Anda di halaman 1dari 25

Materi

Bahan Ajar

Listrik Statis

A. MUATAN DAN GAYA LISTRIK


I. HUKUM COULOMB

Seorang fisikawan Perancis Charles Coulomb (1736 – 1806) menyelidiki


adanya gaya listrik pada tahun 1780-an dengan menggunakan pengimbang torsi.
Walaupun peralatan yang khusus yang mengukur muatan listrik tidak ada pada
masa Coulomb, ia menyiapkan bola-bola kecil dengan muatan yang berbeda dan
rasio kedua muatan diketahui. Hasil eksperimennya menyimpulkan bahwa:
1. Gaya interaksi antara dua muatan sebanding dengan hasil kali dua muatan.
2. Gaya interaksi antara dua muatan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
1
ke dua muatan secara sistematis , F ∝ 2
r
Secara matematis hasil pengamatan secara eksperimen dapat dinyatakan dengan

Q1 Q 2
persamaan : F=k
R2
dengan k adalah konstanta pembanding yang besarnya (8,988 x 109) N.m2C-2
(biasanya dibulatkan menjadi 9 x 109 N.m2/C2).
Gaya F pada hukum Coulomb menyatakan besar gaya listrik yang
diberikan masing-masing benda bermuatan kepada yang lainnya, dan hukum ini
hanya berlaku untuk muatan yang diam. Arah gaya listrik selalu sepanjang garis
yang menghubungkan ke dua benda tersebut. Jika ke dua benda muatannya sejenis,
maka gaya pada masing-masing benda berarah menjauhi muatan (tolak-menolak).
Sebaliknya jika ke dua benda muatannya tidak sejenis, maka gaya pada masing-
masing benda mempunyai arah menuju benda yang lain (tarik-menarik).
Konstanta k seringkali ditulis dalam bentuk besaran yang berhubungan
dengan sifat kelistrikan εo yang disebut dengan permitivitas ruang hampa. Konstanta
ini dihubungkan dengan k=1/4πεo, dengan demikian hukum Coulomb dapat dituliskan
1 Q1 Q 2
F=
4 π ε 0 R2
dengan
1
ε 0= =8,85 ×1012 C2 / N m 2
4 πk
Gaya listrik, seperti gaya-gaya yang lain adalah besaran vektor. Suatu
besaran vektor mempunyai besar dan arah. Akan tetapi hukum Coulomb yang
dituliskan dalam persamaan di atas hanya akan memberikan besarnya gaya. Untuk
menentukan arah, perlu menggambar diagram dan menginterpretasikan hubungan
dengan muatan secara hati-hati. Ketika menghitung dengan hukum Coulomb, kita
biasanya mengabaikan tanda muatan-muatan dan menentukan arah berdasarkan pada
apakah gaya tersebut tarik-menarik atau tolak-menolak.
Gaya coulomb dalam bahan
 Jika medium muatan bukan ruang vakum/udara maka besarnya gaya
coulomb antara 2 muatan akan berkurang (Fbahan < Fudara)

 Jika medium memiliki permitivitas relatif εr maka harga ε0 diganti dengan


permitivitas bahan (ε), dimana :

ε = εr. ε0
untuk ruang hampa/vakum: εr = 1
sehingga :
1 q 1 . q2
F b=
4 πε r 2
F
F b=
εr

B. MEDAN LISTRIK (ELECTRIK FIELD)

PENGERTIAN MEDAN LISTRIK


Medan Listrik merupakan daerah atau ruang disekitar benda yang bermuatan
listrik dimana jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan
pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis.
Jika ada muatan q yang berada di sekitar muatan lain q maka muatan q akan
merasakan gaya coulomb dari q. daerah yang masih merasakan pengaruh gaya
coulomb ini dinamakan medan listrik. Medan listrik ini didefinisikan sebagai gaya
yang dirasakan oleh muatan uji positif 1 C. karena gaya adalah besaran vektor maka
medan listrik juga besaran vektor. Sehingga arahnya dapat ditentukan seperti gambar:
Untuk satu Untuk satu
muatan positif muatan negatif

