Anda di halaman 1dari 7

NAMA : IRVAN SUPRIANTO

NPM : 2310003421828
PRODI : TEKNIK ELEKTRO ( RRPL )
MK : MEDAN ELEKTROMAGNETIK
TUGAS : RESUME DARI
1. KONSEP DASAR MEDAN ELEKTROMAGNETIK
2. HUKUM COULOMB
3. INTENSITAS MEDAN LISTRIK

A. KONSEP ELEKTROMAGNETIK
Elektromagnet adalah jenis magnet di mana medan magnet dihasilkan oleh
arus listrik.Elektromagnet biasanya terdiri dari kawat yang dililit menjadi kumparan.
Arus yang melalui kawat menciptakan medan magnet yang terkonsentrasi dalam
lubang, yaitu pusat kumparan.Medan magnet menghilang ketika arus dimatikan.
Kawat sering dililit di sekitar inti magnetik yang terbuat dari bahan feromagnetik atau
ferrimagnetik seperti besi; inti magnetik memusatkan fluks magnetik dan membuat
magnet lebih kuat.

Teori elektromagnetik merupakan suatu teori yang menjelaskan hubungan


antara medan listrik dan medan magnet, yang menimbulkan rambatan gelombang
elektromagnet. Teori ini dikemukakan oleh James Clark Maxwell pada tahun 1865.
Menurut Maxwell, medan listrik yang berubah akan menimbulkan medan magnet.
Sementara itu, Faraday berpendapat bahwa perubahan medan magnet menimbulkan
medan listrik. Jadi sifat saling terkait dan berkelanjutan antara medan listrik dan
medan magnet inilah yang menyebabkan timbulnya gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang paduan antara medan listrik dengan
medan magnet, disebabkan oleh muatan listrik bergerak dipercepat.

Kemudaian Maxwell menurunkan persamaan rambatan gelombang


elektromagnetik itu dalam ruang hampa sebesar :

B. HUKUM COULOMB
Didefinisikan sebagai konsep matematika yang mendefinisikan gaya listrik
antara benda bermuatan. Hukum Columb menyatakan bahwa gaya antara dua partikel
bermuatan berbanding lurus dengan hasil kali muatannya, tetapi berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Hukum Coulomb adalah rumus matematika yang menggambarkan gaya antara


dua muatan titik. Jika ukuran benda bermuatan jauh lebih kecil daripada jarak antar
benda, maka ukurannya tidak diperhitungkan atau dapat diabaikan. Badan yang
dibebankan dapat dianggap sebagai biaya poin.
Berdasarkan hukum Coulomb, gaya tarik-menarik atau tolak menolak antara
dua benda bermuatan berbanding lurus dengan hasil kali muatan-muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut . Ia bekerja sepanjang
garis yang menghubungkan dua muatan yang dianggap sebagai muatan titik. Coulomb
mempelajari gaya antara dua muatan titik dan menemukan bahwa gaya tersebut
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya, berbanding lurus dengan
hasil kali besarnya, dan bekerja pada garis yang menghubungkan keduanya.

 Sejarah Hukum Coulomb


Charles Augustin de Coulomb seorang matematikawan Perancis pada tahun
1785 pertama kali menggambarkan gaya antara dua benda bermuatan dalam
persamaan matematika. Ia menyatakan bahwa benda-benda muatan saling tolak-
menolak atau tarik-menarik berdasarkan muatannya, yaitu muatan yang berlawanan
akan tarik-menarik dan muatan yang sejenis akan tolak-menolak. Ia juga menyatakan
rumus matematika gaya di antara keduanya, yang disebut Hukum Columb.

