Bahan Ajar
Listrik Statis
Q1 Q 2
persamaan : F=k
R2
dengan k adalah konstanta pembanding yang besarnya (8,988 x 109) N.m2C-2
(biasanya dibulatkan menjadi 9 x 109 N.m2/C2).
Gaya F pada hukum Coulomb menyatakan besar gaya listrik yang
diberikan masing-masing benda bermuatan kepada yang lainnya, dan hukum ini
hanya berlaku untuk muatan yang diam. Arah gaya listrik selalu sepanjang garis
yang menghubungkan ke dua benda tersebut. Jika ke dua benda muatannya sejenis,
maka gaya pada masing-masing benda berarah menjauhi muatan (tolak-menolak).
Sebaliknya jika ke dua benda muatannya tidak sejenis, maka gaya pada masing-
masing benda mempunyai arah menuju benda yang lain (tarik-menarik).
Konstanta k seringkali ditulis dalam bentuk besaran yang berhubungan
dengan sifat kelistrikan εo yang disebut dengan permitivitas ruang hampa. Konstanta
ini dihubungkan dengan k=1/4πεo, dengan demikian hukum Coulomb dapat dituliskan
1 Q1 Q 2
F=
4 π ε 0 R2
dengan
1
ε 0= =8,85 ×1012 C2 / N m 2
4 πk
Gaya listrik, seperti gaya-gaya yang lain adalah besaran vektor. Suatu
besaran vektor mempunyai besar dan arah. Akan tetapi hukum Coulomb yang
dituliskan dalam persamaan di atas hanya akan memberikan besarnya gaya. Untuk
menentukan arah, perlu menggambar diagram dan menginterpretasikan hubungan
dengan muatan secara hati-hati. Ketika menghitung dengan hukum Coulomb, kita
biasanya mengabaikan tanda muatan-muatan dan menentukan arah berdasarkan pada
apakah gaya tersebut tarik-menarik atau tolak-menolak.
Gaya coulomb dalam bahan
Jika medium muatan bukan ruang vakum/udara maka besarnya gaya
coulomb antara 2 muatan akan berkurang (Fbahan < Fudara)
ε = εr. ε0
untuk ruang hampa/vakum: εr = 1
sehingga :
1 q 1 . q2
F b=
4 πε r 2
F
F b=
εr
Besar medan listrik dinamakan kuat medan listrik dirumuskan sebagai berikut.
F
E=
q
q
Atau E=k
r2
Dengan : E = kuat medan listrik (N/C)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak titik dari muatan (m)
k = 9.109 Nm2/C2
(a) Disekitar dua muatan titik (b) diantara dua keping sejajar
bermuatan
(Gambar 1.1)
garis-garis gaya medan listrik
Φ=E A cos θ=
∑q
ε0
Oleh karena medan listrik E menembus keping sejajar secara tegak lurus, maka θ=0 0
dan cos 0o=1, sehingga persamaan di atas menjadi
q
E A=
ε0
E= ( qA ) ε10
σ
E=
ε0
Keterangan :
E : kuat medan listrik dalam ruang antara kedua keping (N/C)
σ : rapat muatan keping (C/m2)
ε0 : permitivitas ruang vakum, 8,85 x 10-12 dalam SI
Kuat medan listrik di luar keping sama dengan nol karena muatan listrik tidak
terdapat di luar keeping
Bila konduktor bola berongga dengan jari-jari R diberi muatan maka muatan
tersebut akan tersebar merata di permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tidak
terdapat muatan). Bagaimana kuat medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di
luar bola? Kita akan menghitungnya dengan menggunakan hukum Gauss.
Kita buat permukaan I Gauss di dalam bola (r<R). Muatan yang dilingkupi oleh
permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada muatan (q=0). Sesuai
dengan persamaan berikut :
E A=
∑q
ε0
q
E=
A ε0
0
E A= =0
A ε0
Jadi, di dalam bola beronga, kuat medan listrik sama dengan nol
Sekarang kita buat permukaan II Gauss di luar bola (r>R). muatan yang dilingkupi
oleh permukaan II ini sama dengan muatan bola q, seperti ditunjukkan pada
Gambar. Kuat medan listrik di luar bola adalah :
E A=
∑q
ε0
q
E=
A ε0
Luas bola adalah A = 4πr2, sehingga :
q
E=
4 π r2 ε0
1 q
E=
4 πε 0 r 2
Dapat disimpulkan bahwa kuat medan listrik untuk bola konduktor berongga yang
diberi muatan adalah :
Di dalam bola ( r < R), E =0
q 1 q
Di kulit dan di luar bola (r ≥ R), E=k =
r 4 πε 0 r 2
2
E. POTENSIAL LISTRIK
I. ENERGI POTENSIAL LISTRIK
Di dalam mekanika, konsep tenaga potensial (dari pegas yang ditekan, benda
di dalam medan gravitasi bumi, dan lain sebagainya) barangkali lebih lazim
digunakan daripada konsep potensial (katakanlah, potensial gravitasi). Sebaliknya, di
dalam lisrtik dan kemagnetan, potensial barangkali lebih lazim digunakan daripada
tenaga potensial. Sebuah perbedaan pendek di antara kedua konsep tersebut adalah
bahwa potensial adalah tenaga potensial per satuan muatan. Dengan potensial di
dalam satuan volt dan tenaga potensial di dalam satuan joule, maka volt tersebut
adalah ekivalen dengan satu joule per coulomb.