Besar medan listrik dinamakan kuat medan listrik dirumuskan sebagai berikut.
F
E=
q
q
Atau E=k
r2
Dengan : E = kuat medan listrik (N/C)
q = muatan listrik (coulomb)
r = jarak titik dari muatan (m)
k = 9.109 Nm2/C2

I. KUAT MEDAN LISTRIK AKIBAT SEBUAH MUATAN TITIK

Efek medan listrik suatu muatan sumber q dapat ditinjau dengan


meletakkan suatu muatan uji q’ disekitar medan listrik tersenut. Muatan uji adalah
sebuah muatan yang menghasilkan medan listrik yang jauh lebih kecil daripada
muatan yang akan dihitung kuat medannya. Syarat muatan uji seperti ini bertujuan
agar muatan uji tidak mempengaruhi kuat medan yang akan diukur. Besarnya kuat
medan listrik (E) yang dihasilkan oleh q didefinisikan sebagai hasil bagi antara
gaya coulomb (F) yang bekerja pada muatan uji dengan besarnya muatan uji
tersebut (q’). secara matematis, persamaannya dapat ditulis :
F
E= atau F=q' E
q'
Dengan
E = kuat medan listrik akibat muatan sumber (NC-1)
F = gaya coulomb pada muatan uji oleh muatan sumber q (N)
q’ = besar muatan uji (C)
Persamaan diatas menunjukkan bahwa untuk muatan uji positif, vektor gaya
coulomb F searah dengan vektor kuat medan listrik yang dihasilkan oleh q. Adapun
unutk muatan uji negatif vektor gaya coulomb F berlawanan arah dengan vektor
kuat medan listrik E. Apabila q dan q’ adalah muatan tititk, dan jarak q dan q’
adalah r, besarnya gaya Coulomb antara muatan sumber q dan muatan uji q’,
menurut persamaan hukum coulomb :
q.q'
F=k
r2
Besar kuat medan listrik disuatu titik pada kedudukan muatan uji q’ adalah hasil
bagi antara gaya Coulomb dan muatan uji.
q .q '
k
F r2
E= =
q' q'
q
E=k
r2
Dengan
E = kuat medan listrik akibat muatan sumber q pada titik yang berjarak r dari q
(NC-1)
q = muatan sumber (C)
r = jarak titik terhadap muatan sumber q (m).
II. KUAT MEDAN LISTRIK AKIBAT DUA MUATAN TITIK
q1 q2
E1
+ -
P
E2
r1 r2

(gambar 3.1) kuat medan listrik


di titik P akibat muatan q1 dan
q2
Gambar di atas menunjukkan vektor-vektor kuat medan listrik di titik P.
vektor kuat medan listrik di P yang ditimbulkan oleh q 1 adalah E1 dan yang
ditimbulkan oleh q2 adalah E2. Kuat medan listrik di P oleh q1 arahnya kekanan,
yaitu menjauhi muatan q1 yang bermuatan positif. Demikian juga kuat medan listrik
di P oleh q2 arahnya kekanan yaitu mendekati muatan q2 yang bermuatan negatif.
Jadi, ada dua vektor kuat medan listrik di titik P, yaitu E1 dan E2 yang arahnya
sama. Kuat medan listrik total di titik P merupakan resultan dari kedua vektor kuat
medan listrik tersebut.
E P=E 1+ E 2

C. FLUKS LISTRIK DAN HUKUM GAUSS


Medan listrik dapat digambarkan oleh garis-garis gaya medan listrik.
Arah garis-garis gaya medan listrik disekitar muatan selalu keluar dari muatan
listrik positif menuju muatan listrik positif. Gambar 1 memperlihatkan garis-garis
gaya medan listrik disekitar muatan listrik positif dan negatif.