 Rumus Hukum Coulomb (Bentuk Skalar)


Sebagaimana kita ketahui, gaya (F) antara dua muatan titik q 1 dan q 2 yang
dipisahkan sejauh r dalam ruang hampa adalah,
Sebanding dengan produk biaya.
F∝q1q2
Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya,
F ∝ 1/r 2
F∝q1q2/r2
Kemudian,
F = kq 1 q 2 / r 2
dimana,
k adalah konstanta proporsionalitas dan sama dengan 1/4πε 0.
Simbol ε 0 adalah permitivitas ruang hampa . Nilai k adalah 9 ×
10 9 Nm 2 / C 2 {bila kita ambil satuan SI nilai ε 0 adalah 8,854 × 10 -
12 C 2 N -1 m -2 .}

 Hukum Coulomb dalam Bentuk Vektor


Hukum Coulomb lebih baik ditulis dalam notasi vektor karena gaya
merupakan besaran vektor. Muatan q 1 dan q 2 masing-masing mempunyai vektor
lokasi r 1 dan r 2 . F 12 menunjukkan gaya pada q 1 yang disebabkan oleh q 2 dan
F 21 menunjukkan gaya pada q 2 yang disebabkan oleh q 1 . Untuk memudahkan,
muatan dua titik q 1 dan q 2 berturut-turut diberi nomor 1 dan 2,
Vektor yang mengarah dari 1 ke 2 diberi nomor r 21,

Demikian pula, vektor yang mengarah dari 2 ke 1 dilambangkan dengan r 12,

r 21 dan r 12 masing-masing adalah besar vektor dan , dan besarnya


r 12 sama dengan r 21 . Vektor satuan di sepanjang vektor menentukan arah
vektor. Vektor satuan digunakan untuk menunjukkan arah dari 1 ke 2 (atau 2 ke
1). Vektor satuan didefinisikan sebagai,

Demikian pula,

Hukum gaya Coulomb antara dua muatan titik q 1 dan q 2 yang terletak di vektor
r 1 dan r 2 kemudian dinyatakan sebagai,

 Poin Penting Hukum Coulomb


Hukum Coulomb berlaku terlepas dari apakah q 1 dan q 2 positif atau
negatif. F 21 menuju , yang merupakan gaya tolak menolak, sebagaimana
seharusnya untuk muatan sejenis jika q 1 dan q 2 bertanda sama (keduanya positif
atau keduanya negatif). Bila tanda q 1 dan q 2 merupakan muatan yang berlawanan
atau tidak suka, maka F 21 mengarah ke , yaitu ke arah yang menunjukkan
gaya tarik-menarik, seperti yang diharapkan untuk muatan-muatan tak sejenis. Oleh
karena itu, kita tidak perlu membuat persamaan terpisah untuk muatan sejenis dan
muatan tak sejenis. Kedua contoh tersebut ditangani dengan benar oleh persamaan
hukum gaya Coulomb di atas.

Hukum gaya Coulomb dapat digunakan untuk menghitung gaya F 12 pada


muatan q 1 akibat muatan q 2 hanya dengan menukar 1 dan 2 sebagai,
Hukum Coulomb sesuai dengan hukum ketiga Newton.
Dalam ruang hampa, persamaan hukum Coulomb menentukan gaya antara dua
muatan q 1 dan q 2 . Apabila muatan-muatan tersebut tertampung dalam suatu zat
atau terdapat suatu zat di daerah sela-selanya, keadaan menjadi lebih rumit karena
adanya unsur-unsur yang bermuatan.

Dua konduktor identik dengan muatan q 1 dan q 2 dikontakkan dan kemudian


dipisahkan, sehingga masing-masing konduktor mempunyai muatan sama dengan
(q 1 +q 2 )/2. Setiap muatan akan sama dengan (q 1 -q 2 )/2 jika muatannya q 1 dan –
q2.

 Syarat Stabilitas Hukum Coulomb


Jika dua muatan terletak pada garis lurus AB dan satu muatan q sedikit
bergeser ke arah A, maka gaya yang bekerja pada AF A bertambah besarnya,
sedangkan gaya yang bekerja pada BF B berkurang besarnya. Jadi, gaya total pada q
bergeser ke arah A. Jadi kita dapat mengatakan bahwa untuk perpindahan aksial,
kesetimbangannya tidak stabil.

Jika q dipindahkan tegak lurus terhadap garis AB, maka gaya F A dan
F B diubah sedemikian rupa sehingga membawa muatan ke posisi semula. Sekarang
kita dapat mengatakan bahwa untuk perpindahan tegak lurus, kesetimbangannya
stabil.

