Anda di halaman 1dari 33

NAMA DOSEN

ANDRIAN FIRDAUS YUSUF A.Q, ST.,MT

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA
TAHUN 2022
TUGAS 1 KELOMPOK 1
RESUME FISIKA DASAR 2
BAB 18
ANGGOTA KELOMPOK 1:

21230004 Nurul Taqwa


21230013 Rahadian Akmal Rahman
21230014 Muhammad Akbar Suray Pradana
21230024 Muhammad Akmalunni’am
21230027 Yuwanda Hari Pramana
BAB 18
Medan Listrik I :
Distribusi Muatan Diskrit
18-1 Muatan Listrik

Mari kita mulai dengan suatu percobaan sederhana


yang melibatkan gava tank menarik muatan. Andaikan
kita menggosok suatu batang plastik dengan bulu
binatang dan menggantungkan batang tersebut dengan
seutas tali sehingga dapat berputar bebas. Jika kita
dekatkan batang ini dengan batang plastik kedua yang
juga telah digosok dengan bulu binatang, terlihat
bahwa kedua batang saling tolakmenolak.
Contoh 18-1
▪ Sebuah uang tembaga (Cu) mempunyai massa 3 gram. Nomor atom dari
tembaga adalah Z = 29 dan nomor massanya 63,5 g/mol. Berapa jumlah
muatan total elektron-elektron yang ada di dalam uang tembaga tersebut?
▪ Mula-mula kita harus menentukan jumlah atom di dalam 3 gram tembaga.
Karena 1 mol tembaga mengandung atom sejumlah bilangan Avogadro dan
mempunyai massa 63,5 gram, maka jumlah atom dalam 3 g lembaga
adalah

Setiap atom mengandung 2 = 29 elektron, jadi jur muatan total Q adalah


Q = (29 elektron/atom) elektron)
18-2 Konduktor dan Isolator serta
Pemberian Muatan Melalui Induksi

Pada beberapa material, seperti tembaga


dan logam-logam lainnya, jumlah
elektron dapat bergerak bebas di dalam
material tersebut. Material seperti ini
disebut konduktor. Pada material lain,
seperti hayu atau gelas, semua elektron
terikat kuat pada atom-atomnya
Contoh 18-2
▪ Dua muatan titik masing-masing sebesar 0.05 dipisahkan pada jarak 10 cm. Carilah (a)
besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya dan (b) Jumlah satuan
muatan dasar pada masing-masing muatan.

▪ Dari hukum Coulomb, besarnya gaya adalah

▪ Jumlah elektron yang diperlukan untuk menghasilkan muatan sebesar 0,05 diperoleh dari:

▪ Muatan dengan ukuran seperti ini tidak menunjukkan muatan yang terkuantisasi (diskrit).
Satu juta elektron dapat ditambahkan atau dikurangkan dari muatan ini tanpa terdeteksi
oleh peralatan biasa
18-3 Hukum Coulomb
▪ Gaya yang dilakukan oleh satu muatan terhadap muatan lain telah
dipelajari oleh Charles Coulomb (1736-1806) dengan menggunakan
timbangan puntir hasil penemuannya. Peralatan eksperimen
Coulomb pada dasarnya sama dengan yang digunakan pada
percobaan Cavendish (Bab 10), tetapi dengan massa yang digantikan
dengan bola kecil bermuatan. Besarnya gaya tarik-menarik atau
tolak menolak elektrostatis dari bola-bola kecil yang bermuatan
akibat hasil gesekan, jauh lebih besar dibandingkan gaya tarik
gravitasinya Sebagai contoh, mula-mula muatan pada setiap bola
sebesar . besarnya muatan tersebut dapat dikurangi menjadi ,
dengan cara membumikan salah satu bola tersebut agar muatannya
terlepas dan kemudian kedua bola dikontakkan kembali. Hasil dari
percobaan-percobaan Coulomb dan hal-hal lain menyangkut gaya
yang dilakukan suatu muatan titik terhadap muatan titik lainnya
dinyatakan dalam Hukum Coulomb.
Contoh 18-3
▪ Hitung perbandingan gaya listrik terhadap gaya gravitasi yang dilakukan satu proton pada proton
yang lain. Karena setiap proton mempunyai muatan +e, gaya listriknya adalah tolak-menolak dan
besarnya:

▪ Gaya gravitasi yang diberikan oleh hukum gravitasi Newton adalah tarik-menarik dan mempunyai
harga:

▪ Di mana , adalah massa proton. Perbandingan antara kedua gaya ini tidak bergantung pada jarak
pisah r.