(a) Disekitar dua muatan titik (b) diantara dua keping sejajar
bermuatan

(Gambar 1.1)
garis-garis gaya medan listrik

Untuk memahami fluks listrik, perhatikan gambar 1.2(a). misalnya, ada


garis-garis gaya medan listrik seragam dengan kerapatan E menembus bidang
seluas A dengan membentuk sudut θ terhadap bidang normal, yaitu vektor yang
keluar tegak lurus luas bidang tertentu disebut fluks listrik. Secara matematis, fluks
listrik dituliskan ;
Φ=E . A
Dengan : Φ = fluks listrik (weber, disingkat Wb)
A = luas bidang (m2), dan
E = kuat medan listrik (Wb/m2)
Pada gambar 1.2(b), E adalah komponen vektor E pada garis normal
sehingga
E = E cos θ.
Dengan demikian, persamaan di atas dapat ditulis :
Φ=EA cos θ
Dengan sudut θ = sudut antara E dan normal bidang.
(a) Garis-garis gaya (b) Membentuk sudut θ
medan magnet terhadap garis normal
Gauss menemukan bahwa jumlah garis-garis gaya medan listrik yang
menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut. Pernyataan ini kemudian dikenal
sebagai hukum Gauss. Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan oleh :
Ʃq
Φ=EA cos θ=
ε0
Dengan : q = muatan listrik yang dilingkupi permukaan tertutup (disebut juga
permukaan Gauss).

D. MEDAN LISTRIK UNTUK MUATAN KONTINU


I. KUAT MEDAN LISTRIK UNTUK KONDUKTOR PLAT SEJAJAR
Keping atau plat konduktor yang telah dimuati dengan muatan yang seragam,
akan menghasilkan medan listrik di sekitar keping tersebut. Jika dua buah keping
konduktor didekatkan sejajar satu sama lain, maka akan terdapat medan listrik di ruang
antara keping-keeping tersebut. kita dapat menghitung kuat medan tersebut dengan
menggunakan formulasi hukum Gauss.
Misalkan dua buah keping konduktor dengan luas A diberi muatan yang sama
besar namun berlawanan jenis, yaitu +q dan –q. maka rapat muatan listrik, σ , sebagai
muatan per satuan luas :
q
σ=
A
Berdasarkan Hukum Gauss, maka jumlah garis medan yang menembus keping tersebut
adalah :

Φ=E A cos θ=
∑q
ε0
Oleh karena medan listrik E menembus keping sejajar secara tegak lurus, maka θ=0 0
dan cos 0o=1, sehingga persamaan di atas menjadi
q
E A=
ε0
E= ( qA ) ε10

σ
E=
ε0
Keterangan :
E : kuat medan listrik dalam ruang antara kedua keping (N/C)
σ : rapat muatan keping (C/m2)
ε0 : permitivitas ruang vakum, 8,85 x 10-12 dalam SI
Kuat medan listrik di luar keping sama dengan nol karena muatan listrik tidak
terdapat di luar keeping

II. KUAT MEDAN LISTRIK UNTUK KONDUKTOR BOLA BERONGGA

Bila konduktor bola berongga dengan jari-jari R diberi muatan maka muatan
tersebut akan tersebar merata di permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tidak
terdapat muatan). Bagaimana kuat medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di
luar bola? Kita akan menghitungnya dengan menggunakan hukum Gauss.
Kita buat permukaan I Gauss di dalam bola (r<R). Muatan yang dilingkupi oleh
permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada muatan (q=0). Sesuai
dengan persamaan berikut :

E A=
∑q
ε0
q
E=
A ε0
0
E A= =0
A ε0
Jadi, di dalam bola beronga, kuat medan listrik sama dengan nol

Sekarang kita buat permukaan II Gauss di luar bola (r>R). muatan yang dilingkupi
oleh permukaan II ini sama dengan muatan bola q, seperti ditunjukkan pada
Gambar. Kuat medan listrik di luar bola adalah :

E A=
∑q
ε0
q
E=
A ε0
Luas bola adalah A = 4πr2, sehingga :
q
E=
4 π r2 ε0
1 q
E=
4 πε 0 r 2
Dapat disimpulkan bahwa kuat medan listrik untuk bola konduktor berongga yang
diberi muatan adalah :
Di dalam bola ( r < R), E =0
q 1 q
Di kulit dan di luar bola (r ≥ R), E=k =
r 4 πε 0 r 2
2