 Penerapan Hukum Coulomb


Hukum Coulomb adalah salah satu hukum dasar Fisika. Ini digunakan untuk
berbagai tujuan, beberapa penerapan pentingnya dibahas di bawah ini,
 Ini digunakan untuk menghitung jarak dan gaya antara dua muatan.
 Ini digunakan untuk mengatur muatan dalam keseimbangan stabil.
 Hukum Colombus digunakan untuk menghitung kuat medan listrik.

Medan listrik diberikan oleh,

E = F / QT ( N/C)

dimana,
E adalah Kuat medan listrik
F adalah Gaya elektrostatis
Q T adalah Muatan uji yang diukur dalam coulomb

 Keterbatasan Hukum Coulomb


i. Hukum Coulomb berlaku untuk muatan titik yang diam.
ii. Hukum Coulomb hanya berlaku jika hukum kuadrat terbalik diikuti.
iii. Hukum Coulomb hanya berlaku untuk muatan yang dianggap berbentuk
bola. Untuk muatan yang bentuknya sembarang, Hukum Coulomb tidak
berlaku karena kita tidak dapat menentukan jarak antar muatan.

C. INTENSITAS MEDAN LISTRIK

 Pengertian Intensitas Medan Listrik dan Perhitungannya


Intensitas pada dasarnya menentukan kekuatan sumber seperti intensitas
cahaya, yang menentukan luminositas sumber cahaya, intensitas medan
elektromagnetik menentukan kekuatan medan magnet. Demikian pula, intensitas
medan listrik menentukan kekuatan medan listrik. Ini adalah besaran vektor, yang
pada dasarnya berarti gaya per satuan muatan. Parameter ini banyak digunakan
dalam bidang elektromagnetik, elektrostatika, teknik tegangan tinggi , dll. untuk
desain peralatan seperti isolator, antena, dll. Parameter ini juga dievaluasi sebagai
parameter kinerja mesin listrik dan banyak peralatan elektronik. Ini sebagian
besar digunakan untuk mengevaluasi apakah medan listrik lebih kuat atau lebih
lemah.

 Apa itu Intensitas Medan Listrik?

Definisi: Intensitas medan listrik adalah gaya yang dialami oleh satuan
muatan positif yang ditempatkan dalam medan listrik. Merupakan besaran vektor
karena mempunyai besar dan arah. Ini digunakan saat menghitung intensitas
medan listrik, yang digunakan saat merancang dan menganalisis kinerja
peralatan. Bidang adalah fungsi yang menentukan besaran tertentu di mana saja
dalam suatu wilayah. Secara matematis rumus intensitas medan listrik dapat
dinyatakan sebagai

rumus intensitas medan listrik

Pada persamaan (1) di atas, dimana 'E' adalah intensitas medan listrik, 'F'
adalah gaya yang ada antara dua muatan titik dan 'Q' adalah muatan titik.

 Bagaimana Menghitung Intensitas Medan Listrik?

Untuk menghitungnya terlebih dahulu, kita perlu mengevaluasi gaya antara


dua muatan. Berdasarkan hukum Coulomb, gaya antara dua muatan Q1 dan Q2 dapat
didefinisikan sebagai

F = KQ1Q2/R 2

Dalam persamaan (2) di atas, Q1 dan Q2 adalah dua muatan titik dan 'R'
adalah jarak antara muatan titik. Yang dimaksud dengan muatan titik adalah
kumpulan muatan (elektron) pada suatu titik. Elektron dianggap sebagai muatan titik
dan polaritas muatannya mungkin positif atau negatif. Muatan diukur dalam Coulomb
dimana satu Coulomb kira-kira sama dengan 6 X 10 18 elektron. Selain itu, satu
muatan elektron dapat dinyatakan sebagai e= -1,6019 X 10 -19 C. Dalam persamaan
tersebut, k adalah konstanta yang nilainya sama dengan k= 1⁄4πϵ 0 . Dalam
persamaan, 'ϵ0' dikenal sebagai permitivitas ruang bebas dan mempunyai nilai 8,854
X 10 -12 .