▪ Dengan memasukan harga kita peroleh


18-4 Medan Listrik

▪ Untuk menghindari permasalahan gaya


pada suatu jarak, diperkenalkanlah
konsep medan listrik E. Suatu muatan
menghasilkan medan listrik E di mana
saja di dalam ruang, dan medan ini
melakukan gaya pada muatan yang lain
yang berada pada suatu jarak tertentu
ketimbang melakukan gaya pada muatan
itu sendiri.
Contoh 18-4
▪ Tiga muatan titik terletak pada sumbu x; , = 25 nC yang terletak pada titik asal, = - 10 nC berada pada x =
2 m, dan berada pada x = 3,5 m (Gambar 18-9). Carilah gaya total pada akibat dan .

▪ Gaya pada akibat yang berada pada jarak 3,5 m, dinyatakan dengan

 di mana kita telah menggunakan i untuk menyatakan vektor satuan dari muatan , yang mengarah
sepanjang sumbu x. Gaya pada , akibat , yang berada 1,5 m jauhnya adalah:

▪ Gaya total pada muatan akibat muatan-muatan , dan , adalah


18-5 Garis-garis Medan Listrik

▪ Medan listrik dapat digambarkan dengan


cara menggambarkan garis-garis yang
menunjukkan arah medan pada setiap titik.
Vektor medan E menyinggung garis pada setiap
titik dan menunjukkan arah medan listrik
pada titik tersebut. Garis-garis medan
listrik juga disebut garis-garis gaya karena
garis-garis tersebut menunjukkan arah dari
gaya yang dilakukan pada suatu muatan uji
positif.
BAB 19
Distribusi Muatan Kontinu
19-1 Perhitungan Medan Listrik
Berdasarkan Hukum Coulomb

▪ Pada Gambar 19-1, kita telah memilih sebuah elemen muatan dq = p


dV yang sedemikian kecil sehingga dapat dianggap sebagai muatan
titik. Medan listrik dE di titik medan P yang diakibatkan oleh elemen
muatan ini dinyatakan oleh hukum Coulomb:
Contoh 19-1

▪ Sebuah muatan garis tak hingga


dengan densitas muatan linier λ = 0,6
terletak pada sumbu , dan sebuah
muatan titik terletak pada sumbu y di
y = 3 m seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 19-4. Carilah medan listrik di
titik P pada sumbu x di x = 4 m.
Medan listtrik akibat muatan titiknya, yang terletak sejauh
adalah

 
di mana adalah vector satuan yang menunjukkan arah dari q menuju titik memdan P. medan membentuk
sudut terhadap sumbu x seperti yang ditunjukkan pada gambar. Komponen x dan y dari ini adalah

dan
Medan listrik total di P memiliki komponen x dan y yang di nyatakan oleh

dan

Jadi, medan listrik totalnya akan memiliki besar

Arahnya akan membentuk sudut dibawah sumbu x yang dinyatakan oleh


19-2 Hukum Gauss

▪ Medan listrik yang dibangkitkan dari


beberapa distribusi muatan simetris, seperti
cangkang muatan berbentuk bola dan garis
gaya muatan takhingga, dapat dengan mudah
dihitung oleh hukum Gauss. Pada pasal ini,
kami memberikan argumen penguat untuk hukum
Gauss dengan membahasnya menurut sifat-sifat
garis gaya medan listrik. Sebuah penurunan
hukum Gauss yang teliti diberikan dalam
pasal 19-5.
19-3 Perhitungan Medan Listrik dengan
Menggunakan Hukum Gauss