E. POTENSIAL LISTRIK
I. ENERGI POTENSIAL LISTRIK

Di dalam mekanika, konsep tenaga potensial (dari pegas yang ditekan, benda
di dalam medan gravitasi bumi, dan lain sebagainya) barangkali lebih lazim
digunakan daripada konsep potensial (katakanlah, potensial gravitasi). Sebaliknya, di
dalam lisrtik dan kemagnetan, potensial barangkali lebih lazim digunakan daripada
tenaga potensial. Sebuah perbedaan pendek di antara kedua konsep tersebut adalah
bahwa potensial adalah tenaga potensial per satuan muatan. Dengan potensial di
dalam satuan volt dan tenaga potensial di dalam satuan joule, maka volt tersebut
adalah ekivalen dengan satu joule per coulomb.
Kita mendefinisikan tenaga potensial listrik dari sebuah sistem muatan-
muatan titik sebagai kerja yang diperlukan untuk mengumpulkan sistem muatan-
muatan ini dengan membawakan muatan- muatan tersebut dari jarak tak berhingga
ke dalam sistem tersebut. Kita menganggap bahwa muatan semuanya berada di
dalam keadaan diam bila jarak di antara muatan- muatan adalah tak berhingga, yakni
muatan- muatan tersebut tidak mempunyai tenaga kinetik mula- mula. Tenaga
potensial listrik dari sistem q dan q adalah
1 q1 q2
U =W =
4 π ε 0 r 12
Dengan demikian energi potensial listrik sistem muatan titik adalah energi yang
diperlukan untukl membawa muatan dari jarak tak hingga ke posisi akhirnya.
Satuan energi yang sesuai adalah hasil kali muatan elektron e dengan volt. Unit ini
dinamakan elektron volt (eV).
1 eV = 1,6 ×10-19 C.V = 1,6 ×10-19 J
II. BEDA POTENSIAL LISTRIK

Perubahan energi potensial per satuan muatan disebut beda potensial dV. Beda
potensial Vb – Va adalah negatif dari kerja persatuan muatan yang dilakukan oleh
medan listrik pada muatan uji positif jika muatan pindah dari titik a ke titik b.
Satuan SI untuk potensial dan beda potensial adalah joule per coulomb volt (V).
1 V = 1 J/C
Karena diukur dalam volt, beda potensial kadang- kadang disebut voltase atau
tegangan.
III. POTENSIAL MUTLAK OLEH MUATAN SUMBER TITIK

Dalam pemakaian hukum kekekalan energi, kita hanya tertarik pada


perubahan energi potensial. Akan tetapi pemiliha kedudukan nol (acuan) adalah
sembarang. Dan biasanya kita memilih suatu kedudukan yang paling memudahkan
untuk memecahkan suatu persoalan yang diberikan. Secara umum kita dapat
mendefinisikan potensial mutlak pada suatu titik yang berjarak r dari muatan
sumber q sebagai
kq
V=
r
Pernyataan di atas merupakan potensial terhadap acuan nol yang disebut potensial
mutlak. Ketika r bertambah besar, V akan bertambah kecil, sehingga ketika r
mendekati tak berhingga, V mendekati nol. Dengan kata lain, potensial mutlak nol
akibat sebuah muatan sumber titik adalah pada jarak tak berhingga dari muatan.
Jadi potensial mutlak (potensial) adalah perubahan energi potensial per satuan
muatan yang terjadi ketika sebuah muatan uji dipindahkan dari suatu titik yang tak
berhingga jauhnya ke titik yang ditanyakan. Potensial positif atau negatif
bergantung pada tanda muatan q.
Persamaan di atas juga memperlihatkan dengan jelas bahwa permukaan-
permukaan ekipotensial untuk sebuah muatan yang terisolasi adalah bola- bola
yang konsentris dengan muatan titik tersebut.