Dari persamaan (2) terlihat bahwa gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan-
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan. Ekspresi umum
untuk gaya diperlukan untuk mengevaluasi intensitas.
Perhatikan gambar berikut

gaya-intensitas-medan-listrik-pada-muatan-titik

Pada gambar di atas, muatan dua titik Q12 dan Q21 ditunjukkan. R12 adalah
jarak antara keduanya dan r1, r2 adalah vektor posisi beserta titik asal. F12 adalah
gaya yang dikerjakan pada Q2 akibat Q1 dan demikian pula F21 adalah gaya yang
dikerjakan pada Q1 akibat Q2.

Persamaan (2) sekarang dapat dimodifikasi menjadi

F = Q1Q2/ 4πϵ 0 R 2

Mengingat vektor posisi r1 dan r2, persamaan (3) dapat dimodifikasi menjadi

Di mana, Mengganti persamaan di atas, kita mendapatkan persamaan (5)


untuk gaya sebagai

F 12 = (Q1Q2/ 4πϵ 0 R 3 ) R 12

Setelah kita mendapatkan persamaan gaya, sekarang intensitasnya dapat


didefinisikan sebagai

Atau dengan kata sederhana E= F/Q

Dari persamaan (6) di atas terlihat bahwa untuk nilai Q yang lebih besar dari 0
yaitu Q>0 maka intensitasnya searah dengan Gaya 'F' dan diukur dalam newton per
coulomb, atau volt per meter.

Oleh karena itu satuan intensitas medan listrik adalah newton per coulomb
atau volt per meter.
Mengganti nilai Gaya dari persamaan (5) ke persamaan (6) maka ekspresi
intensitas medan listrik dapat diperoleh sebagai

Dimana 'E' adalah intensitas medan listrik di titik 'r' akibat muatan titik
'Q'. Untuk jumlah muatan titik 'N', medan listrik dapat digeneralisasikan sebagai E =
E1+E2+E3+….EN atau

Persamaan di atas menyatakan intensitas medan listrik untuk muatan titik 'N'
(Q1, Q2… Qn) yang terletak di r1, r2,.. rn. Oleh karena itu berdasarkan nilai muatan
titik, lokasi muatan, vektor posisi, dll, intensitasnya dapat dievaluasi. Karena
berdasarkan nilai muatan, arah medan listrik diperkirakan, dan berdasarkan jumlah
muatan yang ada dalam suatu medan tertentu, besarnya medan listrik dihitung.

Karena intensitas medan listrik mempunyai besaran dan arah, maka intensitas
medan listrik dianggap sebagai besaran vektor. Besaran vektor lainnya antara lain
kecepatan, gaya, momentum, percepatan, perpindahan, dan lain-lain. Sedangkan
skalar adalah besaran yang hanya mempunyai besaran seperti massa, suhu, potensial
listrik, dan lain-lain.

Seperti disebutkan, ini adalah salah satu parameter penting untuk desain dan
analisis kinerja banyak peralatan listrik dan elektronik seperti isolator saluran udara
(teknik tegangan tinggi) dan antena (gelombang mikro), dll.

 Dimensi Intensitas Medan Listrik

Dari persamaan di atas, kita telah melihat bahwa intensitas medan listrik
didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan. Sekarang dimensi gayanya adalah kg-
m- 2 atau MLT -2 . Dimensi coulomb adalah ampere-detik atau AT. Jadi dimensinya
menjadi MLT -3 A -1 .

Setelah dievaluasi berdasarkan hukum Coulomb dan berdasarkan Hukum


Gauss. Faktanya, Hukum Gauss mudah digunakan karena distribusi muatannya
seragam, hal ini tidak berlaku pada Hukum Coulomb. Hubungan mendasar antara
intensitas medan listrik dan rapat fluks listrik dapat dinyatakan sebagai

D= ϵ 0 E

Dimana ' ϵ 0′ adalah permitivitas ruang bebas dan 'E' adalah intensitas medan listrik.

Jika kita perhatikan kuat medan listriknya, sangat kuat dibandingkan dengan medan
gravitasi. Namun medan magnet jauh lebih kuat dibandingkan medan listrik.

Anda mungkin juga menyukai