Kita mendefinisikan tenaga potensial listrik dari sebuah sistem muatan-
muatan titik sebagai kerja yang diperlukan untuk mengumpulkan sistem muatan-
muatan ini dengan membawakan muatan- muatan tersebut dari jarak tak berhingga
ke dalam sistem tersebut. Kita menganggap bahwa muatan semuanya berada di
dalam keadaan diam bila jarak di antara muatan- muatan adalah tak berhingga, yakni
muatan- muatan tersebut tidak mempunyai tenaga kinetik mula- mula. Tenaga
potensial listrik dari sistem q dan q adalah
1 q1 q2
U =W =
4 π ε 0 r 12
Dengan demikian energi potensial listrik sistem muatan titik adalah energi yang
diperlukan untukl membawa muatan dari jarak tak hingga ke posisi akhirnya.
Satuan energi yang sesuai adalah hasil kali muatan elektron e dengan volt. Unit ini
dinamakan elektron volt (eV).
1 eV = 1,6 ×10-19 C.V = 1,6 ×10-19 J
II. BEDA POTENSIAL LISTRIK
Perubahan energi potensial per satuan muatan disebut beda potensial dV. Beda
potensial Vb – Va adalah negatif dari kerja persatuan muatan yang dilakukan oleh
medan listrik pada muatan uji positif jika muatan pindah dari titik a ke titik b.
Satuan SI untuk potensial dan beda potensial adalah joule per coulomb volt (V).
1 V = 1 J/C
Karena diukur dalam volt, beda potensial kadang- kadang disebut voltase atau
tegangan.
III. POTENSIAL MUTLAK OLEH MUATAN SUMBER TITIK
Gaya Coulomb seperti halnya gaya gravitasi dan gaya pegas termasuk gaya
konservatif. Karena itu masalah gerak dari partikel bermuatan dalam medan listrik
juga dapat diselesaikan dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik.
Misalnya anda meninjau dua posisi partikel bermuatan, yaitu posisi 1 dan 2, maka
hukum kekekalan energi mekanik memberikan
E P1 + E K 1=E P2+ E K 2
1 2
Energi potensial listrik EP = qV dan energi kinetik EK = m v , sehingga
2
persamaan di atas menjadi
1 1
q V 1 + m v 12=q V 2 + m v 22
2 2
Dengan q dan m adalah muatan dan massa partikel, V1 dan V2 adalah potensial
listrik pada posisi 1 dan 2; v1 dan v2 adalah kecepatan partikel pada posisi 1 dan 2.
VI. HUBUNGAN POTENSIAL LISTRIK DAN MEDAN LISTRIK
a. Konduktor dua keping sejajar
dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang dihubungkan dengan
sebuah baterai sehingga kedua keping mendapat muatan yang sama tetapi
berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini disebut kapasitor. Di antara
dua keping dihasilkan medan listrik yang serba sama dengan arah dari keping
positif ke keping negatif. Medan listrik yang serba sama ini dinamakan medan
listrik homogen. Hubungan antara potensial listrik dan medan listrik dapat
dinyatakan dalam
∆ V AB
E=
d
Dengan ∆ V AB = beda potensial antara kedua keping = beda potensial baterai
(volt)
E = kuat medan listrik homogen di antara kedua keping (volt/m atau V m-1)
d = jarak antara kedua keping (m)
jadi, potensial titik untuk dua keping sejajar bermuatan adalah :
diantara kedua keping ( r ≤ d ) → V =E × r
di luar keping ( r >d ) → V =E × d
II. KONDUKTOR BOLA BERONGGA
Sebuah bola logam yang berongga dengan jari- jari R dan muatan total q hanya
tersebar merata pada permukaan logam. Di dalam bola berongga, muatan adalah nol.
Potensial di dalam bola sama dengan potensial di kulit bola. Jadi, potensial di dalam
bola serba sama, dan dikatakan bidang di dalam bola adalah bidang ekipotensial.