▪ Kita dapat dengan mudah menelaah fluks


listrik yang melewati permukaan ini dan
menggunakan hukum Gauss untuk menghubungkan
medan listrik terhadap muatan di dalam
permukaan tersebut. Permukaan yang biasa
dipakai untuk menghitung medan listrik
menurut hukum Gauss ini disebut permukaan
gauss. Pada bagian ini, kita akan
menggunakan metoda ini untuk menghitung
medan listrik akibat sejumlah distribusi
muatan yang simetris.
19-4 Muatan dan Medan pada Permukaan
Konduktor

▪ Pada permukaan yang membawa densitas muatan


permukaan , komponen dari medan listrik yang
tegak lurus terhadap permukaan ini
diskontinu sebesar :
19-5 Penjabaran Matematis Hukum Gauss
(Pilihan)

▪ Dalam keadaan kesetimbangan elektrostatis,


muatan listrik total pada suatu konduktor
berada pada permukaan konduktor tersebut.
Medan listrik tepat di luar permukaan
konduktor ini tegak lurus terhadap
permukaannya dan memiliki di mana adalah
densitas muatan permukaan lokal di titik
pada konduktor tersebut.
BAB 20
Potensial Listrik
BAB 20
Potensial Listrik
▪ Dalam pelajaran mekanika, kita mendapatkan bahwa konsep energy
potensial sangat berguna. Ketika kita mengangkat suatu benda dengan
massa m setinggi h dekat permukaan bumi, kerja yang kita lakukan
menjadi energy potensial mgh dari suatu sistem massa bumi. Jika kita
kemudian menjatuhkan benda tersebut, energy potensial ini diubah
menjadi energy kinetik. Gaya listrik antara dua muatan adalah searah
sepanjang garis muatan-muatan dan berbanding terbalik terhadap
kuadrat jaraknya, sama dengan gaya gravitasi antara dua massa.
Seperti gaya gravitasi, gaya listrik adalah konservatif. Sehingga ada
hubungan fungsi energy potensial dengan gaya listrik. Seperti yang
akan kita lihat, energy potensial partikel dalam suatu medan listrik
sebanding dengan muatannya.
20.1Potensial Listrik dan Beda
Potensial

▪ Secara umum, ketika gaya konservatif F


bekerja pada sebuah partikel yang mengalami
perpindahan perubahan dalam fungsi energy
potensial didefinisikan dengan (Pers 6-17).
▪ (Pers 6-17).
Contoh 20.1
Medan listrik menunjuk pada arah x positif dan mempunyai besar konstan 10 N/C = 10 V/m.
Tentukan potensial sebagai fungsi x , anggap bahwa V = 0 pada x = 0.
Vektor medan listrik diberikan dengan E = (10 N/C)i = (10 V/m)i. Untuk suatu perpindahan sembarang dl,
perubahan potensial diberikan oleh (Pers 20-3a).
(Pers 20-3a)

dV= -E . dl= -10Vmi . dx i+dy j+dz k


= -10Vmdx
Dengan integrasi dari titik x1 ke x2, kita dapatkan beda potensial Vx2-V(x1)
Vx2-Vx1= x1x2dV= x1x2 -10Vmdx
= -10Vmx2- x1=10Vmx1-x2
Karena diketahui bahwa potensial nol pada x = 0, kita mempunyai Vx1 = 0 pada x1= 0. Maka potensial
pada x2 relatif terhadap V = 0 pada x = 0 diberikan oleh
Vx2-0=(10Vm)(0-x2)
atau
V(x2) = -(10Vm)x2
Pada titik sembarang x, potensial adalah
V(x2)=-(10Vm)x
Jadi potensial nol pada x = 0 dan berkurang 10 V/m dalam arah x.
20.2Potensial oleh Sistem Muatan Titik

▪ Potensial listrik oleh muatan titik q di pusat dapat


dihitung dari medan listrik, yang diberikan oleh

▪ Jika muatan uji pada jarak r diberikan suatu perpindahan


perubahan energy potensialnya dan perubahan potensial
listrik adalah

▪ Dengan integrase kita dapatkan

▪ Di mana adalah konstanta integral.


