proses pengoperasian untuk bekal
bahan penelitian setelah selesai melaksanakan program magang.

13
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aditya Ferdianto, “KAJIAN ANALISIS EFISIENSI KESELURUHAN
TURBIN AIR FRANCIS PADA TAHUN 2011 DI PLTA Ir. H DJUANDA”.
Hal : 1

[2] Gibran, Syahril Gultom, Zulkifli Lubis, Pramio G. Sembiring, “Rancang Bangun
Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Yang Menggunakan
Sudu Diameter 46 Cm Pada 3 Variasi Jarak Antara Sudu Dan Saluran Keluar”,
Jurnal Dinamis, Volume.5, No.2 Juni 2017.

[3]Wikipedia Bahasa Indonesia, “Pembangkit Listrik Tenaga Air Musi”


https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_Musi, 11
Oktober 2023

[4]M.Z. Arifin, “ Analisa Unjuk Kerja Dan tingkat Kavitasi pada Turbin Francis Di
PT PJB Unit Pembangkitan Brantas UNIT PLTA Sutami,” pp. 8-14 2017.

14

Anda mungkin juga menyukai