IV. POTENSIAL OLEH BEBERAPA MUATAN SUMBER TITIK


Potensial listrik adalah besaran skalar. Oleh karena itu, potensial listrik yang
ditimbulkan oleh beberapa muatan sumber sukup dihitung dengan penjumlahan
aljabar biasa.
n
qi q 1 q2 q3
V =k ∑
i=1 ri
=k (
+ + +…
r1 r2 r3 )
Dengan n menyatakan banyakknya sumber. Tanda muatan (positif atau negatif)
harus dimasukkan seperti tanda aljabar biasa.
V. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM MEDAN LISTRIK

Gaya Coulomb seperti halnya gaya gravitasi dan gaya pegas termasuk gaya
konservatif. Karena itu masalah gerak dari partikel bermuatan dalam medan listrik
juga dapat diselesaikan dengan menerapkan hukum kekekalan energi mekanik.
Misalnya anda meninjau dua posisi partikel bermuatan, yaitu posisi 1 dan 2, maka
hukum kekekalan energi mekanik memberikan
E P1 + E K 1=E P2+ E K 2
1 2
Energi potensial listrik EP = qV dan energi kinetik EK = m v , sehingga
2
persamaan di atas menjadi
1 1
q V 1 + m v 12=q V 2 + m v 22
2 2
Dengan q dan m adalah muatan dan massa partikel, V1 dan V2 adalah potensial
listrik pada posisi 1 dan 2; v1 dan v2 adalah kecepatan partikel pada posisi 1 dan 2.
VI. HUBUNGAN POTENSIAL LISTRIK DAN MEDAN LISTRIK
a. Konduktor dua keping sejajar

dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang dihubungkan dengan
sebuah baterai sehingga kedua keping mendapat muatan yang sama tetapi
berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini disebut kapasitor. Di antara
dua keping dihasilkan medan listrik yang serba sama dengan arah dari keping
positif ke keping negatif. Medan listrik yang serba sama ini dinamakan medan
listrik homogen. Hubungan antara potensial listrik dan medan listrik dapat
dinyatakan dalam
∆ V AB
E=
d
Dengan ∆ V AB = beda potensial antara kedua keping = beda potensial baterai
(volt)
E = kuat medan listrik homogen di antara kedua keping (volt/m atau V m-1)
d = jarak antara kedua keping (m)
jadi, potensial titik untuk dua keping sejajar bermuatan adalah :
diantara kedua keping ( r ≤ d ) → V =E × r
di luar keping ( r >d ) → V =E × d
II. KONDUKTOR BOLA BERONGGA

Sebuah bola logam yang berongga dengan jari- jari R dan muatan total q hanya
tersebar merata pada permukaan logam. Di dalam bola berongga, muatan adalah nol.
Potensial di dalam bola sama dengan potensial di kulit bola. Jadi, potensial di dalam
bola serba sama, dan dikatakan bidang di dalam bola adalah bidang ekipotensial.
Bidang potensial adalah bidang dimana setiap titik pada bidang tersebut memiliki
potensial listrik yang sama, sehingga untuk memindahkan muatan dari satu titik ke
titik lainnya dalam bidang ekipotensial tidak diperlukan usaha. Dengan demikian,
potensial listrik pada bola logam berongga bermuatan adalah
q 1 q
di dalam dan di kulit →V D=V C =k =
R 4 π ε0 R
q 1 q
di luar bola ( r > R ) → V B=k =
r 4 π ε0 r
Untuk sebuah medan gravitasi yang uniform, seperti medan gravitasi di dekat
permukaan bumi, maka permukaan ekipotensial ini adalah merupakan bidang- bidang
horizontal.
F. KAPASITOR DAN KAPASITANSI

Kapasitor adalah suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan energi
listrik. Secara prinsip sebuah kapasitor terdiri atas dua keping konduktor yang ruang
diantaranya di isi oleh dielektrik (penyekat), misalnya udara atau kertas. Kedua
konduktor diberi muatan sama besar tetapi jenisnya berlawanan (yang satu bermuatan
positif, lainnya bermuatan negatif). Kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan
listrik dinyatakan oleh besaran kapasitas atau kapasitansi. Satuan SI dari kapasitas
adalah farad (F) untuk menghormati Michael Faraday, ilmuwan Inggris yang besar
jasanya dalam bidang listrik magnet (elektromagnet). Farad adalah ukuran kapasitas
yang sangat besar, sehingga ukuran kapasitas kapasitor yang sering dinyatakan dalam
mikrofarad (µF), nanofarad (nF), dan pikofarad (pF).

