Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 9 :

MEDAN LISTRIK

A. Pengantar
Pada bab ini akan dijelaskan tentang “Medan Listrik”. Setelah mempelajari bab ini,
mahasiswa diharapkan:
1) Menjelakan dan merumuskan medan listrik sebuah muatan titik
2) Menjelaskan intensitas medan listrik (E)
3) Menjelaskan dan menjabarkan distribusi muatan titik
4) Menjelaskan dan menyeesaikan soal-soal medan listrik

B. DESKRIPSI MATERI

1. Medan Listrik

Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Atau
secara matematis, medan merupakan sesuatu yang merupakan fungsi kontinu dari posisi
dalam ruang.
Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang bermuatan listrik
dimana, jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan pada daerah itu masih mengalami
gaya elektrostatis (disebut juga gaya coulomb). Medan listrik adalah suatu
daerah/ruang di sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan listrik
digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya keluar (menjauhi) muatan positif dan
masuk (mendekati) muatan negatif.
Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang berada dalam
medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering dipertukarkan dengan hukum Coulomb,
padahal gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang hukum tersebut, yang hanya berlaku
untuk dua buah muatan titik. Jadi suatu titik dikatakan berada dalam medan listrik apabila
suatu benda yang bermuatan listrik ditempatkan pada titik tersebut akan mengalami gaya
listrik.

1
Pada mulanya, gaya listrik yang bekerja pada sebuah muatan dipandang sebagai
sebuah interaksi sesaat. Sekarang ini pandangan tersebut berubah, gaya listrik yang terjadi
pada sebuah muatan merupakan gaya interaksi muatan tersebut dengan medan listrik.
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan kembali interaksi antara dua buah muatan titik q1
dan q2 yang diletakkan pada posisi r1 dan r2

Gaya listrik yang bekerja pada q2 yaitu :

persamaan tersebut dapat ditulis kembali sebagai berikut :

Dimana E adalah medan listrik yang dihasilkan oleh q1 di posisi r2

Terlihat bahwa E tidak bergantung pada besarnya q2 dan dikenal dengan persamaan
kuat medan listrik oleh muatan titik.
Kuat medan listrik adalah besarnya gaya Coulomb untuk tiap satu satuan muatan.
F
E
q
Secara sistematis :
Secara sistematis :
dengan : E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya Coulomb (N)
q = muatan uji (C)

2
a. Kuat Medan Listrik oleh Muatan Listrik
Medan Listrik sering juga di pakai istilah kuat medan listrik atau intensitas medan
listrik. Kuat medan listrik di suatu titik adalah gaya yang diderita oleh suatu muatan
percobaan yang diletakkan dititi itu dibagi oleh besar muatan percobaan.
Adanya medan gaya listrik digambarkan oleh Garis Medan Listrik (Lines of Force) yang
mempunyai sifat:
1. Garis Medan listrik keluar dari muatan positif menuju ke muatan negatif
2. Garis medan listrik antara dua muatan tidak pernah berpotongan
3. Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka garis medan listriknya rapat dan
sebaliknya.

Medan ada dua macam yaitu :


1. Medan skalar, misalnya temperature, potensial dan ketinggian.
2. Medan vektor, misalnya medan listrik dan medan magnet.

Ada dua jenis muatan listrik yang diberi nama positif dan negatif. Muatan listrik
selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan muatan dasar e. Muatan dari elektron adalah -
e dan proton + e. Benda menjadi bermuatan akibat adanya perpindahan muatan dari satu
benda ke benda lainnya, biasanya dalam bentuk elektron. Muatan bersifat kekal. Muatan
tidak diciptakan maupun dimusnahkan pada proses pemberian muatan, tetapi hanya
berpindah tempat.
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik
adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika
muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan
tersebut akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.

3
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan
menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik
dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis
gaya listrik dengan arah masuk ke muatan tersebut.
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan
listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda
bermuatan, kuat medanlistrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di
antara keduanya dibagi besar muatan uji.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka
penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor.
Arah medan listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau
meninggalkan muatan tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di
suatu titik adalah masuk atau menuju ke muatan tersebut.

Besar gaya Coulomb antara muatan sumber Q dan muatan uji q adalah :
Qq …..(*)
F k
r2
Kuat medan listriknya adalah :

F
E
q
Substitusikan pers.(*), maka kuat medan listriknya:

Q
Ek
r2
dengan : E = besar kuat medan listrik (N/C)
Q = muatan sumber (C)
r = jarak muatan uji terhadap muatan sumber (m)
Contoh:
Hitunglah besar dan arah medan listrik pada titik P yang terletak 30 cm disebelah kanan
muatan titik

4
9 x 109 Nm/C

b. Kuat Medan Listrik oleh Beberapa Muatan


 Resultan medan listrik dengan muatan segaris

E2
Q1 E1 Q2

r1 B r2

Titik B berada di antara muatan Q1 dan Q2 yang terletak satu garis.