Contoh 20.2
▪ Proton dengan massa kg dan muatan C diletakkan dalam
medan listrik yang serba sama dan dilepaskan dari
keadaan bebas. Setelah berjalan 4 cm, berapa kecepatan
gerakannya?
▪ Saat proton melintasi garis medan listrik, energi
potensialnya berkurang dan energi kinetiknya bertambah
dengan jumlah yang sama. Menurut persamaan 20-3,
perubahan dalam potensial listrik untuk adalah


Perubahan energi potensial proton adalah hasil perkalian
muatan dengan perubahan potensialnya
∆U=q ∆V=1,6 . 10-19 C-0,20 V=-3,2 . 10-20 J
Dengan kekekalan energi, kehilangan energi potensial sama
dengan penguatan dalam energi kinetik. Karena proton mulai
dari keadaan bebas, penguatan energy kinetiknya ½ mv2, di
mana v adalah kecepatannya setelah perjalanan 4cm. Sehingga
kita mempunyai
∆K+ ∆U=0
∆K= -∆U=-3,2 . 10-20 J
12mv2=3,2 . 10-20 J
v2=23,2 . 10-20J1,67 . 10-27kg=3,83 . 107 J/kg
20.3Energi Potensial Elektrostatik

▪ Jika kita memiliki muatan titik potensial pada jarak sejauh dinyatakan dengan

▪ Kerja yang diperlukan membawa muatan uji kedua dari jarak sejauh tak hingga ke jarak
adalah
.

▪ Untuk membawa muatan ketiga, kerja yang harus dilakukan melawan medan listrik yang
dihasilkan oleh kedua muatan dan . Kerja yang diperlukan untuk membawa muatan ketiga
menuju jarak dan dan dari adalah

▪ .Maka total kerja yang diperlukan untuk memasang tiga muatan adalah
20.4Penghitungan Potensial Listrik
untuk Distribusi Muatan Kontinu

▪ Dalam bagian ini, kita akan menghitung V


untuk beberapa distribusi muatan kontinu
yang penting. Potensial akibat distribusi
muatan kontinu dapat dihitung dari (Pers 20-
10) dengan pemilihan elemen muatan dq, di
mana kita memperlakukannya sebagai muatan
titik, dan mengubah jumlah dalam (Pers 20-
10).
20.5Medan Listrik dan Potensial

▪ Garis-garis medan listrik mengarah pada arah


potensial yang berkurang. Jika potensial
diketahui, ia dapat digunakan untuk
menghitung medan listrik. Anggap perpindahan
kecil di dalam medan listrik E yang
berubah-ubah.
20-6 Permukaan Ekipotensial, Pembagiaan Muatan dan
Kerusakan Dielektrik

▪ Kita melihat bahwa tidak ada medan listrik dalam konduktor pada
keseimbangan statik. Sehingga tidak ada muatan gaya pada muatan uji
▪ Dan tidak ada kerja yang dilakukan pada muatan uji saat ia bergerak di
dalam konduktor. Sehingga potensial listrik sama di seluruh konduktor,
yaitu volume yang dapat ditempati konduktor adalah volume ekipotensial.
Permukaan di mana potensial konstan disebut permukaan energi potensial.
Permukaan konduktor adalah permukaan ekipotensial. Jika muatan uji
diberikan perpindahan sejajar terhadap permukaan ekipotensial, Maka
garis-garis medan listrik tegak lurus terhadap permukaan potensial.
Gambar 20-14 dan 20-15 menunjukkan permukaan ekipotensial dekat
konduktor bola dan dekat konduktor bukan bola. Perhatikan bahwa garis-
garis Medan tegak lurus di mana saja pada permukaan permukaan ini. Jika
kita bergerak dengan jarak dekat di sepanjang garis medan dan 1
permukaan itu potensial yang lain perubahan potensial jika E besar,
permukaan permukaan potensial dengan beda potensial tertentu antara
mereka adalah ruangan tertutup.

Anda mungkin juga menyukai