(Gambar 1.1) bagian kapasitor


Berdasarkan dielektrik (penyekat)nya,jenis dan simbol
kapasitor yang sering dijumpai adalah
sebagai berikut :
1. Kapasitor kertas, kertas berfungsi sebagai bahan penyekat diantara pelat.
Kapasitor jenis ini memiliki kapasitas sebesar 0,1 µF.

2. Kapasotor elektrolit, sebagai bahan penyekat adalah aluminium oksida. Salah satu
keping diberi tanda  sebagai anoda dan keping lainnya berpotensial lebih negatif
daripada anoda disebut katoda. Ketika memuati (mengisi) kapasitor elektrolit
dengan suplai DC, kutub  kapasitor harus dihubungkan ke kutub  suplai DC,
dan kutub ⊖ kapasitor harus dihubungkan ke kutub ⊖ suplai DC. Jika hubungan
polaritas ini terbalik, penyekat kapasitor akan rusak dan kapasitor tak dapat
digunakan lagi. Kapasitor elektolit memiliki kapasitas paling besar, yaitu sampai
dengan 100.000 pF

3. Kapasitor variabel, adalah kapasitor dengan nilai kapasitas dapat diubah-ubah,


sehingga digunakan untuk memiliki frekuensi gelombang pada radio penerima.
Sebagai penyekat adalah udara, dengan nilai maksimum kapasitasnya sampai
dengan 500 pF.

Berdasarkan kapasitansinya, kapasitor dibedakan menjadi :

1. Kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai
polaritas positif atau negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang
mempunyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang
menggunakan bahan dielektrik.
2. Kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas postif dan
negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara
berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena
terbuat dari bahan keramik dan mika.

Bagaimana cara memuati kapasitor?


Suatu kapasitor dinamakan “bermuatan q” jika kedua konduktornya diberi
muatan q yang sama namun berbeda jenis (yaitu +q dan −q). Proses pengisian
kapasitor dilakukan dengan menghubungkan kapasitor tersebut dengan beda
potensial. Muatan yang tersimpan dalam kapasitor berbanding lurus dengan beda
potensial yang diberikan :
q ∞V
konstanta kesebandingannya menyatakan kapasitas (kapasitansi) kapasitor untuk
menyimpan muatan, diberi lambang C. Secara matematis dinyatakan
q (4-31)
C=
V
Berarti kapasitansi suatu kapasitor merupakan perbandingan antara muatan
yang disimpan pada tiap keping terhadap beda potensial yang diciptakan antar keping,
diberi lambang C. Sedangkan Kapasitas adalah ukuran kemampuan atau daya
tampung kapasitor untuk menyimpan muatan listik untuk beda potensial yang
diberikan.
Untuk analisis rangkaian kapasitor yaitu sebagai berikut :

a) Susunan seri kapasitor

(Gambar 1.2) rangkaian seri kapasitor


Pada susunan seeri kapasitor berlaku :
 Beda potensial pada tiap-tiap kapasitor adalah sama, dengan beda
potensial ekivalennya Vek = v1 = v2 = …

 Muatan pada tiap-tiap kapasitor adalah sama, yaitu sama dengan


jumlah muatan pada tiap-tiap kapasitor qp = q1 + q2 +…

 Untuk menentukan besar kapasitas kapasitor pengganti susunan


paralel Cp dari beberapa buah kapasitor dapat dihitung :