E1 adalah kuat medan listrik karena pengaruh muatan Q1 yang ditentukan dengan rumus :

Q1
E1  k
r12
E2 adalah kuat medan listrik karena pengaruh muatan Q2 yang ditentukan dengan rumus :

Q2
E2  k
r2 2
Besar kuat medan listrik di B adalah resultan vektor E1 dan E2 yang ditentukan dengan
rumus :
EB = E1 + E2
= Q1 + Q2
E1  k E2  k
r12 r2 2

5
 Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan listrik.
 Dalam membahas medan listrik, digunakan pengertian kuat medan.
 Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja
pada satu satuan muatan yang kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya ini
 
dinyatakan dengan E(r ) .
 Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber.
Misalkan muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan
dengan Ē pada suatu vektor posisi ȓ terhadap muatan sumber tsb, adalah medan pada satu
satuan muatan uji. Bila kita gunakan muatan uji sebesar q’0 pada vektor posisi relatif
 
terhadap muatan sumber, kuat medan E(r ) harus sama dengan :
  F (r , q ' ) 1 q
E (r )   rˆ
q '
40 r 2

Dimana ȓ adalah vektor satuan arah radial keluar

 Resultan Medan Listrik yang Tak Segaris

Dari gambar di atas, Titik A berada dalam pengaruh medan listrik dari
muatan Q1 dan Q2, sehingga anatara titik Q1, A, dan Q2 membentuk sebuah
sudut apit dengan nilai tertentu. Total kuat medan listrik yang dialami oleh titik A
adalah resultan dari vector E1 dan E2. Untuk menentukan besarnya digunakan
rumus resultan vektor:

6
Contoh :
Dua buah muatan masing-masing bernilai q1=2µC dan q2=4µC. Hitung medan listrik
apabila ditinjau dari titik P. (muatan q1 dan titik P dipisahkan pada jarak 60 cm dan
muatan q2 berada ditengah-tengah) ?

Diket: q1  2C  2 106 C


q2  4C  4 106 C
r1 p  6m  y 
r2 p  3m  x 
k  9 109 Nm2C 1
Ditanya: EP?
Jawab: EP  Eq1 p  Eq2 p
k.q k.q
= 21  22
y x
9 109 Nm2C 1.2 106 9 109 Nm2C 1.4 106
= 
62 32
18 103 36 103
= +
36 9
=500NC  4000NC 1
1

=4500NC 1

c. Medan Listrik oleh Distribusi Muatan Titik


Misalkan muatan sumber terdiri atas 3 muatan titik q1, q2 dan q3. Gaya resultan pada
muatan uji q‘ pada titik P adalah superposisi gaya pada q’ oleh masing-masing muatan

7
       
E(r )  E1 (r )  E2 (r )  E3 (r )
sumber. Bila kuat medan pada titik P (vektor posisi) oleh q1 saja adalah Ē1(ȓ), dan kuat
medan oleh q2 saja adalah Ē2(ȓ), dan oleh q3 saja adalah Ē3(ȓ), kuat medan resultan pada
titik P adalah
Bila ada N buah muatan titik sebagai sumber, dengan muatan sumber qi ada pada
vektor ȓ, medan resultan pada vektor posisi ȓi adalah
r
rˆ  r  i2  j 2  k 2
r
F (r , q ' ) 1 q
E (r )   rˆ
q '
4 0 r 2
N N
1 qi (r  ri ' )
E(r )   Ei (r ) 
i 1 i 1 4 0 r  r ' 3
i

Perhatikan, jumlahan pada persamaan di atas adalah jumlahan vektor.

Contoh :
1. Carilah E pada (0,3,4) m dalam koordinat Cartesian yang diakibatkan oleh
muatan titik Q = 0.5 μC dititik pusat koordinat.!

Jawab:
r  (0  0)i  (3  0) j  (4  0)k  3 j  4k
Dalam kasus ini, r  32  42  5
r 3 j  4k
rˆ    0,6 j  0,8k
r 5
Dengan menggunakan persamaan medan listrik, maka didapatkan kuat medan listrik
adalah sebagai berikut

kq kq r kqr
E 2
rˆ  2 .  3
r r r r
9 109.0,5 106
E (0,6 j  0,8k )
52
E  180(0,6 j  0,8k ) N / C

8
2. Hitung medan listrik di M(3, - 4, 2) dalam ruang hampa yang disebabkan oleh
muatan q1  2C di P1(0, 0, 0) dan q2  3C di P2 (- 1, 2, 3)
Jawab:

r1  (3  0)i  (4  0) j  (2  0)k  r  32  (4)2  22  5,38


r2  (3  (1))i  (4  2) j  (2  3)k  r  42  (6)2  12  7, 28
r2  4i  6 j  k

kq1r1 kq2 r2
E  E1  E2   3
r13 r2
9 109 (2 106 )(3i  4 j  2k ) 9 109 (3 106 )(4i  6 j  k )
E 
(5,38)3 (7, 29)3
E  (345,8i  461,1 j  230,5k )  (279,9i  419,9 j  70k )
E  625,7i  881 j  160,5k

C. LATIHAN SOAL

1. Sebuah muatan positif q1=+20 nC berada pada titik asal dan muatan kedua positif q2=+10
nC berada pada sumbu x = 4 m dari titik asal. Carilah medan lisriknya di sumbu x untuk: P1
yang berjarak x= (10) m dari titik asal.!
2. Hitung medan listrik di M(4, -2, 6) dalam ruang hampa yang disebabkan oleh muatan Q1 = 3
nC di P1(0, 0, 0) dan Q2 = 3 nC di P2 (-2, 4, 2)!
3. Dua muatan titik yang besarnya +2,0 x C dan +8,5 x C berada pada jarak 12 cm
terhadap satu sama lain.
a) berapakah medan listrik yang dihasilkan oleh masing-masing muatan pada tempat
muatan-muatan tersebut?
b) berapakah gaya yang bekerja pada masing-masing muatan?

9
D. REFERENSI
Giancoli, Douglas C. 1996. Physics (3rd Edition). New York: Prentice Hall, Inc.

Serway, Raymond A. 2000. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. Virginia:
Saunders College Publishing.

Young, H.D. and Freedman, Roger A. 2000. University Physics (Tenth Edition). New York:
Addison Wesley Longman, Inc.

10

Anda mungkin juga menyukai