Bidang potensial adalah bidang dimana setiap titik pada bidang tersebut memiliki
potensial listrik yang sama, sehingga untuk memindahkan muatan dari satu titik ke
titik lainnya dalam bidang ekipotensial tidak diperlukan usaha. Dengan demikian,
potensial listrik pada bola logam berongga bermuatan adalah
q 1 q
di dalam dan di kulit →V D=V C =k =
R 4 π ε0 R
q 1 q
di luar bola ( r > R ) → V B=k =
r 4 π ε0 r
Untuk sebuah medan gravitasi yang uniform, seperti medan gravitasi di dekat
permukaan bumi, maka permukaan ekipotensial ini adalah merupakan bidang- bidang
horizontal.
F. KAPASITOR DAN KAPASITANSI
Kapasitor adalah suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan energi
listrik. Secara prinsip sebuah kapasitor terdiri atas dua keping konduktor yang ruang
diantaranya di isi oleh dielektrik (penyekat), misalnya udara atau kertas. Kedua
konduktor diberi muatan sama besar tetapi jenisnya berlawanan (yang satu bermuatan
positif, lainnya bermuatan negatif). Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan
listrik dinyatakan oleh besaran kapasitas atau kapasitansi. Satuan SI dari kapasitas
adalah farad (F) untuk menghormati Michael Faraday, ilmuwan Inggris yang besar
jasanya dalam bidang listrik magnet (elektromagnet). Farad adalah ukuran kapasitas
yang sangat besar, sehingga ukuran kapasitas kapasitor yang sering dinyatakan dalam
mikrofarad (µF), nanofarad (nF), dan pikofarad (pF).
2. Kapasotor elektrolit, sebagai bahan penyekat adalah aluminium oksida. Salah satu
keping diberi tanda sebagai anoda dan keping lainnya berpotensial lebih negatif
daripada anoda disebut katoda. Ketika memuati (mengisi) kapasitor elektrolit
dengan suplai DC, kutub kapasitor harus dihubungkan ke kutub suplai DC,
dan kutub ⊖ kapasitor harus dihubungkan ke kutub ⊖ suplai DC. Jika hubungan
polaritas ini terbalik, penyekat kapasitor akan rusak dan kapasitor tak dapat
digunakan lagi. Kapasitor elektolit memiliki kapasitas paling besar, yaitu sampai
dengan 100.000 pF
1. Kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai
polaritas positif atau negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang
mempunyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik.
2. Kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas postif dan
negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara
berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena
terbuat dari bahan keramik dan mika.
q
0+
0+V C q
V= = ⇔V =
2 2 2C
Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan q adalah hasil kali
beda potensial rata-rata dengan muatan yang sudah dipindahkan:
q 1 q2
W =q V =q ( )=
2C 2 C
Oleh karena q = CV, maka
2
1 q (CV ) 1
W= = CV2
2 C 2
1 q2 1
q W= = qV
Oleh karena C= , maka 2 q 2
V
V ( )
Secara lengkap persamaan energi yang tersimpan dalam kapasitor (energi
potensial) adalah
1 q2 1 1 2
W= = qV = C V
2C 2 2
2. Dua buah benda A dan B bermuatan, mula-mula ditempatkan pada jarak 0,5 m satu
sama lain sehingga timbul gaya 81 N. Jika jarak A dan B diperbesar menjadi 1,5 m,
gaya tarik menarik keduanya menjadi...(k = 9 . 109 Nm2/C2)
A.3 N
B.6 N
C.9 N
D.12 N
E.15 N
3. Muatan listrik +q1 = 4 μC ; +q2= 20 μC dan q3 terpisah seperti pada gambar di
udara:
Agar gaya Coulomb yang bekerja di muatan q2 = nol maka muatan q3 adalah....
A.+ 2,5 μC
B.− 2,5 μC
C.+ 25 μC
D.− 25 μC
E.+ 4 μC
PEMBAHASAN SOAL KUAT MEDAN LISTRIK
2.
3.
4. Tiga buah kapasitor C1, C2, dan C3 dengan kapasitas masing-masing 2 µF, 1 µF, 5
µF disusun seri. Kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga kapasitor
C2 mempunyai beda potensial sebesar 4 Volt. Muatan pada kapasitor C3 adalah...
A.3 µC
B.4 µC
C.8 µC
D.12 µC
E.24 µC
Pembahasan:
Diketahui:
C1 = 2 µF
C2 = 1 µF
C3 = 5 µF
V2 = 4 V
Ditanya: Q3 = ...
Jawab:
Q3 = Q2 = C2 . V2 = 1 µF . 4 V = 4 µC
Jawaban: B
Latihan