C p=C 1+C 2 +C3 +…


Kapasitas ekivalen paralel

Sebuah kapasitor yang bermuatan memiliki potensial yang tersimpan di


dalamnya. Jika salah satu muatannya kita bebaskan mulai dari keadaan diam dari
satu keeping ke keping lainnya, maka energi potensialnya semakin besar selama
muatan itu berpindah. Kita akan menghitung berapa banyak energi yang
tersimpan di dalam kapasitor.
Perhatikan sebuah kapasitor keeping sejajar yang mula-mula tidak
bermuatan sehingga beda potensial awal antara kedua keeping nol. Sekarang
bayangkan bahwa kapasitor dihubungkan ke baterai untuk memberi muatan
maksimum q. kita anggap sedikit muatan dipindahkan dari salah satu keping ke
keeping yang lain. Setelah muatan q dipindahkan, beda potensial akhir antara
kedua keeping ialah V = q/C. Beda potensial awal adalah nol, sehingga beda
potensial rata-rata (simbol V ) selama proses pemindahan muatan ini adalah

q
0+
0+V C q
V= = ⇔V =
2 2 2C
Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan q adalah hasil kali
beda potensial rata-rata dengan muatan yang sudah dipindahkan:

q 1 q2
W =q V =q ( )=
2C 2 C
Oleh karena q = CV, maka

2
1 q (CV ) 1
W= = CV2
2 C 2

1 q2 1
q W= = qV
Oleh karena C= , maka 2 q 2
V
V ( )
Secara lengkap persamaan energi yang tersimpan dalam kapasitor (energi
potensial) adalah

1 q2 1 1 2
W= = qV = C V
2C 2 2

PEMBAHASAN SOAL GAYA LISTRIK

1. Dua buah muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar.


Muatan di A adalah 8 µC dan gaya tarik menarik yang bekerja pada kedua muatan
adalah 45 N. Jika muatan A digeser ke kanan sejauh 1 cm dan k = 9 . 109 Nm2/C2,
maka gaya tarik menarik yang bekerja pada kedua muatan sekarang adalah...
A.45 N
B.60 N
C.80 N
D.90 N
E.120 N

2. Dua buah benda A dan B bermuatan, mula-mula ditempatkan pada jarak 0,5 m satu
sama lain sehingga timbul gaya 81 N. Jika jarak A dan B diperbesar menjadi 1,5 m,
gaya tarik menarik keduanya menjadi...(k = 9 . 109 Nm2/C2)

A.3 N
B.6 N
C.9 N
D.12 N
E.15 N
3. Muatan listrik +q1 = 4 μC ; +q2= 20 μC dan q3 terpisah seperti pada gambar di
udara:

Agar gaya Coulomb yang bekerja di muatan q2 = nol maka muatan q3 adalah....
A.+ 2,5 μC
B.− 2,5 μC
C.+ 25 μC
D.− 25 μC
E.+ 4 μC
PEMBAHASAN SOAL KUAT MEDAN LISTRIK

1. Perhatikan gambar berikut.

Kuat medan listrik dititik C sebesar ... (k = 109 Nm2/C2)


A.5,0 . 109 N/C
B.2,3 . 1010 N/C
C.2,7 . 1010 N/C
D.3,1 . 1010 N/C
E.4,0 . 1010 N/C
3.

3. Dua partikel P dan Q terpisah pada jarak 9 cm seperti gambar.

Letak titik yang kuat medannya nol adalah.....


A.3 cm di kanan P
B.6 cm di kanan P
C.3 cm di kiri P
D.4 cm di kanan P
E.4 cm di kiri P

PEMBAHASAN SOAL KAPASITOR

1. Tabel dibawah ini menunjukkan besaran-besaran pada kapasitas kapasitor plat


sejajar.

Kapasitor yang memiliki kapasitas terbesar adalah...


A.C1
B.C2
C.C3
D.C4
E.C5

2.
3.

4. Tiga buah kapasitor C1, C2, dan C3 dengan kapasitas masing-masing 2 µF, 1 µF, 5
µF disusun seri. Kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga kapasitor
C2 mempunyai beda potensial sebesar 4 Volt. Muatan pada kapasitor C3 adalah...
A.3 µC
B.4 µC
C.8 µC
D.12 µC
E.24 µC
Pembahasan:
Diketahui:
C1 = 2 µF
C2 = 1 µF
C3 = 5 µF
V2 = 4 V
Ditanya: Q3 = ...
Jawab:
Q3 = Q2 = C2 . V2 = 1 µF . 4 V = 4 µC
Jawaban: B
Latihan

Anda mungkin juga menyukai